webnovel

One Step Closer

Luna sedang bersiap didepan rumah menunggu Nakula ketika Sadewa keluar dari dalam rumah,dia sudah memakai baju kerja nya

"aku dianter kak Nakula kok" kata Luna ketika Sadewa menyalakan mobil,

" aku ga bilang mau anter kamu" jelas Sadewa sambil tersenyum kearah adiknya

" trus kenapa pagi banget berangkat kerjanya ? ada pertemuan?" tanya Luna sambil melonggok di jendela mobil kakaknya , Sadewa hanya mengacak rambut adiknya

" kakak berangkat dulu ya" kata Sadewa lalu berangkat tanpa menghiraukan adiknya yang binggung .

"mau kemana dia dek? " tanya Nakula yang baru keluar rumah heran melihat kembarannya pagi-pagi sudah berniat berangkat kerja

"tau kak,ada pertemuan mungkin,," jawab Luna , segera menyusul Nakula yang sudah masuk kedalam mobil .

"nanti pulang naik taksi aja ya" pinta Nakula , kemudian menjalankan mobilnya . Luna hanya menggangguk setuju .

**

Sadewa memarkir mobilnya didepan pagar kos Elma , dia sengaja menunggu tanpa memanggil Elma.Sedangkan Elma yang tidak berharap Sadewa datang , keluar dari rumah hendak mengeluarkan mobilnya , tapi ketika melihat kearah luar dia melihat mobil Sadewa sudah muenunggu disana,Elma segera mematikan mesin mobilnya , dan segera menghampiri Sadewa.

"udah lama nunggu nya" kata Elma yang pada Sadewa

" ga barusan aja datangnya" kata Sadewa keluar dar mobil

" kakak langsung kerja?katanya kemaren mau anter aku nyari sepatu" renggek Elma manja

"iya cuna piket bentar ,, ntik jam setengah 5 udah pulang" kata Sadewa canggung,berbeda dengan Elma yang sudah merasa dekat dengan Sadewa "berangkat sekarang?" lanjut Sadewa , Elma mengangguk .

Sadewa membukakan pintu mobil untuk Elma , dan Elma segera duduk manis di kursi penumpang , segera setelah itu Sadewa segera duduk dan mereka berangkat bersama .

"Luna diantar siapa kak?" tanya Elma ketika dijalan , memecah keheningan

" sama Nakula" jawab Sadewa singkat ,

" cowok yang kemaren,,,," suara Elma terhenti

" ga usah cerita kalo ga penting " serkah Sadewa sebelum Elma meneruskan kata-katanya.

"kakak ga pengen tau?" pancing Elma , dia ingin melihat reaksi Sadewa

" untung nya di aku apa kalo aku tau masalah kamu" Sadewa tetap tenang

"hemm , kalo kakak pengen tau kakak bisa langsung tanya sama aku ya" kata Elma , dia tetap melihat Sadewa yang begitu tenang dalam setiap sikap dan kata yang ia perbuat

" kalo kamu sudah siap untuk bercerita semua mungkin akan membuat kamu merasa tenang" kata Sadewa membuat Elma terhenyak ,

"kenapa ada orang setenang ini" kata Elma dalam hati ,

"nanti kalo aku agak telat tunggu aja" kata Sadewa membuyarkan lamunan Elma

"ehmm , trus nanti aku harus bilang apa sama Luna?" Elma bertanya ambigu

"lah emang aku lagi selingkuh dari Luna" jawab Sadewa , Elma tertawa mendengar jawaban Sadewa . Sedangkan Sadewa melihat heran "apa yang lucu?" tanya Sadewa

"ga ada , cuma seneng aja ketemu orang kayak kakak" jawab Elma kemudian mengalihkan pandangan keluar mobil , senyumnya terkembang begitu juga Sadewa yang tersenyum ketika Elma tidak melihatnya .

**

"Luna , dicari pak Deryl" kata salah seorang staf pada Luna

" dimana ya kak? tanya Luna

" diruangan pak Rayi" jawabnya,setelah itu dia segera pergi , Luna yang sedang mengurutkan laporan segera menghentikan pekerjaannya , dia segera berjalan menuju ruangan Rayi .

