webnovel

Kakak Terbaik

Sepeninggal Luna , Deryl segera memberitahu Rayi lewat telepon .

"Luna keluar siang ini juga " kata Deryl tanpa babibu .

" bukannya besuk ?" tanya Rayi tampak terkejut .

" kerjaan dia kebut semua beres hari ini , gue udah cegah tetep aja , tuh dia lagi beresin barang - barangnya " jawab Deryl

" ya udah kalo gitu " kata Rayi langsing menutup teleponnya .

Ditempatnya Luna sedang memasukkan barang - barangnya pada box . Semua tampak penasaran kenapa Luna membereskan barang - barangnya .

"mau kemana Lun ?"tanya Johan menghampiri Luna .

" hari ini hari terakhir kak "kata Luna penuh senyuman menyembunyikan rasa sedihnya .

"hari terakhir apaan ?" tanya Roy ikut menghampiri Luna .

" hari ini aku terakhir ketemu kalian , minggu depan aku berangkat ke Jerman kak lanjutin study aku " jelas Luna , Johan dan Roy sontak kaget .

" bukan karena mereka ngomongin loe kan ? "kata Johan sedikit emosi .

" bukan kak , aku udah ngajuin pengunduran diri dari awal bulan lalu kok . Duluan aku malah daripada kak Elma " jelas Luna .

" terus pak Rayi tahu ? " tanya Roy ,

" udah tahu juga kok " jawab Luna cepat . Johan dan Roy hanya bisa terdiam .

Luna memasukkan semua barang - barangnya . Setalah semua barangnya sudah di dalam box semua Luna pun segera menutup box yang ia bawa .

" terima kasih semua , mohon maaf bila saya membuat semua tidak nyaman . Semoga kita dipertemukan lagi pada suasana yang berbeda " kata Luna sedikit keras agar semua mendengar . Semua hanya bisa mengangguk .

" take care ya Lun " kata Roy terlihat sedih .

" semangat ya Lun " Johan pun memberi semangat . Luna tersenyum tanda berterimakasih . Luna pun segera berjalan keluar dari sana . Rayi hanya bisa melihat dari jendela ruangannya .

Luna berjalan menyusuri koridor , tapi tak beberapa lama sebuah tangan mengambil box Luna .

" jangan berharap banyak " kata Deryl , Luna tersenyum mengerti .

" maaf yah kak , sering ngrepotin kakak dan sering bikin masalah . Dan makasih banyak atas semua bantuannya " kata Luna bersungguh - sungguh .

" gue yang makasih , karena loe udah bikin manusia tanpa emosi itu bisa ngerasain emosi yang bergejolak , haha " tawa Deryl menghibur Luna .

" keputusan kak Rayi udah bener kok kak , kalo kita masih sama - sama mungkin lebih banyak pertengkaran lagi dan saling nyakitin " bela Luna .

" loe masih belain dia " kata Deryl tak percaya , " tenang aja gue jagain dia buat loe sampek loe balik sini lagi " lanjut Deryl sungguh - sungguh .

" haha , biarin aja angin mau bawa dia kemana kak " kata Luna tersenyum .

Saat sampai di lobi Deryl celingukan mencari - cari siapa yang hendak jemput Luna .

" dijemput siapa kamu ? " tanya Deryl saat tak melihat kakak Luna .

" naik taxi kak " jawab Luna mengambil box dari tangan Deryl . Kemudian berjalan kearah luar kantor . Di Sana sudah ada taxi yang telah menunggu Luna . Deryl hanya melihat dari dalam saat Luna masuk ke dalam mobil . Dan saat mobil mulai melaju Deryl berbalik badan dan mendapati Rayi sudah di belakangnya menatap sayu Luna pergi .

" stupid " kata Deryl mengejek Rayi yang hanya terdiam , kemudian meninggalkan Rayi yang masib mematung di tempatnya .

***

Luna masuk ke dalam butik tempat Maya kerja .

" selamat datang " sapa Arlet saat Luna masuk , "kirain siapa , mau nyari baju atau nyari bu Maya ? " tanya Arlet .

" kak Maya di atas kah ?" Luna balik bertanya .

" iya ada di atas " jawab Arlet , tanpa babibu Luna pun segera berjalan ke ruangan Maya sambil membawa box nya .

" sama siapa Lun ?" tanya Maya kaget saat melihat Luna masuk ke ruangannya .

" sendiri kak " jawab Luna sambil meletakkan box nya di lantai .

" bawa apaan nih " kata Maya sambil membuka box Luna , dan segera mengambilkan Luna minum . Tapi Luna tak menjawab dan tiba - tiba tangisnya pecah sejadi - jadi nya . Membuat Maya kaget dan segara menghampiri adiknya . Maya memeluk Luna yang nangis sesenggukan .

" Luna putus sama Rayi kak " kata Luna disela - sela tangisnya , Maya menepuk - nepuk Luna menenangkan .

