1 Peradaban, Penghakiman, Evolusi

10 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2110, umat manusia sudah memiliki peradaban yang sangat maju. Pesatnya perkembangan teknologi selama satu abad telah membuat manusia saat ini berada di era yang serba cepat dan mudah. Informasi mulai berkembang hingga muncul berbagai alat komunikasi baru.

Ilmu pengetahuan memiliki kesempatan sekaligus waktu untuk terus mencari tahu dan menggali lebih dalam tentang alam semesta. Hal-hal yang dulunya dianggap tidak mungkin dicapai sekarang dapat dibuat dengan mudah. Namun, semua itu seketika langsung dimusnahkan setelah sebuah suara terdengar hingga di seluruh penjuru dunia.

"Oh, kalian manusia yang lemah. Sambutlah kedatangan para utusan di hadapan kalian."

Begitulah suara yang terdengar. Tepat setelah itu, langit mulai membentuk pusaran awan gelap diikuti dengan munculnya 12 makhluk bercahaya. Makhluk itu sangat besar, dan mereka memiliki penampilan seperti manusia kecuali mata mereka ditutupi oleh benda seperti kain.

"Wahai umat manusia, kami adalah 12 Utusan Sang Pencipta. Umat manusia mengenal kami sebagai 12 Malaikat Tertinggi. Kami membawa pesan dari Sang Pencipta kepada makhluk fana di bumi."

Penampakan itu mengejutkan semua orang dan membuat semuanya menghentikan aktivitas mereka. Makhluk itu menjadi pusat perhatian semua manusia di muka bumi. Beberapa orang menganggap ini sebagai tanda bahwa wahyu telah turun, beberapa orang berpikir itu hanya efek CGI yang dibuat oleh salah satu perusahaan yang besar berskala global.

"Sang Pencipta memberi kita pesan bahwa umat manusia akan menerima hukuman dari Sang Pencipta. Umat manusia telah melupakan siapa yang ada di atas kalian, sampai kalian bahkan lalai, mengabaikan, dan tersesat dalam segala hal tak kekal yang ada di dunia."

Orang-orang masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mereka masih asik mengabadikan momen yang menurut mereka sangat langka itu. Bahkan beberapa di antara mereka memanfaatkan situasi itu untuk membuat konten yang konspiratif.

"Dengan izin Sang Pencipta, kami sebagai utusan akan memulai hukumannya terhadap umat manusia. Semua hal yang telah kalian bangun selama ini akan dihancurkan dan semua daratan di bumi akan menjadi satu, menjadi sebuah benua raksasa, Benua Baru."

Seketika, tanah bergetar hebat, orang-orang mulai panik dan melarikan diri. Gedung-gedung tinggi dan gedung pencakar langit mulai runtuh, jalan retak, rumah-rumah mulai kehilangan kekuatan untuk berdiri. Dalam sekejap, segala sesuatu yang telah dibangun umat manusia selama berabad-abad runtuh dalam hitungan menit dan seluruh daratan menjadi satu.

"Dengan izin Sang Pencipta, manusia akan diberikan ujian untuk menentukan hidupnya sendiri. Mereka akan berjuang, bertahan, dan memperebutkan segalanya untuk mencapai puncak. Semuanya akan dimulai dari yang paling dasar, sampai ke hadirat Tuhan. Sang Pencipta."

Tanah bergetar lagi diikuti dengan munculnya sebuah menara yang sangat tinggi dan besar. Menara ini mirip dengan Colosseum dengan versi yang lebih besar dan memiliki beberapa tingkatan. Ujung menara tersebut bahkan tidak mampu dilihat oleh semua orang karena sangat tinggi.

"Menara Dewa Agung telah muncul. Para manusia akan menentukan hidup mereka sendiri mulai sekarang. Taklukkan menara ini, capai puncak dan temui Sang Pencipta untuk menerima kemuliaan-Nya. Tanda penebusan dosa telah dibuat, kemampuan yang diberikan kepada umat manusia sebagai bentuk cinta Sang Pencipta. Gunakan kemampuan itu untuk menentukan hidup kalian. Pesan telah disampaikan, hukuman telah dilakukan, Sang Pencipta akan kembali menentukan apakah peradaban manusia perlu dipertahankan atau dihilangkan."

