Setelah sampai rumah Rayi segera merebahkan tubuhnya di sofa , dan saat ponselnya berbunyi dia segera merogoh saku nya untuk mengambil ponselnya .
' udah sampai ? ' , bunyi pesan dari Luna . Rayi segera melakukan panggilan telepon . Dan tak beberapa lama terdengar suara Luna .
" kenapa belum tidur ? " tanya Rayi ,
" cuma mau mastiin kamu udah sampai apa belum ? " jawab Luna ,
" Bie ,,,,,," suara Rayi tampak berat ,
" hemb ,, " Luna pun ragu - ragu menjawab .
" Bie ,,, aku mau kita jalani hidup kita sendiri - sendiri ,,," jawab Rayi ragu - ragu .
" apa Bee ?? " suara Luna lirih , tak beberapa lama terdengar suara isak tangis Luna .
" kamu bisa meraih mimpi kamu yang udah lama kamu buat,,"
" tapi Bee , kita masih bisa sama - sama sekalipun kita ga bisa selalu bareng - bareng kan ?" isakan Luna makin terdengar
" bisa Bie , tapi akan makin banyak pertengkaran dan kita makin saling menyakiti lagi Bie " jelas Rayi berusaha kuat .
" kita omongin besuk ya Bee , kamu tadi bilang mau ngomong besuk kan " elak Luna ,
" mungkin aku akan kehilangan akal kalo ketemu kamu . Bie aku selalu berdoa buat kamu bisa jadi seseorang yang jauh lebih baik dibanding saat ini . Semoga kita berjodoh saat kuta bertemu lagi "
" Bee ,, kamu ga serius kan ? , aku akan berpura - pura kamu ga pernah ngomong gitu "
" maaf Luna ini yang terbaik buat kita " Rayi tak lagi memanggil Luna dengan panggilan sayang . Dan saat itu Luna tersadar ucapan Rayi serius .
" oh jadi ini akhir dari kita , okey " Luna tampak berusaha keras menahan tangisnya dan langsung memutus sambungan teleponnya . Rayi menutup matanya nya dengan lengannya . Mencoba memikirkan apa kah yang ia lakukan benar atau salah .
Di tempat lain Luna berusaha menutupi tangisannya dengan menangis dengan menutup bibirnya .
" stop Luna " kata Luna pada dirinya sendiri , dengan sekuat tenaga menghentikan tangisannya .
Luna mengompres matanya nya dengan handuk dingin untuk mengurangi bengkak dimata , dia tidak mau anggota keluarganya tahu dia sudah menangis . Dan sekarang Luna sedang berjuang agar tertidur .
**
Keesokan harinya , saat membuka mata Luna melihat ponselnya berharap ada pesan masuk dari Rayi namun itu hanya harapan kosong .
Luna mematung sekian lama di depan kaca , sampai bunda memanggilnya berkali - kali Luna masih belum beranjak .
" dek buruan sarapan udah jam berapa ini " kata Sadewa menggoyangkan bahu adiknya , membuat Luna tersadar dari lamunannya .
" oh iya kak " kata Luna , yang segera memakai liptint dan juga parfum . Luna pun segera mengambil tas dan berjalan ke ruang makan .
" di panggil dari tadi loh dek " gerutu bunda ,
" iya maaf bunda " kata Luna sambil tersenyum memeluk bunda nya dari belakang .
" buruan makan " kata bunda menyiapkan roti untuk Luna .
" kak Nakula , udah berangkat bunda ?" tanya Luna ,
" iya katanya ada perlu gitu " jelas bunda , Luna hanya mengangguk - angguk sambil beberapa kali mengecek ponselnya , menunggu harapan dari Rayi . Namun Rayi tidak memberi kabar sama sekali .
" Rayi belum jemput dek ?" tanya Sadewa ,
" ada urusan luar kota kak , lagi ribet banget di kantor " jawab Luna menutupi ,
" ya udah berangkat bareng kakak aja " ajak Sadewa ,
" siap kakakku sayang " kata Luna girang sambil memeluk Sadewa ,
" tumben - tumbenan " kata Sadewa heran ,
" iya , habis ini aku ga bisa manja - manja sama kakak , bunda , kak Nakula " rengek Luna .
" aunty itu udah dewasa ga boleh manja - manja lagi " celetuk Abi yang duduk di samping Luna .
" gapapa Abi , aunty Luna kalo di rumah itu bayi nya om Dewa om Nakula " hibur Sadewa saat dilihatnya Luna manyun karena di ejek Abi , seketika Luna menjadi sumringah .
" ow yah bunda kak Dewa nanti ada kejutan saat nikahan kak Dewa " kata Luna setelah melepas pelukannya pada Sadewa .
" kejutan apa ?" kata bunda dan Sadewa bersamaan .
" bukan kejutan kalo Luna bilang , tunggu aja " kata Luna
" ih dasar bocah " gerutu Sadewa karena Luna sok rahasia .
" kak Nakula sekarang lagi berjuang pasti nya .." kata Luna pelan ,
" berjuang apaan ? cewek mana lagi yang jadi korban ?" tanya Sadewa
" itu anak , udah tahu punya adik cewek masib aja suka mainin cewek " kata bunda khawatir .
" tenang bunda kak Dewa , sekarang kak Nakula yang jadi korban kutukan cinta ,, hahaha " kata Luna terkekeh , Sadewa dan bunda geleng - geleng heran .
