webnovel

BAB 19 . HADIRNYA LAGU INDAH

Sahrul kembali menjenguk Mutiara yang ada di penjara.

"Aku sudah menemui Pak Zunan."kata Sahrul di ruang kunjungan.

Dia melihat Mutiara dari balik kaca tebal.

"Lalu apa yang beliau katakan?"tanya Mutiara tenang.

"Beliau akan memberitahukan keputusannya sebentar sore kepadaku"jawab Sahrul.

"Sebaiknya kau jangan terlalu sibuk mengurusku.Perhatikan juga perkembangan perusahaanmu."kata Mutiara.

"Semua sudah kubagi waktunya dengan baik.Aku harap kau bisa segera bebas."kata Sahrul.

"Aamiin."kata Mutiara."Kini aku menyadari satu hal,Sahrul."

"Apa itu?"tanya Sahrul.

Mutiara tersenyum tenang.

"Bahwa meskipun aku benar aku tidak boleh emosi.Meskipun aku benar aku harus bersabar.Tak baik membalas keburukan dengan keburukan."kata Mutiara.

"Kau benar."kata Sahrul.

"Kini image JBWO sudah jatuh karena aku ada di penjara.Banyak klien yang memutuskan kontrak dengan kami.Kami rugi besar.Aku kini menyadari telah sangat gegabah.Seharusnya aku maafkan saja Rehan dan tidak melukainya meskipun sebenarnya Rehan pantas mendapatkan semua perlakuan burukku."kata Mutiara.

"Aku akan membantu sebisaku.Kalau sampai ada PHK,maka para karyawanmu yang di PHK akan aku ajak bekerja di perusahaanku.Kebetulan dunia perhotelan berkaitan juga dengan dunia wedding organizer."kata Sahrul.

"Tak usah repot-repot membantu.Aku jadi tidak enak denganmu kalau begini."kata Mutiara.

"Aku tidak repot sama sekali,sahabatku."kata Sahrul."Aku tulus melakukan semua ini."

"Terima kasih kalau begitu.Tapi sebaiknya kau jangan terlalu baik kepadaku."kata Mutiara.

Sahrul hanya tersenyum mendengarnya.

"Apa kau sudah menemukan pengganti Nadia?.Aku harap kau segera bisa menikah dengan gadis yang baik hati."kata Mutiara.

"Aamiin."kata Sahrul."Saat kau keluar nanti kau bisa membantuku mencarikan calon isteri yang tepat untukku."

"Kalau kau menikah pakai JBWO,ya..."kata Mutiara promosi.

"Tentu saja."kata Sahrul.

Jam besuk Sahrul pun usai.Dia kemudian kembali ke kantornya.Banyak pekerjaan yang menantinya.Emal dengan setia menemaninya dalam bekerja.Sahrul sangat profesional dalam bekerja.Bulan ini ada lagi dua kota yang akan membuka cabang Hotel Sahrul.Sahrul mensyukuri hal itu sebagai karunia dari Allah Yang Maha Pemberi Rezeki.

Pak Zunan kemudian mengirimkan pesan WA kepada Sahrul tepat pukul 05.00 sore.Sahrul yang sedang ada di ruang kerjanya segera membaca pesan tersebut.

Bunyi pesan itu adalah sebagai berikut :

Walaupun dunia ini kau berikan semuanya kepadaku,aku tetap pada pendirianku.Mutiara akan membusuk di penjara.Saya tak akan pernah menarik laporan saya,pemuda kaya.Jangan menghubungiku lagi kalau hanya mau membahas tentang perempuan iblis itu.

Sahrul menghela nafas panjang.Dia menghembuskannya perlahan.Dia tak tahu lagi bagaimana caranya agar bisa membebaskan Mutiara.Dia hanya bisa pasrah dan mengandalkan kekuatan do'a saat ini.

Proses pernikahan Nadia dengan Rehan ditunda karena Rehan masih dirawat di rumah sakit karena luka tembak yang dideritanya.Proses recovery panjang harus dilalui Rehan di rumah sakit lantaran penyiksaan Mutiara kepadanya.Bukannya menyesali perbuatannya kepada Mutiara,Rehan justru sangat murka dan mendukung ayahnya untuk tetap mempertahankan laporannya di kepolisian.

