***
Jam,menit serta detik seolah cepat berganti,tidak terasa sudah enam jam hari ini terlewati begitu saja.Perasaan naya begitu tidak enak,pikiranya campur aduk ,ia cemas tak karuan mengingat ucapan kakaknya tadi malam.Malam ini akan ada seorang pria yang tak lain seorang CEO akan datang untuk melamarnya,tega sekali saudara kembarnya itu menjodohkannya pada lelaki yang tak dikenalnya..entah lelaki itu adalah om om mesum yang gila wanita.Naya tak bisa menawarkan penolakan mengingat betapa antusias sikap kakaknya,ditambah ia selama ini sudah sangat merepotkan kakaknya .
Selama jam kerja tak henti hentinya naya melengos kesal,ia tak begitu fokus,sesekali ia meletakkan kepalanya diatas meja kerjanya,untung laporan yang diminta radhitya sudah selesai dikerjakannya kemarin dengan ditemani ketuanya itu.
"gila banget lu Nay,uda kaya enggak punya nafsu hidup aja lu.." sindir Alea teman satu timnya..
"iya ni Nay,lu kenapa sih dari pagi bengong mulu,ada masalah..?" sambung alice yang juga rekan satu timnya.Naya hanya membuang nafas kasar,entah apa yang harus ia katakan pada kedua rekannya yang super kepo ini.
"gue bingung lea.." ratap naya kearah rekan kerjanya yang juga sahabatnya sedari SMA.Alea menatap wajah yang kini tergeletak lesu diatas tombol keyboard dimejanya.
"bingung kenapa sih cerita dong...?"
"tau nih Naya,cerita kali kalau ada masalah,entar jubel sendiri loh kalo dipendem.."
Naya baru akan membuka mulutnya untuk bercerita pada Alea dan alice sahabatnya yang tau pasti dirinya,tapi tiba tiba Athan salah satu dari tim mereka datang diwaktu yang tidak tepat.
"Nayang ku sayang....." sapanya dengan nada kocaknya,lelaki itu begitu luwes menggoda naya...bukan naksir atau apapun,ia hanya menyukai naya yang apa adanya,juga asik orangnya.
"apaan sih athan,naya baru aja mau cerita..lu ganggu aja deh.." gerutu alice dengan tampang kesal,Athan segera menggeser bangku untuk duduk mendekat dengan naya yang tampak lesu.
"cerita apa nih,ada gosip baru ya.." seru athan dengan semangatnya...
"enggak jadi deh,lu nimbrung aja deh than.." seru naya dengan malas,jika bercerita dengan alea dan alice dia masih percaya bahw a kedua sahabatnya bisa dipercaya,tapi jika dengan athan ia tak yakin lelaki ini tidak ember mulutnya.
Mendengar itu alea dan alice mendengus kesal kearah athan,lelaki itu hanya menggedikan bahunya tanda ia tak mengerti kenapa.
"cerita aja lagi nay,apaan sih pake rahasia segala...lu putus dari pak RAYA ya makannya lesuh begitu..." jawaban spontan athan yang mencelos tanpa saringan itu kontan membuat Radhitya yang berada diruangannya seketika melompat keluar ruangan setelah ia tadi sempat menguping para anggotanya bergosip,
"beneran lu putus dari Raya nay.." serunya dengan wajah sumringah,naya menggaruk lehernya yang tak gatal,ini lagi..kenapa sih ni orang...gerutu naya tidak mengerti.
Naya tak menjawab,dia hanya terdiam sambil menatap lekat lekat layar ponselnya yang menampilkan foto dirinya dengan saudara kembarnya,lama naya terdiam ia melihat wajah wajah manusia dihadapannnya begitu menanti jawabannya.
"apaan sih kalian,gue baik.Cuma lagi enggak semangat...gue juga enggak pernah putus sama raya.oke.." naya membuang nafas kesal,radhitya merasa sedikit kecewa dengan ucapan naya.Tapi ia segera bersikap biasa.
"uda pada kerja lagi gih,gosip melulu..kamu lagi athan,letakkan laporan kamu diatas meja saya.." ucap radhitya kearah athan seraya berlalu kembali keruangannya yang terletak didepan kubikel meja naya.Athan mendengus kesal mendengar laporan yang tiba tiba diminta radhit.
"mampus gua dikejar deadline nih.." athan berhambur kemeja kerjanya untuk lanjut bekerja menyelesaikan laporan yang diminta ketuanya.
"lu utang penjelasan ke kita nay.." seru alea kearah naya,
"kita tunggu cerita lu sepulang ngantor nanti.." sahut alice pula,naya hanya menggigit bibir bawahnya dengan gusar.Ia memang butuh teman berbagi saat ini mengurangi kegugupan hatinya.
.
.
.
.
.
Maka sepulang ngantor naya harus melayani kedua sahabatnya ini mendengarkannya bercerita disebuah cafe didepan gedung RAVINDRA,
"Jadi bagaimana,apa yang seharian ini buat lu resah dan gagal fokus.."
"iya nay,enggak biasanya lu begini,apa ada yang tau kak raya bukan pacar lu tapi kembaran lu..." Naya menatap karah dua sahabatnya,yah hanya dua sahabatnya ini yang tau jika raya adalah kembarannya,ia sengaja mendapuknya sebagai kekasih karena naya malas membuang waktu melayani beberapa pria yang mendekatinya.
"bukan lea,alice...gue dijodohin sama kak raya.."
"what..!!" tampak raut terkejut dari wajah alea,
"demi apa nay,kok bisa dengan siapa..?" alice tak kalah heboh. Naya mengisyaratkan agar dua sahabatnya itu tidak membuat kegaduhan pasalnya cafe ini berada didepan kantor mereka,bisa saja orang lain mendengarkannya.Ia tidak mau orang orang tau asisten CEO RAVINDRA,adiraya amran zayn adalah saudara kembarnya.Mereka hanya tau panggilan sang kakak raya,tidak tau embel embel belakang yang ternyata masih sama dengan namanya.
"kakak gue sepertinya menyukai seorang wanita,well itu wajar..dia lelaki normal,untuk itu dia nyariin gue suami,CEO.."
"CEO..??"alea mengerutkan keningnya.
"lu serius nay,CEO perusahaan mana Nay...??"alice tampak menimpali,naya hanya menggedikkan bahunya tanda tak tau,
"jangan jangan ceo perusahaan kita nay,kan kakak lu asistennya.."
"enggak tau juga lea,gue juga enggak pernah liat ceo kita juga,lagian rumor yang beredar ceo perusahaan kita uda om om,alias tuir..masa kakak gue tega jodohin gue sama om om..kan enggak lucu "
Alea adan alice mengangguk setuju dengan ucapan naya,mana mungkin ceo perusahaan mereka.Bahkan mereka saja tidak tau bagaimana tampang ceo baru yang sudah menjabat setahun diperusahaan mereka itu.
Naya masih berkutat dengan kegalauannya,ia menjadi tidak semangat melakukan aktivitas apapun seharian ini.Bahkan naya berpikir untuk tidak pulang kerumah agar tidak menjalani pertunangannya malam ini.Wah Wah....segitu kacaunya pikiran naya saat ini,Bodo' uda terlanjur ngeiyain juga.Kakaknya juga enggak mungkin sembarangan jodohin dirinya.
.
.
.
.
.
.