webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Fantasy
Not enough ratings
108 Chs

Chapter 51 - Rencana Besar

Esoknya, semua kru berkumpul di Ruang Makan untuk sarapan.

Setelah mereka selesai sarapan, Lepus mengatakan kalau mereka jangan pergi dulu karena mereka akan berdiskusi.

Lalu Lepus mengeluarkan buah iblis yang kemarin dia dapatkan.

Para kru terkejut Lepus tiba-tiba mengeluarkan buah iblis di sini.

Lepus lalu menatap Kuina dan bicara.

"Kuina, buah ini untukmu."

Kuina cukup terkejut dan sedikit bingung kenapa Lepus menawarkan buah iblis itu padanya.

"Aku?"

Kuina bertanya ragu-ragu sambil menunjuk dirinya sendiri.

Dan Lepus mengangguk dan menjelaskan.

"Ya. Kali ini jangan ditolak. Buah ini adalah Goro Goro no Mi, Logia Petir."

Kuina sedikit terkejut dan terbelalak mendengar pernyataan Lepus. Para kru lainnya juga terkejut.

"Apa!?"

Amber sangat terkejut.

"Logia!?

Boris juga terkejut buah iblis itu adalah Logia.

"Petir, ya...."

Max tampak memegang dagunya dan bertanya-tanya.

"Itu mengerikan!"

Ryzer juga cukup tercengang.

Para anggota lainnya juga memberikan reaksi yang berbeda-beda.

Melihat reaksi mereka, Lepus hanya tersenyum kecil lalu kembali bicara.

"Kuina, petir sangatlah cocok untukmu. Dan teknik pedangmu akan lebih mengerikan digabungkan dengan kekuatan petir. Jadi, terimalah."

Kuina masih sedikit ragu-ragu. Tapi, akhirnya dia mengangguk dan memutuskan untuk menerima buah Goro Goro no Mi itu.

"Baiklah. Akan kumakan."

Lepus pun menyerahkan buah itu pada Kuina.

Kuina lalu dengan agak gugup dan tegang menggigit kecil buah iblis itu. Dan kemudian.... Kuina tampak mengernyit dan menutupi mulutnya dengan tangan seakan mau muntah!

"Ugh! Rasanya menjijikkan...."

Mendengar pernyataan Kuina, mereka yang sudah pernah memakan buah iblis tertawa masam.

Tak lama kemudian, dari tubuh Kuina tampak muncul percikan listrik.

*blitzblitz

"Melihat ini, para kru memberikan kesan mereka.

"Heh~.... Jadi itu Logia Petir."

Nojiko tampak cukup terkesan.

"Sebaiknya hati-hati. Jangan sampai kesetrum."

Gillian memperingatkan yang lainnya agar hati-hati.

"Hmm.... Petir, ya.... Pasti merepotkan untuk musuh melawannya."

Sera cukup terkesima dan memikirkan apa jadinya jika untuk bertarung.

