"Sepertinya semua orang masuk dengan selamat," kata salah satu pria yang mengenakan setelan hitam.
"Kamu benar. Tugas kita sekarang adalah menunggu dan berharap mereka semua kembali dengan selamat." Pria lain juga menjawab.
Orang-orang itu disebut sebagai Penjaga Gerbang. Mereka adalah orang-orang yang bekerja di bawah asosiasi sebagai penjaga gerbang menara dan mengawasi Bellator masuk dan keluar. Mereka juga memiliki kemampuan selayaknya para Bellator lainnya. Bahkan mereka juga memiliki kesempatan untuk bergabung dalam sebuah party dalam upaya penaklukan. Namun tentu saja data dari mereka akan dirahasiakan oleh pihak asosiasi dan hanya orang-orang tertentu yang mengetahui data lengkap dari para Penjaga Gerbang.
Setiap orang atau pihak yang ingin melakukan penaklukan harus terlebih dahulu mendaftarkan diri pada asosiasi. Setelah itu, ketika mereka hendak memasuki gerbang, para Penjaga Gerbang akan melihat daftar penaklukan hari itu dan orang-orang yang terlibat. Ini untuk mencegah penyusup yang dapat mengganggu penaklukan dan menyebabkan kematian.
"Apa yang kamu lakukan? Kamu terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu." Salah satu Penjaga Gerbang memperhatikan temannya yang diam menatap gerbang menara seolah sedang memikirkan sesuatu.
"Ah, tidak. Aku hanya tak sengaja untuk memikirkan bagaimana jadinya Galam setelah keluar dari gerbang itu." Pria itu hanya menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari gerbang raksasa di depannya.
"Bellator terlemah di peringkat E hanya karena kemalangannya mendapatkan kemampuan yang tidak terlalu berguna dalam pertempuran. Yah, kita hanya bisa berharap Galam dan yang lainnya bisa kembali dengan selamat."
"Kau benar. Kurasa aku terlalu banyak berpikir hari ini."
Mereka berdua saling berpandangan lalu tertawa bersama. Akhirnya mereka kembali ke posisi masing-masing dan berharap penaklukan kali ini sukses.
***
"Jadi, seperti ini di dalam Elevator Menara," kata salah satu Bellator ketika mereka sudah memasuki bagian dalam Elevator Menara.
"Apakah kamu baru mengikuti dalam penaklukan kali ini?" Bellator lain menanggapi kata-kata orang itu.
"Ya, ini pertama kalinya bagiku. Aku merasa gugup bahkan hanya dengan berada di sini."
Semua orang tampak gugup dan cemas. Bagi yang baru pertama kali mengikuti penaklukan, pengalaman ini mereka jadikan sebagai tantangan sekaligus ujian diri. Apakah mereka layak menjadi Bellator atau tidak. Sebagian besar dari mereka memilih untuk mundur setelah kembali dari penaklukan pertama mereka.
"Semuanya, aku tahu kalian gugup. Tapi sekarang, kita tidak punya waktu untuk itu. Aku harap kalian bisa menunjukkan kemampuan terbaik kalian dalam penaklukan ini dan pulang dengan kemenangan!" Suara Andras menggelegar.
Ia berusaha menumbuhkan semangat di kalangan Bellator yang ada dalam party yang ia pimpin, terutama para Bellator pemula. Meski begitu, Bellator pemula itu bisa dikatakan lebih kuat dari Galam. Hanya saja pengalaman mereka di dalam menara tidak bisa dibandingkan dengan pengalaman Galam.
Andras kemudian mendekati kristal raksasa di tengah ruangan. Dia meletakkan tangannya di permukaan kristal mengambang yang mengeluarkan cahaya biru. Kristal raksasa itu bernama Kristal Mana. Kristal tersebut memiliki mana dan sihir yang berguna untuk menjaga agar menara ini tetap berdiri kokoh. Kristal Mana di Elevator Menara tidak dapat dihancurkan bahkan dengan senjata terkuat.
Ketika Andras melepaskan tangannya dari kristal, tiba-tiba lantai ruangan itu menyala memperlihatkan lingkaran sihir raksasa dengan cahaya ungu. Para pemula tampak terlihat ketakutan dan mengira bahwa lingkaran sihir itu adalah sebuah jebakan.
"Jangan khawatir. Lingkaran sihir ini akan segera membawa kita ke lantai 20. Ini adalah sihir teleportasi di Elevator Menara." Andras menjelaskan tentang lingkaran sihir setelah melihat beberapa anggota party yang terlihat sedikit terkejut dan ketakutan.
Setelah sihir teleportasi diaktifkan, mereka semua akhirnya tiba di lantai 20. Ternyata, kedatangan mereka di lantai 20 sepertinya sudah diperhatikan oleh penghuni lantai itu. Hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa monster yang mengelilingi mereka tepat setelah mereka mencapai lantai 20.
"Sepertinya kita mendapat sambutan yang meriah," kata Varos yang sudah dalam posisi bertarung.
Dengan arahan Andras, mereka semua mulai melawan monster di depan mereka. Satu per satu monster di lantai mulai dikalahkan oleh Bellator. Tentu saja, Galam juga berjuang untuk melindungi dirinya sendiri agar tidak terlalu terluka.
Pertempuran sengit berlangsung lama, tetapi para Bellator berhasil memenangkan pertempuran dan mereka berhasil membunuh semua monster yang mengelilingi mereka. Melihat Galam terluka, Sana dengan cepat berlari ke arahnya dan mengaktifkan kemampuan Penyembuh miliknya untuk menyembuhkan luka di tubuh Galam.
"Terima kasih," kata Galam dengan senyum tulus.
Sana hanya memasang wajah kesal melihat apa yang dilakukan Galam.
"Varos, kamu masih belum mati? Kupikir setelah ini aku akan keluar menangisi kematian salah satu temanku," kata Andras melihat Varos yang sedang mencabut pedangnya dari perut salah satu monster.
"Sialan! Tidakkah kamu melihat aksiku yang luar biasa? Ini lebih mudah dari yang kukira!"
Keduanya kemudian tertawa bersama seolah tidak ada beban dalam tawa mereka. Galam yang memperhatikan mereka hanya bisa terdiam dan terheran-heran. Mereka berdua berhasil mengalahkan begitu banyak monster tanpa mengalami luka di tubuh mereka.
"Galam, apa kamu tidak punya niat untuk berhenti sebagai Bellator?" tanya Sana sambil terus mengobati luka di tubuh Galam.
"Aku tidak punya alasan untuk memiliki niat seperti itu, Sana. Lagi pula, bukankah ini menyenangkan?" Lagi-lagi Galam menjawab dengan enteng dan diakhiri dengan senyuman.
Sana kesal dengan jawaban Galam kali ini. Dia sangat marah sehingga dia memutuskan untuk menghentikan kemampuannya dan memukul Galam dengan tongkatnya.
"Sana!! Apa kau tidak tahu bahwa tindakanmu menyakitiku lagi?!"
"Jangan khawatir! Bukankah kau akan lebih cepat bertemu Sang Pencipta jika mati daripada memanjat menara, kan."
Di sisi lain, Andras menemukan benda yang jatuh setelah mayat monster menghilang. Andras kemudian mengambil benda tersebut, wajah bahagia Andras terlihat setelah ia mengambil benda tersebut.
"Hah, ini dia! Ini dia, item yang akan kamu dapatkan dari membunuh para monster dan item itu akan keluar dari mayat monster, Magic Stone." Andras melihat benda itu dengan seksama.
Satu Magic Stone berukuran sedang yang jatuh dari mayat monster bisa bernilai jutaan. Apalagi jika itu adalah Magic Stone yang besar, tetapi cukup langka. Magic Stone sendiri dikategorikan menjadi empat tingkatan, yaitu Small Magic Stonel, Middle Magic Stone, Giant Magic Stone, dan yang paling langka dari semuanya, Transcendent Magic Stone. Itu hanya muncul di lantai 25 ke atas dan sangat sulit diperoleh.
Magic Stone dari penaklukan ini akan dibagi sesuai dengan tingkat kontribusi masing-masing anggota party. Bagi Galam sendiri, kontribusinya dianggap paling kecil karena perannya hanya sebagai Porter dan Bellator berpangkat E. Biasanya, dia akan mendapatkan setidaknya 5 hingga 10 Small Magic Stone. Meski begitu, setidaknya benda itu masih bisa menopang hidup Galam dan berobat adiknya.
"Hei, lihat apa yang kutemukan di sini!" Suara anggota party menyela semua orang.