webnovel

Menikah Dengan Anak Tiri

cerita ini mengandung unsur dewasa atau hanya untuk usia 18+ ( harap bijak dalam memilih bacaan ) Letta gadis cantik dan juga sangat seksi terjebak dalam permainan ibu tirinya yang rakus akan harta kekayaan yang tega menikahkan Letta dengan pria yang usianya sudah setengah abad.

Shon_Tim · Urban
Not enough ratings
7 Chs

Episode 5

Hingga sebuah tangan membalikan wajahnya dan sebuah bibir mendarat di bibir Letta. "Balasan" ujar Seno setelah mencium bibir Letta dengan sedikit lumatan.

••••••

Seno menatap manik Letta dan berusaha menahan gairah seks nya yang beberapa hari terakhir telah ia pendam. "Kamu tahu kalau aku sudah tak bisa menahannya lagi" ujar Seno dengan wajah yang sudah mendekat ke arah Letta.

Dengan perlahan bibir Seno sudah menempel di bibir ranum milik Letta dan dia sudah melumatnya, "bisakah kamu membuka bibir mu" ujar Seno yang ingin lebih menikmati bibir Letta yang terasa manis di lidahnya.

"Kita tidak boleh melakukan ini" ujar Letta mendorong tubuh Seno.

"Kenapa tidak, apa benar jika kamu memang jalangnya ayahku" ujar Seno meremehkan.

Mata Letta memerah dan tangannya siap menampar wajah tanpa dosa milik Seno, "eits, aku sudah tahu apa yang akan kamu lakukan" Seno menahan tangan Letta yang akan menampar pipi nya.

"Sebenarnya aku tidak akan melakukan ini, akan tetapi kamu memancing diriku" ujar Seno dengan senyuman devilnya.

"Apa yang akan kamu lakukan?" ujar Letta yang menahan tangisnya.

"Cup cup cup, hei jangan menangis" Seno mengelap air mata Letta yang sudah terjatuh dari pelupuk matanya.

"Aku akan menikmati tubuhmu malam ini" ujar Seno mengangkat tubuh Letta bridal style.

"Lepasin brengsek, lepasin" Letta berusaha lepas dari gendongan Seno tetapi sia-sia.

Seno mengangkat tubuh Letta menuju kamarnya lalu dia melempar ke atas kasur nya dan dia langsung berada di atas tubuh Letta. "Aku sudah menahan diri sejak melihat tubuhmu saat itu" ujar Seno.

Letta mengernyit heran dengan pembicaraan Seno karena dia tidak tahu sejak kapan, "sejak kamu keluar dari kamar mandi menggunakan handuk" ujar Seno mengelus wajah Letta.

"Jadi kamu masih bangun" ujar Letta keceplosan.

Seno tertawa lalu mengangguk mengiyakan, "dan tadi adalah puncaknya" imbuh Seno yang tangannya masih setia mengelus pipi lembut Letta.

Lagi-lagi Letta dibuat penasaran dan dia terus berfikir tentang apa yang dilakukan sebelumnya, "maksudmu ciuman itu" dan lagi-lagi dia keceplosan.

Seno tertawa ringan di depan wajah Letta lalu dia mengangguk mengiyakan, "dan sekarang aku sudah tidak tahan lagi" akhirnya Seno mencium bibir Letta dan menggigit nya agar terbuka.

"Ahh" desah Letta.

Seno semakin memperdalam ciuman bibir nya dan tangannya mulai menjamah tubuh Letta. "Aku sudah tidak tahan lagi" ujar Seno melepaskan ciumannya lalu membuka bajunya yang menampilkan perut six pack nya.

"Akan ku mulai" ujar Seno langsung membuka baju tidur yang dipakai Letta.

"Wow" Seno memuji tubuh indah Letta lalu dia memegang payudara kenyal miliknya.

"Akhh" Letta mulai terbuai dengan kenikmatan yang diberikan oleh Seno.

Semakin Letta mendesah semakin Seno melakukan kegiatan lainnya dan sekarang Diah sudah menggerayangi bagian intim milik Letta. "Akhh, jangan disitu" ujar Letta memegang tangan Seno yang sudah mengelus bagian intim nya.

"Kamu akan menyukainya" ujar Seno meyakinkan Letta bahwa dirinya akan menyukainya.

Seno mulai memasukan jarinya ke dalam bagian intim dan mulutnya masih setia menghisap puting berwarna kemerahan. "Akhh, stophh" desah Letta yang semakin bergairah.

