webnovel

Merasa Bersalah (2)

Lelaki yang di kenalnya profesional tiba tiba menghampirinya.

Hhhmmmmnn Mmnmmmm ..

Mulut Ji Eun di bekap dengan sebuah ciuman ganas oleh pria itu.

Pria itu mendorongnya ke tembok dan terus menciumnya dengan ganas. Bahkan berusaha melepas kancing Ji Eun satu persatu.

Ji Eun berusaha melepasnya tapi tidak bisa. Kekuatan pria itu terlalu kuat untuk tubuh Ji Eun yang kecil.

Bahkan bila di gigit bibir pria itu dia tidak melepasnya malah semakin ganas. Baju Ji Eun sudah terlepas. Bahkan dada Ji Eun telah di raba dengan kasar oleh pria itu.

Hauw hauw akhirnya menghentikan aktifitasnya ketika merasakan ada rasa asin dan basah bercampur jadi satu.

Itu adalah air mata Ji Eun.

"Maaf aku terlalu mendalami peranku." Sambil mundur beberapa langkah kebelakang.

Hauw Hauw sendiri terkejut dengan apa yang dia lakukan. Dia sendiri lebih terkejut melihat bercak darah yang ada di rok pendek Ji Eun.

Beberapa saat kemudian Ji Eun merasa dunianya berputar. Melihat Ji Eun hampir jatuh dia langsung berusaha menangkapnya

Ambulan telah tiba di depan lokasi. Manager Ji Eun melihat Ji Eun saat akan di masukan ambulan.

"Ada apa ini?" Teriak manager Ji eun pada Hauw Hauw

"Apakah anda walinya?" Tanya seorang petugas sebelum Hauw Hauw dapat menjawab

"Ya! Ya!"

"Kalau begitu ikut kami"

Manager Ji Eun naik ke ambulan berusaha menelfon Jimmy berkali kali tapi tidak di angkat.

Begitu Jimmy selesai rekaman dia segera membuka hpnya.

"Ji Eun masuk kedalam RS. Dia pingsan." Ketika menerima message dari Manager Ji Eun, Jimmy berasa tersambar petir di siang bolong.

Handphonenya jatuh dan dia langsung berlari menyetop taxi di tengah jalan dengan tubuhnya.

Semua orang yang melihat ekspresi Jimmy merasa kaget. Salah satu dari mereka langsung memungut handphone Jimmy dan melihat message itu. Kaget, mereka langsung menyusul Jimmy

"Bagaimana keadaan Ji Eun?" Teriak Jimmy pada managernya sambil terengah engah

"Maaf Jimmy, Ji Eun keguguran. Dia di suntik obat penenang. Keadaannya sekarang tidak stabil. Dia tidak dapat menerimanya. Dia bahkan tak bisa berbicara Jimmy. Dia terlalu shock. Mereka butuh tandatanganmu selaku ayah dari bayinya untuk di kuret." Jelas manager Ji Eun prihatin

Teman teman Jimmy datang saat itu menanyakan keadaan Ji Eun. Namun, jimmy hanya diam saja. Wajahnya sangat pucat. Jimmy merasa dunianya hancur. Jimmy tidak bisa mendengar apa apa lagi.

Jimmy masuk kedalam ruangan Ji Eun yang sedang tertidur pulas. Air mata masih ada di pipi Ji Eun. Hati Jimmy hancur.

"Maafkan aku Ji Eun ... Hikssss hikssss .. Aku tak bisa menjaga kamu dan anak kita hikkssss hikssss ..." sesal Jimmy sambil berlutut memegang tangan Ji eun dengan erat