Ditengah lamunannya Devano dikejutkan dengan kehadiran wanita yang baru saja ia lamunkan,wanita itu berlari kearah mereka dengan senyumnya yang begitu indah,tampak dibelakangnya menguntit pria yang tak lain Radhitya yang lembur bersamanya tadi.
"makasih Radhit sudah nganterin kesini..." serunya menyunggingkan senyum pada lelaki itu,lelaki itu lantas tersenyum kikuk melihat naya melingkarkan tangannya kepinggang Adiraya,Ia melengos sebal melihat pemandangan dihadapannya,merasa tak tahan ia pun pamit untuk pulang.
"kakak..maaf sudah menunggu lama,.." naya memeluk sang kakak layaknya kekasih,dan raya pun malah menanggapi kemanjaan sang adik dengan membelai lembut rambut adiknya dan mengecup puncak kepala adiknya berulang kali,...
Devano menatap tak percaya pada perlakuan Raya terhadap adiknya,ia merasa tidakkah sikap keduanya begitu keterlaluan sebagai saudara kembar.Mereka seharusnya bersikap demikian jika dibutuhkan saja,bukan malah bersikap begitu dihadapannya.
"ehem..." devano memutuskan berdehem keras supaya keduanya menyadari kehadiran dirinya disana,naya yang semula bergelayut manja dilengan Raya pun memperhatikan sosok lelaki yang tiba tiba ada dimeja mereka,ia mengernyitkan dahinya..lalu menatap sang kembaran untuk menjelaskan siapa lelaki yang mengganggu kedekatannya.
"kak,siapa ?"
"temen kakak...,kenalin namanya Devano Athalla Ravindra." Naya mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan teman kakaknya itu.
"Adinaya Ameera zayn..,kekasih Adiraya.." ucap naya dengan pongah,lelaki itu nampak menahan senyumnya.Sudah lama dan kamu tetap tidak berubah,kamu masih ameera ku yang dulu.Ameera ku yang cantik,bersemangat dan ceria...gumam lelaki itu sendiri dengan masih menahan senyumnya.
Sementara Naya memicingkan matanya melihat senyum tertahan lelaki dihadapannya,apa ada yang lucu batinnya.
"Ameera...kamu.."belum sempat raya menyelesaikan ucapannya sang adik sudah menyambar terlebih dahulu.
"kakak,sudah berapa kali naya bilang jangan panggil ameera,..panggil naya...adinaya.."
"kenapa,toh itu juga nama kamu.."
"TIDAK,BEDA..." Naya memasang wajah kesalnya,Raya mencolek hidung kembarannya.Dasar perajuk,entah mengapa sejak kejadian kelam itu adiknya bertambah manja dan perajuk.Raya tidak bisa jauh dari adiknya itu,cukup hancur ia menerima kenyataan saat adiknya tidak terbangun dalam waktu lama.Apapun itu asal adik kembarnya itu bahagia ia akan berusaha mengabulkannya sekalipun harus jadi kekasih adiknya sendiri.
Devano yang memperhatikan interaksi keduanya dengan wajah dingin dan sedatar mungkin itu pun menghela nafas berat,Raya menyadari kegusaran sahabatnya itu.
"Naya,dia sahabat kakak.."
"terus kenapa,toh kakak juga tidak keberatan bukan jika aku memperkenalkan diri sebagai kekasih kakak,selama ini juga begitu.."
"Ameera..." naya tertegun begitu mendengar lelaki bernama devano itu memanggil nama tengahnya,hatinya berdesir tiba tiba.ada kerinduan yang menyeruak hatinya tiba tiba.Ia menatap lekat lelaki diseberangnya itu,membuang jauh jauh apa yang dirindukan hatinya...bahkan ia sendiri tak tau.
"maaf ya pak,Naya,,,bukan ameera..." decak naya dengan kesal.Devano hanya tersenyum aneh,ia lalu duduk kembali dengan santai.
"Dia tau kita kembar naya,jangan bersikap seolah kita kekasih dihadapannya.." Naya berdecih sebal,entah mengapa sang kakak memberitahu rahasia mereka pada lelaki yang tak dikenalnya.
