webnovel

Tidak Mengerti

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Setelah melampiaskan semua nafsunya, Fu Tingyuan melangkah mundur. Tercium aroma samar dari nafsu yang baru saja selesai dilampiaskan, beserta aroma darah di kamarnya. Ia lalu menundukkan kepalanya dan menatap Luo Nanchu yang ada di bawahnya.

Luo Nanchu menangis tersedu-sedu dengan air mata yang terus mengalir di wajahnya yang mungil.

Fu Tingyuan lepas kendali!

Ia mengerutkan alisnya, lalu Luo Nanchu sudah bangun dari wastafel dan mendorong Fu Tingyuan agar ia bisa berjalan keluar.

Luo Nanchu agak terhuyung-huyung ketika berjalan keluar. Fu Tingyuan yang melihat ini langsung mengulurkan tangannya agar Luo Nanchu tidak jatuh. 

Luo nanchu berusaha melepaskan diri dari tangan Fu Tingyuan dan berkata, "Lepaskan." Masih ada sisa tangisan dalam suaranya.

Fu Tingyuan berkata dengan lirih, "Biar aku lihat lukamu."

Luo Nanchu berusaha keras untuk melepaskan diri dari pegangan Fu Tingyuan dengan sekujur tubuhnya yang gemetar. Walau hampir terjatuh, ia masih berusaha berdiri dan berjalan dengan terhuyung-huyung.

Fu Tingyuan berjalan di belakang Luo Nanchu. Ketika baru beberapa langkah berjalan, Luo Nanchu duduk meringkuk, lalu melanjutkan tangisnya. Ini adalah kali pertama Fu Tingyuan melihat Luo Nanchu menangis seperti ini.

Seolah, gadis agresif yang dulu ia kenal sudah menghilang dan berubah menjadi gadis belia dan menangis sesenggukan di ujung ruangan.

"Fu Tingyuan, apa aku sama sekali tidak berharga di matamu?"

"Walau kamu tidak mencintaiku, bukankah seharusnya kamu tetap memperlakukan aku sebagai manusia?"

Luo Nanchu menggigit bibirnya, namun entah kenapa air matanya masih belum berhenti juga. Ia sangat sedih, hatinya terasa sangat sakit saat ini. Ia merasa sangat menyesal karena sudah bertemu Fu Tingyuan.

Ia benar-benar sangat amat menyesal! Sebab, ia tidak tahu akan sangat menyedihkan ketika mencintai seseorang. Ia tidak tahu mengapa ia mengalami hal ini dalam hidupnya.

Ia hanyalah gadis keras kepala yang jatuh cinta pada seseorang dengan begitu dalamnya, dan ingin hidup bersama pria yang dicintainya itu. Ia tidak tahu mengapa pria itu justru sangat ingin menghancurkan keluarganya, padahal ia sudah melakukan banyak hal untuknya.

Ia juga tidak tahu, mengapa ia seolah memaksa pria itu untuk tidak pernah menyakitinya lagi.

Apa benar pria itu benar-benar sangat membencinya hingga merasuk ke sumsum tulangnya. Apa karena itu ia tega menyiksa seorang perempuan sampai seperti ini, sehingga membuat perempuan tersebut berharap pria itu kelak akan dihukum di neraka tingkat ke delapan belas.

Luo Nanchu merasa bersalah sudah memaksa pria itu untuk menikahinya dulu. Ia seharusnya tidak pernah memaksa Fu Tingyuan untuk menikahinya, dan ia tidak seharusnya memaksa pria yang tidak mencintainya untuk jatuh cinta padanya---- Tapi, meski begitu, entah haruskan ia yang menanggung semuanya sekarang.

Entah apakah ia akan terus membalasnya seperti ini. Bahkan, Luo Nanchu sendiri tidak tahu mengapa dirinya tiba-tiba tidak tahan menghadapi semua ini. Mungkin Fu Tingyuan benar, semua ini karena kembalinya Qin Lie. Jadi ia langsung teringat masa lalu ketika melihat pria itu.

Luo Nanchu tidak menyangka jika ada seorang pria yang memperlakukannya dengan sangat baik. Tapi ia justru meninggalkan pria itu demi Fu Tingyuan.

Ia putus dengan pria itu demi bisa bersalaman dengan Fu Tingyuan. Karena marah, Qin Lie pergi meninggalkan Tongcheng selama tiga tahun. Mungkin memang sudah seharusnya begitu.

Ketika kamu membuat seseorang kecewa, kamu harus benar-benar membayar kekecewaan itu. Ia sudah mengecewakan orang yang mencintainya, hanya karena Fu Tingyuan. Jadi, Tuhan akan menghukumnya seperti ini, benar kan? Membuatnya merasa enggan hidup tapi mati tak segan.

Air matanya terus mengalir, hatinya seolah hancur berkeping-keping.

"Dulu aku memang bukan orang yang baik." Kata Luo Nanchu sambil memeluk dirinya sendiri, "Tolong lepaskan aku. Cukup, apalagi yang ingin kamu lakukan padaku. Fu Tingyuan, sebenarnya kamu ingin aku melakukan apa lagi?"

Kekerasan ini mendadak menghancurkan dirinya. Ia takut akan merasakan kesakitan. Dulu saja, untuk bisa disuntik, Qin Lie akan membujuknya mati-matian. Sebenarnya ia adalah gadis yang lemah. Ia takut merasakan kesakitan, kesulitan, dan enggan untuk merasa lelah. Ia hanya seorang gadis yang manja. Tidak peduli seberapa angkuh dan sombongnya ia dulu.

Ia tidak mengerti mengapa Fu Tingyuan harus menghukumnya sampai seperti ini. Entah apa karena ia sudah mencintai orang yang salah, sehingga ia tidak bisa mendapatkan pengampunan.

Luo Nanchu benar-benar tidak mengerti dengan semua ini.