79 Tampilan Baru

Maya dan Luna memasuki salah satu salon langganan mereka .

" lama ga kesini non " sapa salah satu pegawai salon saat Maya dan Luna masuk . Mereka segera mengantar Luna dan Maya duduk di kursi yang kosong .

" aku hair mask sama facial aja ya " kata Maya ketika sudah duduk ,

" aku hair cut aunty " kata Luna ketika tante pemilik salon menghampiri nya .

" ngapain potong , udah cantik gini juga " kata si pemilik salon .

" dia frustasi habis diputusin cowoknya te " goda Maya .

" siapa yang berani mutusin anak gadis cantik kayak kamu gini " kata tante tersebut heran .

" udah ah aunty , buruan cut cut segini " kata Luna menunjuk pundaknya .

" dek jangan gila kamu , bisa murka orang rumah " cegah Maya .

" gapapa kak penampilan baru " elak Luna .

" tapi ga segitu juga " amuk Maya ,

" iya rambut kamu kan cantik banget , sayang kalo dipotong pendek , iya kan Mam " kata tante tersebut sambil menunjukan pada pelanggan ya g duduk tepat sebelah Luna . Pelanggan yang sedang menutup mata sambil di steam rambutnya pun menengok Luna . Dan saat Luna melihat siapa itu dia langsung kaget .

" mama ,," kata Luna kaget , Maya pun ikut kaget dikira bunda yang di sana . Tapi Maya tidak mengenalnya .

" ini menantu aku " kata mama Rayi langsung memamerkan pada pemilik salon .

" maa " kata Luna pasrah , Maya sontak kaget dan menahan tawa nya .

" tadi kamu bilang apa , Rayi mutusin kamu !!!" kata mama Rayi geram . Beliau segera menyambar ponselnya hendak menelepon Rayi .

" mama , please jangan telepon kak Rayi . Nanti Luna jelasin yah . Please mama selesain dulu treatment nya ya " bujuk Luna mengambil ponsel mama Rayi .

" siniin hp mama , mama mau telepon papa kamu " pinta mama Rayi .

" ga mama pasti mau marahin kak Rayi " Luna masih menyembunyikan ponsel mama Rayi ,

" enggak mama minta jemput papa , kalo mama nggak telepon papa yang datang jemput malah Rayi . Ini tadi mama mau ngajak makan malam terus Rayi bilang kamu ada acara makanya tadi mama bolak - balik telepon kamu " jelas mama

" oh jadi mama itu bukan bunda " celetuk Maya ,

" iih kakak gimana sih " Luna geram pada kakaknya .

" ya mana kakak tahu " kata Maya polos .

" mana hp mama sebelum Rayi datang jemput mama " pinta mama ,

" tapi bener ya mama ga bohong " Luna menyodorkan ponselnya , tapi masih ragu - ragu untuk melepas saat mama mengambilnya .

"ini anak " mama segera menyambar ponselnya , " jangan potong pendek rambutnya " lanjut mama sebelum pergi dan berjalan menjauh .

" ma jangan telepon kak Rayi ya " pinta Luna memelas , dan setelah mama menjauh Luna buru - buru memberi aba - aba untuk memotong rambutnya .

" nggak ah bisa sayang non " elak tante pemilik salon , Luna melirik Maya dengan tatapan memelas .

" terserah kamu kakak nggak ikut - ikut " kata Maya memasang wajah bodoh amat melihat kelakuan adiknya .

" see , buruan aunty . Keburu mam cowok aku datang " kata Luna ,

" nggak ah tante hair mask aja " kata tante tersebut menyiapkan peralatan hair mask .

Tepat saat semua orang tidak memperhatikan Luna segera memotong rambutnya sendiri , Luna memotong rambutnya dengan memejamkan mata .

" Luna " teriak Maya dan mama histeris saat melihat rambut Luna sudah terpotong .

Luna menatap dirinya dan memegang rambut pendeknya , dengan sedikit senyum yang ambigu .

" bye bye rambut panjang ku , dari kamu aku belajar berani mengambil keputusan " kata Luna menata cermin .

Maya menggenggam tangan Luna ,

" strong girl " Maya menguatkan Luna , melihat itu mama memeluk Luna yang tanpa sadar meneteskan air mata .

" sampai kapan pun Luna anak nya mama " kata mama , Luna hanya bisa terdiam .

Rambut Luna mulai di rapikan dan mama begitu juga mama yang masih di steam rambutnya .

