webnovel

One Piece: Pemanggil Servant

"Hei, sobat, tahukah kamu? Judul pendekar pedang terhebat di dunia telah diambil oleh orang lain?" "Apa? Apakah benar begitu? Siapa pendekar pedang terhebat di dunia itu?" "Oh, orang yang menggantikan pemilik judul sebelumnya bernama Miyamoto Musashi. Tidak hanya itu saja, aku memiliki berita lain yang lebih menarik loh." "Judul 'Makhluk terkuat di dunia' juga telah diambil oleh orang lain, dan orang itu adalah ratu bernama Scathach." "..." "Garp, lelaki tua dari angkatan lain juga telah dikalahkan oleh seorang lelaki tua bernama Li Shuwen." "Banyak sekali orang-orang kuat yang bermunculan!? Dari mana semua orang itu berasal?" "Mereka semua datang dari group bernama 'Blueplanet,' omong-omong, Miyamoto Musashi dan Scathach adalah partnerku." "Benarkah... tidak, tunggu! Siapa kamu sebenarnya?!" "Saya adalah pemimpin group Blueplanet!" Kata sang protagonis sambil tersenyum. Cerita ini merupakan kisah seorang protagonis dengan System Summoner, men-summon karakter dua dimensi kuat sambil berlayar di lautan luas yang indah. *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Anime & Comics
Not enough ratings
145 Chs

Bab 82

"Apakah kita perlu mengawasi masing-masing dari ketiga kelompok itu?" Pria berjas itu bertanya.

"Dua orang yang pergi ke gedung tinggi itu adalah pertanda buruk bagi kita." Lanjut pria dengan gaya rambut tanduk.

Spandam mengelus dagunya selama beberapa saat, kemudian dia menjawab, "Vermillion dan rombongannya adalah prioritas utama, tapi kelompok yang pergi ke gedung tinggi itu juga tidak bisa dibiarkan begitu saja. Nampaknya mereka bertugas sebagai pengawas Vermillion."

"Blueno, siapa orang-orang yang pergi ke gedung itu?" Spandam bertanya.

"Orang-orang itu adalah Emiya dan seorang pria berambut pirang yang tidak saya kenal. Pria pirang itu mungkin adalah anggota terbaru Bajak Laut Drake." Kata Blueno.

"Anggota baru?" Spandam mengangguk, "Aku rasa pendatang baru ini tidak sekuat Li Shuwen. Untuk Emiya, menurut informasi yang saya miliki, dia tidak lebih kuat dari Vice-Admiral."

Setelah jeda, Spandam menoleh ke arah agen bertopeng. "Tuan, ini adalah kesempatan kita untuk melemahkan Bajak Laut Drake. Jika kita membiarkan Emiya dan pria berambut pirang itu mengawasi pulau ini, maka kita tidak akan dapat bertindak dengan mudah."

"Apakah Anda ingin saya menyingkirkan Emiya dan pria pirang itu?"

"Kamu harus tahu bahwa misi kami adalah memantau duel yang diprakarsai oleh Shiki. Jika memungkinkan, kita juga ditugaskan untuk menangkap Shiki." CP0 menatap Spandam dengan enteng.

"Kita telah diberikan tugas oleh World Goverment, dan anda harus tahu perbedaannya, Spandam. Jika Shiki melarikan diri, Andalah yang akan bertanggun jawab atas masalah ini."

"Tapi pak, anda pasti tahu tentang perintah Five Elders untuk menangkap Bajak Laut Drake. Jika kita dapat melemahkan Bajak Laut Drake terlebih dahulu sebelum Angkatan Laut dan pasukan World Goverment tiba, hal itu pasti akan membantu kita." Spandam buru-buru menjelaskan.

"Juga, jika Emiya dan yang lainnya tidak diselesaikan terlebih dahulu, rencana penangkapan Shiki mungkin juga akan terhambat karena mereka."

"Lebih buruk lagi, jika Emiya dan pria pirang itu tahu bahwa kita memantau Bajak Laut di pulau ini, hal ini akan menyebabkan mereka melarikan diri lebih awal."

Mendengar usulan Spandam, agen CP0 itu terdiam.

Kali ini, untuk mengincar kemungkinan munculkan Shiki serta Devil Fruit yang dia miliki, World Governtment telah memintanya untuk membawa dua agen CP0.

Dengan tim ini, meski Shiki mencoba menyerang, mereka masih yakin dapat melawannya.

Adapun untuk kelompok Bajak Laut Drake, walaupun mereka tidak akan dapat melawan seluruh anggota mereka, tapi membunuh satu atau dua orang masihlah mungkin.

Setelah menimbang usulan itu dengan hati-hati, Agen CP0 mengakui bahwa ide Spandam memang agak layak.

"Baiklah, aku menyetujui saranmu kali ini. Kamu perlu berterima kasih kepada ayahmu, Spandine, tanpanya, usulanmu tidak akan pernah menggerakkan kita."

"Dimengerti, terima kasih, pak!" Spandam menanggapi dengan gembira.

"Saya akan menugaskan CP9 untuk menangkap Emiya dan pria beramput pirang itu. Jika kita dapat menangkap mereka hidup-hidup, kita dapat menggunakan mereka sebagai sandera."

"Jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan, Spandam." Agen itu menatap Spandam dengan senyum dingin, "Kamu melakukan hal ini murni untuk prestasi militer, kamu ingin naik pangkat dan dihargai oleh Five Elders, apakah itu benar?"

Spandam tersenyum canggung ketika Agen itu mampu menebak apa yang dia pikirkan.

"Aku pikir tidak salah untuk menjadi ambisius." Kata Spandam.

"Aku akan membawa orang-orangku ke sana, adapaun Agen CP9-mu, lebih baik melakukan pengawasan saja."

"Jika kita dapat mengalahkan mereka berdua dengan cepat, maka hal ini membuktikan bahwa Bajak Laut Drake tidak terlalu kuat."

"Jika CP9 ikut campur, mereka mungkin akan mati sia-sia."

"Baik, pak!" Spandam segera memberi hormat militer kepada Agen CP0 itu.

Blueno yang mendengar pendapat Agen Cp9 tidak marah sedikitpun. Meskipun dia belum pernah melihat kekuatan CP0 dengan mata kepalanya sendiri, tapi dikatakan bahwa setiap Agen CP0 memiliki kekuatan yang tak kalah dengan para Admiral.

Bahkan ada beberapa orang di antara mereka yang setara dengan Marshal.

Menurut pendapatnya, memang pilihan yang bijak bagi CP9 untuk tidak melawan Bajak Laut Drake, bagaimanapun Bajak Laut itu telah mengalahkan Vice Admiral Garp dan Admiral Kizaru.

"CP0 sialan! Mereka jelas tahu bahwa kredit yang didapat dari orang yang berpartisipasi dan tidak sangatlah berbeda." Melihat kepergian CP0, Spandam berkata kasar dalam hatinya.

Menoleh ke arah Blueno, Spandam meluapkan kekesalannya. "Kenapa kalian tidak bisa menjadi lebih kuat?!"

"Maaf, Chief, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"

Blueno tidak menghiraukan keluhan Spandam, dia telah menerima caci makian ini beberapa kali, dan dia tahu karakter Spandam yang suka marah-marah.

"Blueno, pergilah dan beri tahu Luci dan lainnya untuk melanjutkan misi mereka. Setelah itu pergilah dan awasi pertempuran antara CP0 dan Emiya, dengan kemampuanmu, seharusnya kamu dapat melihat pertempuran mereka dari kejauhan."

Blueno segera mengangguk, dia memang kandidat terbaik dalam misi ini, toh dia adalah penggua Door-Door Fruit.

"Chief Spandam, apakah Anda masih ingin menangkap Emiya dan pria pirang itu?"

"Tentu saja!" Spandam mengangguk, "Meskipun kemungkinanya sangat kecil, tapi jika CP0 dan Emiya sama-sama terluka, saat itu adalah saat yang tepat bagi kita untuk mengambil kredit militer."

"Blueno, misimu sangatlah sulit, apakah saya dapat meningkatkan reputasi saya atau tidak, semuanya tergantung pada Anda." Sambil mengatakan hal itu, Spandam ingin menepuk bahu Blueno, tapi karena Blueno yang lebih tinggi darinya, Spandam akhirnya menepuk lengan pria itu.

-----

read chapter 116 on;

patréon.com/mizuki77