Bryana bersama Dean menikmati suasana pesta sembari meminum red wine, memakan camilan yang disediakan dan sesekali mereka mengobrol dengan sahabat-sahabat Soraya yang juga dikenal oleh Bryana.
Dan asal kalian tau, janda muda itu sangat percaya diri mengakui Dean sebagai kekasihnya daripada selalu diejek karena belum menikah lagi setelah dua tahun menjanda. Dean yang diakui sebagai kekasih pun merasa tersanjung dan tidak keberatan samasekali. Karena baginya, malam ini semua harapan nya untuk bersanding dengan Bryana seakan terwujud meski hanya untuk beberapa saat saja.
Hingga sekitar satu jam mereka mengobrol, MC mengumumkan bahwa game "Menemukan Cinta" akan segera dimulai. Beberapa pelayan membagikan topeng kepada para tamu pria yang bersedia mengikuti game itu. Kebanyakan yang ikut adalah pria yang belum punya kekasih dan adapula yang punya kekasih tetap ikut untuk mengetes seberapa kenal pasangan mereka hingga dapat menemukan kekasih mereka di antara banyaknya pria bertopeng sama.
"Dean, bagaimana jika kita ikut? Siapa tau dapat jodoh," ucap Bryana dengan tersenyum. Hatinya berdebar penuh harap, berharap Dean mau mengikuti game itu.
"Bagaimana jika aku dipilih pacar orang? Aku akan merasa tidak enak." Dean tampak gusar, sedangkan pelayan sudah meletakkan topeng di mejanya.
"Ini hanya game untuk memeriahkan pesta ini, jangan khawatir," seru Bryana kemudian beranjak berdiri dan mengambil topeng itu, kemudian memasangkan nya ke wajah Dean. Astaga, dia tidak sabaran atau bagaimana? Dean bahkan belum berkata akan bersedia. Ugh, janda cantik itu sangat bersemangat.
Dean menelan salivanya dan hanya bisa pasrah saat Bryana memakaikan topeng ke wajahnya. Dia merasa pertahanannya nya akan semakin runtuh. 'Tangannya pun begitu lembut menyentuh wajahku, keharuman nya sungguh memabukkan. Ya Tuhan, tolong kendalikan diriku!' batinnya tersiksa.
"Kamu ikut dan aku juga akan ikut game ini. Siapa tau kita bisa menemukan cinta kita masing-masing," ucap Bryana dengan tersenyum begitu manis.
"Aku akan ke sana sekarang," ucap Dean sembari menunjuk ke arah banyaknya pria yang sudah berdiri secara acak dengan memakai topeng yang sama.
"Aku juga akan ke sana," balas Bryana sembari menunjuk ke arah banyaknya wanita yang tampak antusias bersiap memilih pasangan mereka di antara banyaknya pria yang memakai topeng serupa. MC bahkan sudah mengacak letak mereka supaya pasangan tidak mudah menemukan pasangan mereka.
Hingga beberapa menit persiapan dan MC memberi arahan bahwa setelah menemukan pasangan diwajibkan berdansa, game itupun dimulai dengan diiringi lagu milik Toulouse yang berjudul No Running From Me seakan menambah kesan meriah suasana pesta itu.
Bryana mulai berjalan menyusuri banyaknya pria yang berdiri menatapnya. Banyak sekali pria di sana, sekitar 50an dan membuatnya pusing serta kesulitan menemukan Dean. Dia harus bergerak cepat karena bisa saja wanita lain akan memilih Dean lebih cepat darinya.
'Astaga, di mana dia? Banyak sekali pesertanya dan semua nyaris mirip?' Bryana berkata dalam hati sembari terus berjalan melirik para pria yang belum terpilih.
Hingga hampir beberapa menit, sudah banyak wanita yang berhasil menemukan pasangannya. Ada yang tertular pasangan dan mereka malah tertawa bersama. Bryana masih terus mencari Dean di antara pria yang masih belum terpilih.