Pak Zunan mengganti semua uang yang digunakan Rehan.Dia mengirim uang tersebut dalam lembaran cek di kantor Sahrul.Anak buah beliau yang membawanya langsung.Sahrul menerima amplop berisi cek tersebut.

Usai menerima amplop itu Sahrul kembali ke penjara untuk menjenguk Mutiara.Kebetulan hari ini ada jam besuk meski itu tidak lama.

"Amplop apa itu?"tanya Mutiara saat melihat Sahrul menunjukkan amplop kepadanya.

"Di dalam ini berisi semua uang yang pernah dipakai Rehan.Ayahnya yang menggantinya.Apa aku harus mengirim uang ini ke rekening JBWO atau rekening pribadimu?"tanya Sahrul.

Mutiara tersenyum mendengarnya.

"Pak Zunan memang tak pernah paham bahwa semua tak seharusnya dinilai dengan uang.Aku memang mengalami kerugian finansial karena anaknya,tapi kerugianku di bidang lain jauh lebih besar daripada kerugian finansialku itu.Kalau hanya mengharap ganti rugi uang dari Rehan tentu aku tak perlu repot menyiksa Rehan.Apakah lelaki memang diciptakan untuk tidak memahami perasaan wanita?"tanya Mutiara.

Sahrul tidak bisa menjawab pertanyaan Mutiara tersebut.

"Sahrul,sumbangkan semua uang itu kepada yang membutuhkan.Aku tak butuh uang itu."kata Mutiara.

"Kau serius?"tanya Sahrul tak yakin.

"Aku serius."jawab Mutiara.

"Jumlahnya ratusan juta,Mutiara....."kata Sahrul."Kau bisa menggunakannya untuk modal usaha.Ingat JBWO sedang kritis dan kau bisa menggunakan uang ini untuk dana cadanganmu."

"Aku tidak mau menggunakan uang itu,Sahrul."kata Mutiara.

Sahrul tak bisa berkata-kata.Perlahan seperti ada angin berhembus pelan yang bertiup.Lagu-lagu indah seolah mengalun merdu di telinganya.Dia merasa sudah jatuh hati kepada Mutiara.Dia mencintai kekuatan hati yang dimiliki gadis ini.Tidak semua wanita bisa menolak uang ratusan juta rupiah.Tidak semua wanita bisa tetap tenang meski berada di dalam penjara.Tidak semua wanita bisa seperti Mutiara.Dan karena itu Sahrul jatuh hati.

"Kenapa diam saja,Sahrul?"tanya Mutiara heran.

Sahrul tersadar dari lamunannya.Mutiara yang mengenakan baju tahanan terlihat seperti seorang puteri cantik bergaun indah di mata Sahrul.

"Baiklah.Aku akan menyumbangkan semua uang itu kepada yang membutuhkan."kata Sahrul mengalah.

"Terima kasih atas bantuanmu.Dan satu lagi tolong jangan sampaikan kepada siapapun kalau uang itu berasal dariku."kata Mutiara.

"Haruskah?.Imagemu akan baik kalau kau orang tahu kalau semua ini darimu."kata Sahrul.

"Aku takut riya,Sahrul."kata Mutiara."Imageku memang bisa bagus tapi aku khawatir aku bisa mengharap lebih dari itu.Aku takut hatiku bisa meminta untuk dipuji karena hal itu."kata Mutiara.

Sahrul semakin mencintai gadis yang ada di hadapannya ini.Jam besuk sudah usai.

Sahrul segera menemui salah satu karyawannya.Sahrul memang memiliki sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendanaan pendidikan bagi mereka yang tidak mampu.Melalui Yayasan Sahrul Peduli (YSP) itulah dia menyalurkan semua uang Mutiara tersebut.Dan sesuai amanah dari gadis yang sangat dicintainya itu,Sahrul merahasiakan nama donatur dari pengelola yayasan.

..............