webnovel

Naluri Lelaki

Rayi berulang kali mencoba untuk fokus dengan kerjaannya . Tapi berulang kali dia mengecek ponselnya melihat apakah ada pesan . Karena yang ditunggu - tunggu tak kunjung mengirim pesan akhirnya ia menyambar ponselnya dan berjalan keluar kamar .

" mau kemana kak " tanya papa yang sedang duduk santai didepan rumah .

" nyariin Gladis pa " kata Rayi asal

" bilang aja nyariin Luna , mana mungkin kamu nyariin adek kamu " goda papa

" ya dua - dua nya lah pa " kata Rayi masuk kedalam mobilnya .

" jangan lupa nanti acara jam 7 " kata papa mengingatkan kembali , Rayi hanya mengangguk kemudian berlalu dengan mobilnya .

Rayi memarkir mobilnya di tepian pantai , saat menuju kearah pantai di melihat Luna sedang duduk dikursi yang ada dipinggiran pantai sedang Gladis sedang berlatih surfing . Rayi segera menghampiri Luna .

Saat melihat kedatangan Rayi , Luna segera berdiri dan berlari kearah Rayi . Dengan sigap Rayi mengendong Luna .

" baru ditinggal bentar aja uda nyariin " goda Luna yang masih digendong Rayi untuk duduk di kursinya . Rayi menarik selimut tipis yang ada dikursi menutupi baju Luna .

" kamu ga lihat mata cowok - cowok itu pada liatin kamu " omel Rayi yang duduk di samping Luna .

" daripada aku pakai bikini " goda Luna , Rayi menajamkan mata menatap Luna geram . Kemudian pandangan Rayi tertuju pada adiknya yang sedang bermain surfing .

" kalian berdua tuh ya bikin aku migrain " keluh Rayi , Luna segera melingkarkan pelukan ke tubuh Rayi , membuat Rayi melunak .

Tiba - tiba ada perempuan duduk tepat di kursi samping Rayi dan Luna , dia memakai bikini . Rayi spontan memalingkan pandangannya ke arah lain .

" Bee , kamu kayak gitu karena disini ada aku ya " bisik Luna , Rayi spontan kaget dengan perkataan Luna .

" emang kamu pernah nge gap aku melihat mandangin cewek lain " kata Rayi mengacak rambut Luna .

" naluri cowok ga ada yang tahu kan " serkah Luna ,

" nah itu , kamu udah tahu naluri cowok ga bisa dibedain sama serigala masih aja pakai baju gitu " omel Rayi .

" iih salah lagi " kata Luna sebal . Rayi segera memeluk hangat Luna .

" Bie , aku mau ngomong serius nih " kata Rayi menggenggam tangan Luna ,

" aku kok jadi deg deg an ya " kata Luna cengengesan

" Bie jangan bercanda deh , ini serius aku mau tanya " tampak wajah Rayi mulai menegang ,

" apaan sih kita kesini kan mau holiday , jangan bahas yang berat - berat deh " Luna beranjak dari duduknya dan berjalan kearah Gladis . Luna sebenarnya tahu apa yang mau dibahas oleh Rayi . Tapi Luna juga masih enggan membahas tentang dirinya yang akan melanjutkan S2 nya .

" okey kita bahas kalo kita udah balik dari sini " Rayi tiba - tiba menggendong Luna sampai di ke bibir pantai dan bermain ombak bersama . Mereka tampak bercanda bahagia .

Rayi memberikan kunci mobilnya pada Gladis ketika mereka akan pulang .

" trus motornya gimana ?" tanya Gladis heran sambil membawa kunci mobil dari kakaknya

" kamu balik sendiri pake mobil , motornya biar gue yang bawa sama Luna " jawab Rayi ,

" siap boss" kata Gladis girang

" langsung pulang jam 7 ada acara " Rayi memperingati , membuat Gladis langsung murang

" aduh kasian " goda Luna , sambil mengacak rambut Gladis yang akan masuk kedalam mobil . Gladis makin sebal dan segera meluncurkan mobilnya kencang - kencang .

Rayi memasangkan helm ke kepala Luna dengan sangat lembut .

"Bee kalo ternyata jodoh kamu bukan aku gimana ?" tanya Luna tiba - tiba , Rayi hanya menyeringai . Setelah itu dia segera mengenakan helmnya .

" Bie tapi aku tahu kamu pasti jodoh aku " kata Rayi tanpa aba - aba segera mengecup kilat bibir Luna , membuat Luna tersipu .

Rayi dan Luna berboncengan saat kembali ke villa . Bagi Rayi jni pertama kali nya ia membonceng seorang perempuan .

" Bee ini bukan jalan ke villa " kata Luna binggung ,

" main dulu Bie , mumpung kita bisa liburan " kata Rayi sambil mengusap tangan Luna yang memeluknya dari belakang .

" tapi kan aku lum siap - siap " kata Luna

" kamu ga usah ribet - ribet pakai make-up , gito aja udah cantik " puji Rayi

" aahh senangnya hati ku " kata Luna girang .

Malamnya saat acara dimulai Luna tampak gugup , meskipun dia telihat cantik mengenakan dress full brukat putih selutut dengan lengan pendek membuat Luna tampak sangat anggun dan santai , apalagi rambut ikalnya yang tergerai dikepang ala bohemian dengan sentuhan akhir bunga - bunga kecil yang teselip diantara kepangnya. Sungguh cantik dengan make - up natural . Dia tampak gelisah mondar - mandir di dekat ruang tamu .

