webnovel

One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas)

Sinopsis: Seorang pemuda terlempar ke dunia One Piece dengan ingatan yang masih utuh. Dan memanfaatkan berbagai pengetahuannya tentang One Piece dan juga kekuatan buah iblis untuk memanipulasi Batasan, dia akan memulai kisah petualangannya dan menggapai puncak! ==== ===== ====== ======= Catatan Penulis: Ini adalah pertama kalinya saya menulis fan-fiksi. Dan jujur saja, saya sendiri hanyalah pemula dan bukanlah seorang penulis yang baik sebenarnya. Ada beberapa/banyak kekurangan dalam fan-fiksi ini, jadi jangan terlalu banyak berharap ini adalah mahakarya yang luar biasa!

rtlps_360 · Fantasy
Not enough ratings
108 Chs

Chapter 25 - Brisa vs Kuina

Esoknya, Lepus bersama Brisa dan Muret datang ke dojo.

Kemudian Lepus menghadap Koushirou dan bicara padanya.

"Koushirou-san, apa Kuina ada?"

"Kuina?"

"Ya, kami ke sini untuk menantang Kuina berduel."

"Duel? Lepus-kun?"

"Bukan. Tapi gadis ini. Namanya Brisa."

"Hmm.... Baiklah. Akan kuberitahu Kuina."

Koushirou kemudian masuk ke dalam untuk memberitahu Kuina.

Tak lama kemudian, Koushirou bersama Kuina kembali ke beranda.

Melihat Kuina sudah di sini, Lepus memperkenalkan Brisa.

"Kuina, ini Brisa. Dia yang akan melawanmu."

Kuina hanya mengangguk kecil.

Melihat Brisa yang sama-sama gadis dan usia serta perawakannya tidak tampak jauh lebih darinya, Kuina menganggapnya lawan yang cukup adil. Koushirou juga beranggapan sama.

Kemudian persiapan untuk duel pun dilakukan.

Mereka akan melakukan duel di halaman berlatih dojo dan menggunakan pedang Kendo.

Koushirou yang akan menjadi wasit duel ini.

Karena duel ini dilakukan di halaman latihan, para murid Dojo menunda latihan mereka untuk memberi tempat dan menyaksikan duel.

Setelah semuanya siap, Kuina dan Brisa menuju ke tengah halaman dengan masing-masing menggenggam pedang Kendo.

Melihat keduanya sudah siap di posisi, Koushirou pun memberi aba-aba.

"Bersiap! Mulai!"

Mendengar aba-aba dimulainya duel, Kuina dan Brisa tidak langsung maju menyerang, melainkan mengamati satu sama lain.

Tak lama kemudian, Kuina mengangkat pedang bambunya dan maju menyerang!!

"Haaahh!!

Melihat serangan Kuina datang, Brisa tetap tenang mengamati dan dengan mudah menghindar!

Brisa bisa menghindari serangan Kuina dengan mudah karena dia menggunakan Kenbunshoku Haki!

Saat Lepus berlatih Haki di pulau tak berpenghuni selama setahun, Lepus juga mengajari dan melatih Brisa juga! Meskipun Haki Brisa masih kalah dari Lepus, tapi jika melawan orang biasa dia jelas takkan kesulitan!

Melihat Brisa bisa dengan mudah menghindari serangannya, Kuina cukup terkejut! Dia menyadari kalau lawannya kali ini tidak sesederhana yang dia bayangkan. Meski begitu, dia kembali menyerang dan mengayunkan pedang bambunya.

"Hahhh!!!"

Tapi Brisa tetap dengan mudah menghindari serangannya.

Kuina tidak menyerah, dia terus bergerak menyerang berkali-kali mengayunkan pedangnya.

"Haaaahhhhh!!!"

Melihat Kuina yang terus menyerang tanpa henti, Brisa akhirnya tidak lagi hanya menghindar.

Setelah menghindari serangan Kuina, Brisa kemudian mengayunkan pedang bambunya sendiri untuk menyerang menepis pedang bambu Kuina dan kemudian menusuk ke arah leher Kuina!

"Hmph!"

