Rayi menunggu Luna dan papanya agak jauh , dan saat dilihatnya Luna melambai kearahnya membuat Rayi amat sadar betapa dia mencintai Luna .
" ngapain disini ?" tanya Luna saat sudah didepan Rayi
" nungguin kamu " kata Rayi memasang wajah kesal
" cinta kamu meluber - luber banget sih sama aku " kata Luna manja , disambut senyum papa Rayi yang melenggang pergi meninggalkan anaknya .
" ada cewek kayak gitu sama aku , kamu ga cemburu " Rayi memegang tangan Luna .
" aku terlalu percaya diri , karena tau kamu sayang nya cuma sama aku Bee " kata Luna manja , Rayi mengecup kening Luna .
"masih siang Rayi , masih siang Rayi " kata Rayi sambil mendekap Luna dalam pelukannya .
" jangan gila yah " Luna buru - buru melepas pelukan Rayi dan berjalan meninggalkan Rayi . Dan Rayi buru - buru mengejar dan memeluk Luna dari belakang . Mereka berjalan dengan Rayi memeluk Luna dari belakang .
" Emang cewek yang gimana , yang bisa bikin kamu cemburu ?" tanya Rayi masih ,
" kayak apa ya ? aku juga . Karena aku tau kamu sayang pake banget sama aku " jawab Luna ,
" seyakin itu sama aku ?"
" kamu pernah bilang , kalo suatu saat kamu bilang ga sayang lagi sama aku , berarti kamu lagi bohong " kata Luna Luna percaya diri
" good girl " Rayi mengacak rambut Luna , " donktrin aku sudah tertanam dengan baik" lanjut Rayi . Luna tersenyum mendengar perkataan Rayi .
" ini lagi bikin sakit mata liat kalian berdua " amuk Gladis saat Rayi dan Luna bergandengan mesra . Mata Rosie mengkilat melihat Luna .
Rayi sengaja memilih duduk agak jauh dari keluarganya dan juga Rosie .
Dan tatapan Rosie benar - benar tatapan seolah dia ingin menguliti Luna .
**
Sesampainya di bali Rosie tak kurang akal untuk dekat dengan Rayi .
" om tante Rosie bisa bareng sampai villa kan ? , kan villa kita searah " kata Rosie kata Rosie sok manja . Sambil melirik Luna dan Rayi yang berjalan dibelakangnya .
" iya boleh kok " kata mama Rayi
" makasi tan " kata Rosie girang , mama Rayi hanya mengangguk .
" tumben ga ada temen kamu yang jemput ? " tanya mama pada Gladis yang berjalan disampingnya .
" kalo Gladis main sendiri siapa yang jagain kak Luna dari cewek - cewek lenje yang godain kak Rayi " gerutu Gladis ,
" ngapain jagain kak Luna ? " tanya mama heran
" mama tau ga sih , tadi kak Luna aku suruh jambak tuh jalang . Eh kak Luna malah bilang , tangan kita ga perlu sampai kotor buat orang kayak gitu . Kan aku jadi sebel ma " kata Gladis setengah berbisik .
" haha " tawa mama , mama berbalik dan melambai kearah Luna untuk menghampirinya .
" ada apa ma ?" tanya Luna penasaran , karena melihat wajah bete Gladis .
" ga ada apa - apa " mama mengandeng erat Luna dan juga Gladis , membuat Rosie makin panas .
Rosie berjalan perlahan dan mensejajarkan langkahnya dengan Rayi .
" kamu beneran mau nikah sama dia?" tanya Rosie
" hemb " Rayi hanya bergumam
"tapi kan dia mau sekolah lagi" Rosie masih tak patah semangat
"kan nikah sama kuliah ga ada yang larang " jawab Rayi
" iya tapi kan dia jadi ga fokus ngerawat kamu nya" renggek Rosie
" sama aja , gue juga kebagi fokusnya sama bisnis yang lagi gue rintis " jelas Rayi
" lagian kamu kenapa ga lanjutin bisnis papa kamu sih . Kan bisnis papa kita sama jadi kita jadi partner juga " kilah Rosie
" gue bangga sama papa gue , so gue juga pengen anak gue bangga selayaknya gue " jelas Rayi yang segera melangkah pergi saat papa nya melambai ketika mobil mereka sudah datang .
