webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
387 Chs

Chapter 75 - Mahora Festival 38

Di salah satu kafe terbuka yang ada di Mahora.

"Tak kusangka rekaman pertandingan dari Mahora Budokai menyebar begitu cepat di internet," Kata Nijuin salah satu guru penyihir di Mahora. "Padahal kalau tidak salah Chao sendiri yang bilang kalau tidak boleh ada kamera di kuil Tatsumiya, tapi sekarang kenapa rekaman ini bisa ada di internet? Gundolphiny apa rekaman ini tidak akan menjadi masalah?"

"Mungkin ya, mungkin juga tidak," Kata Gundolphiny. "Paling parah orang-orang yang menonton video itu akan menganggapnya sebagai video beladiri yang ditambahkan CGI."

"Tapi Takamichi mau bertarung serius begitu melawan Negi," Kata Seruhiko. "Padahal yang menjadi lawannya adalah anak kecil berumur 10 tahun."

"Takamichi tidak punya pilihan lain," Kata profesor Akashi ayahnya Yuna. "Karena itu pertandingan antar pria."

"Profesor Akashi hentikan candaanmu itu," Kata Touko Mizunoha guru kendonya Setsuna.

"Apa Mahora Budokai tidak akan menjadi masalah Touko?" Tanya Profesor Akashi.

"Kepala Sekolah sudah memberi izin untuk turnamen ini," Jawab Touko. "Tapi kalau soal Mahora Budokai akan menjadi masalah atau tidak aku sendiri belum tahu."

"Sponsor dari Mahora Budokai adalah Chao Ling Shen teman sekelas dari putriku," Kata Profesor Akashi. "Gadis jenius yang berbahaya."

"Itu benar, Chao adalah gadis yang berbahaya," Kata Touko. "Dia sudah beberapa kali tertangkap mengawasi pembicaraan kita, dan apa tujuan dia melakukan itu sama sekali belum jelas."

'Yang membuatku penasaran ialah munculnya kata sihir yang berulang dan tidak wajar di video itu, meskipun menurutku itu tidak terlalu berbahaya.' Kata Touko dalam hati.

"Setidaknya kita harus menghubungi Kepala Sekolah dan mengirim seseorang untuk mengawasi Mahora Budokai," Kata Profesor Akashi. "Touko hubungi Shaaktee, suruh dia pergi ke kuil Tatsumiya untuk mengawasi Mahora Budokai."

"Baik Profesor Akashi," Kata Touko.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di sebuah kafe yang berada di atas atap sebuah gedung.

"Baik," Kata Shaaktee biarawati dari gereja Katolik di Mahora. "Aku akan segera pergi ke kuil Tatsumiya untuk mengawasi Mahora Budokai."

"Sister Shaaktee ada apa?" Tanya Misora Kasuga salah satu muridnya Negi yang memakai pakaian biarawati sama dengan Shaaktee.

"Kita mendapat perintah untuk melakukan pengawasan di Mahora Budokai," Jawab Shaaktee.

"Lalu bagaimana dengan tugas kita untuk mencegah pernyataan cinta?" Tanya Misora.

"Pengganti kita akan segera datang," Jawab Shaaktee. "Jadi sebaiknya kalian berdua juga berhenti makan dan bersiap untuk pergi Misora, Kokone!"

"Uuh sister Shaaktee tegas dan disiplin seperti biasa," Kata Misora.

"Mmm," Kata Kokone rekan Misora yang masih kecil dan sedang duduk di atas pundak Misora.

"Kalian berdua itu masih hijau dan kurang pengalaman," Kata Shaakte. "Makanya aku tegas pada kalian berdua."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di dalam gorong-gorong besar, yang ada di bawah kuil Tatsumiya.

Klon Shirou sedang sibuk melawan Chao dan Mana secara bersamaan. Chao menyerang Shirou menggunakan pukulan kungfu yang diperkuat dengan sihir dan sarung tangan yang dialiri listrik. Sedangkan Mana menyerang Shirou dari jarak jauh dengan menembakkan peluru menggunakan dua buah desert eagle.

Kombinasi serangan dari Chao dan Mana, benar-benar membuat klon Shirou terdesak. Karena Shirou harus menghindari peluru dan pukulan dari Chao secara bersamaan.

"Bisa bertahan lebih dari 5 menit melawan kami berdua," Kata Chao. "Kemampuan bertarungmu sungguh hebat Shirou-kun, tapi sampai kapan kau bisa bertahan?"

"Chao benar Emiya-san," Kata Mana. "Lebih baik kau menyerah saja, tidak mungkin kau bisa mengalahkan kami berdua!"

"Kalau aku belum mencoba kita belum tahu bukan," Kata klon Shirou. "Lagipula aku sama sekali belum serius melawan kalian berdua, karena aku tidak suka melukai wanita. Kalian berdua juga sama bukan, kalian tidak serius karena kalian berdua hanya berusaha untuk membuatku pingsan sedari tadi. Setelah aku menganalisa pola dari serangan kalian berdua."

"Kau menyadari hal itu rupanya," Kata Chao. "Benar, kami berdua hanya berusaha untuk membuatmu pingsan. Agar kau tidak menggangu rencanaku, aku tidak punya niat membunuh seseorang. Membunuh bertentangan dengan prinsipku!"

"Sayangnya aku tidak berniat tertangkap olehmu Chao," Kata klon Shirou sambil menghilangkan Kanshou dan Bakuya dan bergerak menjauh dari Chao dan Mana menggunakan Quick move. "Trace On!"