Senyuman mulai muncul di bibir Seno lalu dia membuka celananya dan memperlihatkan junior nya yang sudah membengkak besar, "kamu mau apa" ujar Letta yang takut setelah melihat alat kelamin pria di depannya.

'apakah itu akan masuk kedalam vaginaku' batin Letta menutup mata nya takut.

"Akan kumasukkan" ujar Seno yang mulai membasahi junior nya dengan air liur.

Junior Seno mulai menyentuh klitoris Letta yang membuat mau tak mau mendesah, "akhh" Letta mulai mengeluarkan desahan karena tak tahan.

"Akhhh, sakit" desahan panjang kembali keluar dari mulut Letta dan matanya mulai berkaca-kaca.

"Hush, apakah sakit" Seno mendekat kan wajahnya dan tidak menggerakkan pinggulnya.

"Sakithh" ujar Letta yang masih menahan sakitnya.

Seno mencoba mengeluarkan junior nya akan tetapi Letta semakin mendesah kesakitan, "jangan bergerakhh" ujar Letta. Seketika Seno melihat ke arah vagina milik Letta yang berdarah.

"Kamu masih perawan" tanya Seno yang diangguki oleh Letta lemas.

"Haruskah ku cabut" ujar Seno menawarkan.

"Jangan nanti tambah sakithh" ujar Letta yang masih saja kesakitan.

Tak pernah melakukan hubungan seks dengan wanita yang masih perawan membuat Seno merasa takut. Tetapi dirinya tahu apa yang harus dilakukan nya yaitu mendorong pinggang nya dengan pelan agar rasa sakitnya hilang.

Letta memeluk tubuh Seno ketika junior miliknya mulai bergerak maju mundur di dalam vaginanya. "Aku gerakan pelan-pelan" ujar Seno sembari mendesah kenikmatan.

"Ini sangat sempit" imbuhnya yang semakin keras memasukan junior nya.

"Akhh akhh akhh" keduanya mendesah kenikmatan.

"Apakah masih sakit?" tanya Seno kepada Letta.

Letta menggeleng cepat dengan matanya yang tertutup karena merasa dirinya akan segera keluar, "akhh akuhh keluar" Letta memegang seprei dengan erat.

"Aku juga akan keluar" ujar Seno yang semakin meningkat kan kekuatan maju mundur nya.

Seno mencium bibir Letta lalu dia keluar di dalam vagina Letta karena saking nikmatnya bercinta dengan wanita yang masih perawan. "Punyamu sempit sekali" ujar Seno menarik junior nya.

Mereka berdua sama-sama lelah akibat seks yang mereka lakukan hingga mereka lupa hubungan antara mereka. "Kenapa kamu mau menikah dengan ayahku?" ujar Seno memeluk tubuh Letta yang ternyata mungil.

"Karena hutang mamah tiri ku" kali ini Letta memberitahu kan yang sebenarnya terjadi.

"Kenapa kamu melakukan hal ini kepada ku?" kali ini Letta gantian bertanya.

"Hmmm, mungkin aku mulai suka dengan mu" ujar Seno yang langsung memeluk tubuh Letta.

"Aku akan menikah dengan ayahmu, kamu tahu kan" ujar Letta yang tak tahu apa yang sebenarnya dipikirin oleh Seno.

"Aku akan menjadi selingkuhan mu dan aku akan mengkhianati ayahku" ujar Seno enteng.

Setelah ucapan Seno mereka kembali terdiam dan tak terasa mereka terlelap dengan sendirinya karena lelah akibat aktivitas sex yang mereka lakukan. Sebenarnya Seno masih kuat untuk melakukan hubungan seks lagi tetapi melihat Letta yang kelelahan dia ikut tertidur.

••••••

Sebenarnya Gustav tak ingin menikah dengan Letta tetapi dia ingin menjadikan nya sebagai pancingan agar anak semata wayangnya tak membencinya lagi. Sejak ibunya meninggal sepuluh tahun yang lalu Seno menjadi sangat benci kepada dirinya.

Bagaimana dia tak benci jika ayahnya selingkuh dengan jalang yang mengorek uangnya saja. "Pagi" ujar salah satu maid yang sudah berada di rumah milik keluarga Hadinata ini. "Pagi, dimana nyonya" ujar Gustav menanyakan Letta.

"Dia sedang mandi tuan" jawab maid itu.

"Dimana Seno" tanya Gustav lagi.

"Tuan muda sudah pergi satu jam yang lalu" jawab maid itu lagi.

Gustav hanya mengangguk dan langsung menuju ruang kerjanya dengan kertas yang berada ditangannya, "mungkin harus dipercepat" gumamnya sambil membuka pintu ruang kerjanya.