webnovel

Cinderela

Rayi hanya bisa melihat dari kejauhan saat Luna bercanda dengan saudara - saudaranya . Bahkan Luna terlihat lebih akrab ketimbang Gladis yang hanya diam saja .

" kapan mau nikah ?" tanya Dani

" baru juga pacaran Dan , mau nikah aja " kata Rayi sambil meneguk minuman yang ia bawa ,

" tapi semua orang keliatan suka sama dia , masak loe ga ada kepikiran kesana " kata Dani

" ya ada lah , tapi dijalanin aja dulu " kata Rayi tenang .

" Yii tuh ngapain Rosie datang kesini ?" tunjuk Dani pada Rosie yang dengan papanya dan seorang laki - laki .

" mungkin papa gue yang undang " jawab Rayi yang hanya melihat sepintas .

Sedangkan Rosie yang melihat Rayi langsung berlari dan memeluknya ,

" apaan sih kamu ini" protes Rayi sambil melepas pelukan Rosie , tatapan semua orang tertuju padanya begitu juga Luna .

" hai Dani " Rosie pun segera memeluk Dani juga meskipun hanya sepersekian detik ,

" ngapain loe kesini " tanya Dani

" di undang sama papa nya Rayi lah " kata Rosie genit sambil terus berusaha menempel ke Rayi .

Rayi yang risih dengan Rosie segera beranjak pergi dari sana .

" kemana bro " tanya Dani ,

" cari angin " jawab Rayi berlalu pergi .

Rayi berjalan ke tepian pantai belakang villa , meinggalkan hinggar bingar keluarganya . Dan saat itu lah Jodie kakak laki - laki dari Rosie mengikuti Rayi .

" gimana bisnis loe " sapa Jodie , Rayi yang duduk menatap sejenak kemudian pandangannya kembali lagi pada hamparan laut .

" mulai menjanjikan " jawab Rayi datar ,

" K-Food udah sering jadi client loe ya " tanya Jodie , Rayi sedikit tersentak kenapa Jodie tiba-tiba membahas bisnis . Apalagi K-Food

" hemb ,, iya " jawab Rayi masih datar .

" gue cukup sering ketemu sama Oldiet , malah ini barusan gue ketemu dia sebelum kesini " pancing Jodie .

" ow ya " Rayi masih tak bergeming .

" dan gue baru sadar ternyata cewek yang selama ini dia ceritain cewek loe " Jodie duduk agak jauh dari Rayi .

" oh ya , mereka emang pernah pacaran . Tapi dulu waktu SMA , dan Oldiet ninggalin dia tanpa alasan " cerita Rayi

" wah ,, kemungkinan cewek loe masih suka dong sama Oldiet " kata Jodie

" cerita apa aja dia " Rayi masih sangat tenang .

" sekitar dua minggu lalu dia katanya ketemuan sama cewek loe , si Oldiet minta cewek loe kerja ditempat dia . Dan waktu itu kalo ga salah cewek loe bilang masih mikir dulu " kata Jodie memprovokasi , namun Rayi sangat pandai menata emosinya .

" oh ya . Sekarang semua orang pasti mikir lah kalo ditawari kerja sama perusahaan sekelas K-Food " jawab Rayi tenang

" iya juga sih , tapi kata Oldiet cewek loe ga pernah mau ketemu dia gitu jadi dia minta mama nya Oldiet buat telepon cewek loe biar dia mau ketemu " kata Jodie ,

" loe liat sendiri kan dia bisa akrab sama keluarga gue meskipun dia baru kenal " tunjuk Rayi pada Luna yang sedang bercerita dengan keluarga Rayi .

" tapi kenapa cewek santai aja ya saat Rosie bertingkah kayak gitu . Loe yakin dia sayang sama loe ?" Jodie makin senang memprovokasi . Rayi hanya tersenyum sinis kemudian pergi meninggalkan Jodie .

Jodie merasa puas karena telah berhasil memprovokasi Rayi , Jodie dulunya adalah teman dekat Rayi dan Deryl . Tapi semenjak Rayi mengembangkan bisnis sendiri Jodie sering iri dengan keberhasilan Rayi , dan selalu ingin lebih unggul dari Rayi . Dan nampaknya Jodie juga menaruh hati dengan kecantikan Luna . Apalagi adeknya , Rosie tergila - gila dengan Rayi membuat Jodie ingin memisahkan mereka . Jodie tahu betul seperti apa Rayi saat apa yang dimiliki di rebut oleh orang .

Luna yang dapat melarikan diri segera pergi meninggalkan saudara - saudara Rayi . Sebelum pergi Luna berbisik pada Gladis kalo ia akan pergi ke kamar mandi . Tanpa sepengetahuan Luna ternyata Rosie sudah mengikuti setiap gerak - gerik Luna .

Saat Luna di kamar mandi Rosie pun menunggu didepan kamar mandi .

" jadi kamu deketin Rayi berharap jadi cinderela " sindir Rosie saat , Luna yang sedang cuci tangan segera mematikan air dan mendengarkan dan segera membuka pintu . Di lihatnya Rosie sedang menunggu dengan tatapan sinis .

"cewek dari kaum rendahan mau deketin Rayi , mau memperbaiki status sosial " sindir Rosie ,

" Emang Rayi suami kamu ? atau tunangan kamu ? Bukan apa - apa kan ? So what kalo gue pacaran sama dia " jawab Luna sinis .

