webnovel

Ia adalah Anak yang Dimanja di Keluarganya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Ada hubungan apa antara Qin Lie dan Luo Nanchu?" Tanya Fu Tingyuan.

Ada senyuman yang tidak biasa di wajah Xiao Fengting, lalu ia menjawab, "Aku tidak tahu ada hubungan apa mereka sekarang. Tapi aku hanya tahu satu hal tentang mereka."

Xiao Fengting mengambil sebatang rokok dan berkata dengan lembut, "Tiga tahun yang lalu, sebelum kamu bertemu dengannya. Dia telah berpacaran dengan Qin Lie selama lima tahun."

Beberapa kata terakhir yang diucapkan Xiao Fengting membuat Fu Tingyuan semakin kesal. Ia tersenyum sejenak, lalu berkata dengan suara rendah, "Jadi, apa ini yang disebut cinta lama bersemi kembali?"

Ekspresi wajah Fu Tingyuan perlahan mulai berubah menjadi lembut, ia mengetuk-ngetukkan jari-jemarinya ke pagar yang dingin lalu matanya menyipit. Ia bisa melihat dengan jelas. Cara Luo Nanchu merokok, sama persis dengan cara merokok Qin Lie.

  *

Ketika Luo Nanchu kembali, ia melihat seorang pria bersandar di pintu kamar hotel sambil merokok di koridor. Sebuah bayangan samar menyelimuti tubuh pria jangkung itu. Ekspresi wajahnya tidak terlalu jelas di bawah cahaya temaram dan bayangan wajahnya juga terlihat kabur.

Luo Nanchu seperti merasakan sesuatu, ketika berada dalam jarak satu meter dari Fu Tingyuan, ia langsung menghentikan langkahnya. Kemudian ia mengangkat kepalanya, dan berkata dengan lemah lembut, "Tuan Fu, apa yang kamu lakukan di sini?"

Fu Tingyuan berdiri tegak, dan butiran abu rokok yang halus dari ujung jarinya terus menerus berjatuhan. Asap tipis yang berterbangan di udara membuat ekspresinya terlihat kabur, dan membuat wajahnya yang tampan terlihat semakin menawan.

"Dari mana saja kamu?"

Luo Nanchu sedikit mengerutkan bibirnya, dan nadanya menjadi semakin dingin, "Aku tidak perlu melapor kepadamu dari mana aku pergi."

"Hahaha..." Tiba-tiba ia terkekeh, dan senyuman di sudut bibirnya itu membuat suasana menjadi dingin, "Aku punya hak untuk kehilangan kesabaran pada mantan istriku, kan?"

Luo Nanchu terkejut sejenak, ia mengerutkan kening dan memandang Fu Tingyuan, lalu berbalik dan berkata dengan dingin, "Tuan Fu, aku tidak peduli kamu terangsang seperti apapun, aku tidak ingin menemanimu malam ini. Jika kamu kehilangan kesabaran, silakan pergi menemui Nona Bai. Hubungan kita memang tidak begitu baik sehingga kamu bisa marah padaku tanpa alasan."

Luo Nanchu berjalan keluar, dan Fu Tingyuan bergegas melangkah maju untuk meraih pergelangan tangan Luo Nanchu. Ia meremas pergelangan tangannya dengan kuat untuk mencegahnya keluar. Seketika Luo Nanchu menghentikan langkahnya, menoleh, dan melihatnya sambil mengerutkan kening.

Fu Tingyuan marah! Luo Nanchu bisa melihatnya dengan jelas. Tapi kenapa? Tanyanya dalam hati. Kemudian ia berkata, "Lepaskan."

Fu Tingyuan sedikit mengangkat dagunya sembari berkata, "Masuk."

Luo Nanchu tersenyum sinis dan berkata, "Tidak mau. Tuan Fu sangat marah, aku takut kamu akan memukulku."

Fu Tingyuan menatap wajahnya dengan tatapan yang dingin seperti es. Tiba-tiba ia tertawa, melepaskan tangannya dan dengan lembut membelai wajahnya, dan dengan suaranya yang sangat lembut ia berkata, "Luo Nanchu, ketika aku ingin bercinta denganmu, apakah aku masih harus meminta persetujuanmu? Sekarang, bergulinglah di tempat tidur, apa kamu mengerti?"

Luo Nanchu tiba-tiba menggigit bibir bawahnya. Ia menatap wajah Fu Tingyuan dan baru saja terbujuk oleh kata-kata Qin Lie yang lembut. Sehingga saat ini, ia tidak terima jika Fu Tingyuan berbicara dengan nada yang dingin seperti itu kepadanya. 

Ia adalah anak yang dimanja di keluarganya. Di tangan Qin Lie dan Luo Juntian, ia sama sekali tidak pernah diperlakukan seperti ini. Saat ini, amarah Fu Tingyuan muncul, ia melepaskan tangan Fu Tingyuan dan berjalan keluar.

Pria itu juga tidak tahu apa yang telah membuat wanita yang ada di depannya ini sikapnya menggila dan tidak seperti biasanya. Tapi ia langsung menarik pergelangan tangan Luo Nanchu lagi, seolah ingin menghancurkannya dan menariknya masuk ke dalam kamar dengan penuh amarah. 

Luo Nanchu menjadi sangat ketakutan ketika Fu Tingyuan menyeret Luo Nanchu masuk ke kamar mandi. Kemudian ia mengambil handuk dan membasahinya, lalu mengusapkan handuk basah itu ke wajah Luo Nanchu dengan kasar, seolah bisa merobek kulit wajahnya.

"Fu Tingyuan kamu benar-benar gila! Lepaskan aku!" Teriak Luo Nanchu. Kukunya menggaruk lengan Fu Tingyuan, namun Fu Tingyuan tanpa ampun malah menekannya ke wastafel.