webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
387 Chs

Chapter 74 - Mahora Festival 37

"Peserta Setsuna, adalah pemenangnya!" Kata Kasumi. "Sungguh pertandingan yang luar biasa!"

"Se-Setsuna-san, tadi aku," Kata Asuna.

"Kau sudah tidak mengamuk dan menjadi tenang kembali," Kata Setsuna. "Syukurlah Asuna-san, kau sudah kembali menjadi normal. Karena tadi amukanmu benar-benar membuatku kesulitan."

"Aku memenangkan taruhan ini!" Kata Evangeline. "Sekarang beritahu aku soal apa yang ketahui soal Nagi!"

"Aih, aih kau memang tidak sabaran Evangeline," Kata Albiero. "Baiklah aku akan memberitahumu sekarang apa yang kuketahui soal Nagi."

Evangeline merasa heran dengan Albiero, karena ia mau langsung memberitahu informasi mengenai Thousand Master yang sangat ia inginkan tanpa melakukan keisengan sama sekali. Ditambah suara Albiero yang terdengar seperti orang yang terluka parah semakin menambah kecurigaan Evangeline.

"Secara sederhana," Kata Albiero. "Saat ini Nagi masih..."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di ruang tunggu peserta tepat setelah pertandingan Asuna dan Setsuna berakhir.

"Se-Setsuna maafkan aku!" Kata Asuna sambil menundukkan kepalanya. "Tadi aku benar-benar tidak sadar dengan apa yang kulakukan, bahkan aku sampai hampir melukaimu!"

"Sudahlah Asuna, aku sudah memaafkanmu," Kata Setsuna. "Lagipula dengan kemampuanmu yang sekarang apa kau berpikir bisa mengalahkanku?"

"Tentu saja tidak," Kata Asuna. "Aku masih butuh banyak latihan untuk bisa selevel denganmu!"

"Kalau begitu berlatihlah lebih giat!" Kata Setsuna. "Karena dalam pertandingan pertama kita dalam memperebutkan cinta dari Shirou-Sama akulah pemenangnya!"

"Untuk selanjutnya aku tidak akan kalah!" Kata Asuna. "Aku pasti bisa mengalahkanmu Setsuna-san!"

"Aku akan menunggu saat itu Asuna-san!" Kata Setsuna. "Tapi aku pasti tidak akan pernah membiarkanmu untuk mengalahkanku!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di bangku penonton dekat Chisame menonton.

"Asuna-san kalah sayang sekali, padahal dia sudah berusaha dengan amat baik!" Kata Negi.

"Jangan bersedih begitu Negi!" Kata Kotaro. "Asuna-Nee sudah bertanding sekuat tenaga, hanya saja level dari Setsuna-Nee memang satu tingkat di atas Asuna-Nee! Jadi wajar saja kalau Asuna-Nee kalah!"

'Pertandingannya barusan juga tidak masuk akal!' Kata Chisame. 'Bagaimana caranya si idiot Asuna memunculkan pedang sebesar itu di tangannya, dengan sulap? Semakin lama aku menonton pertandingan beladiri di Mahora Budokai semakin banyak hal aneh yang kulihat!'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tribun penonton khusus untuk peserta.

"Rupanya Asuna memang tidak mungkin menang melawan Setsu-chan," Kata Konoka.

"100% mustahil menang," Kata Yue. "Setsuna-san berada di level yang berbeda dari Asuna."

"Aku tidak menyangka kalau si bodoh Asuna, sekuat itu," Kata Haruna. "Ditambah pedang yang muncul secara mendadak di tangan kanannya! Dia seperti pemain sulap saja! atau Asuna menguasai 'sihir' karena dia bisa mengeluarkan pedang dari udara kosong!"

Nodoka, Yue dan Konoka tahu cepat atau lambat. Haruna akan mengetahui soal keberadaan sihir, tapi mereka tidak menyangka kalau Haruna akan merasa curiga secepat ini.

