80 Berakhir

Luna terkejut saat memasuki sebuah restoran ternyata Rayi sudah ada di sana . Rayi masih belum tahu kalo orang tua nya datang bersama Luna .

" mama nih ya , tadi kan bilang nggak ada kak Rayi " Luna menahan langkah mama .

" makan aja , udah anggap aja ga kenal " kata papa mendorong Luna agar berjalan maju .

" toh dia nggak akan makan kamu dek " kata mama menenangkan .

" iih pasti pada sekongkol pasti nya " gerutu Luna , mama dan papa hanya bisa menahan tawa .

" pa , ma " sapa Rayi sambil memeluk papa mama bergiliran , dan saat melihat Luna , Rayi sedikit terkejut apalagi dengan tampilan baru Luna . Tapi Luna segera membuang muka . Rayi bisa melihat dengan jelas mata bengkak Luna .

" udah lama nunggu nya ?" tanya papa ,

" belum kok pa " jawab Rayi tapi masih melihat Luna , mama pun segera menggandeng Luna untuk segera duduk . Meja yang melingkar membuat Luna mau tak mau akhirnya duduk di sebelah Rayi . Ekor mata Luna masih dengan jelas melihat Rayi yang tak henti - henti nya melihat ke arah nya .

" oh ya dek , kapan nikahan Elma ?" tanya mama

" 3 hari lagi ma " jawab Luna sambil makan , Rayi yang melihat Luna hanya makan sedikit pun memberi beberapa makanan . Mama dan papa pura - pura tidak melihat .

" bilang ke Elma sama kak Dewa , mama nggak bisa datang . Pas hari itu ada acara sama keluarga di Jogja " kata mama terlihat sedih .

" iya ma gapapa , kan cuma akad aja kok " kata Luna menenangkan .

" padahal mama pengen banget datang , biar bisa ketemu keluarga kamu . Apa lagi kamu habis ini bakalan kuliah jauh . Jadi papa sama mama pengen ketemu dulu sama keluarga kamu " kata mama , Luna menghentikan kegiatan makannya .

" iya loh dek , papa ini tadi baru lihat - lihat rumah buat kalian tempati kalo udah nikah nanti " lanjut papa , Luna melotot kaget tak percaya dengan ucapan mama dan papa , Rayi pun sampai tersedak mendengar ucapan kedua orang tua nya . Luna yang kasihan melihat Rayi segera menyodorkan air putih pada Rayi .

" oh ya pa , kok ga bilang mama . Tahu gitu kan kita lihat rumah dulu baru makan " imbuh mama senang melihat Rayi yang kebingungan .

" mama papa " Luna berusaha menghentikan godaan mereka .

" gimana Yi , besuk ada waktu nggak " tanya papa ,

" eh , apa pa ?" Rayi balik bertanya ,

" besuk ada waktu nggak ? kebetulan nanti malam Luna tidur di rumah " tanya papa santai tanpa melihat Luna yang melongo mendengar ucapan papa .

" udah pamit bunda ?" tanya Rayi pada Luna ,

" ma , kan tadi bilang mau antar ke kak Elma " kata Luna pada mama tak menghiraukan pertanyaan Rayi ,

" mama udah telepon Elma bilang kalo kamu ke rumah mama " jawab mama santai ,

" ngapain ke tempat Elma " Rayi kembali bertanya pada Luna ,

" nggak ah ma , nanti Luna ke rumah kak Elma aja " kata Luna masih tidak menjawab pertanyaan Rayi .

" tadi mama juga udah ijin juga sama Maya , apa perlu mama ijin ke bunda kamu " serkah mama membuat Luna tak berkutik .

" aku tanya kenapa kamu tidur di tempat Elma ?" Rayi menarik tangan Luna agar melihat dirinya .

" bantu - bantu di sana " jawab Luna singkat tanpa melihat ke arah Rayi . Mama dan Papa tersenyum kecil melihat itu .

" bisa kan besuk Yi " tanya papa pada Rayi ,

" bisa kok pa " jawab Rayi sambil menyuapkan makanan pada mulutnya , kini giliran Luna melotot ke arah Rayi .