"ayo kita pulang kak,naya lelah..." ia lantas menyandarkan dirinya dibahu sang kakak dengan manja,Devano terus melihat sikap manja wanita yang begitu ia rindukan selama ini.Entahlah...tidak ada yang berubah dari gadis ini hanya sikap manja nya yang begitu berlebihan pada kembarannya,padahal dulunya gadis ini begitu enggan saat sang kakak nempel padanya.
"Antarkan saja dia pulang ray,dia butuh istirahat...dan tolong bicarakan hal tadi pada dia.." devano mempersilahkan raya membawa adiknya pulang.
FLASHBACK ON
KANTOR CEO RAVINDRA GRUP
"Raya,..sudah cukup gue bersembunyi selama ini,gue mau bertemu dengan ameera..."
Raya yang tengah memeriksa beberapa laporan dari masing masing ketua tim perusahaan seketika menghentikan aktivitasnya,ia mengernyitkan dahinya.
"maksud lu Dev..."
"gue akan ngelamar adik lu secepatnya.Gue kangen banget sama dia..."
"lu yakin Dev,...?maksud gue,tidakkah terlalu terburu buru..."
"apakah segitu menikmatinya lu jadi kekasih adik lu sendiri hah..."
"brengsek lu dev...,itu juga karena dia yang minta Dev."
"bicarakan padanya...secepatnya,aku begitu merindukan Ameera, Ray.Sudah setahun aku bersembunyi dan tidak sanggup bertemu dengannya,aku bisa mati melihat semua mata menatapnya dengan takjub sementara aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan..."
"lu mau nikahin adik gue secepatnya..apa begitu Dev..?"
"ehm.bicarakan padanya,besok gue akan datang melamarnya.."
Raya mendengus pelan,sahabatnya begitu bucin pada kembarannya itu.Sedari dulu hanya ameera dan ameera yang ada dipikirannya.Meski banyak yang menggoda nya ia tak tertarik,apalagi dengan statusnya sebagai pewaris RAVINDRA GRUP.Banyak wanita yang dijodohkan padanya tapi devano menolak dengan alasan tidah tertarik,karena hatinya sudah sepenuhnya milik Ameera saudaRa kembarnya.
...
Naya menonton televisi yang menayangkan drama korea kesukaannya,ia mencomot caMilan yang ia beli dengan kakaknya sepulang dari kantor tadi.Sesekali ia menutup wajahnya menyaksikan adegan romantis yang membuatnya baper seketika,kadang ia juga menampilkan mimik sedih saat adegan meneyedihkan dari drama yang sedang digandrungi setiap wanita dinegrinya ini.Raya yang baru selesai mandi itu menghampiri adiknya diruang keluarga,ia duduk disebelah naya dan dengan spontan sang adik menjatuhkan diri dipangkuannya.
"kenapa nay.."
"baper kak.." serunya menunjuk adegan yang ditampilkan dalam drama.
"makanya buruan punya pacar,jangan jomblo terus nay.."
"ish...kakak,kan uda ada kakak...lagian enggak tertarik tuh sama lelaki yang Cuma naksir naya karna naya cantik." Adiknya itu bersungut kesal ,Raya memainkan ujung rambut adiknya,ia memilah milah untuk menyampaikan hal penting pada adiknya itu.
"Naya...kakak juga punya kehidupan sendiri,apa kakak tidak berhak menyukai wanita lain..?"
Naya mengernyitkan dahinya,yang semula rebahan dipangkuan sang kakak menjadi duduk menghadap sang kakak.
"maksud kakak..? apa kakak sedang menyukai wanita lain saat ini.."
"hmm...belum,mungkin akan.."
Tiba tiba naya menunduk sedih,ada guratan takut kehilangan diwajahnya.Selama ini ia hanya tinggal berdua dengan sang kakak,orang tuanya meninggal saat kejadian yang mengakibatkan dirinya tidak sadarkan diri begitu lama,apakah saat ini sang kakak juga akan meninggalkannya.
"kak..."
"kakak akan tetap disisimu,jangan takut,Hanya saja kamu harus cari kebahagiaanmu juga nay,kakak akan menjodohkanmu dengan sahabat kakak,dia CEO perusahaan..."