"Mungkin Shirou-san atau Setsuna-san yang mengajarinya trik itu," Kata Nodoka yang ingin mengurangi kecurigaan Haruna. "karena aku pernah melihat mereka berdua melakukan hal yang sama untuk menghibur anak-anak di tempat penitipan."

Dalam hal ini Nodoka tidak berbohong, karena sebelumnya Chizuru Naba teman sekelas mereka yang menjadi volunteer di tempat penitipan anak pernah mengajak Shirou dan Setsuna untuk menghibur anak-anak di tempat penitipan, ketika mereka berdua tidak sengaja lewat di depan tempat penitipan. Dan Nodoka tidak sengaja melihatnya.

"Kau melihat Shirou-kun dan Setsuna melakukan trik sulap?" Kata Haruna. "Kau tidak bohong, kan?"

"Haruna kalau kau tidak percaya coba saja tanya pada Chizuru nanti," Kata Yue. "Tadi juga kamu mencurigai Negi-Sensei! Kalau kamu terus menerus mencurigai setiap orang begitu untuk mendapatkan bahan bergosip, tidak akan ada orang lagi yang mau berteman denganmu!"

"Uggh! Aku benci kalau kata-katamu tepat sasaran begitu!" Kata Haruna. "Oke oke, aku tidak akan membicarakan hal ini lagi! Puas?"

"Aku tidak akan berbicara begitu, kalau kau tidak berusaha mencari tahu soal orang lain untuk digosipkan Haruna," Kata Yue. "Kau harus benar-benar harus berusaha untuk merubah sifat burukmu itu!"

"Mustahil untukku!" Kata Haruna. "Berkat kemampuanku bergosip, aku jadi punya banyak bahan cerita untuk manga yang kutulis. Jadi jangan harap aku mengubah sifatku yang satu ini dalam waktu dekat!"

'Kau akan menyesal berkata begitu!'

Haruna mendadak merasa merinding dan kaget, karena tiba-tiba ada suara yang muncul di kepalanya. Keringat dingin mengalir di wajah Haruna, ia melihat ke sekeliling untuk mencari siapa yang berbicara kepadanya. Tapi Haruna tidak menemukan siapapun yang terlihat mencurigakan, dan Haruna merasa benar-benar takut karena suara yang tidak jelas asalnya itu.

"Kau kenapa Haruna? Kenapa mendadak kau jadi terlihat seperti ketakutan begitu?" Tanya Yue.

"Ti-tidak apa-apa Yu-Yue," Jawab Haruna. "Aku cuma merasa merinding secara mendadak, makanya aku terlihat ketakutan."

"Merinding mendadak?" Kata Yue. "Kau ini ada-ada saja, deh."

Tanpa diketahui oleh siapapun, Shirou yang duduk agak jauh di belakang Yue, Haruna, dan Nodoka, sedang tersenyum dengan wajah yang terlihat amat puas. Puas karena ia berhasil memberikan sedikit pelajaran kepada Haruna.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Pertandingan ke -8 antara ahli jujitsu peserya Yamashita Kenichi melawan peserta Evangeline Mc Dowell akan segera dimulai!" Kata Kasumi. "Kedua peserta diharap segera datang ke arena!"

Evangeline berjalan ke atas arena dengan wajah serius tanpa mempedulikan apapun yang ada di sekitarnya. Karena yang ada dalam kepala Evangeline saat ini ialah jawaban dari pertanyaan yang selama bertahun-tahun ada di dalam kepalanya.

Flashback kembali ke sebelum pertandingan ke -8 dimulai.

"Nagi masih hidup sampai saat ini Evangeline," Kata Albiero. "Aku berani menjamin hal itu, akan tetapi Evangeline mungkin pertemuanmu kembali dengan Nagi tidak akan pernah datang."

"Hmm, lagi-lagi kau meramal yang bukan-bukan," Kata Evangeline.

"Kisah lengkapnya akan kuceritakan setelah festival berakhir," Kata Albiero.

"Tapi aku tidak tahu dimana kau tinggal bodoh!" Kata Evangeline. "Bagaimana caranya aku bisa mendengar sisa dari informasi tentang Nagi yang kubutuhkan!"