" are you okey ?" tanya Luna sadis ,

" jangan ge-er dulu , belum tentu rumah itu aku tinggalin sama kamu juga kan " jawab Rayi sangat pelan di telinga Luna . Membuat terdiam dan sesaat melihat pergelangan tangan Rayi yang sudah tak memakai gelang couple yang masih di pakai Luna .

" gimana Luna besuk bisa kan ?" tanya papa , Luna terdiam beberapa saat kembali melihat pergelangan Rayi .

" maaf kayaknya Luna harus meluruskan lagi . Sebenernya Luna sama kak Rayi sudah putus . Jadi Luna nggak bisa dan nggak mau " kata serius .

" oh ya , apa benar Rayi ?" tanya papa pada Rayi , namun Rayi hanya diam tak menjawab .

Luna tampak melepas cincin yang diberikan mama yang ia pakai selama ini .

" ma , maaf ya Luna harus balikin cincin ini " kata Luna seraya memberikan cincin yang ia pakai . Rayi masih terdiam .

" mama nggak mau nerima . Mama kasih ini bukan karena kamu pacar anak mama . Tapi karena mama udah anggap kamu seperti anak mama sendiri dek " kata mama menggenggam tangan Luna .

" terima kasih ma , Luna seneng banget dengernya . Tapi maaf ma Luna nggak bisa pakai lagi " kata Luna .

" kan kita di sini mau makan nak , nggak usah bahas itu ya " pinta papa .

" maaf pa , tapi mumpung semua kumpul jadi lebih enak ngomongnya . Oh ya Luna ijin pamit pulang dulu ya ma , pa " kata Luna beranjak dari duduknya .

" biar papa antar yah " papa berdiri , begitu pun mama yang juga berdiri hendak mencegah Luna .

" nggak usah pa , Luna bisa sendiri kok . Oh ya papa mama , Luna seneng bisa kenal sama mama papa " sebelum pergi Luna memeluk papa dan mama bergantian , kemudian Luna berjalan meninggalkan restoran .

" jangan duduk aja , susul Luna sekarang " perintah papa pada Rayi .

" pa , aku sama Luna udah ambil keputusan " tolak Rayi .

" mama sama papa tahu kamu udah dewasa , tapi ini udah malem . Dan rumah Elma itu nggak deket " kata mama dengan nada tinggi .

Rayi pun nampak tersadar dan segera menyusul Luna . Di depan restoran Luna nampak menunggu taksi yang lewat . Rayi pun menghampiri Luna .

" aku anterin " kata Rayi pada Luna .

" terima kasih " kata Luna dingin .

" kamu marah karena omongan aku ? " tanya Rayi , Luna terdiam . Kemudian dia melepas gelang yang dia pakai dan segera melemparkannya ke jalan .

" hubungan kita kayak itu " tunjuk Luna pada gelang tersebut yang sudah rusak karena terlindas mobil yang melintas , kini giliran Rayi yang terdiam .

" aku cuma minta , kita hidup tanpa ikut campur satu sama lain " kata Luna masuk ke dalam taksi yang berhenti di depannya . Rayi tak bisa menahan lagi . Karena dia sendiri yang telah memilih untuk mengakhiri semua .

Setelah kepergian Luna , Rayi dengan segera mengendarai mobilnya mengikuti Luna dari jarak yang cukup jauh . Dia hanya bisa memastikan Luna sampai di tempat Elma saja .

***

Di tempat lain Nakula menunggu Xena tepat di depan sekolah tempat Xena mengajar . Nakula melihat jam di tangannya sudah menunjukan pukul 8 malam . Sudah satu jam dia menunggu tapi Xena belum juga datang .

Nakula masih tetap menunggu ,

" gue tunggu 10 menit lagi " kata Nakula sambil melihat jam tangannya .

Tapi hingga pukul 8.30 Xena belum juga datang , akhirnya Nakula melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu . Namun tanpa di sadari , ternyata Xena datang tapi dia sengaja berdiri di tempat yang tidak di lihat oleh Nakula .

avataravatar
Next chapter