Sesampainya di bandara Rayi dibantu Nakula mengeluarkan koper .
" loh ini kan koper Luna ? , loe emang ga bawa bawa koper ?" tanya Nakula heran
" gue nitip ke Luna , orang cuma sehari doang ngapain bawa dua koper kak " jawab Nakula , Luna menghampiri dengan outer yang sudah di lepas . Rayi yang melihat itu spontan membelalakan mata , Luna hanya nyengir kemudian buru - buru memakai outernya .
" ya udah , gue langsung balik aja " kata Nakula
" iya hati - hati di jalan kak " kata Rayi mengantar Nakula ,
" nitip Luna " pesan Nakula ,
" siap kak " balas Rayi , Luna mencium pipi kakaknya
" makasih ya kakak ku sayang " ucap Luna
" jangan aneh - aneh " kata Nakula mengacak rambut adiknya ,
" siap bos ku " ucap Luna manja , dia memeluk kakaknya sebelum kakaknya masuk ke dalam mobil . Rayi membantu menutup pintu mobil Nakula . Dan setelah mobil melaju , Luna dan Rayi melambai ke Nakula yang berjalan menjauh .
Rayi dan Luna bergandengan berjalan ke arah pintu masuk bendara . Mereka mencari - cari keberadaan orang tua Rayi . Selang beberapa saat Luna melihat Gladis yang melambai kearahnya .
" itu mama , kak " kata Luna pada Rayi yang masih celinggukan . Mereka berjalan kearah orang tua Rayi .
" kamu sayang ga sih sama aku ?" tanya Rayi masih sambil berjalan menggenggam tangan Luna , sedangkan Luna yang mendapat pertanyaan itu sontak menghentikan langkahnya .
" kenapa tanya gitu ?" Luna balik bertanya .
" ya habis panggilnya gitu " kata Rayi memasang wajah ngambek
" yang kamu bahas itu ga penting tau ga " kata Luna melepas tangan Rayi kemudian melingkarkan tangannya di badan Rayi , membuat Rayi tersenyum kemudian berjalan sambil memeluk erat Luna .
" okey , mulai dari sekarang . Aku panggil kamu 'Bee' dan kamu panggil aku 'Bie' gimana " kata Luna manja pada Rayi
" wah ide bagus itu Bie " kata Rayi langsung praktek
" enak banget deh dengernya Bee " kata Luna ikut - ikutan .
" Bie " kata Rayi gemas sambil mencium rambut Luna ,
" di lihatin mama papa Bee " kata Luna salah tingkah berusaha lepas dari pelukan Rayi , meskipun usahanya sia - sia karena Rayi melingkarkan pelukannya pada leher Luna .
Luna segera menghambur memeluk mama dan papa Rayi bergantian .
" lama banget sih " protes Gladis , Luna hanya tersenyum kemudian memeluk Gladis .
" maaf cerewet " kata Luna gemas .
" dianter siapa tadi kesini ?" tanya papa saat Rayi duduk disebelahnya ,
" sama kakaknya Luna pa " jawab Rayi ,Luna duduk tepat diantar bunda dan Gladis .
" ngawur aja kamu itu , emang mobil kamu kemana ?" tanya papa lagi .
" pake mobil kak Rayi kok pa , cuma yang nyupir kak Nakula " sela Luna menjelaskan .
" tapi kak Nakula ga keberatan kan dek ?" tanya mama pada Luna khawatir ,
" ga lah , kan Nakula malah yang minta . Jadi kak Nakula tahu aku beneram ikut mama sama papa " jelas Luna sambil nyender di bahu mama nya Rayi .
" ya udah kalo gitu " kata mama tenang sambil menggenggam tangan Luna .
Gladis yang melihat Luna senderan di mamanya jadi ikut - ikutan nyender di badan Luna . Rayi tersenyum melihat pemandangan itu .
Saat sedang menunggu boarding pass tiba - tiba ada gadis cantik memakai baju yang menyilaukan mata menghampiri Rayi , dia mengenakan dress berwarna hijau menyala dengan seluruh aksesoris dari kepala hingga kaki dengan warna senada .
" Rayi " sapa perempuan itu yang langsung memeluk Rayi , membuat papa yang ada disebelah Rayi kaget . Sedangkan Luna dan Gladis hanya menatap sejenak kemudian asyik bermain ponsel dengan posisi yang sama .
Rayi melepaskan pelukan nya , karena tidak nyaman .
" mau karnaval kamu ?" tanya Rayi ngasal , perempuan itu hanya cemberut mendengar kata - kata Rayi . Sedangkan Gladis menahan tawa mendengar itu .
" Rosie toh ini wah udah gede ya " sapa papa saat mengetahui yang menyapa anaknya .
