webnovel

Menara Dewa: Keinginan dan Kejayaan

10 tahun yang lalu, 12 Utusan Sang Pencipta turun ke bumi dan membawakan sebuah pesan untuk umat manusia di mana mereka akan menerima hukuman dari Sang Pencipta. Hukuman itu berupa penyatuan daratan menjadi satu benua dan munculnya menara raksasa. Untuk bisa membebaskan mereka dari hukuman itu, mereka harus bisa mencapai puncak dan menyatakan keinginan mereka kepada Sang Pencipta. Namun, sebagai bentuk kemurahan hati dari-Nya, manusia diberikan berbagai macam kemampuan yang bisa mereka gunakan untuk membantu mereka mencapai puncak. Mereka disebut sebagai Bellator. Namun, tidak semua Bellator di benua baru ini mampu memiliki kemampuan yang kuat untuk melakukan penaklukan menara. Dia adalah Galam Isiros. Dia seorang Bellator dengan peringkat rendah karena kemampuan yang dia miliki bukanlah kemampuan yang berguna dalam pertarungan yaitu Space Bag. Sebelum ia berakhir menjadi seorang Bellator, Galam menjadi seorang Profesional Gamer. Namun pencapaiannya itu seketika sirna setelah 12 Utusan Sang Pencipta turun ke bumi. Saat ini, ia bekerja sebagai Porter yang bertugas untuk membawa barang-barang hasil jarahan dalam penaklukan. Walaupun ia sudah memasuki banyak lantai penaklukan yang bahkan memiliki tingkat kesulitan semakin tinggi, uang yang ia dapatkan tetap tidak mencukupi untuk hidup. Hingga suatu hari, sebuah kejadian aneh dalam penaklukkan membuat semua anggota party terbunuh kecuali dirinya. Ketika ia diambang kematian, kekuatannya berkembang dan membuatnya berhasil bertahan hingga akhir. Hal itu membuat ia mencapai suatu pencapaian dan membuka sebuah kemampuan baru yang membawanya ke puncak menara!

setiawangalih_ · Fantasy
Not enough ratings
13 Chs

Dia Yang Terlemah

Di sebuah kawasan Distrik 12, hiduplah seorang pria berusia 25 tahun yang mendedikasikan hidupnya sebagai Bellator. Namanya Galam Isiros. Meski begitu, tidak ada yang istimewa dari kemampuannya sebagai Bellator sehingga ia memperoleh status peringkat E sebagai seorang Bellator.

Bakat yang ia miliki cukup unik yaitu Space Carrier, namun keunikan tersebut tidak mengikuti kemampuan yang ia terima. Faktanya, kemampuan yang dia miliki tidak membantunya dalam misi penaklukan. Space Bag, sederhananya, Galam memiliki kemampuan yang membuatnya bekerja sebagai Freight Forwarder atau Porter—Pengangkut Barang. Setiap orang memiliki bakatnya masing-masing. Ada banyak talenta yang diberikan oleh para utusan. Talent akan berkembang bersama Bellator sehingga semakin berkembang Bellator maka semakin kuat talent yang mereka miliki dan semakin banyak pula kemampuan yang akan mereka kuasai.

Meski memiliki kekuatan, Galam merasa sedikit memalukan bagi dirinya yang lemah untuk menjadi seorang Bellator. Oleh karena itu, ia lebih memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, yaitu Porter. Sebuah pekerjaan yang melibatkan pertaruhan hidup seseorang untuk membawa beberapa jarahan dari menara.

Seperti biasa, pagi ini dia mendapat panggilan kerja sebagai Porter. Dia akan bersama party yang mencoba menaklukkan lantai 20. Pusat menara itu sendiri berada di Distrik 3, cukup jauh dari tempat tinggal Galam yang berada di Distrik 12.

Meski harus menempuh jarak yang cukup jauh, Galam tidak akan pernah mengeluh. Dia sangat membutuhkan pekerjaan ini meskipun dia harus menukarnya dengan nyawa sekalipun. Di dunia di mana semua manusia memiliki kemampuan, orang seperti Galam yang hanya memiliki kemampuan di bawah rata-rata akan sulit mencari pekerjaan. Dia sangat berjuang untuk menghidupi dirinya dengan adiknya, tidak ada alasan baginya untuk menolak pekerjaannya sebagai Porter karena hanya itu yang bisa dia lakukan.

Orang-orang yang akan melakukan penaklukan biasanya adalah anggota suatu party. Sebuah party biasanya akan dipimpin oleh seorang ketua party, mereka akan berkumpul di depan gerbang Elevator Menara satu jam sebelum penaklukan untuk melakukan persiapan. Selain persiapan mereka, Bellator yang datang lebih awal biasanya akan saling bertukar sapa dan berbagi pengalaman masing-masing.

