webnovel

48. Rahasia Besar

"Tidak, Aku ingin bicara sebentar" ucap Andrea tak enak hati.

"Ya bicara lah apa ada hal yang sangat penting?" tanya Fely.

"Maaf aku sudah hampir tergoda oleh nya" ucap Andrea menunduk, ia benar benar menyesal. Fely tidak berkata apapun ia ingin mendengar penjelasan suaminya, ia percaya dengan suaminya. Andrea tidak akan menghianati nya.

"Sayang aku benar-benar minta maaf, kamu boleh marah, kamu boleh pukul aku" ucap Andrea. Fely memeluk Andrea.

"Aku percaya sama kamu" ucap Fely. Andrea menatap istrinya dalam.

"Terimakasih,aku akan segera pecat dia" ucap Andrea memeluk Fely erat.

Setelah kejadian itu Andrea tidak kembali kekantor lagi, ia menghubungi Nadia dan meminta Nadia memecat Angel. Andrea juga meminta seseorang memeriksa ruangannya agar tidak muncul ancaman lain yang tidak terduga nanti.

Beberapa menit setelah Andrea menelepon bawahannya ia mendapat kabar bahwa ada kamera tersembunyi dibeberapa titik ruangannya. Untung saja kamera itu tidak dapat menyimpan dari komputer pemasang, hanya bisa dipindah rekaman nya. Orang suruhan Andrea memberikan kamera itu pada Andrea dan mengatakan letak letak kamera itu berada, ternyata ada tiga kamera tersembunyi di ruangannya, yang tidak disangka Andrea lagi letak kamera itu berada ditempat tempat sensitif Andrea.

"Tangkap wanita itu, bawa ketempat biasa!" perintah Andrea pada sekretarisnya.

"Baik pak" ucap orang itu meninggalkan ruangan.

Baru kali ini kejadian gila terjadi di ruangannya bahkan sengaja ditujukan untuknya, Sudah sangat lama Andrea tidak menggunakan senjata andalannya dan sekarang harus ia gunakan.

Orang-orang suruhan Andrea membawa Angel pelaku utama kedalam ruangan gelap dan panas, tidak ada orang luar tau ruangan tersebut, hanya sang bos dan para anak buahnya saja yang tau. Mereka memasukan Angel kedalam aquarium kaca besar yang terletak ditengah tengah ruangan. Memborgol tangan Angel dengan rantai berujung beban dibawahnya.

"Lepas, Kenapa kalian siksa aku disini,woy" Teriak Angel sekuat tenaga, tapi sayangnya tidak ada yang menolongnya justru mereka malah menertawakan dirinya.

"Halo bos, semua sudah selesai" ucap salah satu dari mereka ditelepon.

"Siapa bos kalian,lepasin gue " teriak Angel terus menerus. Teriakannya semakin kencang kala aquarium kaca itu mulai diisi oleh air.

"Nikmati saja nona, kamu sudah berani melawan bos kami, nona sendiri yang kena imbasnya"

Semakin lama air semakin tinggi, Angel tidak bisa mengangkat tubuhnya untung mengapung karena beban dikakinya. Tak butuh waktu lama ,hanya 3 menit aquarium itu telah penuh dengan air, Angel sendiri sudah tidak bisa menahan nafas terlalu lama.

tuk.tuk , suara langkah kaki dari belakang Angel. "Senang bertemu lagi gadis licik" ucap orang itu, Angel melihat kearah laki-laki itu lalu menggedor gedor kaca aquarium untuk meminta dilepaskan.

"Kenapa, kamu mau lepas? ha? hahahaha" laki laki itu tertawa sangat keras, ya dia adalah Andrea.

"Keluarkan dia" ucap Andrea pada anak buahnya.

"Lakukan sesuka kalian pada wanita itu" ucap Andrea pada mereka, mereka yang disuguhi hidangan lezat tersenyum devil.

"Lepasin gue, dasar laki-laki bangsat "maki Angel saat anak buah Andrea menyeretnya Sedangkan Andrea pergi meninggalkan ruangan gelap itu, entah apa yang mereka lakukan pada Angel, Ia tak perduli.

Andrea melajukan mobilnya menuju sebuah toko mainan langganannya , membelikan mainan untuk putranya.

Saat sedang memilih mainan tidak sengaja ia menabrak seseorang didepannya.

"Maaf - maaf" ucap Andrea.

"eh, Andrea" Sapa orang yang ditabrak Andrea.

"Dokter Erven , Anda ada di kota ini?" tanya Andrea.