'Ya Tuhan, di mana dia. Aku sungguh ingin dia menjadi jodohku, beri aku petunjuk di mana dia,' batin Bryana mulai gelisah karena belum juga menemukan Dean, karena semua pria tampak bersikap datar seolah tidak ingin ketahuan jati dirinya sebelum membuka topeng.
Bryana melirik wanita yang tidak dia sukai ternyata juga mengikuti game itu. Siapa lagi kalau bukan Kareen. Kareen juga sedang kebingungan mencari pria yang tepat.
'Apa dia juga mencari Dean? Aku harus lebih cepat.' Bryana mencoba mengingat bagaimana penampilan ataupun aroma parfum Dean.
"Jika aku menemukan Dean, dia akan berdansa denganku dan aku akan menyatakan perasaan ku kepadanya malam ini juga," lirih Kareen sembari terus berjalan melirik para pria yang memakai topeng. Dia bersama wanita-wanita lain yang kebingungan mencari pasangan mereka.
Hingga lagu yang diputar sudah berganti milik Taylor Swift ft Zayn yang berjudul I don't wanna life forever, masih ada sekitar 20 pria belum terpilih dan masih ada 16 wanita yang masih mencoba memilih. MC pun meminta mereka untuk lebih cepat memilih karena waktu akan habis.
Bryana berdiri dan menatap pria bertopeng yang seakan menatapnya juga. Dia mendekat dan menghirup aroma parfumnya mirip dengan aroma parfum Dean. Dia melirik ke arah lain di mana ada Kareen yang hendak menghampiri pria itu.
'Tidak, Kareen tidak boleh mendapatkan Dean!' serunya dalam hati dan melangkah lebih cepat menghampiri pria yang dia yakini adalah bodyguard kesayangan nya.
Dean semakin berdebar saat melihat Bryana berjalan menghampirinya. Dia melirik ke arah lain di mana Kareen juga berjalan menghampirinya. Pria itupun menelan salivanya dan semakin gemetar karena akan dipilih oleh dua wanita yang memang dekat dengannya. Dia pun memejamkan mata dan hanya bisa pasrah siapa yang akan memilihnya.
Bryana melangkah lebih cepat dan segera meraih tangan pria yang dia pastikan adalah Dean. Kareen yang keduluan pun hanya bisa terdiam dan memilih untuk meraih tangan pria lain yang terletak beberapa meter dari pria yang dipilih Bryana. Wanita-wanita lain pun juga sudah menemukan pilihannya dan tampak penasaran salah dengan siapa mereka akan berdansa.
'Astaga, Jill yang memilihku? Apa mungkin itu berarti dia adalah jodohku! Tidak, ini hanya sebuah game dan mungkin dia akan tertawa atau kecewa karena telah salah memilih pria sepertiku,' batin Dean dengan pesimis. Tubuhnya gemetar saat merasakan jemari lentik Bryana menggenggam erat tangannya. Dia juga tidak habis pikir akan berdansa dengan majikannya yang cantik dan sexy itu.
Bryana tersenyum puas dan yakin bahwa pria yang kini ada dalam pilihannya adalah Dean. Aroma parfum dan tubuh kekar dan style rambutnya benar-benar sama dengan bodyguard nya itu. Dia pun menarik pria itu untuk ke tengah ballroom bersama dengan para wanita yang telah menemukan pilihannya namun belum membuka topeng mereka.
"Hay, Ladies, silahkan buka topeng pria pilihan kalian," seru MC yang merupakan seorang pria tampan mengenakan setelan tuxedo berwarna hitam.
Sebelum membuka topeng pria yang dipilihnya. Bryana memejamkan matanya dan berdoa. 'Ya Tuhan, semoga dia adalah dean.'
Dean terdiam menatapi Bryana yang sedang memejamkan mata. 'Kamu pasti kecewa karena salah memilih. Kamu bahkan seperti benar-benar sedang berharap ingin menemukan jodoh melalui game ini. Atau ... atau kamu memang sengaja memilihku,' batin Dean dengan gusar, menunggu Bryana membuka topengnya