"kakak tega jodohin nay dengan om om.."
"nay..dengerin dulu,dia bukan om om nay...apasih.kenapa langsung berasumsi gitu sih..." tampak buliran hangat mengalir dipelupuk mata indah adiknya,Raya menghapusnya.Ia jadi berat melepas adiknya,apakah sahabatnya itu akan bisa menenangkan hati serta mengurus adik manjanya ini.
"kak raya pasti sudah bosan mengurusku,sudah bosan karena sikap manjaku...bosan karena aku terlalu menuntut..."
"bukan nay.."
"lalu apa.aku baik dengan hanya kakak disisiku,'
"kamu butuh pendamping nay,seorang suami.Kakak hanya sebatas saudara kembarmu,tidak kekasih sungguhanmu....kumohon mengertilah.."
Naya menghapus airmatanya,selama ini dia begitu merepotkan kakaknya,meminta ini itu,menuntut ini itu....ya salah jika ia hanya mementingkan dirinya,kakaknya juga berhak bahagia bukan.Disinilah sisi dewasa Adinaya muncul,disaat dimana ia tau jika dirinya dan kakaknya hanya sebatas kakak beadik tidak lebih.
"baiklah.terserah kakak.Naya ikut apa kata kakak.." ucapnya pada akhirnya menghela nafas berat.Raya mengusap puncak kepala adiknya dengan lembut,Naya terdiam dengan masih memperhatikan serial drama yang tadi ia tonton.
Sementara Raya mengecek laman instagramnya,dilihat foto yang baru naya upload petang tadi sepulang mereka dari cafe didepan perusahaan.ia melotot melihat banyaknya komen yang mengatakan mereka sangat serasi,jahat.Tidakkah mereka tau bahwa mereka kembar...memang tidak identik tapi setidaknya wajah mereka tak jauh berbeda.Raya menggeleng heran dengan berbagai komentar,adiknya begitu menikmati masa masa menjadi kekasih palsunya,naya hanya tidak ingin repot menolak ajakan setiap lelaki yang ingin mengenalnya lebih jauh.Setidaknya Raya tak kelimpungan mengurus adiknya akan jatuh hati pada lelaki lain,karena ia sudah berjanji pada Devano untuk menjaga naya untuknya.
"Nay kamu upload foto kita lagi,caption...miss u..' banyak yang komen tau enggak..?"
"hmm..."
"nay denger enggak sih.." Raya menoleh pada wajah adiknya yang tergeletak dipangkuannya karena tidak ada jawaban,ternyata kembarannya itu sudah lelap dalam tidurnya.Raya tersenyum sendiri,dia mengangkat tubuh adiknya menuju kamar naya yang bersebelahan dengan kamarnya pula.
"gadis kecilku,kekasih tercintaku...selamat tidur sayang.Aku mencintaimu." Raya mengecup kening kembarannya,ia mematikan lampu dan hanya menyisahkan lampu tidur sebelum akhirnya ia beranjak dari kamar naya.
.....
"ya bro.."
"gimana ?" Tampak Raya bersandar dikepala ranjang sembari menerima panggilan yang tak lain dari devano sahabatnya,lelaki ini begitu tak sabaran untuk segera bersatu dengan saudara kembarnya.
"Naya menyetujui permintaan gue..meski dengan berat hati.gue rasa dia masih memikirkan seseorang yang tak lain elu,mungkin karena tak tau gue jodohin dia ke siapa makanya dia terlihat terpaksa."
"hmm...syukurlah,gue bener bener enggak sabar ray.."
Raya tersenyum yang ia tau pasti lelaki diseberang sana tidak bisa melihat senyumnya.Ia menatap lamat lamat ponselnya setelah panggilan terputus,Raya mengecek akun media sosialnya yang seluruhnya berisi foto dirinya dan Naya...ada perasaan lega saat ia ingin menyatukan kembarannya itu dengan lelaki yang begitu dicintai kembarannya dulu..Tapi tak dipungkiri hatinya ikut berasa hampa mengingat tidak akan ada lagi wanita yang bergelayut manja menjadikannya sebagai seorang kekasih.