"Hei, Andras! Apa kabar?" Seorang pria yang baru saja tiba memanggil pria yang sedang duduk dan menyeka pedangnya.

Orang itu adalah Andras Makrozoia, orang yang akan memimpin party penaklukan kali ini, dia adalah orang yang memanggil Galam untuk membantunya. Satu hal lagi, pria yang tadi memanggil Andras adalah Maza Pervaros, salah satu anggota party yang dipimpin oleh Andras.

"Siapa—, Varos?! Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Andras yang tampak terkejut dengan kedatangan Varos ke area persiapan.

Varos tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapi dan menjawab, "Yah, mungkin bisa dibilang aku akan membantu temanku!"

Andras kembali memperhatikan Varos dengan seksama. Terlihat bahwa dia mengenakan armor lengkap dengan senjata kebanggaannya, Pedang Penghancur Objek, pedang yang sangat tajam bahkan bisa memotong apapun.

Melihat penampilan Varos yang sudah matang, Andras kembali bertanya kepada Varos. "Apakah kamu yakin? Bukankah kamu mengatakan sebelumnya bahwa kamu akan pergi ke suatu tempat dengan kekasihmu?"

"Memang benar. Tapi sayang sekali pacarku tiba-tiba mendapat panggilan kerja dari kantornya." Wajah kecewa Varos terlihat sangat jelas.

"Tentu saja! Aku siap untuk penaklukan hari ini. Bukankah kamu juga harus mulai membuat persiapan? Lihatlah Pedang Tajam Dua Sisi milikmu itu, jika kamu mengabaikannya dan tidak merawatnya dengan baik, dia akan menangis dan tidak akan melepaskan kekuatannya."

Mereka berdua tertawa bersama. Tampaknya kebahagiaan menyelimuti keakraban di antara mereka.

"Aku hanya berharap dalam penaklukan ini aku tidak akan menjadi beban bagimu, Andras. Aku sudah lama tidak melatih diri, mungkin saja kemampuan milikku juga sudah berkurang karena itu," kata Varos yang sedikit pesimis dengan kemampuannya.

Di tengah percakapan mereka, Andras melihat kedatangan Galam di area persiapan. Kedatangannya disambut hangat oleh anggota party lainnya.

"Galam! Kamu datang!"

"Galam, temanku! Terima kasih telah datang membantu kami."

"Selamat datang, Galam. Persiapkan dirimu untuk hari ini!"

Galam menerima sambutan dengan senyum ramah. Meskipun dia merasa tidak berguna dalam serangan ini, anggota party lainnya tetap menyambutnya dengan gembira. Galam sedikit bersyukur tidak didiskriminasi.

"Ah. Oi, Galam! Apakah kamu sudah sarapan pagi ini?" Andras yang melihat Galam menyambutnya.

"Oh, Tuan Andras. Kebetulan sekali sudah sebelum saya pergi dari sini," kata Galam.

Galam kemudian mencari tempat untuk melakukan persiapannya. Bahkan jika dia tidak akan bertarung, dia masih perlu membuat persiapan. Kalau-kalau dia harus melindungi dirinya sendiri nanti.

"Apakah Galam itu kuat? Sepertinya tidak. Tapi semua anggota party menyambutnya." Varos meragukan kekuatan Galam dan menanyakannya kepada Andras.

"Kamu tidak salah. Orang itu tidak kuat tapi juga tidak lemah. Setidaknya dia cukup mampu untuk melindungi dirinya dari satu atau dua musuh. Sayangnya, kemampuan yang dia dapatkan hanya membuatnya menjadi seorang Porter," jawab Andras.

"Memang apa bakat yang dimilikinya?" Varos kembali bertanya pada Andras.

"Space Carrier dan kemampuannya adalah Space Bag."

Varos sedikit terkejut mendengar pernyataan dari Andras. Bakat unik namun tidak diimbangi dengan kemampuan khusus, itulah yang dipikirkan Varos. Sayang sekali, namun menurut Varos, pilihan yang dilakukan Galam sebagai Porter memang tepat.

Galam mulai sibuk mempersiapkan apa saja yang dia butuhkan untuk menaklukkan lantai 20. Mempertimbangkan bahwa dia adalah yang terlemah di antara semua anggota party, dia harus mempersiapkan segalanya agar tidak terlalu mengganggu yang lain. Saat mempersiapkan keberangkatannya, Galam didatangi oleh seorang gadis cantik dengan ekspresi marah di wajahnya.

"Galam! Kenapa kamu datang lagi dalam penaklukan?!" bentak gadis itu meneriaki Galam yang sedang mempersiapkan kebutuhannya.

"S–Sana?! K–kau juga berpartisipasi dalam penaklukan ini?!" Galam terkejut dengan kehadiran gadis yang saat ini berada di depannya.