Kalimat peringatan itu juga merupakan kalimat perpisahan sementara bagi umat manusia. Mereka perlahan-lahan pergi dan menghilang, seolah-olah tidak ada malaikat yang pernah turun ke bumi. Namun, efek dari insiden itu nyata.

Semua peradaban yang dibangun oleh manusia langsung hancur. Manusia kembali hidup di zaman batu. Seketika, harapan hidup manusia runtuh.

Ketika manusia mulai putus asa, secercah harapan muncul lagi. Sebuah tanda yang dianggap sebagai tanda penebusan dosa tercipta di setiap tubuh manusia. Mengingat perkataan malaikat bahwa kemampuan telah diberikan, mereka mulai mencari tahu kemampuan seperti apa yang telah mereka terima.

Semua orang terkejut, kemampuan yang mereka terima saat ini bahkan melampaui kemampuan yang mereka miliki sebelumnya. Manusia mulai bersatu dan bangkit untuk membangun kembali peradabannya. Untuk pertama kalinya, seluruh umat manusia bersatu untuk memulai hidup baru mereka.

Antusiasme mereka kembali tercipta. Kebersamaan menciptakan peradaban. Peradaban bangkit kembali dan memulai era baru kemanusiaan.

Setelah 10 tahun mencoba membangun peradaban, akhirnya manusia telah sepenuhnya terbangun seperti sekarang ini. Sebuah konstitusi baru dibentuk dengan nama Ability Human Association (AHA).

Mereka berfungsi sebagai konstitusi baru untuk menggantikan konstitusi lama. Peraturan baru sedang diterapkan. Benua Baru dibagi menjadi 13 distrik dengan setiap distrik diawasi oleh seorang Kepala Distrik yang merupakan bagian dari asosiasi. Sebutan untuk manusia mulai diubah menjadi Bellator.

Bellator adalah manusia yang memiliki keinginan untuk menaklukkan menara. Tidak ada persyaratan bagi manusia lain untuk menjadi Bellator.

Bellator memulai invasi untuk menaklukkan menara dan mencapai puncak. Namun, keterbatasan manusia tentu membuat segalanya tidak berjalan mulus. Meski memiliki kemampuan tambahan, manusia tetaplah manusia, selama tidak ada keinginan untuk bergerak, mereka akan tetap berada di tempatnya.

Selama manusia diam dan berpikir bahwa kemampuannya hanya sebatas itu, mereka tidak akan pernah berkembang. Manusia yang memiliki pemikiran seperti itu hanya akan menghalangi dan menyusahkan manusia lainnya. Bahkan pilihan hidupnya sangat sempit, antara ia akan terus hidup sebagai pribadi yang tidak memiliki keinginan untuk berubah dan berkembang, atau mengakhiri hidupnya sebagai pecundang dan tidak pernah dianggap oleh manusia lain.

Tidak manusiawi? Bukankah berpikir bahwa diri sendiri adalah kegagalan merupakan manifestasi dari ketidakmanusiawian itu sendiri?

Seperti yang sering dikatakan bahwa dunia pasti berputar. Ada kalanya yang di atas akan berada di bawah dan begitu pula sebaliknya. Aturan itu hanya berlaku untuk orang yang mau berevolusi, bahkan di dunia yang bisa dikatakan menuju peradaban yang penuh dengan evolusi dan seleksi yang lebih ketat, dunia baru yang dipenuhi dengan hal yang mulai seperti imajinasi dan mimpi.

Makan atau dimakan, bahkan aturan hukum rimba juga mulai berlaku di dunia yang tidak bisa dikatakan sebagai dunia yang damai saat ini. Apa tujuan Sang Pencipta memberikan hukuman di dunia ini daripada di akhirat? Bagaimana dengan orang yang meninggal lebih awal dari manusia yang kini telah berevolusi menjadi manusia super? Apakah mereka memulai hukuman juga? Ataukah mereka sedang menikmati keindahan yang ditawarkan dalam tidur abadi mereka?

Kalau dipikir-pikir itu adil bagi manusia yang hidup? Bukan. Tentu saja tidak! Namun, Tuhan pasti punya alasan mengapa Dia harus melakukan itu. Pengampunan manusia? Pertobatan manusia? Atau sesuatu yang lain? Semuanya akan terjawab bagi mereka yang bisa mendaki ke puncak menara.

avataravatar
Next chapter