" ahh jadi loe hanya berniat untuk pacaran . Thats why kamu hanya toxic yang menghalangi Rayi yang berniat untuk menikah " kata Rosie sok tahu

" Dengerin gue baik - baik , menikah atau ga aku sama Rayi itu bukan urusan loe . Ngerti " kata Luna meninggalkan Rosie . Tapi Rosie emosinya sedang meledak segera menjambak rambut Luna hingga Luna terpelanting . Melihat Luna yang terjatuh Rosie segera menginjak tangan Luna , dengan sekuat tenaga Luna bangun dan berusaha membalas Rosie . Luna mencengkeram tangan Rosie dan mendorongnya sampai tembok .

" sayang sekali ini bukan acara keluarga gue , kalo ini acara keluarga gue kelar hidup loe " kata Luna mendorong tubuh Rosie hingga Rosie terjatuh . Dan saat Luna berbalik meninggalkan Rosie tiba - tiba Rosie berdiri dan menarik rambut Luna lagi , Luna yang belum siap hampir saja terjatuh tapi ada seseorang yang tiba-tiba menangkap tubuh Luna . Jodie membantu Luna berdiri dan juga merapika rambut Luna , namun Luna segera berdiri menjauh dari Jodie .

" Rosie minta maaf " seru Jodie dengan suara tegas ,

" Kak,,," renggek Rosie ,

" minta maaf kakak bilang " bentak Jodie

" ga mau " kata Rosie langsung pergi , Jodie hanya menghela nafas dan mendekati Luna .

" are you okey ?" tanya Jodie pada Luna .

" fine , thank you " kata Luna segera pergi meninggalkan Jodie .

Diruangan lain ternyata Gladis sudah mejambak rambut Rosie , untung saja Luna segera melihat dan menghampiri .

" Dis lepasin " kata Luna sambil lihat kanan kiri , takut bila ada yang melihat kalo ada yang melihat . Tapi Gladis yang udah marah sangat susah dikendalikan .

" minta maaf ga loe sama kak Luna " Gladis mencengkeram rambut dan tangan Rosie , dan Rosie hanya bisa menahan sakit .

" Dis , lepasin aku gapapa kok " Luna berusaha menenangkan ,

" buruan minta maaf " bentak Gladis sambil masih memegang rambut dan juga tangan Rosie .

" okey , okey , lepasin dulu " renggek Rosie , dan Gladis pun melepaskan tangannya .

" gue minta maaf " kata Rosie singkat dan cepat tanpa menjabat tangan Luna . Dan saat Rosie pergi Luna berusaha sekuat tenaga merangkul Gladis agar tidak menyusul Rosie .

" kakak itu harus nya tonjok aja tuh cewek gatel . Sumpah gue pengen injek , tonjok dan jambak tuh cewek " omel Gladis saat Luna melepas pelukannya ,

" terus gue harus malu didepan semua keluarga cowok gue " kata Luna santai dan mengandeng tangan Gladis berjalan pergi .

Dari jauh Jodie mengamati Luna , kenapa gadis seperti itu bisa membuat Rayi yang seperti dinding es bisa hangat didekatnya .

Luna dan Gladis berjalan mengahampiri mama nya yang sedang mengobrol . Luna berbisik kalo dirinya dan Gladis ingin pamit terlebih dahulu .

"minta antar Rayi " kata mama ,

" gapapa ma , iih kalo sama kak Rayi ga bisa main kita ma" renggek Luna .

" iya nih tau mama ini " Gladis ikut - ikutan ,

" iya ,, iya . Hati - hati loh ya" pesan mama , segera setelah itu Luna dan Gladis segera pergi .

***

" kakak tadi kenapa diem aja sih digituin !!! " gerutu Gladis saat dalam perjalanan .

" kalo dibales makin rame , apalagi itu acara keluarga papa . Gue ga mau papa malu gara - gara pacar anaknya berantem " Luna memberi penjelasan .

" tapi kan kakak calon istrinya kak Rayi " Gladis masih kesal .

" Dis tahu ga , perempuan itu harus punya mimpi tinggi dan harus punya kemauan untuk meraih mimpinya . Dan kita harus melalui semua step nya tanpa ada yang terlewati . Pendidikan kita , karir kita , cinta kita , baru setelah itu kita nikah dengan orang yang tepat dan mendukung kita dengan semua mimpi kita " Kata Luna ,

" terus kakak ga akan nikah sama kak Rayi ?" tanya Gladis polos ,

" Kalo memang jodoh , ya kita akan nikah " jawab Luna tenang ,

" dan kakak akan setenang ini " protes Gladis ,

" kakak dalam proses memantaskan diri dengan kak Rayi " Luna mulai membuka kegundahannya .

" memantaskan diri ?" tanya Gladis bingung

" iya memantaskan diri , agar tidak dipandang rendah sama orang di sekitar kak Rayi "

" gue sekeluarga ga pernah mikir gitu sama kakak " Gladis terhenyak mendengar cerita Luna .

" orang - orang dikantor , rekan kerja kak Rayi , Rosie , mereka memandang gue seolah gue berharap jadi cinderella " cerita Luna tertahan . Gladis tak bisa berkata - kata .

" karena itu Dis , aku pengen sekolah lagi punya sesuatu yang bisa buat aku sepadan sama kakak kamu . Satu hal lagi jangan pernah cerita apa yang aku ceritain ke kamu ke kak Rayi ataupun mama papa " pinta Luna .

" kak tahu ga , kalo gue cowok gue pasti cinta deh sama loe " kata Gladis membuat Luna tertawa .

" janji kamu ga akan cerita apapun ke kakak atau mama papa kamu ?" pinta Luna lagi

" iya kak , gue lebih sayang loe ketimbang kakak gue " kelakar Gladis .