Tentunya Brisa menghentikan tusukannya beberapa centimeter dari leher Kuina.

Karena meskipun duel ini hanya menggunakan pedang bambu, tetap saja akan sakit jika kena.

Kuina tercengang tak bisa bergerak melihat ujung pedang bambu yang hanya beberapa centimeter dari lehernya.

Koushirou juga cukup terkejut melihat jalannya duel ini. Dia tak mengira putrinya yang cukup kuat dan mahir dalam berpedang bisa dikalahkan dengan mudah oleh sesama gadis sebayanya!

Selain Kuina dan Koushirou, para murid yang menyaksikan juga sangat terkejut!

Zoro lah yang paling terkejut melihat jalannya duel ini.

Kuina yang sudah lebih dari 2000 kali mengalahkannya, kali ini bisa dikalahkan oleh orang lain dengan mudah seakan-akan lawannya hanya mempermainkannya! Apalagi lawan yang mengalahkannya bukanlah laki-laki ataupun orang dewasa, melainkan sesama gadis yang masih sebaya!

Tak lama kemudian, Koushirou yang tercengang akhirnya menyadari kalau pertarungan selesai dan dia harus mengakhiri.

"Pertarungan selesai! Pemenangnya Brisa!"

Mendengar keputusan Koushirou, Brisa pun menarik pedang bambunya dari leher Kuina.

Kuina yang masih cukup syok kemudian jatuh terduduk.

Setelah sedikit menenangkan diri, Kuina bertanya pada Brisa.

"Kau.... Bagaimana kau bisa terus menghindari seranganku?"

Mendengar pertanyaan Kuina, Brisa hanya menjawab singkat.

".... Onii-sama yang mengajariku."

Kemudian Brisa berbalik dan berjalan ke Lepus dan Muret yang duduk di beranda.

Kuina menyadari 'Onii-sama' yang dimaksud Brisa adalah Lepus.

Melihat hasil duel ini, Lepus dan Muret tidak tampak terkejut karena mereka tahu Brisa bisa menanganinya.

Lepus kemudian berdiri dan menghampiri Kuina.

"Kuina, kau kalah. Kau takkan bisa mencapai puncak hanya dengan kemampuanmu saat ini. Tapi jika kau masih tak terima, kau bisa menantang Brisa lagi. Atau kau bahkan bisa menantangku langsung. Kami tinggal di rumah tak jauh dari Dojo ini."

Kemudian Lepus memanggil Brisa dan Muret.

"Brisa, Muret, kita pergi."

Setelah itu, Lepus pamit pada Koushirou.

"Koushirou-san, kami permisi dulu."

Lepus, Brisa, dan Muret pun pergi meninggalkan dojo sementara orang-orang lain masih cukup tercengang atas kekalahan Kuina.

~~~

Setelah itu, sebulan berlalu sejak duel antara Kuina dan Brisa.

Brisa yang masih belum terima akan kekalahannya, setiap hari datang ke rumah tempat tinggal Lepus untuk menantang.

Selama sebulan ini, sudah ratusan kali Kuina menantang Brisa bertarung. Dan hasilnya, Kuina selalu kalah telak.

Kuina juga pernah menantang Lepus juga. Tapi saat duel baru dimulai, Kuina sudah jatuh terduduk menatap terbelalak pada Lepus yang berdiri dengan mengacungkan pedang di hadapan wajahnya tanpa menyadari bagaimana bisa Lepus melakukan itu.

Dan karena sudah ratusan kali bertarung tanpa menang sekalipun, Kuina akhirnya menyadari betapa kecil dan lemah dirinya.

Dan hari ini, dia pun akhirnya menghadap Lepus dan berkata padanya.

".... Baiklah. Aku ikut."

Lepus tersenyum mendengar ini.

"Baguslah. Mulai sekarang kau adalah milikku! Tenang saja, aku takkan memperlakukanmu dengan buruk. Akan kuberi kau waktu 2 tahun untuk menyelesaikan berlatih di dojo. Kau juga bisa berlatih bertarung dengan kami. Dua tahun kemudian setelah kau cukup umur, kita akan pergi."