Mana dan Chao terkejut karena secara mendadak klon Shirou menggunakan quick move untuk menjauh dari mereka berdua. Chao dan Mana yang masih terkejut tidak sadar kalau klon Shirou sudah memproyeksikan sesuatu di tangan kirinya menggunakan tracing.

Shirou memproyeksikan busur milik Archer di tangan kirinya dan pedang explosion dari TCM di tangan kanannya.

"Hancurkan dan meledaklah! Explosion!" Shirou yang sudah berada di jarak cukup jauh melepaskan pedang explosion yang ia gunakan sebagai anak panah, menggunakan busur milik Archer. Dan pedang explosion melesat cepat tepat ke arah Mana dan Chao.

"Menggunakan pedang sihir explosion yang ada dalam legenda Mundus Magicus sebagai anak panah untuk menyerang!" Kata Mana. "Apa dia sudah gila kalau pedang itu bisa membuat tubuh kita berdua hancur berkeping-keping!"

"Cih!" Kata Chao. "Aku tidak menyangka kalau Shirou-kun akan menggunakan serangan dengan daya hancur yang besar, padahal dia tahu kalau saat ini kita berada di tempat yang sempit!"

Serangan cepat dari klon Shirou tentu saja dilihat oleh Mana dan Chao. Mereka berdua berlari cukup jauh setelah melihat pedang explosion yang melesat cepat ke arah keduanya. Karena mereka berdua tidak siap untuk menahan serangan dari Shirou yang memiliki daya hancur yang kuat, sebab keduanya hanya melakukan persiapan untuk membuat Shirou pingsan.

Yang tidak Chao dan Mana sadari ialah kalau klon Shirou menggunakan pedang explosion bukan untuk melukai Chao dan Mana, melainkan untuk menakut-nakuti keduanya. Lagipula kekuatan ledakan yang ada pada pedang explosion yang ia buat sebagai anak panah. Hanya cukup untuk membuat tirai asap dan sama sekali tidak bisa untuk melukai seorang pun.

Ketika pedang explosion yang ditembakkan oleh klon Shirou menyentuh tanah, muncul asap dalam jumlah yang amat banyak. Membuat penglihatan Mana dan Chao terhalang oleh asap, klon Shirou langsung lari menjauh setelah Mana dan Chao tidak bisa melihat dirinya. Klon Shirou tersenyum dan ia merasa senang, rencana yang dibuatnya untuk melarikan diri benar-benar berhasil.

Ketika tabir asap sudah mulai menghilang Chao dan Mana melihat ke arah tempat klon Shirou berdiri sebelumnya dimana sekarang klon Shirou sudah tidak ada sama sekali.

"Sial! Kita ditipu olehnya!" Kata Mana. "Serangan yang dilakukannya tadi ternyata hanya sebagai pengalihan supaya ia bisa melarikan diri."

"Ahahahaha bisa-bisanya aku yang biasanya menipu dan mempermainkan orang, tertipu!" Kata Chao yang bingung harus merasa kesal atau senang. "Aku terlalu meremehkan Shirou-kun rupanya."

"Apa yang harus kita lakukan Chao, dia bisa mengganggu rencanamu kalau ia melaporkan apa yang dilihatnya pada Kepala Sekolah," Kata Mana.

"Tidak usah khawatir," Kata Chao. "Dia berlari ke bagian dalam dari saluran air yang penuh dengan lorong yang berliku-liku. Butuh waktu berjam-jam untuknya supaya ia bisa keluar dari saluran air ini, jadi aku masih punya waktu yang cukup untuk kabur setelah Mahora Budokai selesai dilaksanakan."

"Kalau semuanya masih berjalan sesuai dengaan rencanamu dan kau merasa puas baguslah," Kata Mana. "Kepuasan pelanggan adalah kesenangan untukku."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Setelah pertandingan ke -8 yang hanya berjalan sebentar saja, sudah saatnya pertandingan ke -9 antara peserta Colonel Sanders melawan peserta Alucard akan segera dimulai!" Kata Kasumi. "Kedua peserta diharap segera datang ke arena!"

Shirou yang mendengar pemberitahuan Kasumi berjalan secara perlahan menuju ke arena. Tidak seperti Albiero yang muncul secara mendadak di atas arena, berlagak seolah-olah dia adalah seorang peserta yang misterius.

"Karena kedua peserta sudah tiba di arena, maka pertandingan ke -9 dimulai!" Teriak Kasumi.

'Aku berterimakasih padamu karena sudah membuat tubuh asliku terluka Shirou-kun,' kata Albiero melalui telepati.

'Aku minta maaf karena sudah membuatmu terluka, tapi kau berani membantu Asuna-san di pertandingan. Kurasa itu tidak adil bagi Setsuna-san, makanya mau tidak mau aku harus menganggu telepati yang kau lakukan dengan Asuna-san,' Kata Shirou.

'Rencanaku bertanding dengan Negi-kun di final juga jadi gagal karena Takamichi mengalahkan Negi-kun,' Kata Albiero. 'Aku terluka dan rencanaku gagal, hari ini benar-benar hari yang sial untukku.'

'Kau berencana bertanding dengan Negi di final Mahora Budokai?' Kata Shirou. 'Apa yang sebenarnya kau rencanakan!'

'Nanti juga kau tahu sendiri di pertandingan ini karena kebetulan kau juga putranya Nagi,' Kata Albiero. 'Kurasa kau bisa menggantikan Negi-kun dan memberi kejutan pada Nagi.'

'Memberi kejutan pada ayahku?' Kata Shirou. 'Apa maksudmu?'

'Sudah kubilang kau akan tahu dengan sendirinya,' Kata Albiero. 'Karena itu ayo kita bertarung!'

Author Note: Support saya di Pa.treon.com/Raylight25