Maya dan Luna memasuki salah satu salon langganan mereka .
" lama ga kesini non " sapa salah satu pegawai salon saat Maya dan Luna masuk . Mereka segera mengantar Luna dan Maya duduk di kursi yang kosong .
" aku hair mask sama facial aja ya " kata Maya ketika sudah duduk ,
" aku hair cut aunty " kata Luna ketika tante pemilik salon menghampiri nya .
" ngapain potong , udah cantik gini juga " kata si pemilik salon .
" dia frustasi habis diputusin cowoknya te " goda Maya .
" siapa yang berani mutusin anak gadis cantik kayak kamu gini " kata tante tersebut heran .
" udah ah aunty , buruan cut cut segini " kata Luna menunjuk pundaknya .
" dek jangan gila kamu , bisa murka orang rumah " cegah Maya .
" gapapa kak penampilan baru " elak Luna .
" tapi ga segitu juga " amuk Maya ,
" iya rambut kamu kan cantik banget , sayang kalo dipotong pendek , iya kan Mam " kata tante tersebut sambil menunjukan pada pelanggan ya g duduk tepat sebelah Luna . Pelanggan yang sedang menutup mata sambil di steam rambutnya pun menengok Luna . Dan saat Luna melihat siapa itu dia langsung kaget .
" mama ,," kata Luna kaget , Maya pun ikut kaget dikira bunda yang di sana . Tapi Maya tidak mengenalnya .
" ini menantu aku " kata mama Rayi langsung memamerkan pada pemilik salon .
" maa " kata Luna pasrah , Maya sontak kaget dan menahan tawa nya .
" tadi kamu bilang apa , Rayi mutusin kamu !!!" kata mama Rayi geram . Beliau segera menyambar ponselnya hendak menelepon Rayi .
" mama , please jangan telepon kak Rayi . Nanti Luna jelasin yah . Please mama selesain dulu treatment nya ya " bujuk Luna mengambil ponsel mama Rayi .
" siniin hp mama , mama mau telepon papa kamu " pinta mama Rayi .
" ga mama pasti mau marahin kak Rayi " Luna masih menyembunyikan ponsel mama Rayi ,
" enggak mama minta jemput papa , kalo mama nggak telepon papa yang datang jemput malah Rayi . Ini tadi mama mau ngajak makan malam terus Rayi bilang kamu ada acara makanya tadi mama bolak - balik telepon kamu " jelas mama
" oh jadi mama itu bukan bunda " celetuk Maya ,
" iih kakak gimana sih " Luna geram pada kakaknya .
" ya mana kakak tahu " kata Maya polos .
" mana hp mama sebelum Rayi datang jemput mama " pinta mama ,
" tapi bener ya mama ga bohong " Luna menyodorkan ponselnya , tapi masih ragu - ragu untuk melepas saat mama mengambilnya .
"ini anak " mama segera menyambar ponselnya , " jangan potong pendek rambutnya " lanjut mama sebelum pergi dan berjalan menjauh .
" ma jangan telepon kak Rayi ya " pinta Luna memelas , dan setelah mama menjauh Luna buru - buru memberi aba - aba untuk memotong rambutnya .
" nggak ah bisa sayang non " elak tante pemilik salon , Luna melirik Maya dengan tatapan memelas .
" terserah kamu kakak nggak ikut - ikut " kata Maya memasang wajah bodoh amat melihat kelakuan adiknya .
" see , buruan aunty . Keburu mam cowok aku datang " kata Luna ,
" nggak ah tante hair mask aja " kata tante tersebut menyiapkan peralatan hair mask .
Tepat saat semua orang tidak memperhatikan Luna segera memotong rambutnya sendiri , Luna memotong rambutnya dengan memejamkan mata .
" Luna " teriak Maya dan mama histeris saat melihat rambut Luna sudah terpotong .
Luna menatap dirinya dan memegang rambut pendeknya , dengan sedikit senyum yang ambigu .
" bye bye rambut panjang ku , dari kamu aku belajar berani mengambil keputusan " kata Luna menata cermin .
Maya menggenggam tangan Luna ,
" strong girl " Maya menguatkan Luna , melihat itu mama memeluk Luna yang tanpa sadar meneteskan air mata .
" sampai kapan pun Luna anak nya mama " kata mama , Luna hanya bisa terdiam .
Rambut Luna mulai di rapikan dan mama begitu juga mama yang masih di steam rambutnya .
