79 Mencuci Baju? Why Not!

Suara kicau burung terdengar dari sangkar di rumah sebelah kos Doni. Dia begitu menikmati tidurnya hingga ketika dia terbangun, matahari sudah mulai merangkak naik. Cahayanya masuk melalui jendela dan menyilaukan mata.

Dia meraba nakas dan meraih ponsel. Dilihatnya pada layar, jam menunjukkan pukul delapan titik lima puluh menit. Hampir pukul sembilan, batinnya. Hari ini cerah, mungkin sebaiknya dia mulai mencuci pakaian. Sedikit menghemat pengeluaran daripada harus melulu laundry.

Di lantai satu sepi, tak ada motor teman kosnya terparkir selain motor miliknya. Mungkin setelah mencuci pakaian, lebih baik mencuci motor. Ya, sekedar menghabiskan waktu libur kuliah. Meski badannya terasa pegal, sebaiknya tidak melewatkan hari dengan tidur seharian.

"Doni, mau nyuci?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter