webnovel

BAB 17 . MANTAN YANG MENANGIS

Mutiara menghentikan laju mobilnya.Para anak buahnya mengangkat tubuh Rehan yang masih tak sadarkan diri di dalam sebuah gudang.Mutiara masuk ke dalam gudang itu.Para anak buahnya menunggu di luar.Mutiara mengunci pintu gerbang dari dalam.

Tubuh Rehan terbaring di atas lantai gudang yang kotor.Mutiara menginjak wajah Rehan pelan.Wajah ini cocok digunakan sebagai alas kaki.Mutiara ingin menginjak-injak wajah itu sepuas hatinya.Namun dia masih bersabar.

"Bangun!"seru Mutiara sambil menendang lutut Rehan.

Rehan belum terbangun.

Mutiara mengambil solar yang ada di dalam drum terbuka di gudang tersebut dengan sebuah gayung yang ada di samping drum.Dia menumpahkan segayung solar di seluruh tubuh pemuda tersebut.

Rehan tersadar.

Tubuhnya basah dengan solar.Pekat.Kedua tangannya terborgol.Kakinya juga terikat.

Dia tidak bisa mengenali Mutiara karena gadis itu saat ini menggunakan topeng yang menutupi wajahnya.

"Siapa kau?!"seru Rehan emosi.

"Apa kabar,lelaki gila?"tanya Mutiara ketus.

Rehan seperti bisa mengenali suara tersebut.

"Apa kau Mutiara?"tanya Rehan menebak.

Mutiara tidak menjawab pertanyaan Rehan.Rehan mencoba bangkit dari baringnya.Mutiara datang menahannya dengan menginjak kembali wajah Rehan dengan pelan.Rehan ingin berontak tapi dia khawatir gadis ini akan semakin menginjak-injak wajahnya dengan tenaga ekstra.

"Rehan.....kau adalah orang yang telah melakukan banyak kesalahan kepadaku."kata Mutiara emosi.

"Apa kesalahanku kepadamu?"tanya Rehan tak mengerti.Karena Mutiara tidak menjawab pertanyaannya dia jadi ragu apakah gadis ini benar Mutiara atau bukan.

Mutiara meletakkan kakinya di lantai.Dia kemudian mendudukkan Rehan di lantai.

"Tanyakanlah kepada rumput yang bergoyang apa kesalahanmu yang sebenarnya,Rehan."kata Mutiara ketus.

Mutiara lalu menampar Rehan.Tamparan yang sangat keras sampai-sampai hidung Rehan mengeluarkan darah.

"Kau memang perempuan jahat!"seru Rehan keras.

"Kau yang jahat,Rehan!"balas Mutiara.

Mutiara kembali menampar Rehan.Kali ini mulut Rehan mengeluarkan darah.Mutiara tersenyum penuh kemenangan.Dia puas telah memberi pelajaran kepada lelaki yang suka menganggap remeh seorang perempuan.

Mutiara muak ingin menyiksa Rehan.Dia kemudian mengambil sebuah tang yang ada di atas meja.Dia memaksa Rehan untuk membuka mulutnya.Rehan berontak namun dia harus kalah lantaran tenaga Mutiara yang sangat kuat.Mutiara kemudian mencabut satu gigi depan Rehan saat itu juga.Rehan berteriak kesakitan.Dia sudah ompong.Giginya dibuang oleh Mutiara jauh sekali dari pandangannya.

Mutiara tentu tak bisa lupa kalau Rehan telah menipunya.Banyak uang Mutiara yang bernilai ratusan juta dibawa lari oleh Rehan.Bahkan demi membantu Rehan,Mutiara harus kehilangan 3 bisnisnya yang lain.Rehan menghilang begitu saja dari hadapannya kala itu.

Mutiara ingin menagih utang itu saat ini,namun dia tidak melakukannya.Dia akan melakukannya nanti saat dia tak ada disini.Saat ini Rehan tidak tahu kalau dia adalah @_setiaputeri dan lebih baik seperti itu.

"Apa kau adalah Ifa?"tanya Rehan kemudian.

Mutiara baru mendengar nama itu.

"Ifa.....maafkan aku.....aku sudah salah menyuruhmu melakukan aborsi...hari ini aku akui kalau kau hamil karena diriku....."jawab Rehan.

