Pukul 01.00 dini hari. BLC, Jakarta, Indonesia.
Jakarta. Kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara yang kaya akan party scene untuk clubbers yang ingin menghilangkan kepenatan dari aktivitas sehari-hari. Salah satu klub malam yang terkenal di Jakarta berada di daerah Kemang. Bar yang paling terkenal oleh kalangan aristocrat dan miliyader yaitu Big Luxurious Club yang terletak di roof top La Codeffin. Big Luxurious Club adalah satu-satunya klub di Asia tenggara yang sudah setara dengan Red club di London atau Rex club di Paris. Klub yang bernuansa ungu ini merupakan klub yang di buat khusus untuk para eksekutif, entrepreneur dan juga orang-orang yang berkantong tebal entah apapun pekerjaan mereka, entah halal atau tidak uang yang mereka dapatkan.
Ruangan gelap yang hanya menyisakan sedikit cahaya, musik dari DJ yang terdengar seperti music klasik yang menenangkan. Penuh dengan asap rokok yang begitu memuakan dan juga bau minumam laknat dengan berbagai jenis serta harga selangit. Meskipun waktu sudah hampir menunjukkan pukul 01.00 dini hari, sebuah klub tidak akan pernah sepi. Daripada bergelung dengan kasur di rumah, mereka lebih memilih untuk berbaur dengan iblis di neraka ini. Menari tidak jelas di lantai dansa tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya, memamerkan apa yang bisa mereka pamerkan. Beberapa orang sempoyongan menuju ruangan bertuliskan toilet, entah apa yang mereka lakukan di sana saat menjadi manusia laknat dengan otak tak normal.
Barisan meja dan kursi berjejer rapi, dipenuhi oleh orang-orang berdompet tebal. Seorang bartender siap memberikan cairan laknat dengan harga jutaan dolar, bertambah puluhan kali lipat jika sang pelanggan meminta tambahan pil ekstra. Di sudut ruangan ada beberapa pasangan yang saling bercumbu tanpa rasa malu, seolah berbagi saliva di tempat umum itu adalah satu hal yang wajar. Menjijikan sekali melihatnya.
Ck, lain kali gunakan ruang tertutup untuk saling menebar benih, Bung!
Harga dirimu kau taruh dimana sampai membiarkan nafsumu lebih menguasai otakmu.
Dasar pelacur!
Mengumpat dan menyumpahi orang sudah menjadi kebiasaan di tempat laknat ini, jadi jangan heran kalau skenario ini penuh dengan kalimat sampah. Neraka ini memang penuh dengan dewi succubus seperti mereka. Makhluk berjenis kelamin perempuan yang menggoda para pria agar menjamah tubuhnya.
Di sudut barat ruangan, pria-pria dengan label eksklusive tengah menikmati kepopuleram mereka di ruangan ini. Siapa yang tidak tergiur untuk menjadikan mereka sebagai pasangan hidup, jika kebahagiaan bisa mereka janjikan dengan mudahnya? Kebahagiaan yang bernama kemewahan. Satu-satunya hal di dunia ini yang bisa mengalahkan cinta. Lagipula, siapa manusia tolol yang menggunakan cinta di tempat laknat seperti klub ini? Bagi orang-orang keparat seperti penghuni di sini, uang jauh lebih penting daripada perasaan bernama cinta.
Kalvian Sakya Adhyasta. Pewaris tunggal keluarga Adhyasta, CEO dari K.SA GROUP. Keluarga milyader ini banyak menggeluti usaha di berbagai bidang, misalnya :Bidang kuliner mereka mempunyai lebih dari 40 cabang gerai cafe dan restaurant yang tersebar diseluruh Indonesia dan juga lebih dari 70 gerai yang tersebar diseluruh penjuru dunia. K-AXES café ini menjadi brand tempat berkumpulnya kalangan pelajar, mahasiswa, bahkan eksekutif muda. Café K-AXES telah menjelma menjadi tempat hiburan terkenal serta menjadi ikon gaya hidup di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Lalu di sektor finansial, asuransi dan perbankan yang diantaranya memiliki beberapa bank terkemuka di Indonesia. Bahkan K.SA BANK sudah bekerja sama dengan bank yang ada di Swiss dan juga New York. Market cap yang dimiliki oleh perusahaan ini mencapai 20,4 miliyar US dollar sehingga menjadikan keluarga Adhyasta menjadi keluarga terkaya no. 4 di Dunia. Baru-baru ini K.SA GROUB merambah usahanya di bidang fashion sampai consultant. Salah satu brand yang berhasil di launchingkan K.SA adalah Cassablanca, siapa yang menyangka bahwa parfum terkenal itu adalah karya dalam negeri. Banyak yang mengira kalau parfum yang dipakai oleh kalangan eksekutif muda ini berasal dari Perancis.