" ada apa Bie ?" tanya Rayi yang keluar dari ruang tengah

" aku takut Bee " jawab Luna gugup

" takut kenapa ? " Rayi tak dapat memalingkan pandangannya dari wajah ayu Luna , mereka tampak serasi . Rayi memakai kemeja polos berwaran putih dengan lengan panjang dan celana pendek .

" beneran dresscode nya baju santai , awas kamu ya kalo sampai bohong " hardik Luna

" kamu pakai baju apa aja juga cantik Bie " goda Rayi

" ini jam berapa acaranya kok belum ada yang datang ?" tanya Luna heran celinggukan melihat kearah luar villa yang masih tampak sepi

" bukan disini acara nya , bentar nunggu papa sama mama ya Bie " kata Rayi meraih tangan Luna dan mengajaknya duduk di sofa .

Luna duduk disamping Rayi sambil sibuk bermain ponselnya , sedangkan Rayi hanya duduk sambil memperhatikan Luna .

" kak , dipanggil mama tuh dikamar " cletuk papa saat keluar dari ruang tengah , Rayi buru - buru berdiri .

" bukan kamu , Luna yang dipanggil mama " cegah papa , Rayi kembali duduk . Luna yang kaget segera menyerahkan ponselnya ke tangan Rayi dan buru - buru jalan ke kamar mama .

Luna mengetuk pintu beberapa kali sebelum masuk ke dalam kamar mama .

" ada apa ma ?" tanya Luna diambang pintu ,

" sini masuk " pinta mama , Luna pun segera masuk dan duduk di sofa yang ada didepan tempat tidur .

" ada apa ma ?" tanya Luna lagi , mama yang tadinya duduk di depan meja rias segera berjalan dan duduk disamping Luna .

Mama memasangkan cincin dengan berlian berwarna pink di jari manis Luna , dan Luna tampak kaget dengan itu .

" wah muat , berarti memang jodohnya sama kamu " puji mama kagum saat cincin tersebut muat di jari Luna

" maaa,,," Luna tampak tak enak hati menerima itu

" ini cincin pertama yang dibeliin papa saat melamar mama , sekarang buat kamu ya nak " cerita mama ,

" ma , mama kan tahu Luna masih belum berfikir jauh kesana . Dan suatu saat kalo Luna bukan jodoh nya Rayi gimana Luna harus balikin kepercayaan ini ma " Luna menitikkan air mata ,

" mama sama papa justru seneng kalo kamu bisa melakukan setiap hal kecil yang kamu mau tanpa menyesal suatu saat nanti . Mama dan papa sudah cukup senang kamu hadir di keluarga kami " peluk mama ,

" tapi Luna ga bisa nerima ini ma " Luna berusaha melepas cincin pemberian mama ,

" jangan anggap mama ngasih cincin itu sebagai mertua kamu . Tapi anggap mama kasih cincin itu ke anak perempuan mama " kata mama sambil mencium kening Luna ,

" mama " kata Luna manja sambil sesenggukan .

" udah ah jangan nangis , nanti make - up kamu ilang . Udah cantik - cantik gini " mama mengusap sisa air mata Luna dengan tissue

" makasih ya ma " Luna memeluk erat mama .

Dan mereka pun segera keluar karena sudah ditunggu oleh yang lain .

Semua sudah menunggu di ruang tamu saat Luna dan mama datang .

" udah siap pa ?" tanya mama ,

" tuh udah ditunggu " jawab papa , da Gladis yang udah tidak sabar segera keluar rumah terlebih dahulu .

" kenapa ga jalan kaki aja sih pa , orang deket ini " protes Rayi saat melihat buggy car sudah menunggu .

" ogah kakak aja ya jalan " omel Gladis langsung duduk di buggy car di ikuti Luna dan mama yang terlebih mengusap pundak anaknya .

Tempat acara hanya terletak beberapa meter dari villa , saat sampai di tempat acara papa segera turun begitu juga yang lain . Papa segera mengandeng Luna dan Gladis meninggalkan mama dan juga Rayi .

" pa ngapain malah gandeng Luna bukannya mama " protes Rayi , Luna dan Gladis hanya tersenyum mengejek .

" eh papa kan mau pamer punya anak cewek cantik " kata papa tanpa menghiraukan Rayi .

" ma , papa tuh " Rayi mengadu pada mama tapi juga tak dihiraukan , mau tak mau dia hanya berjalan mengikuti dari belakang .

Saat memasuki villa semua sudah menanti di ruang tamu , mereka ingin tahu sosok seperti apa pacar dari Rayi . Para sepupu yang usianya tak jauh beda dengan Rayi nampak menatap Luna dengan hangat .

" ini calonya Rayi ?" tanya bapak - bapak dengan wajah yang hampir mirip dengan dengan papa Rayi ,

" iya dong , cantik kan . Pinter lagi mau lanjutin kuliah lagi loh " mama menimpali dari belakang .

Tiba - tiba rombongan ibu - ibu dan sepupu - sepupu perempuan Rayi menghampiri dan memboyong Luna . Mau tak mau Luna mengikuti mereka di dampingi mama Rayi . Sedangkan Gladis hanya mengikuti agak jauh .

Rayi menghampiri sepupu laki - laki nya yang melambai dari taman belakang .