" iya om , tante . Apa kabar . Wah kebetulan baget ya bisa ketemu disini " kata Rosie panjang lebar . Mama Rayi tersenyum melihat Rosie .
" baik , kamu sama siapa ?" tanya mama Rayi ,
" sendiri tan , ini mau ke bali nyusulin papa " kata Rosie yang tanpa permisi duduk disebelah Rayi .
" ow sama dong , om sama tante juga mau bali " jelas papa Rayi , membuat Gladis sensi mendengar dia harus barengan sama Rosie .
" liat deh kak , tuh ulet keket ganjen banget sama kak Rayi " kata Gladis emosi , Luna menahan tawa mendengar kata - kata Gladis
" hush , kamu itu mulutnya di jaga " kata mama mengingatkan
" emang dia siapa ?" tanya Luna penasaran ,
" dia tuh cewek ganjen yang ngejar - ngejar kak Rayi , sampai - sampai minta dijodohin gitu sama bapaknya " jelas Gladis jutek .
" oh yaw , kenapa ga mau " tanya Luna ,
" siapa juga yang mau punya pacar keganjenan gitu " jawab Luna , mama Rayi sampai tertawa mendengar ucapan anaknya .
" kamu itu anak gadis mulutnya pedes banget kayak cabe " goda Luna ,
" tuh kakak kamu aja bilang gitu " kata mama membenarkan ,
" tuh liat aja " kata Gladis sambil menunjuk Rosie yang duduk sambil berusaha memegang tangan Rayi meskipun berkali - kali Rayi menghindar .
Karena Rayi terlalu risih dengan sikap Rosie , akhirnya Rayi berdiri dan menghampiri Luna .
" geser dik " kata Rayi pada Gladis yang langsung berdiri duduk disamoing Rosie . Gladis melirik sinis Rosie yang tak lepas pandangannya dari Rayi .
Dan saat Luna mengulurkan tangan , dengan senyum lebar Rayi segera menggenggam tangan Luna . Pemandangan itu sontak membuat Rosie panas . Matanya tampak merah karena cemburu .
" papa mau mau kemana ?" tanya Luna saat papa beranjak dari duduknya .
" cari minum yuk ikut " ajak papa , Luna buru - buru melepas tangan Rayi dan melingkarkan tanganya pada papa Rayi .
" mama udah capek ngikutin papa kamu " keluh mama
" tenang ma , biar Luna yang nemenin " kata Luna melambai kearah mama dan Rayi .
Rosie makin cemburu dibuat melihat kedekatan Luna dengan keluarga Rayi .
Rosie berdiri dan duduk diantara Rayi dan mamanya . Tapi tidak ada satupun yang perduli dengan kehadirannya .
" cewek tadi siapa tante ?" tanya Rosie ,
" oh Luna , itu calon menantu tante dong " jawab mama Rayi seraya menggeser duduknya .
" emang Rayi punya kakak lagi ?" tanya Rosie pura - pura tidak tahu ,
" haha Rosie , Rosie kamu lucu banget sih . Kan kamu tahu anak tante cuma dua . Luna itu calon istrinya si Rayi nak " jelas mama Rayi dengan nada mencibir ,
" loh bukanya papa aku pernah bilang mau jodohin aku sama Rayi " tanya Rosie lagi
" sayang kan itu dari pihak kamu , kalo dari pihak keluarga tante sama om , ga usah jodoh - jodohin gitu . Karena buat kami urusan jodoh itu mutlak urusan anak kami . Karena dalam rumah tangga itu yang jalanin kan bukan orang tua sayang " jelas mama Rayi .
" berarti Rayi mau nikah secepatnya dong ?" desak Rosie
" ya ga bisa secepatnya juga karena Luna masih harus ngejar mimpi nya sekolah S2 " jawab mama Rayi tenang tapi membuat Rayi kaget harus mendengar tentang hal itu dari orang lain meskipun itu mamanya sendiri .
" berarti dia ga serius dong sama Rayi " Rosie sedang mencari celah
" kalau pun mereka ga berjodoh , om sama tante pun sudah menganggap Luna anak kami sendiri "
" berarti kalo dia ga berjodoh sama Rayi , Rosie masih punya kesempatan dong tan " Rosie makin agresif memeluk Rayi yang ada disamlingnya .
" udah lah ma , ngapain sih nurutin manusia bebal kayak dia " serkah Gladis yang melihat mamanya akan menjawab . Rayi berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan Rosie .
Rosie hendak menyusul Rayi tapi urung karena bentakan Gladis yang macam preman ,
" udah duduk jangan sliweran , lihat kamu sliweran bikin skit mata tau!!!"