Rayi segera mengambil membukakan bagasi dan memasukkan koper - koper keluarganya . Gladis segera masuk disusulnya mamanya dan juga papa .
Saat Luna hendak masuk tiba - tiba Rosie menerobos dan masuk terlebih dahulu , hingga Luna hampir jatuh untung Rayi sigap memegang Luna .
" iih ini cewek mau nya apaan sih , ga ada etika sama sekali " gerutu Luna , Rosie hanya mencibir ucaan Luna .
" baku hantam dong " goda Gladis dari kursj belakang .
Rayi mengusap lembut kepala Luna , menenangkan hatinya . Dan saat Luna kan masuk mobil Rayi melindungi kepala Luna dari atap mobil . Setelah itu Rayi duduk di kursi depan .
Saat mobil berhenti didepan villa yang berhadapan dengan laut , Rosie bersiap - siap untuk turun . Dengan sengaja dia menendang kaki Luna yang duduk disebelahnya saat akan keluar mobil . Dengan tatapan sinis dia keluar dari mobil .
" kalo bar - bar gue keluar udah gue cincang loe " gerutu Luna , Gladis menahan tawa melihat Luna begitu juga mama Rayi .
" om , tante ga mampir dulu ? " tanya Rosie sesaat menutup pintu mobil .
" iya , nanti agak maleman aja ya " jawab papa Rayi , dan setelah itu Rosie segera berjalan masuk kedalam villa nya .
" kak Luna itu harusnya dari tadi aja bar - bar nya " cletuk Gladis
" kamu ini apaan sih manas - manasin kakaknya aja " mama mengusap lengam Luna
" ya kan dia tadi baru main fisik sama aku " keluh Luna ,
" emang kamu bisa berantem?" tanya papa kaget
" kalo Luna udah berantem , kelar tuh si Rosie pa " cletuk Rayi
" serius ?" mama dan Gladis jadi ikut penasaran ,
" hemb , pernah nih ma ,,,," cerita Rayi yang langsung mulutnya ditutup oleh Luna ,
" Bee " kata Luna gemas sambil masih menutup mulut Rayi .
" seriusan kakak bisa baku hantam ?" Gladis makin penasaran
" itu dalam mode pertahan diri tahu " kilah Luna , membuat semua tertawa kecuali Rayi yang masih dibungkam mulutnya .
Rayi mengusap lembut tangan Luna yang membekapnya , perlahan Luna melepaskan tangannya .
Villa keluarga Rayi hanya berjarak beberapa meter dari Villa Rosie . Rayi mengeluarkan semua koper dibantu sopirnya setiba di villa . Rayi dan papanya membawa koper berjalan di belakang Luna yang bergandengan sambil ngobrol seru dengan mama Rayi .
Memasuki villa , mama segera mengantar Luna ke kamarnya di ikuti Rayi .
" ma ini kan kamar Rayi " cegah Rayi saat mama mengantar Luna ke kamarnya , Luna yang akan masuk segera mundur lagi
" ya terus Luna mau disuruh tidur dimana kak?" kilah mama ,
" gapapa gitu ma satu kamar sama aku ?" goda Rayi berbinar - binar , Luna segera mencubit pinggang Rayi
" ya emang kenapa ga boleh " kata mama heran ,
" Luna sama Gladis aja ma " kata Luna buru - buru
" gue ga suka berbagi kamar " terdengar teriakan Gladis dari dalam kamarnya , Rayi segera menarik Luna ke sampingnya .
" siap ma " kata Rayi senang , Luna menghela nafas .
" kalian itu , mama juga pernah muda " goda mama segera pergi .
