Beberapa hari berlalu sejak Strawhat Pirates meninggalkan Pulau Jaya dan menuju ke Pulau Langit Skypeia.
Saat ini, ada sebuah kapal hitam besar yang baru saja berlabuh di pelabuhan Mock Town.
Kapal itu adalah tentunya Jormungandr yang membawa Ouroboros Pirates.
Setelah itu, mereka seperti biasa Lepus membagi tugas pada kru-nya. Ada yang menjaga kapal, membeli suplai kebutuhan, dan lainnya. Dan kali ini, Lepus membawa Brisa dan Muret pergi untuk urusan tertentu. Muse tidak diajak dan tetap di kapal dijaga Nojiko. Lagipula, di sini bukanlah kota wisata.
Sambil mereka berjalan, Muret bertanya pada Lepus.
"Suami, kenapa kita singgah di pulau ini?"
Lepus kemudian menjawab dengan tenang.
".... Karena kita akan menuju langit ke atas pulau ini."
Mendengar jawaban Lepus, Muret dan Brisa sama-sama terkejut dan bingung.
".... Hah? Langit? Kau bercanda?"
"Apa maksudnya, Danna-sama?"
Lepus tersenyum karena reaksi mereka.
"Aku tidak bercanda. Kalian akan mengerti nanti.... Selain itu, hari ini adalah hari 'seseorang' datang ke kota ini untuk menghukum bawahannya. Mereka punya hubungan tertentu dengan kita bertiga. Karena itulah aku membawa kalian. .... Sudah. Jangan tanya lagi. Kalian akan mengerti maksudku nanti."
Brisa dan Muret sedikit mengernyit. Tapi mereka akhirnya tetap diam dan mengerti.
~~~
Sementara itu....
Di suatu jalanan kota Mock Town.
Orang-orang ramai berkerumun dengan suasana tegang.
"Uwaahh!!!"
"Menjauh dari sini!"
"Menjauh dari mereka!"
Orang-orang itu melihat dua orang yang saling berhadapan tampak bertarung. Seorang pria berambut pirang pendek berhadapan dengan seorang pria juga tapi berambut biru-keperakan sebahu dan memegang pisau besar.
"Hahh.... Hahh...."
Si pria berambut pirang tampak terengah-engah dan terluka.
"Bellamy!"
"Sarquiss!"
Beberapa orang yang sepertinya teman dua orang yang bertarung berseru pada mereka. Si pria rambut pirang adalah Bellamy si Hyena.
Lalu, si pria rambut biru-keperakan, Sarquiss si Pisau Besar tampak tegang dan berteriak.
"Hentikan ini! Kumohon! Kenapa kau melakukan ini!? Lepaskan kami!"
Mendengar teriakan Sarquiss, orang-orang yang menonton tampak terkejut.
"Apa!?"
"Sarquiss memohon!?"
Kemudian, seseorang pria lain berambut pirang pendek, berkacamata fancy, dan memakai mantel berbulu pink, yang duduk menyilangkan kakinya tak jauh dari sana bicara.
".... Kenapa? Kau tanya 'Kenapa', Sarquiss? Bellamy?"
Pria itu lalu menepuk lambang smiley yang ada di dinding luar bar dekat dia duduk dan dia sedikit membentak.
"Karena kalian mempermalukan lambangku! Dan kalian tanya kenapa!? Fufufufufu!!!"
Setelah sedikit tenang, pria itu kembali bicara.
"Pulau langit ada atau tidak.... Kota emas hanya legenda atau nyata.... Aku tak tertarik dengan itu.... Sebelum kalian bertindak karena hal bodoh seperti itu, kalian seharusnya dengarkan dulu peringatan orang lain!"
Orang-orang tampak tegang memperhatikan pria itu.
"Donquixote Doflamingo...."
"Kenapa dia datang ke kota ini!?"
"Mengerikan!"
"Bukannya dia salah satu Sichibukai!?"
"Bounty-nya dulu senilai lebih dari 300 juta.... Kenapa dia datang ke sini...?"
"Padahal Bellamy senilai 55 juta Beri...."
"Tapi Bellamy seperti semut di hadapannya...."
Lalu pria itu, Doflamingo, berkata sambil menggerakkan jari-jarinya.
"Aku tak butuh bawahan pembangkang!"
Setelah itu, Sarquiss tampak panik!
"Tidak! Jangan! Tanganku bergerak sendiri!"
"Guh...."
Bellamy hanya bisa terdiam tegang.
Sarquiss semakin panik.
"Kumohon hentikan! Ampuni kami! Aaahhhhh!!!"
Bellamy yang menyadari situasi semakin buruk, akhirnya memutuskan untuk berlutut dan membungkuk di hadapan Doflamingo!
"!!!"
"Bellamy!"
Orang-orang dan teman-teman Bellamy terkejut melihat ini.
Tapi Bellamy tak peduli dan memohon kepada Doflamingo.
"Kumohon.... Tolong.... Satu kesempatan lagi! Aku akan lakukan apapun perintahmu!"
Mendengar ini, teman-teman Bellamy khawatir dan berusaha membujuknya.
"Bellamy!"
"Bellamy, sudah hentikan!"
Tapi Bellamy tetap berlutut dan menatap pada Doflamingo sambil bicara.
"Meskipun aku kalah.... Aku tak berniat untuk melawan perintahmu! Aku bersumpah pada lambangmu! Aku hanya bertindak karena aku tak ingin mereka menghalangimu nantinya...."
Mendengar perkataan Bellamy, Doflamingo tampak sedikit terkesan.
"Oh? Perhatian sekali kau. Aku suka itu.... Fufufufufu!"
Kemudian Doflamingo berdiri dan tampak akan pergi.
"Jaman baru akan datang.... Akan kubiarkan kau menentukan nasibmu sendiri."
Doflamingo berkata sambil berjalan. Tapi kemudian tiba-tiba dia berhenti dan perlahan berbalik.
"Tapi.... Aku tak membutuhkanmu."
Doflamingo lalu menggerakkan jari-jarinya.
Sarquiss kemudian tiba-tiba bergerak sendiri ke belakang Bellamy yang masih berlutut dan mengangkat pisau besarnya!
"Aaahhhhh!!!! Tidaakkk!!!!"
"Doflamingo!!!!"
Bellamy menjerit dan menatap syok pada Doflamingo yang menggerakkan jari-jarinya.
Sarquiss panik, tapi dia tak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri dan akhirnya tangannya mengayunkan pisau besar itu ke arah Bellamy!
Orang-orang dan teman-teman Bellamy pun tak tega melihat apa yang selanjutnya terjadi.
Setelah itu, Doflamingo dengan tenang dan santai kembali berjalan.
"Fufufufufu! Era baru akan datang! Bergegaslah! Bersiaplah! Hanya bajak laut layak yang bisa bertahan! Semua sampah tak berguna akan tersapu oleh gelombang era baru! Fufufufufu!"
"Hm~.... Benarkah?"