webnovel

BAB 18 . TEMBAKAN UNTUK MANTAN

DOR!

Sahrul segera mendobrak pintu gudang dengan tubuhnya.Dia berhasil melumpuhkan para anak buah Mutiara yang berjaga di luar gudang.

Pintu gudang terbuka.

Rehan sudah bersimbah darah.Bahu kanannya terkena tembakan.Rehan jatuh pingsan.

Mutiara memegang pistolnya.Pistolnya masih memiliki banyak peluru.Dia hendak menembak dada Rehan.

"Hentikan!"seru Sahrul."Jangan lakukan itu!"

"Jangan ikut campur,Sahrul."kata Mutiara."Kita sudah sepakat untuk tidak mencampuri urusan masing-masing."

"Jangan jadi pembunuh,Mutiara."kata Sahrul mengingatkan.

Sahrul mendekati Mutiara.

"Biarkan dia dengan pengkhianatannya."kata Sahrul.

"Rasanya sakit dikhianati,Sahrul."kata Mutiara.

"Aku tahu.Aku belum lama merasakannya."kata Sahrul.

Sahrul menceritakan semua pengakuan Nadia kepada Mutiara.Sahrul menjelaskan bahwa pengkhianatan Nadia sangat melukainya.Dan solusi dari luka itu adalah memaafkan.

"Aku tak semulia dirimu,pria berhati lembut."kata Mutiara.

"Kumohon,Mutiara."kata Sahrul sepenuh hati."Jika kau jadi pembunuh bagaimana dengan bisnismu?.Polisi akan menangkapmu.JBWO akan hancur."

Mutiara meneteskan airmatanya.JBWO adalah bisnis yang dia rintis dengan keringatnya sendiri.

"Allah memahamimu,Mutiara.Kau tidak sendirian.Allah bisa menyelesaikan semua masalahmu."kata Sahrul lagi.

Allah.

Mendengar nama Tuhan disebut membuat hati Mutiara luluh.Tangannya lemas.Pistol terjatuh dari tangannya.Sahrul segera mengambil pistol tersebut.

Sahrul menggendong tubuh Rehan dan membawanya ke dalam mobilnya.Dia memberitahu Mutiara untuk segera pergi dari tempat ini bersama para anak buahnya.Sahrul khawatir polisi bisa mengetahui semua ini.Mutiara menuruti saran Sahrul.Setelah itu Sahrul membawa Rehan ke rumah sakit terdekat.

Rehan segera memberikan perawatan medis.Sahrul kemudian menghubungi keluarga Rehan.Mutiara datang tak lama kemudian.Dia bersikap seolah baru saja tahu kalau Rehan mengalami musibah.Pak Zunan dan isteri tiba tak lama kemudian,Nadia juga datang bersama mereka.

Sahrul menceritakan kisah palsu kepada mereka.Pak Zunan tidak puas dengan cerita itu dan langsung menelepon polisi untuk menyelidiki kasus ini.

Rehan telah melewati proses pengobatan.Lukanya sudah dijahit.Dia kini ada di dalam ruang perawatan.Nadia duduk di sampingnya.Selain itu di ruangan tersebut juga ada Pak Zunan,isteri Pak Zunan,Sahrul,dan Mutiara.

"Apa kau tidak tahu siapa yang sudah menculikmu?"tanya Pak Zunan penasaran kepada Rehan.

"Aku tidak tahu,ayah."jawab Rehan bingung.

"Ayah akan menangkap penjahat itu dan menghukumnya."kata Pak Zunan geram.

"Syukurlah kau masih bisa selamat."kata Mutiara kepada Rehan.

"Ya.Aku bersyukur sekali.Wanita itu sangat beringas."kata Rehan ketakutan.

"Jadi,dia perempuan?"tanya Pak Zunan.

"Iya,ayah."jawab Rehan.

"Apa lagi yang kau bisa ingat dari perempuan laknat itu?"tanya Pak Zunan penasaran.

Rehan mencoba mengingat semua yang dialaminya.Mutiara terlihat sangat tenang saat ini.

"Dia memakai topeng,ayah.....suaranya mirip Mutiara tapi.....pasti bukan Mutiara...atau.....entahlah...aku sangat bingung."kata Rehan.

Pak Zunan langsung mengalihkan pandangannya kepada Mutiara.

"Dimana kau saat perkiraan kejadian berlangsung?"tanya Pak Zunan kepada Mutiara.

"Saya di apartemen saya."jawab Mutiara berdusta.

"Apa ada yang bisa membuktikan ucapanmu?"tanya Pak Zunan.

"Entahlah.....saya sedang tidur saking kelelahan bekerja.Tak lama Sahrul menelepon saya dan mengabari kalau Rehan ada di rumah sakit."jawab Mutiara tenang.

"Ayah....jangan securiga itu kepada Mutiara.....dia tidak mungkin menculikku.Dia gadis yang baik."kata Rehan.

Namun akhirnya polisi berhasil melakukan penyelidikan.Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Mutiara yang telah menculik Rehan.Mutiara segera ditangkap saat dia sedang berada di kantor JBWO.

"Dasar perempuan pendusta!"seru Pak Zunan kepada Mutiara saat Mutiara sudah ada di kantor polisi.

"Anak anda yang lebih banyak berdusta kepada saya,pak."kata Mutiara.Kedua tangannya sudah diborgol.

"Apa maksudmu?"tanya Pak Zunan tak mengerti.

Mutiara menceritakan semua pengkhianatan Rehan kepadanya.Semua tentang uang yang dibawa kabur Rehan dan bagaimana Mutiara harus berkorban untuk banyak hal demi Rehan dan Rehan malah membalasnya dengan menghilang begitu saja.

"Aku akan mengganti semua uang yang digunakan Rehan."kata Pak Zunan.

"Bukan uang yang jadi permasalahan,pak.Tapi sikap Rehan yang sangat tidak terpuji."kata Mutiara.

"Jangan banyak bicara.Proses hukum akan berlanjut dan kau akan membusuk di penjara,perempuan anjing!"seru Pak Zunan murka.

Sahrul yang baru mendengar kabar Mutiara yang ditangkap polisi segera ke kantor polisi.Saat Mutiara ditangkap dia sedang ada di rumah orang tuanya.Tak lama kemudian Sahrul sudah tiba di kantor polisi.

Mutiara sudah ada di dalam ruang tahanan.

"Aku akan memastikan kau keluar."kata Sahrul kepada Mutiara sungguh-sungguh.

"Jangan terlalu mengkhawatirkan aku.Mulai hari ini aku memecatmu.Kembalilah ke dunia aslimu,wahai sang pemilik hotel."kata Mutiara sambil tersenyum.

"Kita adalah sahabat,sahabat tidak akan meninggalkan sahabatnya yang sedang kesusahan."kata Sahrul tulus.

Sahrul kemudian menemui Pak Zunan di rumahnya.Pak Zunan menerima kehadiran Sahrul tersebut di ruang tamu rumahnya.

"Saya mohon tolong bebaskan Mutiara."kata Sahrul memohon kepada Pak Zunan.

Pak Zunan yang duduk di hadapannya tersenyum sinis.

"Sudah banyak orang yang kemari memohon-mohon sepertimu ini.Bahkan ada yang sampai menawarkan uang dan berlian.Tapi,sebagai ayah aku tetap tidak terima anakku diperlakukan sekasar itu."kata Pak Zunan teguh.

"Tidak bisakah anda memaafkan Mutiara?"tanya Sahrul.Sahrul tetap mengatakan itu walaupun dia tahu bahwa semua ini bukan pula salah Mutiara seutuhnya.

"Aku sudah memaafkannya tapi proses hukum tetap berlanjut.Rehan harus merana di rumah sakit gara-gara perempuan bermuka setan itu."kata Pak Zunan.

Sahrul emosi mendengar penuturan Pak Zunan yang menghina Mutiara.Namun Sahrul tidak menampakkan emosinya itu di hadapan Pak Zunan.Menurut Sahrul,hinaan Pak Zunan tidak layak dibalas dengan emosi.

"Kalau anda berubah pikiran segera hubungi saya.Saya siap memberikan sebuah hotel milik saya asal anda mau membebaskan Mutiara."kata Sahrul.

"Hotel?.Jangan bercanda.Kau hanya asisten Mutiara yang tidak punya apa-apa."kata Pak Zunan.

Sahrul tersenyum.

"Saya sebenarnya adalah Sahrul pemilik Hotel Sahrul yang tersebar banyak di seluruh dunia.Anda bisa pilih hotel di negara atau kota mana yang ingin anda miliki.Satu hotel untuk kebebasan Mutiara.Ini kartu nama saya.Saya selama ini saya hanya sedang menyamar demi sebuah urusan."kata Sahrul.

Sahrul menyodorkan kartu namanya kepada Pak Zunan.Pak Zunan mengambil kartu nama itu dan mengamati Sahrul dengan seksama.

Akan luluhkah hati Pak Zunan sehingga mau mencabut laporannya?

Sahrul berdo'a dalam hati agar ada keajaiban untuk Mutiara.

...........