81 Sebuah Hukuman

Luna turun dari taksi ,dan melihat mobil Rayi yang berhenti di belakang taksi yang ia tumpangi . Tapi Luna tak menghiraukan Rayi , dia segera masuk ke dalam rumah Elma . Rayi baru pergi ketika Luna sudah memasuki rumah Elma .

" hai cantik , aku kangen banget sama kamu" sapa Elma yang langsung memeluk Luna .

" aku juga kangen banget sama kakak" Luna membalas pelukan Elma .

" yuk ke kamar " ajak Elma melepas pelukannya .

" mama nggak ada ?" tanya Luna sambil mencari - cari mama Elma .

" udah tidur kecapean seharian ngurus ini itu " jawab Elma sambil menggandeng tangan Luna . Mereka berjalan memasuki kamar Elma .

" tenang besuk ada aku yang bis bantuin " kata Luna merebahkan diri di kasur Elma .

" ah terimakasih bayi " Elma berterima kasih , dan segera memilihkan baju untuk Luna .

" kakak ga tanya keadaan aku " tanya Luna yang sedang berganti baju di kamar mandi Elma .

" butuh pelukan ?" tanya Elma , tidak ada balasan dari Luna hanya terdengar isak tangis Luna . Elma membuka pintu kamar mandi , dilihatnya Luna sudah terduduk menahan tangis .

" kakak tahu kan , gimana di kantor mereka ngomongin aku gimana ? kakak tahu kan alasan kenapa aku kuliah lagi ? " isak tangis Luna pecah di pelukan Elma .

Elma hanya memeluk dan menenangkan tangis Luna .

" kakak juga tahu susahnya buat kak Nakula sama kak Dewa percaya kalo kak Rayi itu serius sama aku . Tapi apa kak , kak Rayi mutusin aku gitu aja tanpa mau berusaha jalanin dulu " Luna kembali mengeluarkan unek - uneknya .

" Rayi pasti juga sedih , kamu tahu sendiri gimana di sayang sama kamu . Bukti nya dia mau ngikuti kamu sampai ke sini kan ? " Elma masih meyakinkan Luna kalo Rayi masih sayang pada Luna .

" tapi dia udah lepas gelang yang dari aku kak " Luna masih terisak .

" jangan nangis dong bayi ku sayang , mau taruhan sama aku " goda Elma .

" kakak aku ini lagi sedih " rengek Luna .

" serius nggak mau " Elma beranjak meninggalkan Luna , dia meraih ponselnya .

" Lun , Luna ,, bangun Lun ,,,,Yi bisa kesini Luna pingsan " teriak Elma histeris . Luna terperangah melihat acting Elma , dia hendak merampas ponsel Elma , namun tak kuasa karena Elma membekap mulut Luna . Dengan segera Elma menutup sambungan telepon .

" kita hitung seberapa cepat Rayi datang kesini " kata Elma santai , Luna hanya terperangah melihat kelakuan Elma .

" kak kamu lebih sakit jiwa ketimbang gue " Lun hanya geleng - geleng kepala . Elma tersenyum menang .

" El , El , Elma " terdengar teriakan Rayi dan ketukan pintu yang lebih gedoran .

Elma yang mendengar itu buru - buru membuka pintu ,

" gimana Luna ?" tanya Rayi begitu pintu terbuka ,

" 10 menit , not bad " kata Elma , membuat Rayi bingung .

" mana Luna El ? " tanya Rayi langsung masuk menuju kamar Elma ,

" loh yaw berani - berani nya buat adik gue nangis " Elma menendang kaki Rayi yang lega melihat Luna duduk sambil makan es krim . Rayi menarik nafas lega ,

" kamu nggak bisa bedain bohongan sama beneran ?" tanya Luna pada Rayi yang tampak lemas .

" nggak lucu tahu El , becanda loe " omel Rayi ,

" bawa pulang dia " gerutu Elma diambang pintu , kemudian meninggalkan Rayi dan Luna .

" udah malam , jangan makan es krim lagi " kata Rayi mengambil es krim dari tangan Luna . Tapi Luna merebut kembali dari Rayi .

" udah sana pulang " suruh Luna .

" telepon mama papa dulu , mereka ngamuk nih " Rayi menunjukkan isi pesan yang dikirim papa untuk dirinya .

' bawa Luna ke rumah '

' bawa Luna pulang ke rumah atau kamu di coret dari kartu kelurga '

Luna menahan tawa saat membaca pesan itu . Rayi melihat ke arah Luna , tapi Luna buru - buru menghindari tatapan Rayi .

" ikut aku ya " pinta Rayi sambil mengulurkan tangan yang sudah memakai kembali gelang couple mereka dan di tangannya pun sudah ada gelang Luna yang rusak .

" nggak udah malem , biar aku telepon mama aja " tolak Luna .

" kamu mau aku di coret dari kartu kelurga " omel Rayi yang menyambar ponsel Luna saat Luna akan menelepon mama nya .

" bodoh amat !! " amuk Luna ,

" ini pakai motong rambut segala , kenapa g sekalian di botakin aja " gerutu Rayi sambil mengibaskan rambut Luna .

" eh jangan pegang - pegang ya , siapa loe " kata Luna mengibaskan tangan Rayi .

" kak Nakula tahu , pasti aku yang kena " omel Rayi lagi .

" apa urusannya sama kak Nakula " kata Luna ketus .

" udah jelek , egois , dia yang salah orang lain yang di diemin , ngambekkan , kayak anak kecil , nyebelin " gerutu Rayi ,

" semua aja omongin yang jelek jelek " Luna ikut menggerutu

" peluk dulu " Rayi merentangkan tangan mendekat ke arah Luna .

" apaan sih " Luna mendorong Rayi menjauh .

" nih buruan telepon mama " pinta Rayi .

" bukan urusan saya " kata Luna beranjak pergi meninggalkan Rayi . Luna berjalan keluar kamar begitupun Rayi mengikuti Luna di belakangnya sambil menyodorkan ponselnya .

" kakak nih , yang bikin dia kesini . Aku tuh capek pengen istirahat " omel Luna duduk di sebelah Elma .

" lagian tuh ya , kalian itu kayak anak SMA aja " sekarang giliran Elma yang ngomel .

" dia yang kayak anak kecil " tunjuk Luna pada Rayi .

" loh tuh yah " Elma memukul keras lengan Rayi yang duduk tepat di samping Luna , " makanya kuliah dulu banyakin pacaran , jadi ga labil pas udah gede " lanjut Elma , Luna hanya melongo mendapati fakta bahwa Rayi belum pernah pacaran .

" udah nggak usah bahas - bahas yang dulu - dulu . Kenyataan nya itu dia yang nggak anggap aku penting . Aku tahu dia mau kuliah aja harus dari kak Yudhis " elak Rayi , membuat Luna malu karena dia juga salah .

" kamu juga " kini giliran Luna yang dipukul oleh Elma , membuat Luna meringis kesakitan namun kemudian Rayi mengusapnya untuk mengurangi rasa sakit tapi di tepis oleh Luna .

" Bie telepon mama bentar " rengek Rayi , membuat Luna melotot .

" ah berisik banget kalian tuh ya " kata Elma sebal meninggalkan Rayi dan Luna .

" Bie , please ,,," pinta Rayi memelas

" kamu tuh labil banget tau kak " Luna meraih ponsel Rayi dan segera memanggil mama Rayi .

" Bee jangan panggil kak Rayi " Rayi meralat panggilan Luna dengan senyum sok imut , tapi Luna hanya membuang muka .

" halo ma " sapa Luna

" udah sampai sayang ?" tanya mama

" udah kok ma , udah dari tadi " jawab Luna ,

" minta anterin Rayi ke rumah mama aja ya nak ?" pinta mama ,

" kak Rayi nggak mau anterin ma ,," kata Luna jahil , membuat Rayi geram karena dituduh oleh Luna .

" anak itu , mana anak itu . Biar mama yang ngomong " amuk mama , Rayi yang mendengar itu melotot ke arah Luna tapi Luna malah meledek Rayi dengan menjulurkan lidah .

" kak Rayi ada di depan ma , besuk aja ya ma . Udah malam juga kan " elak Luna . Rayi hanya geleng - geleng pasrah . Tanpa di sadari Luna , Rayi telah memakai kan cincin yang tadi telah di kembalikan oleh Luna .

" ya udah besuk siang biar dijemput Rayi ya " pinta mama ,

" iya kalo udah selesai bantuin kak Elma nya ya ma " kata Luna ,

" ya udah kalo gitu , kamu istirahat ya nak "

" iya ma siap , mama istirahat juga " kata Luna sebelum mematikan telepon , dan memberikan pada Rayi .

" udah pulang sana " kata Luna sambil menyerahkan ponsel pada Rayi .

" iya aku pulang dulu " pamit Rayi berdiri namun kembali duduk di samping Luna .

" apa lagi !! " bentak Luna kaget saat Rayi memegang tangannya ,

" cantik kan ?" Rayi menunjukan cincin yang ia pakai kan di jari Luna , Luna hanya mendengus kesal .

" udah pulang sana " kata Luna kesal ,

" iya aku pulang , kiss dulu " pinta Rayi sambil menunjuk bibirnya ,

" apa nggak salah denger ?" Luna mendekatkan telinga nya dengan ekspresi marah ,

" hehe nggak kok kamu salah denger aja " kata Rayi cengar - cengir takut kena tonjok Luna .

Rayi pun pulang dengan berat hati , Luna mengantar sampai di depan pintu .

" aku pulang " kata Rayi dengan nada tak rela , tapi selang beberapa saat ketika Luna menarik tangannya Rayi tersenyum melihat Luna .

Luna melingkarkan kedua tangannya di leher Rayi , membuat Rayi salah tingkah ,

" nanti di lihat orang Bie " kata Rayi sambil menengok kiri kanan ,

" tadi katanya mau cium " goda Luna ,

" iya bentar aja ya , nanti di lihat orang " kata Rayi sudah mulai mendekatkan bibirnya ,

" nggak mau yang lama mau nya " Luna makin mendekat ,

" ya udah ke tempat aku aja ya " Rayi memainkan rambut Luna , dan Luna makin mendekatkan bibirnya hingga hampir bersentuhan dengan bibir Rayi , bahkan Rayi pun sudah menutup mata nya . Hingga .

" auw " teriak Rayi ketika tiba - tiba Luna menginjak kakinya dengan keras dan melepaskan pelukannya .

" itu hukuman ya , berani - berani kamu bilang putus lagi . Sumpah aku nggak bakalan maafin kamu lagi " amuk Luna ,

" sakit tau Bie " Rayi masih menahan sakit , " iya maaf maaf " lanjut Rayi segera menarik Luna dalam pelukannya .

" iya aku maafin , tapi kali ini aja " kata Luna memeluk Rayi .

" ya udah aku pulang dulu ya " kata Rayi mengecup kening Luna , kemudian melepas pelukannya .

" hati - hati di jalan " Luna melambai .

Rayi pun segera melajukan mobil meninggalkan rumah Elma

avataravatar
Next chapter