" yang kuat dek , nangis aja yang kenceng gapapa kakak dengerin "

"tapi Luna masih sayang banget kak sama kak " Luna masih menangis tersedu - sedu di pelukan Maya .

" iya kakak tau , udah belum nangisnya " hibur Maya , tapi Luna masih enggan mengakhiri tangisannya .

" ini minum dulu " kata Maya menyodorkan minuman , Luna segera menerima dan meminumnya meskipun tangisannya masih tersisa .

" kakak jangan bilang orang rumah ya " pinta Luna disela - sela tangisannya .

"iya kakak akan tutup mulut " kata Maya sambil memberi gerakan mengunci bibirnya .

"" makasih kak " kata Luna memeluk Maya lagi .

" udah dong nangisnya , kalo mata kamu bengkak gitu orang rumah pasti tahu lah " hibur Maya . Luna berusaha keras menghentikan tangisannya .

" tapi ga bisa berhenti kak " kata Luna polos masih sambil menangis , membuat Maya tertawa gemas .

" kamu tuh yah , gimana nanti kalo jauh dari keluarga coba . Kakak tiap malem ketar ketir . Bisa nggak nih anak mandiri " jelas Maya .

" pasti bisa kalo kepepet kak " kata Luna polos .

" disini ada tempat buat ngadu , bantuin , nyiapin , kalo di sana gimana . Nggak ada saudara temen nggak ada kenalan . Kakak takut dek " kata Maya khawatir .

" bisa - bisa kak . Paling nggak Luna belajar mandiri di sana " kini giliran Luna menenangkan Maya .

" udah capek nangisnya ? " sindir Maya ,

" udah kak , bentar aku mau istirahat bentar yah . Nanti sorean mau ke salon " kata Luna merebahkan badannya di sofa , membuat Maya pergi meninggalkannya .

Luna yang sedang terlelap tak mendengar ponselnya berdering beberapa kali . Maya yang mendengarnya segera melihat siapa penelpon .

" sejak kapan dia manggil bunda jadi Mama " saat Maya melihat si pemanggil bertuliskan mama . Tapi Maya tidak berani menjawab karena takut bunda khawatir . Kemudian saat Maya hendak pergi ponsel Luna berdering lagi . Maya kembali melihat ternyata Elma yang menelepon .

" halo El " sapa Maya ,

" ini siapa ya ? ini ponsel Luna kan ? " tanya Elma ,

" iya ini ponsel Luna , ini aku kak Maya . Luna nya kecapean nangis tidur tuh "jawab Maya

" oh kak Maya , maaf kak aku ga tahu . Dia ditempat kakak kerja ? " tanya Elma lagi ,

" iya dari kantor langsung kesini nih masih ketiduran , hanis nangis bombay " jelas Maya .

" parah banget ya kak , nih aku dikasih tahu anak kantor "

" lumayan bengkak lah matanya gara - gara nangis "

" aku jemput ya kak , biar tidur ditempat aku aja . Kalo pulang malah bikin bunda khawatir " pinta Elma .

" biar aku anterin ke sana aja , kamu kan di pingit ha boleh kemana - mana " tolak Maya .

" gapapa ah kak " jelas Elma

" ga usah biar aku yang anterin ke sana . Dia juga mau ke salon dulu katanya . Lagian kalo Sadewa tahu kamu keluar rumah bisa murka dia . Hahaha ! tawa Maya pecah .

"hehehe ya udah kak nanti anterin ke sini aja ya Luna "

" iya , tenang aja . Nanti aku anterin ke sana big baby satu ini " kata Maya sambil menepuk tangan Luna agara segera bangun .

" makasih ya kak , ya udah hati - hati nanti kakak di jalannya "

" iya El , bye " Maya mematikan sambungan telepon . Maya memukul lagi tangan Luna , kali ini lebih keras lagi .

" apa kak " kata Luna memincingkan mata berusaha menyadarkan diri .

" jam berapa ini ? " tunjuk Maya pada jam dinding . Luna segera duduk dan merapikan rambutnya .

"iya bentar cuci muka dulu kak " Luna menuju keluar ruangan untuk cuci muka .

Setelah cuci muka Luna berjalan menuju deretan baju ,dia memilih - milih baju . Maya yang melihat itu geleng - geleng dan segera menghampiri Luna .

" astaga Luna , masih sempet - sempet nya pilih baju habis nangis kayak gitu " kata Maya heran .

" mau ke salon pakai baju gini risih kak " kata Luna santai .

" nih cocok buat kamu sama sepatu kamu , buruan ganti . Kakak anter ke salon terus ke tempat Elma " kata Maya sambil menyodorkan dress berwarna peach dengan outer berwarna putih .

" ngapain ke tempat kak Elma " tanya Luna heran .

" nih mata bikin serumah geger " tunjuk Maya pada mata Luna .

" ah kakak terbaik lah " Luna mengecup pipi Maya dan segera ke lemari pas mengganti baju .

" bayi satu itu " kata Maya geleng - geleng melihat tingkah adiknya .