Pria kedua adalah model tampan yang suka memamerkan pesonanya di atas catwalk. Danishwara Dinata. Pria yang melepaskan tahta keluarga di bidang kuliner dan memilih berjalan layaknya kucing. Putra kedua dari Rajasa Dinata, pemilik food market yang tersebar di seluruh Indonesia dan juga Asia Tenggara. Salah satu pesaing bisnis dari Dinata Group. Danish memiliki kakak perempuan yang juga bekerja di bidang fashion. Kakaknya adalah desainer berkelas internasional yang karyanya sudah mendunia dan dipakai oleh kalangan elit papan atas serta artis-artis internasional. Danish bekerja dalam naungan agensi milik kakaknya itu.
Pria terakhir seorang konsultan hukum, gelar hukum yang di raihnya semasa kuliah berhasil membawanya menjadi konsultan hukum terkemuka di Indonesia. Setiap sinetron, film atau hal-hal lainnya pasti terdapat nama dirinya di bagian credit tittle. Radino Aksa, MH.,. Keluarga Dino berkecimpung ke dalam bidang hukum semua, Ayah dan Ibunya pengacara dan jaksa senior yang disegani, kakak pertama seorang notaris, kakak kedua seorang hakim sedangkan dirinya konsultan hukum. Siapa yang tidak tergiur dengan tittle pria satu ini?
Malam ini, mereka bertiga ingin melupakan bagaimana caranya membeli saham, bagaimana caranya berjalan layaknya kucing dan juga pasal-pasal yang membuat kepala pusing. Mereka ingin sedikit bersenang-senang dengan berkunjung ke salah satu klub malam langganannya ini. Sudah hampir satu jam mereka duduk di sofa mewah ini. Vian, satu-satunya pria yang hanya duduk diam menikmati suasana sekitar serta menegak beberapa minuman beralkhohol yang tersaji. Tak perduli dengan kedua sahabatnya yang mengumbar pesona kepada seluruh kaum hawa yang ada disini atau sesekali melakukan ciuman panas saat beberapa perempuan mendekati mereka.
Tak jarang banyak pelacur yang menjajakan tubuhnya di hadapan Vian, namun sama sekali tak ia gubris. Bukan berarti Vian membenci para pelacur itu, hanya saja dia tidak mau menjadi orang tolol yang 'bermain' dengan pelacur rendahan seperti mereka. Dia hanya akan melakukan French kiss dan foyerplay saja, tidak pernah lebih apalagi sampai memperlihatkan aset pribadinya. Dia tidak sebodoh itu. Lebih baik ia menikmati ruangan yang semakin penuh sesak itu.
Saat tengah menikmati musik yang bergaung serta tubuh yang bergoyang di lantai dansa, mata elang Vian menangkap objek yang menarik perhatiannya. Membuat rasa bosannya menghilang dan tergantikan dengan seringaian licik di wajah tampannya. Dengan sangat fokus Vian mengamati tingkah laku seorang perempuan yang duduk sendirian di bangku depan meja bar. Perempuan yang berumur 27 tahun dengan tubuh ramping, rambut bergelombang sepinggang berwarna coklat gelap, menggunakan pakaian yang sekilas saja sudah terlihat betapa branded apapun yang dia kenakan malam ini, tentunya karya para designer terkenal di dunia. Bahkan dia memakai brand dari K.SA FASHION milik Vian. Hal ini menunjukan bahwa perempuan itu berasal dari kalangan konglomerat.
Makasih kalian semua sudah dukung cerita ini. Maaf jarang menyapa kalian, tapi plis dukung anak-anak saya ya.
Please, give me a power stone .
Jangan lupa juga kasih bintang dan review cerita saya yang lain, supaya anak-anak saya terkenal dan banyak yang baca.
Semoga Mas Vian dan Mbak Briena bisa naik rangking. Dukung mereka dengan memberi komen, like, atau power stone.
Thank you semua, ayam flu(๑♡⌓♡๑)
PYE! PYE!