Anggota kru lainnya juga memberikan kesan mereka masing-masing.

~~~

Beberapa lama kemudian, Lepus kembali bicara.

"Baiklah, kita lanjutkan diskusinya."

Para kru pun kembali memperhatikan Lepus.

"Aku mendapatkan buah Goro Goro itu karena kekuatan Petir akan sangat berguna untuk Rencana Besar kita. Dan selain itu juga karena kita harus lakukan persiapan untuk Misi Besar nanti."

""""Misi Besar?""""

Para kru bertanya-tanya.

"Ya. Misi Besar ini ada 2 tujuan utama. Yang pertama adalah mendapatkan familiar untuk Nojiko."

"Aku?"

Nojiko menunjuk dirinya sendiri karena cukup terkejut dan bingung apa hubungannya Misi Besar dengan mendapatkan familiar untuknya.

Lepus pun menjelaskan.

"Ya. Di tempat sasaran Misi, ada banyak monster yang unik dan kuat. Kita akan menangkap beberapa untuk dijadikan familiar-mu."

"Oh, baiklah. Aku ikut saja."

Nojiko akhirnya mengerti dan dia mengangguk menerima.

Lepus lalu melanjutkan.

"Tujuan kedua adalah untuk pamor."

Mendengar tujuan kedua ini, para kru cukup terkejut dan bingung.

"Hah?"

"Pamor?"

"Apa maksudnya?"

Lepus pun menjelaskan.

"Kita akan manfaatkan Misi itu untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita kuat."

"Untuk apa?"

Para kru masih bingung.

Lepus lalu dengan tatapan tajam menjawab.

".... Aku ingin kita menjadi Sichibukai."

Sekarang, para kru sangat terkejut mendengar pernyataan Lepus.

"Apa!?"

"Sichibukai!?"

"Suami, kau serius?"

"Lepus, kau bercanda?"

"Aku serius. Tapi Sichibukai hanyalah tahap pertama. Tahap akhir kita adalah menjadi Yonkou!"

"A...."

"Na...."

"Yon..."

"Itu...."

Para kru semakin tercengang hingga tak bisa berkata-kata sekarang.

Lepus sedikit menghela nafas setelah melihat reaksi mereka.

".... Kenapa kalian tercengang seperti itu? Apa kalian mau terus-terusan dianggap bajak laut biasa-biasa saja?"

"Tapi...."

"Ini Yonkou...."

"Yonkou tidak sama dengan lainnya...."

"Memangnya mudah apa untuk menjadi Yonkou...."

Lepus lalu tertawa dan menanggapi santai mereka.

"Hehahahaha! Yah, kalaupun bukan Yonkou juga bisa Gotei atau Rotei."

Melihat Lepus yang bersikap santai seakan ini bukan sesuatu yang serius, Kuina sedikit mengernyit.

"Lepus-san, itu tidak lucu...."

Lepus tetap tersenyum dan merespon Kuina.

"Tenang saja, Kuina sayang.... Aku tahu apa yang kulakukan.

Kuina tetap mengernyit, lalu dia bertanya.

"Lalu, apa Misi Besar yang kau maksud?"

Lepus lalu menjawab pertanyaan Kuina dengan tajam dan dingin.

".... Menjatuhkan Kinjishi no Shiki."

"""""....."""""

Para kru terdiam seribu kata.

".... Kenapa kalian diam saja?"

Lepus sedikit mengernyit dan bertanya.

Para kru lalu merespon.

"Danna-sama.... Shiki itu.... Siapa?"

Brisa tampak bingung dan tak mengerti.

"Bahahaha! Tak pernah dengar!"

Boris tertawa.

"Apa dia hebat?"

Max bertanya-tanya.

Para kru lainnya juga tampak bingung dan bertanya-tanya.

Melihat respon mereka, Lepus cukup tercengang lalu bertanya pada mereka.

".... Kalian bercanda? Kalian tidak tahu siapa Shiki si Singa Emas?"

"""""Tidak tahu."""""

Para kru menjawab bersamaan dan menggelengkan kepala.

"Hah? Serius?"

"""""Um."""""

Para kru mengangguk.

Melihat ini, Lepus terdiam semakin tercengang dan memegangi kepalanya seakan pusing karena respon kru-nya.

"...."

Kemudian, Nojiko mewakili semuanya bertanya.

"Lalu, siapa si Shiki itu?"

Mendengar pertanyaan ini, Lepus tak lama kemudian menghela nafas menyerah.

"Hah~.... Baiklah, akan kujelaskan.... Shiki si Singa Emas adalah bajak laut generasi lama. Dia dulu adalah saingan berat Gol D. Roger. Dulu sekali dia juga pernah satu kru dan satu kapal dengan 3 Yonkou sekarang. Mereka dulu tergabung dalam Bajak Laut Rocks. Shiki 22 tahun lalu pernah ditangkap dan dipenjara di Impel Down, tapi dia berhasil kabur 2 tahun kemudian. Sejak itu, Shiki menyiapkan rencana besar jangka panjang untuk menghancurkan East Blue! Dia dendam dan ingin menghancurkan East Blue karena tak terima saingan beratnya justru mati dieksekusi di lautan terlemah itu. Dan selama 20 tahun ini, dia bersembunyi di pulau kekuasaannya yang melayang dengan kekuatannya dan tersembunyi di langit. Karena itulah, aku mengatakan Misi Besar kita adalah 'menjatuhkan' Shiki."

Setelah mendengar pernyataan dan penjelasan Lepus, para kru sangat terkejut dan tercengang.

"A...pa...."

"Saingan Roger...."

"Se-kru dengan Yonkou...."

"Kabur dari Impel Down...."

"Menghancurkan East Blue...."

Lepus hanya tersenyum masam tapi tidak terkejut kalau sekarang kru-nya tercengang.

Kemudian Lepus kembali bicara.

"Misi menjatuhkan Shiki masih nanti. Sebelum itu, kita akan merekrut beberapa anggota lain yang akan berperan penting untuk pertarungan nantinya."

""""Merekrut anggota?""""

Para kru bertanya bingung.

Lepus lalu menjelaskan.

"Ya. Aku sudah punya beberapa calon. Kekuatan mereka sangatlah cocok untuk crowd control. Karena Shiki adalah bajak laut yang terkenal memiliki armada bawahan hingga ribuan orang."

Kemudian Lepus menyeringai.

"Selain itu, sebelum kita memulai penyerangan pada Shiki, kita akan merampok mereka dulu. Hehahahaha!

"""".... Hah?""""

"Shiki adalah bajak laut besar generasi lama dan punya banyak armada bawahan. Jadi, aku yakin di penyimpanan mereka ada banyak barang berharga hasil jarahan atau tribut. Misalnya buah iblis atau senjata kelas tinggi. Jadi kita akan menggunakan taktik senjata makan tuan. Hehahahaha!"

Setelah mendengar pernyataan Lepus, para kru tercengang seakan tak percaya.

"I-Itu...."

"Licik sekali...."

"Aku jadi kasihan pada musuh-musuhmu, Kapten...."

Lepus menyeringai karena reaksi mereka.

"Hei, aku bajak laut, jadi harus bisa licik. Jika tidak kita sendiri yang akan diakali orang lain. Hehahahaha!"

Kemudian, Lepus bicara menyimpulkan.

"Baiklah. Aku sudah jelaskan soal Rencana Besar dan Misi Besar kita. .... Diskusi selesai. Bubar!"

Kapten Ouroboros Pirates mengakhiri diskusi.