Luna turun dari taksi ,dan melihat mobil Rayi yang berhenti di belakang taksi yang ia tumpangi . Tapi Luna tak menghiraukan Rayi , dia segera masuk ke dalam rumah Elma . Rayi baru pergi ketika Luna sudah memasuki rumah Elma .
" hai cantik , aku kangen banget sama kamu" sapa Elma yang langsung memeluk Luna .
" aku juga kangen banget sama kakak" Luna membalas pelukan Elma .
" yuk ke kamar " ajak Elma melepas pelukannya .
" mama nggak ada ?" tanya Luna sambil mencari - cari mama Elma .
" udah tidur kecapean seharian ngurus ini itu " jawab Elma sambil menggandeng tangan Luna . Mereka berjalan memasuki kamar Elma .
" tenang besuk ada aku yang bis bantuin " kata Luna merebahkan diri di kasur Elma .
" ah terimakasih bayi " Elma berterima kasih , dan segera memilihkan baju untuk Luna .
" kakak ga tanya keadaan aku " tanya Luna yang sedang berganti baju di kamar mandi Elma .
" butuh pelukan ?" tanya Elma , tidak ada balasan dari Luna hanya terdengar isak tangis Luna . Elma membuka pintu kamar mandi , dilihatnya Luna sudah terduduk menahan tangis .
" kakak tahu kan , gimana di kantor mereka ngomongin aku gimana ? kakak tahu kan alasan kenapa aku kuliah lagi ? " isak tangis Luna pecah di pelukan Elma .
Elma hanya memeluk dan menenangkan tangis Luna .
" kakak juga tahu susahnya buat kak Nakula sama kak Dewa percaya kalo kak Rayi itu serius sama aku . Tapi apa kak , kak Rayi mutusin aku gitu aja tanpa mau berusaha jalanin dulu " Luna kembali mengeluarkan unek - uneknya .
" Rayi pasti juga sedih , kamu tahu sendiri gimana di sayang sama kamu . Bukti nya dia mau ngikuti kamu sampai ke sini kan ? " Elma masih meyakinkan Luna kalo Rayi masih sayang pada Luna .
" tapi dia udah lepas gelang yang dari aku kak " Luna masih terisak .
" jangan nangis dong bayi ku sayang , mau taruhan sama aku " goda Elma .
" kakak aku ini lagi sedih " rengek Luna .
" serius nggak mau " Elma beranjak meninggalkan Luna , dia meraih ponselnya .
" Lun , Luna ,, bangun Lun ,,,,Yi bisa kesini Luna pingsan " teriak Elma histeris . Luna terperangah melihat acting Elma , dia hendak merampas ponsel Elma , namun tak kuasa karena Elma membekap mulut Luna . Dengan segera Elma menutup sambungan telepon .
" kita hitung seberapa cepat Rayi datang kesini " kata Elma santai , Luna hanya terperangah melihat kelakuan Elma .
" kak kamu lebih sakit jiwa ketimbang gue " Lun hanya geleng - geleng kepala . Elma tersenyum menang .
" El , El , Elma " terdengar teriakan Rayi dan ketukan pintu yang lebih gedoran .
Elma yang mendengar itu buru - buru membuka pintu ,
" gimana Luna ?" tanya Rayi begitu pintu terbuka ,
" 10 menit , not bad " kata Elma , membuat Rayi bingung .
" mana Luna El ? " tanya Rayi langsung masuk menuju kamar Elma ,
" loh yaw berani - berani nya buat adik gue nangis " Elma menendang kaki Rayi yang lega melihat Luna duduk sambil makan es krim . Rayi menarik nafas lega ,
" kamu nggak bisa bedain bohongan sama beneran ?" tanya Luna pada Rayi yang tampak lemas .
" nggak lucu tahu El , becanda loe " omel Rayi ,
" bawa pulang dia " gerutu Elma diambang pintu , kemudian meninggalkan Rayi dan Luna .
" udah malam , jangan makan es krim lagi " kata Rayi mengambil es krim dari tangan Luna . Tapi Luna merebut kembali dari Rayi .
" udah sana pulang " suruh Luna .
" telepon mama papa dulu , mereka ngamuk nih " Rayi menunjukkan isi pesan yang dikirim papa untuk dirinya .
' bawa Luna ke rumah '
' bawa Luna pulang ke rumah atau kamu di coret dari kartu kelurga '
Luna menahan tawa saat membaca pesan itu . Rayi melihat ke arah Luna , tapi Luna buru - buru menghindari tatapan Rayi .
" ikut aku ya " pinta Rayi sambil mengulurkan tangan yang sudah memakai kembali gelang couple mereka dan di tangannya pun sudah ada gelang Luna yang rusak .
" nggak udah malem , biar aku telepon mama aja " tolak Luna .
" kamu mau aku di coret dari kartu kelurga " omel Rayi yang menyambar ponsel Luna saat Luna akan menelepon mama nya .
" bodoh amat !! " amuk Luna ,
" ini pakai motong rambut segala , kenapa g sekalian di botakin aja " gerutu Rayi sambil mengibaskan rambut Luna .
" eh jangan pegang - pegang ya , siapa loe " kata Luna mengibaskan tangan Rayi .
" kak Nakula tahu , pasti aku yang kena " omel Rayi lagi .
" apa urusannya sama kak Nakula " kata Luna ketus .
" udah jelek , egois , dia yang salah orang lain yang di diemin , ngambekkan , kayak anak kecil , nyebelin " gerutu Rayi ,
" semua aja omongin yang jelek jelek " Luna ikut menggerutu
" peluk dulu " Rayi merentangkan tangan mendekat ke arah Luna .