Benar saja Nakula sedang menunggu Xena di depan sekolah tempat Xena bekerja . Nakula dengan seksama melihat satu persatu . Saat dilihatnya Xena berjalan masuk kearah sekolah buru - buru Nakula keluar dari dalam mobil .
" Xena ,," panggil Nakula , Xena terhenti dan berbalik menoleh si pemanggil .
" oh Nakula ,, " jawab Xena seraya tersenyum dan menghampiri Nakula .
" udah terima kan undangan Dewa ?" tanya Nakula , Xena tersenyum mendengar pertanyaan Nakula .
" udah kok " angguk Xena , Nakula terdiam sejenak . Xena menatap Nakula yang sedang salah tingkah .
Xena menunjukan cincin di jari tengah nya pada Nakula yang terdiam lama . Senyum Nakula tampak mengejek .
" aku udah tahu kamu udah punya cowok " kata Nakula santai ,
" terus kamu ngapain masih nemuin aku " goda Xena ,
" yah karena ,,,, " Nakula bingung harus menjawab apa ,
" udah sana pulang , aku udah mau masuk " kata Xena hendak beranjak pergi .
" pulang jam berapa ?" tanya Nakula ,
" udah ada yang jemput " jawab Xena ,
" nanti jam 7 malem aku tunggu sini , aku tunggu sampai kami datang " pinta Nakula yang lebih tepatnya memaksa .
" kamu lagi ga punya pacar kan ?" tebak Xena , Nakula tersenyum senang akhirnya Xena paham situasi .
" 10 tahun kita terjebak di siklus gila ini , udah sana masuk " dorong Nakula pada Xena .
" maaf Na , ini lebih dari mematahkan siklus gila kita " Xena menunjukkan kembali cincin yang ia pakai . Nakula mendengus kesal .
" aku tunggu nanti jam 7 disini , bye bye " kata Nakula sambil berlalu pergi meninggalkan Xena yang hanya bisa menatap nanar Nakula . Xena menunggu sampai Nakula meninggalkan parkiran .
Sepeninggal Nakula , Xena segera masuk ke dalam gerbang sekolah .
**
Luna berjalan perlahan di lobi kantor , saat berada di depan lift dia baru menyadari Rayi sudah di berada di sana begitu juga pegawai yang lain . Luna berpura - pura tidak melihat Rayi , dengan mengalihkan pandangannya . Luna yang sadar akan itu pun mengurungkan langkah nya untuk masuk ke dalam . Dia pun berjalan ke arah tangga darurat .
" ok kalo itu mau kamu , berani adu strategi dan akal sama aku . Habis kamu Bee " omel Luna geram .
Dia melangkahkan kaki nya penuh semangat setelah melihat sikap Rayi .
Pagi itu Luna mengebut mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan pada nya . Sebelum jam istirahat dia membawa semua pekerjaan itu pada Deryl .
Luna mengetuk pintu ruangan Deryl , lalu membukanya perlahan .
" ada apa , masuk aja Lun " kata Deryl saat melihat Luna , tapi langkah Luna urung saat dilihatnya Deryl sedang berbincang dengan Rayi .
" nanti aja pak , tapi jangan lama - lama " kata Luna segera pergi dan menutup pintu . Rayi hanya bisa terdiam .
" kalian masih berantem ?" tanya Deryl ,
" udah , udah putus !! " jawab Rayi malas .
" ngapain Luna mutusin loe ?" tanya Deryl tak percaya
" gue yang mutusin dia " suara Rayi makin lesu ,
" astaga Yi , kan kalian bisa LDR sekalipun dia kuliah jauh " Deryl geleng - geleng kepala .
" bisa nya bisa Ryl , gue pengen Luna fokus kuliah nya . Biar dia bisa buktiin sama orang - orang yang hina dia disini " jelas Rayi .
" gini yah , Luna punya cowok aja yang deketin banyak . Apalagi Luna ga punya cowok " kata Deryl meyakinkan Rayi
" gue percaya Luna masih di jodohkan buat gue , meski bukan saat ini " kata Rayi ambigu .
" percuma jelasin sama orang kayak loe , udah sono pergi banyak kerjaan Luna yang gue tunggu " gerutu Deryl , membuat Rayi mai tak mau harus meninggalkan ruangan itu .
Selang beberapa lama Luna mengetuk pintu Deryl lagi , dan segera masuk . Luna menjelaskan satu persatu pekerjaan yang telah dia selesaikan .
" kak ini portofolio , sketsa , cetak biru udah aku kirim ke email kakak , terus sisa nya udah di flashdisk . Jadi semua kerjaan aku udah selsai " jelas Luna sambil menunjuk setiap apa yg dia bicarakan . Deryl mengangguk - angguk heran .
" pelampiasan yang bermanfaat " cibir Deryl ,
" jadi aku bisa keluar hari ini kan ?" celetuk Luna , Deryl melotot kaget .
" kan besuk hari terakhir Luna " cegah Deryl , " gue udah siapin pesta perpisahan loh " lanjut Deryl .
" jangan buang - buang duit bos deh . Toh disini juga ga ada yang suka sama gue " kata Luna sarkas ,
" tapi ini tradisi Lun " Deryl beranjak mencoba mencegah .
" udah ah kak , gue mau beres - beres dulu ya " kata Luna tak perduli dan beranjak pergi .