webnovel

12)Nilai Lebih

Dari dalam loby Nakula melihat dua perempuan itu membungkuk meminta maaf , Nakula berjalan menghampiri Rayi yang masih mematung,

"makasi bro,," katanya memukul bahu Rayi untuk berterima kasih karena telah melindungi Luna tadi , Rayi hanya tersenyum dan mengangguk ,setelah itu Nakula segera pergi menghampiri adiknya.

" sakit?,," tanya Nakula melihat wajah adiknya terluka ,Luna hanya mengangguk "kamu gpp?" Nakula beralih kearah Elma

"gpp kok kak" jawab Elma , Nakula mengelus dada lega.

"makanya pacaran jangan sama bocah" omel Luna

"iya-iya maaf" Nakula membelai lembut rambut adiknya "ya udah yuk pulang , Elma sekalian sama kita aja" lanjut Nakula

"terima kasih kak,aku bawa mobil sendiri" Elma menolak dengan sopan " duluan ya Lun" Elma berpamitan kearah Luna

"maaf ya kak Elma , makasiiii banget"Luna memeluk Elma sebelum Elma berjalan kearah mobilnya.

"Dia cowok yang foto sama kamu dibutik kak Maya ya?" tanya Nakula pada Luna ketika di mobil.

"hhmm" Luna hanya mengangguk

"okey gue suka" lanjut Nakula,Luna langsung menoleh kaget

"bukan pacar aku ini" elak Luna

"kakak ga bilang suka buat jadi pacar kamu,kakak cuma suka karena dia lindungin kamu" jelas Nakula

"emang dia ngapain?" Luna masih tidak mengerti

"kamu tadi g sadar dia kena gampar kamu pas berantem , makanya dia gendong kamu" Nakula terkekeh , ternyata tadi dia melihat waktu adiknya berantem

"jadi tadi kakak liat,trus diem aja gitu!!" Luna memukul-mukul kakaknya "makanya pacaran jangan sama bocah!!!" teriak Luna histeris Nakula hanya tertawa senang melihat tingkah adiknya.

"trus aku harus gimana besuk kalo ketemu pak Rayi" Luna kembali histeris

"paling ga kakak tau kalo disana ada orang yang jagain kamu" lanjut Nakula sambil mengacak rambut adiknya sampai kusut.Tapi Luna sudah depresi ketika ingat kejadian tadi.

**

Dilain tempat Rayi sedang tersenyum kecil mengingat kejadian tadi jadi selama ini dia sudah salah sangka mengira kalo lelaki tersebut adalah pacar Luna.

" kenapa nak?" tanya mamanya heran melihat anaknya ketawa-ketawa sendiri

"ga kenapa-kenapa kok ma" Rayi mencoba menyembunyikan

" oh yah kata Deryl ada cewek cantik dikantor?" tanya mama nya,Rayi mengerutkan dahi heran.

" mama masih mata-matai kegiatan Rayi?" tanya Rayi,

" mama cuma pengen tau aja,anak mama udah punya pacar belum?" jawab mama Rayi tenang

" nanti kalo Rayi udah punya pacar pasti dikenalin ke mama,sekarang Rayi lagi fokus ke bisnis yang baru Rayi diriin ma" Rayi menjelaskan

"iya-iya sayang,,kalo lama-lama keburu diambil orang" kata mama Rayi meninggalkan anaknya yang hening dengan lamunannya sendiri.

**

Sadewa yang sedang makan tak sengaja melihat luka diwajah Luna

" kenapa ini dek" tanya Sadewa sambil memegang wajah Luna

" kena tepian kertas kak" Luna mengelak,Nakula sudah memsang wajah cemas meliaht Sadewa

"lain kali hati-hati kalo kerja ya dek,nanti kalo berbekas gimana?" bunda juga mulai ikutan panik

"nanti aku beliin salep biar cepet ilang" cletuk Nakula santai

"loe lagian gimana sih tadi jemputnya!!" Sadewa membentak kearah Nakula

"kak , ga semua yang terjadi sama aku itu tanggung jawab kakak , sekarang aku udah dewasa ada dimana aku sudah bisa nglakuin sendiri" Luna coba melerai

"tapi selama kami belum nikah kamu tetep jadi tanggung jawab kami" Nakula memberi pengertian,dan Sadewa mengangguk setuju.

"telpon kak Maya nitip salep buat adik kamu,mumpung kakak kamu masih dijalan" kata bunda , Sadewa segera mengambil hp nya dan menelpon kakaknya dari kejauhan.

"bunda tau ga cowok yang foto sama Luna di butik kak Maya?" cletuk Nakula tiba-tiba membuat Luna menyemburkan makanannya,bunda segera mengambilkan air untuk Luna

"yang ganteng itu?" bunda merespon

"iya bunda , kalo sama itu sih Nakula setuju karena dia berani balas tatapan aku bunda" jelas Nakula,membuat Luna geleng-geleng kepala

"tuh dek,kakak kamu udah suka buruan gih bawa pulang" bunda mulai menggoda

"hemb gitu napa dari dulu" Luna hanya manyun,bunda tertawa melihat reaksi Luna

"gimana Dewa juga suka ga sama cowok yang foto sama Luna" tanya bunda begitu Sadewa kembali ketempat duduk

"bos nya Luna itu?" tanya Sadewa,Nakula mengangguk "keliatannya baik"lanjut Sadewa

" tuh dua kakak kamu udah setuju" bunda mulai heboh

" iya kalo dia mau sama aku bunda" elak Luna

" hey anak ga ada yang bisa nolak pesona anak bunda" bunda terkekeh.