" apaan sih " Luna mendorong Rayi menjauh .
" nih buruan telepon mama " pinta Rayi .
" bukan urusan saya " kata Luna beranjak pergi meninggalkan Rayi . Luna berjalan keluar kamar begitupun Rayi mengikuti Luna di belakangnya sambil menyodorkan ponselnya .
" kakak nih , yang bikin dia kesini . Aku tuh capek pengen istirahat " omel Luna duduk di sebelah Elma .
" lagian tuh ya , kalian itu kayak anak SMA aja " sekarang giliran Elma yang ngomel .
" dia yang kayak anak kecil " tunjuk Luna pada Rayi .
" loh tuh yah " Elma memukul keras lengan Rayi yang duduk tepat di samping Luna , " makanya kuliah dulu banyakin pacaran , jadi ga labil pas udah gede " lanjut Elma , Luna hanya melongo mendapati fakta bahwa Rayi belum pernah pacaran .
" udah nggak usah bahas - bahas yang dulu - dulu . Kenyataan nya itu dia yang nggak anggap aku penting . Aku tahu dia mau kuliah aja harus dari kak Yudhis " elak Rayi , membuat Luna malu karena dia juga salah .
" kamu juga " kini giliran Luna yang dipukul oleh Elma , membuat Luna meringis kesakitan namun kemudian Rayi mengusapnya untuk mengurangi rasa sakit tapi di tepis oleh Luna .
" Bie telepon mama bentar " rengek Rayi , membuat Luna melotot .
" ah berisik banget kalian tuh ya " kata Elma sebal meninggalkan Rayi dan Luna .
" Bie , please ,,," pinta Rayi memelas
" kamu tuh labil banget tau kak " Luna meraih ponsel Rayi dan segera memanggil mama Rayi .
" Bee jangan panggil kak Rayi " Rayi meralat panggilan Luna dengan senyum sok imut , tapi Luna hanya membuang muka .
" halo ma " sapa Luna
" udah sampai sayang ?" tanya mama
" udah kok ma , udah dari tadi " jawab Luna ,
" minta anterin Rayi ke rumah mama aja ya nak ?" pinta mama ,
" kak Rayi nggak mau anterin ma ,," kata Luna jahil , membuat Rayi geram karena dituduh oleh Luna .
" anak itu , mana anak itu . Biar mama yang ngomong " amuk mama , Rayi yang mendengar itu melotot ke arah Luna tapi Luna malah meledek Rayi dengan menjulurkan lidah .
" kak Rayi ada di depan ma , besuk aja ya ma . Udah malam juga kan " elak Luna . Rayi hanya geleng - geleng pasrah . Tanpa di sadari Luna , Rayi telah memakai kan cincin yang tadi telah di kembalikan oleh Luna .
" ya udah besuk siang biar dijemput Rayi ya " pinta mama ,
" iya kalo udah selesai bantuin kak Elma nya ya ma " kata Luna ,
" ya udah kalo gitu , kamu istirahat ya nak "
" iya ma siap , mama istirahat juga " kata Luna sebelum mematikan telepon , dan memberikan pada Rayi .
" udah pulang sana " kata Luna sambil menyerahkan ponsel pada Rayi .
" iya aku pulang dulu " pamit Rayi berdiri namun kembali duduk di samping Luna .
" apa lagi !! " bentak Luna kaget saat Rayi memegang tangannya ,
" cantik kan ?" Rayi menunjukan cincin yang ia pakai kan di jari Luna , Luna hanya mendengus kesal .
" udah pulang sana " kata Luna kesal ,
" iya aku pulang , kiss dulu " pinta Rayi sambil menunjuk bibirnya ,
" apa nggak salah denger ?" Luna mendekatkan telinga nya dengan ekspresi marah ,
" hehe nggak kok kamu salah denger aja " kata Rayi cengar - cengir takut kena tonjok Luna .
Rayi pun pulang dengan berat hati , Luna mengantar sampai di depan pintu .
" aku pulang " kata Rayi dengan nada tak rela , tapi selang beberapa saat ketika Luna menarik tangannya Rayi tersenyum melihat Luna .
Luna melingkarkan kedua tangannya di leher Rayi , membuat Rayi salah tingkah ,
" nanti di lihat orang Bie " kata Rayi sambil menengok kiri kanan ,
" tadi katanya mau cium " goda Luna ,
" iya bentar aja ya , nanti di lihat orang " kata Rayi sudah mulai mendekatkan bibirnya ,
" nggak mau yang lama mau nya " Luna makin mendekat ,
" ya udah ke tempat aku aja ya " Rayi memainkan rambut Luna , dan Luna makin mendekatkan bibirnya hingga hampir bersentuhan dengan bibir Rayi , bahkan Rayi pun sudah menutup mata nya . Hingga .
" auw " teriak Rayi ketika tiba - tiba Luna menginjak kakinya dengan keras dan melepaskan pelukannya .
" itu hukuman ya , berani - berani kamu bilang putus lagi . Sumpah aku nggak bakalan maafin kamu lagi " amuk Luna ,
" sakit tau Bie " Rayi masih menahan sakit , " iya maaf maaf " lanjut Rayi segera menarik Luna dalam pelukannya .
" iya aku maafin , tapi kali ini aja " kata Luna memeluk Rayi .
" ya udah aku pulang dulu ya " kata Rayi mengecup kening Luna , kemudian melepas pelukannya .
" hati - hati di jalan " Luna melambai .
Rayi pun segera melajukan mobil meninggalkan rumah Elma