Luna mengetuk pintu terlebih dahulu ,

" masuk Lun,," terdengar suara Deryl dari dalem , Luna segera masuk

"ada apa pak?" tanya Luna

"kata Deryl kamu buat sketsa untuk iklan K-Food" Rayi balik tanya ,

"iya pak tapi cuma coretan biasa" jelas Luna lugu

"tapi sudah berbentuk gambar matang pak" sela Deryl,Rayi menatap Luna menanti jawaban,lama Luna kemudian mengangguk

"saya ambilkan laptop saya dulu pak" Luna undur diri , Deryl nampak senang,dia melakukan hi-five dengan Rayi .

Tak lama Luna kembali masuk dengan laptopnya , dia menyerahkan pada Rayi apa yang ia kerjakan

"see,,," ucap Deryl senang , kali ini Rayi mengacungkan jempol ke arah Luna kemudian Deryl . Rayi berdiri dari tempat duduknya membawa laptop Luna kemudian berjalan kearah Luna , dia menyerahkan pada Luna

"buat bentuk jadi satu jam lagi kita tunggu diruang rapat" kata Rayi santai

" satu jam pak , mana bisa?!" Luna tampak panik

"bisa , udah sekarang cepat kerjakan" Rayi mendorong pelan Luna keluar dari ruangannya.

Luna kalang kabut berlari ke meja nya , membuat yang lain ikut panik.

" ada apaan Lun?" tanya Roy menghampiri

" tuh dua orang gila ngerjain aku!!!" jawab Luna ketus tanpa melihat Roy yang makin binggung .

"apaan sih" Elma ikutan nimbrung , dia melihat Luna yang sibuk mengambar di laptopnya ,

"what!!!" pekik Johan yang tepat disebelah Luna , " ini mah keren banget Lun , pantesan pak Deryl tenang-tenang aja" lanjut Johan

"apaan?" Elma menenggok kearah laptot Luna,dan dia melonggo melihat hasil gambar Luna dia segera mengacungkan jempol pada Luna . Elma menyuruh yang lain segera meninggalkan Luna .

Tanpa banyak bicara Luna sesegera mungkin menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Rayi , dia juga ingin membuktikan pada orang lain dan juga dirinya sendiri bahwa dia bisa melampaui expektasi nya sendiri .

**

Diruang rapat Luna tampak luwes mempresentasi hasil kerjanya tanpa rasa canggung sama sekali , dan itu membuat Rayi menyukai rasa percaya diri Luna yang tinggi . Luna selesai dengan presentasinya , dan mendapat applause dari semua rekannya

"nanti setelah makan siang ikut saya sama pak Rayi ya ke K-Food" bisik Deryl , membuat Luna sontak merenggek persis anak kecil yang ga mau di ikut ke dokter gigi . Semua sontak memandang Deryl dan Luna .

" protes noh sama pak bos" Deryl beralih pada Rayi yang hendak keluar ruangan , Luna segera berlari kearah Rayi

"pak jangan saya dong" renggek Luna presis anak kecil

" trus siapa yang mau presentasi kan itu kerjaan kamu" tukas Rayi santai tetap berjalan tanpa mengiraukan Luna yang mengikutinya

" aaaahhh pak pliss" pinta Luna lagi

" ga bisa itu kan kerjaan kamu kenapa juga ga mau" Rayi tetep keukeh

" pak pliss,,," Luna memasang wajah imut menghentikan langkah Rayi tepat didepannya , membuat Rayi hampir menabraknya .

" yaa plis " kata Luna makin memelas , memohon pada Rayi . Dengan sekuat hati Rayi menahan untuk tidak mencium bibir merah Luna .

"okey , jangan padang muka kayak gitu" Rayi menyerah , membuat Luna girang " tapi kamu tetep ikut bantu Deryl nyiapin semuanya" lanjut Rayi segera pergi meninggalkan Luna yang kembali manyun.

Luna berjalan gontai menuju meja nya

, membayangkan akan bertemu dengan lelaki tersebut membuat Luna hilang semangat .

**