Rehan menyangka Mutiara adalah Ifa.Dia menyangka Ifa sudah melakukan aborsi.

"Aku bukan Ifa,Setan!"seru Mutiara.

Mutiara tak menyangka Rehan memiliki banyak kekasih selain dirinya.Mutiara pikir hanya ada Nadia dan dirinya ternyata itu semua keliru.

"Atau kau Isyana?"tanya Rehan lagi.

Mutiara menggeleng-gelengkan kepala saking herannya.Rupanya Rehan memang playboy yang pantas untuk dibunuh.

"Aku akui Isyana...aku meninggalkanmu kala itu karena aku sudah jatuh cinta kepada Gita....maafkan aku.Ampuni aku."kata Rehan memelas.

"Sebenarnya ada berapa orang koleksi kekasihmu,Lelaki Setan?!"seru Mutiara emosi.

Rehan terdiam.Kali ini dia menangis minta untuk dikasihani.

"Siapapun kamu,aku minta maaf.....tolong maafkan aku.Aku salah."kata Rehan dalam tangisnya.

Mutiara malah menampar Rehan lagi.Rehan tak bisa membalas.Wajahnya sudah memerah.Mutiara lalu menendang tubuh Rehan.Tubuh Rehan kembali terbaring.Benturan jatuhnya lumayan keras juga.

"Ampuni aku...."kata Rehan berusaha bangkit namun Mutiara sudah menahan tubuh Rehan dengan kakinya sehingga pemuda itu sulit untuk bergerak."Apa yang harus aku lakukan agar kau mau mengampuniku?"

Mutiara tersenyum sinis di balik topengnya.Dia kemudian mengambil sebuah rotan yang sudah disiapkan oleh salah satu anak buahnya sebelum mereka kemari.

Rotan itu kemudian digunakan Mutiara untuk mencambuk sekujur tubuh Rehan.Rehan meraung kesakitan.Mutiara tidak iba sama sekali.Dia terus mencambuk mantan kekasihnya itu semakin sering dan semakin keras.

"Ampuni aku...kumohon...."kata Rehan lemah.Dia merasa tulang-tulangnya sudah banyak yang patah.

Mutiara meletakkan cambuk rotannya di atas meja.Dia lalu menyiram Rehan kembali dengan segayung solar.

"Awalnya aku hanya berniat untuk menyiksamu"kata Mutiara sangar.

Rehan semakin ketakutan.

"Tapi,sebaiknya aku perlu mengubah niat itu."kata Mutiara sadis.

"Ya....ubahlah.....Kumohon jangan siksa aku.....Aku janji akan memberimu banyak imbalan asalkan kau mau membebaskan aku."kata Rehan lemah.

Mutiara tersenyum sinis.

"Aku memang tidak mau lagi menyiksamu,aku mau membunuhmu."kata Mutiara dingin.

"Jangan begitu....Kumohon..."kata Rehan panik dan ketakutan.

Mutiara kembali membangunkan tubuh Rehan.Rehan kembali duduk.Dia sangat ketakutan,keringat dingin membasahi sekujur tubuhnya.Kali ini dia kembali menangis.

"Menangislah...."kata Mutiara sadis.

"Kumohon....Kumohon bebaskan aku.....Aku janji tidak akan lapor polisi.Aku salah...Siapapun kamu aku akui aku salah.....Tolong maafkan aku....."pinta Rehan dalam tangisnya.

"Ada pesan terakhir yang mau kau sampaikan?"tanya Mutiara sambil mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

Sebuah pistol.

".......Kumohon.....jangan tembak aku....Sebentar lagi aku akan jadi ayah...Calon isteriku sedang mengandung anakku.Kumohon jangan jadikan anakku sebagai anak yatim.Jangan kasihani aku,tapi kasihanilah anakku."kata Rehan memohon.

Nadia hamil?

Lelaki yang dulu sangat dicintainya telah menghamili perempuan lain lebih dari satu kali?.Perih batin Mutiara.Airmatanya menetes.

Mutiara kemudian mendekatkan mulut pistol di kepala Rehan.Rehan menggigil ketakutan.Mutiara siap menembak kepala lelaki binatang ini.

......