" ma,,," panggil Luna ,

" ada apa sayang " jawab mama ,

" mama janji ya , suatu saat kalo kak Rayi ngenalin ceweknya , mama harus nerima seperti mama nerima Luna " kata Luna lirih .

" kamu itu ngomong apa " mama memukul pelan tangan Luna yang menjuntai ke arah nya , " gundulin aja tuh anak biar nggak ada yang mau " omel mama membuat Maya tertawa terbahak .

" mama ih jangan gitu , Luna serius " rengek Luna .

" kamu itu kuliah cuma 2 tahun , dan mama ga akan nerima mantu selama 2 tahun itu " amuk mama ,

" iih mama , jahat banget sih " gerutu Luna ,

" maka nya anak kecil ga usah kebanyakan drama " omel Maya yang berdiri sambil merapikan rambutnya .

" Maya , Luna biar pulang sama tante aja ya " pinta mama pada Maya , sesaat Maya melihat Luna yang memberi isyarat untuk tidak memberi ijin .

" nanti tante anter ke tempat Elma gapapa ya te ?" jelas Maya membuat Luna melotot tidak percaya Maya menyerahkan Luna pada mama Rayi .

" beres , nanti langsung tante anter . Oh yah , maaf yaw kalo Rayi sikapnya kayak anak kecil " kata mama Rayi pada Maya ,

" Rayi itu sangat pengertian sama Luna te , malah Luna tuh yang sering buat masalah buat Rayi "

" nitip Rayi kalo suka main ke sana ya May , tante sebenar nya pengen main ke sana . Tapi nggak di bolehin sama Luna " kata mama berpura - pura ngambek sama Luna .

" dasar anak nakal " kata Maya sambil mencubit Luna .

" kapan - kapan tante main ke sana ya May " pinta mama ,

" silahkan tante , nanti kalo tante main ke sana langsung telepon Maya aja yah " kata Maya senang ,

" aku pamit pulang dulu ya te " pamit Maya ,

" iya hati - hati di jalan ya nak " kata mama Rayi ,

" iya te , nitip Luna ya . Dek kakak pulang dulu ya " kata Maya sebelum pergi pada Luna .

Setelah berpamitan pada mama Rayi dan Luna , Maya segera beranjak pergi meninggalkan salon .

" baju buat kuliah udah siap semua ? baju hangat jangan lupa bawa yang banyak sayang " kata mama saat Luna sedang menata rambutnya setelah dipotong pendek . Luna tampak lebih fresh .

" udah siap semua ma " kata Luna masih mematut diri nya di depan kaca , " Luna cantik kan ma ?" tanya Luna pada mama nya Rayi .

" iya masih paling cantik dan paling cocok buat Rayi " kata mama berjalan kearah kasir .

" ih mama apaan sih , biar Luna aja yang bayar " Luna segera merampas kartu milik mama dan menganti dengan kartu nya .

" biar mama aja ya dek " kata mama seraya menarik kembali kartu nya yang dibawa Luna .

" ma kartu Luna emang ga sebanding isi nya sama kartu mama , tapi Luna juga pengen belanjain mama pakai uang Luna kerja " kata Luna memeluk mama Rayi .

" gini kok mama di suruh ganti mantu , mana bisa mama pindah ke lain hati " kata mama sambil membalas pelukan Luna .

Saat keluar salon ternyata sudah ada papa dari Rayi menunggu . Luna segera menghampiri dan mencium tangan papa .

" makin cantik gini anak papa " puji papa .

" makasih pa " kata Luna cengar-cengir .

" ya udah , kita makan malam di luar aja ya " ajak mama

" ma , kan tadi bilang langsung pulang " rengek Luna .

" pulang ke rumah mama aja ya , kan kamu habis ini jauh dari mama " kata mama memelas .

" kan Luna ijinnya ke rumah kak Elma " elak Luna .

" mama yang ijin ke mama kamu gimana ?" goda mama

" astaga ma bisa - bisa Luna nggak jadi kuliah langsung di suruh nikah ma " rengek Luna persis anak kecil .

" kalo papa sih yes langsung nikah aja " kata papa langsung masuk ke dalam mobil .

" mama sih juga yes " kata mama sambil mengikuti suaminya masuk ke dalam mobil .

" astaga , bisa gini ya " rengek Luna ikut masuk ke dalam mobil .

" udah makan dulu baru nanti di omongin mau tidur mana " kata papa sambil melajukan mobilnya . Luna hanya bisa pasrah .

avataravatar
Next chapter