"Iya saya berkunjung ke rumah adik saya, mampir dulu cari mainan buat ponakan saya" ucap dokter Erven. Andrea sudah membayar barang-barangnya.

"Gimana kabar Keano ? Kayaknya anakmu seumuran sama ponakan saya" ucap Erven

"Alhamdulillah baik, Berapa tahun ponakan dokter" tanya Andrea.

"3 tahun, ini untuk Keano"Erven memberikan sebuah mainan untuk Keano pada Andrea.

"wah Terimakasih dok, mampir dulu kerumah?" tawar Andrea.

"Maaf lain kali, saya harus ke RS KP juga" jawab Erven. Lalu pamit.

Andrea juga langsung meninggalkan toko menuju rumah.

"Papa pulang"

"Papa" panggil Keano dari dalam saat mendengar suara Andrea.

"Halo sayang, ini buat Keano, dan ini dari dokter Erven" Andrea memberikan 2 paperbag pada Putranya.

"Dokter Erven?" tanya Fely.

"Iya, tadi aku tidak sengaja ketemu dokter Erven di toko mainan, katanya mau kerumah adiknya" jelas Andrea.

"Dokter Erven punya adik ternyata, masih kecil berarti?" tanya Fely lagi.

"Udah nikah, dan dia beli mainan untuk keponakannya"

"Doktel enggk kesini pa? tanya Keano yang sudah membuka mainan barunya.

"Enggak sayang, kapan - kapan kata dokter," jawab Andrea berjongkok didepan Keano yang asik membuka mainan nya.

"Ayo makan" ajak Fely pada Andrea dan Keano. Mereka bertiga bersama diruang makan. Selesai makan Andrea duduk diruang keluarga bersama Keano, ia mendapatkan telepon dari kakek.

"Halo kek, ada apa?" tanya Andrea.

"Hey dasar cucu tidak tau diri, kakek kangen sama cicit kakek, tapi kalian tidak pernah mengunjungi kakek" ucap kakek ditelepon , Andrea mejauhkan telepon dari telinganya ,seakan mau pecah mendengar teriakkan kakek.

"Iya - iya kek, nanti Andrea kesana" jawab Andrea mengalah.

"Sekalian menginap saja, ada yang mau kakek katakan pada istrimu" ucap kakek.

"Ada apa kek?" tanya Andrea was-was.

"ini urusan Ku dengan Istrimu" jawab kakek lalu telepon mati.

"Huh selalu begitu"

"Sayang, bersiaplah kita menginap dirumah kakek" panggil Andrea pada istrinya.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Fely yang baru keluar dari dapur.

"Kangen Keano katanya, ayo"

"Aku siapin kebutuhan Keano dulu" ucap Fely menaiki tangga.

"Apa yang mau kakek omongin ke Fely ya?" tanya Andrea pada dirinya sendiri.

10 menit kemudian Fely sudah siap dengan beberapa kebutuhan Keano, mereka tidak akan menginap lama disana.

"Sudah? ayo sayang" Andrea menggendong Keano. 40 menit kemudian mereka sampai dirumah kakek.

"Selamat datang cicit kakek, gimana liburanmu?" tanya kakek sambil menggendong Keano.

"Ano enggak liburan kakek, Ano jagain Tante Esta di rumah sakit" jawab Keano.

"Aduh kasihannya kaku enggak diajak jalan-jalan ya sama papa kamu" ucap kakek sambil melirik Andrea. Keano menggeleng.

"Ano istirahat dulu didalam salam mama ya, kakek mau ngobrol sama papa , Ano ngantuk kan" ucap Kakek melirik pada Fely untuk mengajak Keano ke kamarnya .

"Kamu sudah beritahu Fely lagu keluarga kita?" tanya kakek.

"Belum kek, Andre cuma takut orang - orang jahat itu tau kalau Fely istriku" jawab Andrea.

"Lebih baik dari sekarang Fely tau, dari pada di tau dari orang lain, ingatlah di darah anakmu mengalir darahmu darah mafia, dia otomatis tau tentang mafia Andre. Sebelum terlambat.

"Besok kakek akan memberitahu istrimu kalau sampai besok pagi kamu belum memberitahu istrimu.

"Biar Andrea aja" Andrea beranjak dari kursinya dan menyusul Fely kekamar.

"Ada apa?" tanya Fely ketika melihat Andrea masuk dengan wajah lesu.

"Tidak apa, cuma capek, sayang aku punya lagu bagus, kamu pasti suka" ucap Andrea lalu mencarikan lagu yang dia maksud.

lagu itu tersimpan didalam komputernya, tidak ada yang tau letaknya dimana.

"Lagu apa?" tanya Fely

Next chapter