webnovel

Next Step

"I'll tell you everythink i know if you promise me one thing!" ujar Kin sambil duduk di kursi yang ada di depan layar-layar yang berjejer-jejer itu. Dirga menatap Kin dengan tatapan serius yang membuat Kin ingin tertawa.

"Hahh... kalian masih polos... aku harus membebankan hal berat pada kalian... " ucap Kin dengan bahasa indonesia.

"I don't know you can speak indonesian... "ucap Dirga yang agak terkejut mendengar Kin menggunakan bahasanya. Kin tersenyum tipis.

"Yeah... aku bisa banyak bahasa... aku kan harus mengintai seluruh dunia... " ucapnya. Dirga mengangguk paham.

"Dari mimpiku.... kita pernah bertemu di kehidupan sebelumnya... " ujar Dirga yang masih penasaran akan mimpinya. Kin tersenyum lebar.

"Begitulah... kita memang pernah bertemu beberapa kali namun aku berhasil memanipulasi ingatanmu karena beberapa alasan... " ucap Kin lagi.

"Apa maksudmu? " Dirga masih tak memahami apa yang disampaikan oleh Kin. Kenapa harus menghapus-eh bukan.. -memanipulasi ingatannya?

"Aku tahu apa yang kau pikirkan... seperti yang kukatakan tadi, ada beberapa alasan yang mengharuskanku begitu... apa kau mau mendengarkannya? " Dirga mengangguk mantap. Siapa pula yang akan menyia-nyiakan hal ini.

"Baiklah... akan ku ceritakan dari awal... " Kin menceritakan segalanya. Dari awal pertemuan mereka di kehidupan yang ke tiga, hingga saat-saat dimana mereka hampir tiba pada tujuan tapi tuhan tak berpihak pada mereka. Pertama kali Dirga mati karena kesalahannya sendiri, kemudian beberapa kali mereka ketahuan sebelum berhasil menyelesaikan rencana. Beberapa kali mati karena dibunuh. Itu semua kejadian yang berhubungan dengan Hades sehingga banyak yang tidak muncul di mimpinya.

"Dan alasanku memanipulasi itu semua adalah karena ..." Setelah mendengar ucapan dari Kin atau Hades itu, Dirga paham akan situasinya.

"Aku selalu lahir dengan kemampuan lemah, tapi otakku lebih dari orang lainnya... dan lagi, meski aku mati aku masih punya harta ini... " ucap Kin sambil menunjuk ke arah dinding di belakangnya. Dirga menatap ke arah yang di tunjuk oleh Kin. semua itu adalah bingkai foto. Banyak foto-foto orang yang memiliki penampilan berbeda-beda. Dan semua foto itu ada di depan gedung hotel ini. Yang artinya, mereka semua adalah Hades.

"Ada alasan kenapa aku membangun lift yang berbeda... lift itu hanya aku yang mengetahui sandinya... dan keamananku adalah yang terbaik di dunia... jadi aku yakin tidak akan ada orang yang bisa menembus keamananku... " ucap Hades percaya diri.

"Ah! satu-satunya yang bisa datang tanpa menggunakan lift hanya kamu seorang... dan selalu seperti itu sejak awal... " Dirga paham apa yang Kin maksud. Pengguna magis space hanya bisa dihitung jari di seluruh dunia dan Dirga adalah salah satu yang memilikinya serta satu-satunya pengguna magis itu yang pernah Kin bawa ke ruangan ini. Ah bukan! dia satu-satunya The Witch di dunia yang pernah melihat ruang kerja Hades.

"Kemampuanku belum sebaik itu... "ucap Dirga merendah.

"Tentu saja aku tahu itu... Tapi kuncinya hanya satu! Latihan keras! " ucap Kin.

"Selama ini aku lebih mengolah magis manipulasiku dari pada yang lainnya... karena aku lemah dan itu satu-satunya magis yang bisa menyelamatkan kita semua... tapi kalau bisa aku tak ingin menggunakannya lagi, kau ingat itu?! " Kin menegaskan pada Dirga bahwa kali ini ia tidak boleh gagal. Kalau gagal, Kin akan memanipulasi ingatannya lagi.

"Aku akan pastikan kali ini kau tidak akan menggunakannya lagi... "

Kin menatap Dirga lekat. Sebuah senyuman muncul di bibirnya. Mata Dirga. Ia menatap mata Dirga. Mata yang sama membaranya dengan yang diingatnya. Sebuah tepukan lembut mendarat di bahu Dirga.

"Yah... Lakukan yang terbaik bocah! Aku mengawasimu! " Dirga mengangguk mantap. Mata itu penuh keyakinan akan tekadnya untuk megakhiri ini semua.