Garin sering lupa menaruh motornya dimana. Padahal di depan mata, tapi dia malah teriak-teriak. 'Motor gue dimana?' 'Eh, Lo lihat motor gue nggak?' 'Kok motor gue ngilang sih'. Yah, pertanyaan konyol semacam itu. Maka dari itu dengan uang tabungannya, Garin membeli helm custom yang tidak ada menyamai warnanya. Motor juga diberi penanda di bagian stangnya.
Sebelum pulang Gatin harus mampir ke Gram**** untuk membeli peralatan dan perlengkapan pembuatan maket taman hiburannya. Pria itu mencapai motor besarnya, meraih kunci di dalam saku celananya dan memasukkan kunci itu ke lubang kunci. Gibran mengambil helm full facenya lantas memakainya, menaiki motornya bersiap untuk melaju pulang.
Tidak seperti mahasiswa jaman sekarang yang hobinya nyamperin cafe dan tempat-tempat tertentu, Garin memilih pulang untuk menyelesaikan tanggungjawabnya sebagai mahasiswa jurusan Arsitek. Dia bisa bersenang-senang setelah tugasnya selesai.
*******
Support your favorite authors and translators in webnovel.com