Nakula menghampiri Luna yang sedang berbaring di ayunan lantai dua rumahnya,dia duduk disamping adiknya.
"gimana Sadewa apa udah ambil langkah duluan?" tanya Nakula , Luna menutup laptop yang ia lihat
"tapi kayaknya kak Elma punya hubungan yang rumit deh kak?" jelas Luna , Nakula memandang serius adiknya
"tadi itu ada cowok yang datang ke kantor , tapi kak Elma kayak ga suka gitu , trus kata temen aku mereka punya hubungan yabg rumit gitu" Luna pun binggung unyuk menjelaskan , Nakula hanya manggut-manggut tak jelas
"kamu udah pancing Dewa belum?sebenernya dia suka ga?" Nakula mulai gemas
" kak dewa itu beda sama kakak , mana bisa langsung suka di beberapa kali ketemu" tukas Luna
"ya siapa tau cinta pada pandangan pertama" Nakula terkekeh
"iya juga sih , buktinya tadi kak Dewa sampe ikutan ke kantor aku" Luna ikutan terkekeh.
**
Luna sedang makan siang bersama dengan teman sekantornya
" wah ga kerasa udah 2 bulan ini Luna gabung sama kita ya" kata Johan menggoda , Luna hanya senyum-senyum
"bulan depan jadi pegawai tetep donk" tambah Elma
" beneran bisa jadi pegawai tetep?" Luna histeris , disambut tawa teman-teman nya
"girang banget sih" cletuk Deryl yang baru gabung
"iya dong , dekarang ga perlu minta uang bulanan ke kakak aku haha" tawa Luna
"palingan juga masih dikasih" seru Elma , Luna langsung cengar-cengir tanda bahwa itu betul.
" jangan lupa dua minggu lagi ada acara anive nya perusahan,dandan yang cantik" kata Deryl senang
"wah harus beli baju nih" Elma mulai heboh,Luna hanya senyum melihat Elma , "nanti beli baju yuks" ajak Elma pada Luna
"aku anterin kak" sahut Luna
"emang kamu ga beli?" tanya Johan
" bunda aku tuh ya saking senengnya punya anak cewek jadi tiap bulan pasti beliin baju , dan baju ku itu masih banyak yang belum ke pake atau cuma satu kali pakai jadi kalo ada acara gitu aku ga begitu heboh" jelas Luna
"enak bangets sih" Elma memelas
"tenang aja nanti aku anterin , lagian dirumah juga ga ada temen nya" Luna memeluk Elma
"tapi aku ga bawa mobil" kata Elma nyengir
"itu sih modus kamu biar dianter kakaknya Luna" cletuk Deryl , Elma seketika tertawa
" ah dasar ya" Luna ikutan ketawa
**
Elma dan Luna duduk disudut cafe setelah lelah keliling mall mencari baju yang di inginkan . Tak lama Sadewa datang , dia segera mengahampiri Luna
"pulang yuk" ajak Sadewa
"bentar ya kak,masih pegel" serkah Luna
"kakak mau pesen apa?" tanya Elma begitu Sadewa sudah duduk,
"latte aja" jawab Sadewa singkat , Elma segera berdiri untuk memesankan minuman Sadewa . Luna berjalan kearah luar cafe
"bentar ya kak,," Luna pamit kepada kakaknya
"kemana?" tanya Sadewa , Luna hanya memberi isyarat kalo dirinya hanya sebentar
"Luna kemana kak?" tanya Elma ketika menghampiri Sadewa
" keluar sebentar katanya" jawab Sadewa menerima latte dari Elma.
Elma duduk sambil memainkan hp nya begitu juga Sadewa,
"emang kemana Luna kak,kok lama banget" tanya Elma
"bentar aku telpon dia dulu" kata Sadewa mencoba menelpon adiknya "lama banget kamu dimana?" tanya Sadewa
" haha aku pulang sama kak Nakula" jawab Luna terdengar tawa Nakula keras
" dasar kalian ya" kata Sadewa langsung menutup telepon nya
"kenapa kak?" tanya Elma
"Luna udah pulang , kamu udah selesai belum belanjanya?" Sadewa balik bertanya kepada Elma
"sepatu nya belum dapat sih , tapi ga mungkin juga minta anterin kak Dewa" jawab Elma
" sama Luna aja ya , aku ga ngerti kalo kayak gitu" Sadewa menjelaskan
" kalo kakak cukup nemenin aja bisa kan?" pinta Elma,
" nanti jangan ada acara tanya cocok yang mana pokoknya" Sadewa pasrah , dia membawa tas belanjaan Elma
" ga usah kak,biar aku aja yang bawa" Elma mencoba mengambil tas belanjaan nya tapi sepertinya Sadewa tetap keukeh membawa tas belajaan milik Elma.
Elma dan Sadewa berjalan beriringan menyusuri Mall,memasuki satu persatu toko sepatu.