10 Merasa Bersalah (3)

Pagi ini para wartawan menjadikan pemberitaan Ji Eun di kolom terdepan di media massa.

"Nation's sweet heart keguguran!"

"Keguguran membuat tim drama di kecam habis habisan oleh My Sweet Heart ( fans Ji Eun)"

"MY SWEET HEART menandatangani petisi tuntutan pada tim produksi dan BiG entertaiment"

"Grup idol Millae turut prihatin atas keguguran Ji Eun"

"Para artis dan idol turut merasakan kepedihan pasangan Jimmy dan Ji Eun"

"Keluarnya Jimmy dari grup Millae!"

"BiG entertaiment memohon maaf atas pembatalan kontrak Jimmy dan Ji Eun"

"Berita terbaru! Ji Eun koma!"

Dukungan dan keprihatinan di berikan pada Ji eun dan Jimmy. Berita tentang Ji Eun dan Jimmy senantiasa menjadi tranding topik.

Saat ini Jimmy  sedang menyisir rambut Ji Eun yang masih terbaring koma. Sudah sebulan lebih Ji Eun tidak sadar pasca operasi.

Jimmy dalam kondisi sangat berantakan. Kumis dan jenggot tumbuh di wajahnya. Matanya membengkak terlalu banyak menangis. Rambutnya sudah mulai panjang tak beraturan. Serta kantong matanya sangat hitam

Hampir 24 jam ia selalu menemani Ji Eun. Di dunia ini hanya ada mereka berdua. Dia telah gagal menjaga anak mereka dengan baik.

Jimmy selalu berbicara dengan Ji Eun bahkan bernyanyi lagu lagu kesukaan Ji eun.

Hal itu membuat semua orang tersentuh. Bahkan para dokter dan suster bergantian melihat mereka.

Para fans masih Jimmy dan Ji Eun masih setia dengan mereka. Bahkan fans mereka telah bergabung menjadi JiJi. Mantan manager mereka yang mendirikannya dan menjadi ketua dan wakil fans mereka.

Secara bergantian para fans membawakan makanan bagi Jimmy dan melihat kondisi Ji Eun. Mereka bahkan membuat jadwalnya. Di setiap negarapun mengirimkan vidio untuk memberikan dukungan bagi idol mereka. Atau bahkan dari luar negara mereka khusus datang untuk melihat Jin Eun.

"Maaf" Sesosok misterius datang ke kamar inap Ji eun dan mengelus rambut Ji Eun. Saat ini Jimmy sedang mandi.

Saat itu tangan Ji eun menggerak. Sadar akan hal itu sesosok misterius itu langsung pergi. Berselang beberapa menit Jimmy keluar dari kamar mandi dan menemukan Ji Eun terjatuh.

Ji eun sudah sepenuhnya sadar. Jatuhnya Ji eun tidak membawa dampak buruk bagi Ji Eun. Hanya saja,Ji Eun masih tidak dapat bicara dan butuh kursi roda karena terlalu lama koma.

Enam bulan telah berlalu, Jimmy tetap selalu setia menemani Ji Eun. Ji Eun selalu menangis histeris bila melihat anak kecil dan pria. Jimmy tak tau mengapa. Yang dia tau Ji Eun membutuhkan dia sekarang.

"Tolong berbicaralah Ji Eun, aku merindukan dirimu yang dulu. Bila kau ingin menangis ya menangislah. Jika bisa tertawa tertawalah Ji Eun Hikssss hikssss ... Hatiku juga terluka Ji Eun, anak kita telah tiada. Namun, hatiku lebih hancur lagi bila kau seperti ini hiksss hikssss .... Aku tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini. Hanya kamu. Bila kau seperti ini terus lebih baik aku mati, Ji Eun. Aku sudah sangat berputus asa. Mari kita buka lembaran baru. Menikahlah denganku, aku bersungguh sungguh" ratap Jimmy kepada Ji Eun yang seperti mayat hidup

Jimmy menangis tersedu menutup matanya dengan tangan Ji eun. Jimmy merasakan tetes demi tetes jatuh di kepalanya.

"Hikssss hikssss .." isak Ji Eun perlahan.

avataravatar
Next chapter