" ma,,," panggil Luna ,
" ada apa sayang " jawab mama ,
" mama janji ya , suatu saat kalo kak Rayi ngenalin ceweknya , mama harus nerima seperti mama nerima Luna " kata Luna lirih .
" kamu itu ngomong apa " mama memukul pelan tangan Luna yang menjuntai ke arah nya , " gundulin aja tuh anak biar nggak ada yang mau " omel mama membuat Maya tertawa terbahak .
" mama ih jangan gitu , Luna serius " rengek Luna .
" kamu itu kuliah cuma 2 tahun , dan mama ga akan nerima mantu selama 2 tahun itu " amuk mama ,
" iih mama , jahat banget sih " gerutu Luna ,
" maka nya anak kecil ga usah kebanyakan drama " omel Maya yang berdiri sambil merapikan rambutnya .
" Maya , Luna biar pulang sama tante aja ya " pinta mama pada Maya , sesaat Maya melihat Luna yang memberi isyarat untuk tidak memberi ijin .
" nanti tante anter ke tempat Elma gapapa ya te ?" jelas Maya membuat Luna melotot tidak percaya Maya menyerahkan Luna pada mama Rayi .
" beres , nanti langsung tante anter . Oh yah , maaf yaw kalo Rayi sikapnya kayak anak kecil " kata mama Rayi pada Maya ,
" Rayi itu sangat pengertian sama Luna te , malah Luna tuh yang sering buat masalah buat Rayi "
" nitip Rayi kalo suka main ke sana ya May , tante sebenar nya pengen main ke sana . Tapi nggak di bolehin sama Luna " kata mama berpura - pura ngambek sama Luna .
" dasar anak nakal " kata Maya sambil mencubit Luna .
" kapan - kapan tante main ke sana ya May " pinta mama ,
" silahkan tante , nanti kalo tante main ke sana langsung telepon Maya aja yah " kata Maya senang ,
" aku pamit pulang dulu ya te " pamit Maya ,
" iya hati - hati di jalan ya nak " kata mama Rayi ,
" iya te , nitip Luna ya . Dek kakak pulang dulu ya " kata Maya sebelum pergi pada Luna .
Setelah berpamitan pada mama Rayi dan Luna , Maya segera beranjak pergi meninggalkan salon .
" baju buat kuliah udah siap semua ? baju hangat jangan lupa bawa yang banyak sayang " kata mama saat Luna sedang menata rambutnya setelah dipotong pendek . Luna tampak lebih fresh .
" udah siap semua ma " kata Luna masih mematut diri nya di depan kaca , " Luna cantik kan ma ?" tanya Luna pada mama nya Rayi .
" iya masih paling cantik dan paling cocok buat Rayi " kata mama berjalan kearah kasir .
" ih mama apaan sih , biar Luna aja yang bayar " Luna segera merampas kartu milik mama dan menganti dengan kartu nya .
" biar mama aja ya dek " kata mama seraya menarik kembali kartu nya yang dibawa Luna .
" ma kartu Luna emang ga sebanding isi nya sama kartu mama , tapi Luna juga pengen belanjain mama pakai uang Luna kerja " kata Luna memeluk mama Rayi .
" gini kok mama di suruh ganti mantu , mana bisa mama pindah ke lain hati " kata mama sambil membalas pelukan Luna .
Saat keluar salon ternyata sudah ada papa dari Rayi menunggu . Luna segera menghampiri dan mencium tangan papa .
" makin cantik gini anak papa " puji papa .
" makasih pa " kata Luna cengar-cengir .
" ya udah , kita makan malam di luar aja ya " ajak mama
" ma , kan tadi bilang langsung pulang " rengek Luna .
" pulang ke rumah mama aja ya , kan kamu habis ini jauh dari mama " kata mama memelas .
" kan Luna ijinnya ke rumah kak Elma " elak Luna .
" mama yang ijin ke mama kamu gimana ?" goda mama
" astaga ma bisa - bisa Luna nggak jadi kuliah langsung di suruh nikah ma " rengek Luna persis anak kecil .
" kalo papa sih yes langsung nikah aja " kata papa langsung masuk ke dalam mobil .
" mama sih juga yes " kata mama sambil mengikuti suaminya masuk ke dalam mobil .
" astaga , bisa gini ya " rengek Luna ikut masuk ke dalam mobil .
" udah makan dulu baru nanti di omongin mau tidur mana " kata papa sambil melajukan mobilnya . Luna hanya bisa pasrah .