webnovel

Kafe Dalam Mimpi

Pagi itu, Dirga terbangun dengan wajah pucat pasi. Nafasnya tak beraturan. Mimpi semalam terasa begitu nyata.

"Dirga! Ayo makan! " seru Bunda dari ruang makan. Dirga menenangkan dirinya sejenak sebelum membalas seruan Bundanya.

"Duluan aja Bun! " serunya.

Abel segera mulai menyendok makanannya begitu mendengar seruan Dirga.

"Kak Dirga pasti kesiangan lagi! " tebak Abel. Sementara kedua orangtua mereka hanya saling tatap dan tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anak bungsu mereka.

Dirga muncul beberapa saat kemudian dengan seragam lengkap dan sebuah tas yang tersampir di pundak kanannya. Ia duduk di sebelah Abel dan segera melahap makanannya sampai habis, dila jutkan dengan meminum segelas air putih. Setelah itu ia langsung berdiri.

"Dirga berangkat dulu ya Yah.. Bun... " ucapnya sambil berjalan dengan sedikit tergesa-gesa.

Semua orang di meja makan hanya mengangguk dan menatap kepergian Dirga dengan wajah keheranan.

Dirga segera menaiki motornya yang baru saja dihadiahkan oleh Ayahnya. Motor itu melaju dengan kecepatan yang wajar. Ada suatu tempat yang ingin ia kunjungi sebelum berangkat ke sekolah. Tempat yang muncul di mimpinya. Mimpi itu terlalu nyata sampai-sampai membuatnya merinding setiap kali mengingatnya. Saking nyatanya sampai Dirga yang sebenarnya cuek terhadap banyak hal bergegas ingin mengeceknya. Motor itu melaju dengan cepat ke sebuah tempat yang familiar olehnya. Tempat yang selalu ia lewati ketika berangkat sekolah. Sebuah Kafe yang tampak biasa saja, namun terasa berbeda dari yang lainnya.

Motor itu berhenti tepat di seberang kafe tersebut. Ia menatap kafe yang tampak sama dengan mimpinya. Setiap detail kecil, semuanya tampak sama. Nama kafe itu.... OWR... atau Once We Reincarnated. Seketika bulu kuduknya kembali berdiri. Terlebih lagi saat wanita yang baru saja keluar dari kafe tersebut yang tak sengaja bertatapan dengannya tersenyum padanya. Ia tidak salah lihat. Wanita itu benar-benar tersenyum ke arahnya. Sangat yakin sampai ia berani bertaruh dengan motor barunya yang tentunya sangat ia sayangi itu.

Dirga segera melajukan motornya kembali menuju sekolah. Ia berniat dalam hati akan mendatangi kafe tersebut saat pulang nanti.

Sepulang sekolah, Dirga bergegas membereskan barang-barangnya.

"Heeiii Dir.... Mau kemana habis ini?" tanya Satria.

"Gue ada urusan sebentar di kafe OWR... kenapa? Mau ikut?" tanyanya pada Satria.

"Traktir?Ya?" ucap Satria sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Yahh terserah lu dah... " ucap Dirga pasrah.

"Gua ikut! " seru Rena yang duduk disebelah Satria.

"Gua juga! " seru Raka dan Nina bersamaan. Dirga hanya pasrah dan membiarkan mereka ikut bersamanya.

Seseorang menghampiri mereka.

"Kalian mau ke kafe OWR? "tanya Emma yang baru saja menghampiri mereka. Emma adalah salah satu siswa yang jarang berinteraksi, ia pendiam dan agak dingin. Meski begitu, ia adalah anak yang paling pintar di kelas mereka.

"Iya! Mau ikut juga?" tanya Satria sumringah. Ia tipe orang yang suka berhubungan dengan banyak orang, maka dari itu ia akan senang jika memiliki teman main baru.

"Iya, gue boleh kan ikut kalian? " ucapnya sambil menatap ke arah Dirga. Dirga tersenyum tipis.

"Okay... Makin rame makin bagus juga... ayo guys... "ucapnya sambil bangkit berdiri. Mereka berjalan bersama menuju tempat parkir. kebanyakan dari mereka membawa motor sendiri-sendiri dan yang lainnya akan menumpang. Mereka segera melajukan motor hingga tiba di kafe yang mereka tuju. Seorang wanita keluar dari kafe itu. Wanita itu lagi, batin Dirga. Wanita itu tersenyum pada Dirga. Setelah mereka memarkirkan motor mereka, mereka bergegas untuk masuk ke dalam kafe. Wanita itu berjalan mendekat ke arah Dirga.

"Kalian masuk duluan aja... " ucap Dirga begitu ia menyadarinya.

"Sudah kuduga kalian mengerti... " ucap Wanita yang tampak berumur 30-an itu. Dirga mengernyit mendengar perkataan wanita itu. Kalian? ia segera berbalik dan mendapati Emma tidak ikut masuk.

"Emma? Lo...? " belum sempat Dirga melanjutkan kata-katanya, Emma mengangguk. Wanita itu tersenyum lagi.

"Ikut aku... "ucap wanita itu. Dirga dan Emma mengangguk bersamaan. Mereka berjalan menuju sisi lain kafe. Di bagian belakang kafe terdapat sebuah pintu yang tampak diselimuti oleh sesuatu.

"Pintu ini... hanya kita yang bisa melihatnya dan memasukinya... " jelas Wanita itu. Wanita itu membuka pintu tersebut dan mereka masuk bergantian. Begitu mereka tiba di dalam, pemandangan yang terlihat benar-benar membuat mereka takjub. Jelas-jelas, pintu itu ada di sisi lain kafe, tapi tempat ini bahkan lebih luas dari kafe itu sendiri. Ruangan itu sangat lebar dan fantastis. Terdapat banyak orang di dalam sini. Mereka semua tampak dekat satu sama lain. Mengobrol dan tertawa. Kebanyakan dari mereka berkumpul berkelompok.

"Inilah, ruangan untuk orang-orang yang sudah bereinkarnasi di dunia ini. Disini kita membuat beberapa kelompok dalam satu organisasi untuk melanjutkan tugas kita di masa lalu dan juga untuk melindungi kita semua... " jelas Wanita tadi.

"Oh ya... Aku Tana...Kalian bisa memanggilku Kak Tana... " lanjut Wanita itu.

" Hey! Our new member has come! " seru seorang laki-laki yang tampak sepantaran dengan Tana.

Semua orang diam dalam sekejap dan menatap ke arah yang sama.

"Hey kids... I'm Peter... Nice to meet you... " ucap laki-laki tadi.

"Introduce yourself kids... "ucapnya kemudian.

"I'm Dirga... "

"I'm Emma... " Setelah Emma selesai mengucapkan namanya, tepuk tangan meriah terdengar di seluruh ruangan tersebut. Tentu saja Dirga dan Emma keheranan dengan tepuk tangan yang tiba-tiba itu.

"It's because both of you was our last member... so we can start our big plan... " ucap Peter kemudian.

"Have a good time kids... " ucap Peter sambil meninggalkan mereka.

"Ayo.. kita harus menentukan kelompok kalian... "