Dia adalah Sana Fairy, salah satu Bellator wanita yang mencapai peringkat B dengan bakatnya, Reliable Helperl. Sederhananya, ia berperan sebagai seorang supporter yang akan memberikan buff dan healing kepada rekan-rekannya, serta debuff kepada musuh-musuhnya. Rupanya, Sana adalah satu-satunya Bellator B-rank yang berpartisipasi dalam penaklukan kali ini.

"Tentu saja! Lalu, apa yang kamu lakukan di sini? Jangan bilang kamu..." Sana menatap Galam dengan wajah curiga.

"Ahahaha. Mungkin itu yang kamu pikirkan. Aku juga ada di party ini," jawab Galam dengan senyum di wajahnya.

"Kamu, bukankah aku sudah memberitahumu jika kamu memaksakan dirimu, kamu bisa terluka!"

"Ahahaha, aku tahu itu. Tapi aku tidak bisa menolak karena aku juga butuh uang. Kamu tahu itu, kan?"

Hanya ada keheningan. Dia tahu mengapa Galam terus mendorong dirinya sendiri dan mengorbankan hidupnya. Sana akhirnya duduk di sebelah Galam. Mereka melanjutkan percakapan mereka.

"Bagaimana kabar adikmu? Apakah sudah membaik?" tanya Sana. Dia menunjukkan ekspresi sedih khawatir dengan kondisi adik Galam.

"Tentu. Aku bersyukur kondisi adikku tidak semakin buruk. Tapi aku juga tidak bisa mengatakan itu membaik." Galam menjawabnya dengan ekspresi tenang, dia tidak ingin Sana melihat kesedihannya.

"Kenapa kamu tidak membawanya ke rumah sakit?"

"Ya. Tapi ketika akumengetahui biayanya, aku tidak mampu untuk membayarnya. Jadi aku memutuskan untuk merawatnya sendiri di rumah dan memberinya obat sesuai resep dokter."

Hebatnya, Galam masih tidak menunjukkan ekspresi sedihnya. Meski begitu, Sana tetap merasakan apa yang dirasakan Galam. Dia juga merasa sedih ketika menyadari bahwa dia juga tidak bisa banyak membantu Galam.

"Maaf. Aku tidak bisa membantumu dan adikmu. Kalau saja aku punya kemampuan dan peringkat yang lebih tinggi, aku akan dengan senang hati membantumu, Galam."

Air mata keluar dari mata Sana. Dia sangat sedih karena dia tidak bisa membantu orang lain. Sana berpikir bahwa dialah yang sebenarnya tidak berguna.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Aku senang mendengar kamu ingin membantuku, tetapi cara kamu menghibur aku sudah cukup untuk membantuku. Terima kasih."

Galam tersenyum ke arah Sana. Kali ini Sana taklagi yang mampu menahan air mata. Hal ini membuat Galam bingung dan merasa bersalah.

"Ah, maafkan aku. Apa aku mengatakan hal yang salah? aku tidak ber—"

"Diam! Kamu bodoh, kamu tidak melakukan kesalahan jadi tidak perlu meminta maaf. Aku hanya senang bahwa aku masih bisa membantumu." Sana menyeka air mata yang jatuh di pipinya.

Galam tersenyum hangat melihat gadis di hadapannya merasa bahagia hanya karena hal sekecil itu. "Kamu hebat, Sana. Dibandingkan denganku, kamu bahkan memiliki peringkat yang lebih tinggi dariku. Kamu tidak perlu merasa kecil lagi, kamu kuat, Sana."

Kata-kata Galam berhasil membawa kedamaian dan kegembiraan di hati Sana. Dia menjawab kata-kata Galam dengan senyum manis di wajahnya yang cantik.

"Baiklah, semuanya. Ayo kita berkumpul!" Suara Andras terdengar memerintahkan semua orang untuk berkumpul dan mendekat padanya.

Galam dan Sana yang mendengarnya pun menghampiri yang lainnya. Andras tampaknya membuat persiapan terakhirnya sebelum memulai penaklukan.

"Baiklah, pada misi penaklukan kali ini, aku akan menjadi pemimpin party ini. Setelah ini, kita akan memulai perjalanan kita menaklukkan lantai 20. Aku harap kalian semua dapat memberikan yang terbaik dan dapat kembali dengan selamat dengan membanggakan prestasi kita!"

"Ya!"

Kata-kata Andras memenuhi semua orang dengan antusias. Mereka kemudian berjalan menuju gerbang Elevator Menara. Ketika gerbang dibuka, anggota party mulai memasukinya.

"Baiklah, Galam. Lakukan yang terbaik untuk hari ini!" katanya pada dirinya sendiri. Galam kemudian mengikuti yang lain.

Semua anggota party sudah memasuki Elevator Menara. Gerbang perlahan mulai menutup dan akan terbuka kembali ketika pihak sebelumnya menyelesaikan penaklukan atau pihak lain ingin melakukan penaklukan.