" iih kamu itu , malu tau sama mama sama papa " keluh Luna ,
" bercanda Bie , nanti malem juga aku tidur depan kok " kata Rayi menjelaskan sambil mengecup kening Luna .
" awas aja kamu tidur di dalam !!" hardik Luna segera masuk dan rebahan .
" lagian juga mama sama papa udah ngijinin ini . Trus kita kan juga udah pernah...." Rayi tidak meneruskan perkataannya , tapi wajahnya langsung memerah .
" itu kesalahan aja " Luna memalingkan wajahnya dari Rayi yang terus melihatnya .
" buat aku itu bukan kesalahan " serkah Rayi ,
" Bee kamu itu bahas apaan sih " elak Luna beranjak mulai membuka kopernya . Rayi tersenyum saat melihat Luna salah tingkah .
" Bie , kamu kuliah lagi ?" tanya Rayi sambil memeluk Luna dari belakang ,
" iya tapi aku masih search universitas yang bagus " jelas Luna sambil menata baju di lemari tanpa melepas pelukan Rayi .
" terus aku gimana?" tanya Rayi persis anak kecil yang manja banget
" kamu kan juga lagi menata bisnis kamu , dan juga aku ga mau kehilangan setiap step di hidup aku yang buat aku menyesal suatu saat nanti " jawab Luna menghentikan aktifitasnya . Luna dan Rayi berdiri berpelukan tepat menghadap kaca .
Mereka mematung untuk beberapa saat . Perlahan Rayi memutar tubuh Luna , menghadapkan Luna kearahnya . Mendekatkan bibirnya , dan mereka saling berciuman semakin dalam .
Tok , tok
Suara ketukan dipintu membuat Rayi dan Luna yang hampir hilang kontrol segera melepaskan ciuman mereka , dan tampak tersipu .
" kak Luna buruan , katanya mau cari sunset " teriak Gladis dari depan pintu ,
" iya ganti baju dulu " kata Luna , segera mengambil baju di lemari dan berlari kecil kearah kamar mandi yang terletak di dalam kamar .
Rayi segera duduk mnegeluarkan ipad nya , dan mulai sibuk dengan laporan - laporannya . Dan saat Luna keluar kamar mandi mata Rayi terbelalak melihat baju yang dikenakan pacarnya . Luna mengenakan minidress bermotif bunga , dengan panjang diatas lutut .
" mau pamer ke siapa ?" ketus Rayi menaruh ipadnya
" pamer apaan ?" Luna pura - pura tidak tahu maksud pembicaraan Rayi , dia mengambil sendalnya di koper dan buru - buru pergi . Tapi gagal karena Rayi lebih sigap menahan pintu .
" pake celana " kata Rayi ketus
" nih udah pake celana " kata Luna membuka dressnya , dan ternyata dia benar - benar memakai hotpans , Rayi menahan tawa nya karena Luna membuka dress nya untuk menunjukkan ia memakai celana .
" celana panjang maksudnya Bie " geram Rayi gemas ,
" ya jelek dong Bee , ga cocok sama dress ku " renggek Luna
" pake celana dulu ga !!" Rayi meninggikan suaranya ,
" ga cocok sama baju aku " elak Luna , dia memajukan badannya hingga menghimpit Rayi . Perlahan - lahan Luna mendekat menciumi Rayi bertubi - tubi hingga Rayi hilang kendali dan membawa Luna ke sofa , dan saat itu lah Luna segera melarikan diri dari Rayi .
Rayi yang masih berusaha mengontrol nafasnya segera lari menyusul Luna , yang ternyata sudah menaiki motor dibonceng Gladis . Dari ke jauhan Luna melambai sambil memberi simbol hati dengan tangannya .
Rayi hanya bisa mengumpat kesal , kemudian berjalan menghampiri mamanya yang sedang menata makanan .
" mama biarin aja gitu mereka pake baju kayak gitu " omel Rayi
" this is Bali boy" jawab mamanya enteng , tanpa menghiraukan anaknya yang merajuk . Dan karena Rayi tak mendapat respon dia segera kembali ke kamarnya .