32 jam Adel dan Yusuf berada di atas awan, kini mereka sudah mendarat di bandar udara Soekarno Hatta di saat jam menunjukkan pukul enam sore.
Yusuf memutuskan untuk menginap di hotel miliknya sebelum dia pergi ke rumah mertuanya untuk memberikan kejutan.
"Papa dan Mama pasti terkejut kita tiba-tiba datang." Ucap Adel senang.
"Aku bisa memastikan semua itu. Syukurlah Armaga tidak rewel, sepertinya dia juga senang akan bertemu dengan kakek dan neneknya."
"Sepertinya iya, dia tenang sekali. Kalau babanya kira-kira tenang apa tidak ini?" Tanya Adel sambil menggoda.
"Tenang. Tenang yang dipaksakan."
Adel tertawa mendengar jawaban suaminya yang kesal. Melawan wanita seperti Isabella cukup menguras emosinya.
Dengan cara apapun Isabella sama sekali tidak mundur. Wanita itu semakin berani menggoda Yusuf saat Adel sibuk dengan Armaga.
"Kamu tahu, dia berani membuka kancing seragamnya. Aku semakin jijik melihat apa yang dia lakukan. Bukannya tergoda aku malah semakin tidak suka."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com