"Ah, aku lupa memberitahumu dimana aku tinggal," Kata Albiero. "Well tempat tinggalku ada di.."

End of flashback.

"Peserta Evangeline terlihat hanya seperti anak kecil berumur 10 tahun," Kata Kasumi. "Seperti apakah cara peserta Evangeline akan bertarung!"

'Tak boleh menilai seseorang hanya dari penampilan saja,' Kata Yamashita yang merupakan lawan dari Evangeline. "Aku harus berhati-hati.'

"Baiklah pertandingan ke -8 dimulai!" Kata Kasumi.

"Duaaaagh!"

Sebelum Yamashita sempat bergerak untuk menyerang. Evangeline sudah meninjunya tepat di perut menggunakan tangan kirinya.

"Maaf, aku tidak punya waktu bermain denganmu," Kata Evangeline.

Satu pukulan dari Evangeline membuat Yamashita langsung terjatuh ke lantai arena.

"Oooh!" Kata Kasumi. "Satu serangan dari gadis cilik membuat Peserta Yamashita langsung terjatuh dan pingsan! Sungguh suatu hal yang tidak terduga!"

"Kau masih hidup rupanya Nagi, itu hal yang bagus," Kata Evangeline. "Aku tidak dapat bertambah tua, begitu juga denganmu! Asal kau masih hidup suatu saat aku pasti bisa bertemu lagi denganmu! Tunggu aku Nagi!"

"Dengan selesainya pertandingan ke-8 seluruh pertandingan putaran pertama akhirnya selesai!" Kata Kasumi. "Putaran kedua akan dimulai 20 menit lagi! Para peserta diharapkan menikmati waktu rehat yang ada!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Wah ini mengejutkan," Kata clone Shirou. "Tak kusangka ada saluran air sebesar ini di bawah Mahora."

"Iya, di dalam tower di samping arena aku menemukan lorong air ini yang menuju ke tempat Chao menyimpan seluruh robot buatannya," Kata Shikigami Setsuna alias Chibi Setsuna.

"Di tempat itu mungkin Chao menyimpan seluruh alat hasil penemuannya," Kata Clone Shirou.

"Mungkin juga, karena aku tidak melihat terlalu banyak," Kata Chibi Setsuna. "Kalau kita sudah sampai di tempat itu, apa yang akan kita lakukan Shirou-Sama?"

"Mengumpulkan bukti tentunya, dan melaporkannya kepada Kepala Sekolah," Kata Clone Shirou.

"Pantas saja kau tidak mengikuti Mahora Budokai," Kata Chao. "Rupanya kau diberi tugas untuk menyelidiki apa yang kulakukan dari kepala sekolah!"

Clone Shirou dan Chibi Setsuna benar-benar terkejut dengan Chao yang tiba-tiba muncul di belakang mereka berdua. Mereka berdua bingung kenapa Chao bisa tahu mereka berada di lorong air ini.

"Aku tidak menyangka kalau kau akan berada di bawah sini untuk menyelidiki soal Chao, Shirou-kun," Kata Mana.

"Bagaimana kalian berdua bisa tahu kalau aku ada disini?" Kata Clone Shirou.

"Maaf Shirou-kun, tapi aku tidak punya kewajiban untuk memberitahu," Kata Chao. "Karena aku harus mencegahmu mencaritahu lebih dari ini."

"Aku merasa tidak enak padamu Shirou-kun, tapi aku harus membantu Chao menghentikanmu," Kata Mana. "Karena Chao sudah menyewaku!"

"Tampaknya ada banyak hal yang kau sembunyikan di bawah sini Chao," Kata Clone Shirou.

"Apapun yang kusembunyikan bukanlah urusanmu Shirou-kun," Kata Chao. "Saat ini aku tidak punya waktu meladenimu, karena itu aku akan membuatmu diam sebentar setidaknya sampai besok sebelum festival selesai."

"Bagaimana kalau aku menolak?" Tanya Clone Shirou.

"Kau tidak akan bisa menolak Shirou-kun," Kata Mana. "Karena kau tidak punya kesempatan menang kalau melawan kami berdua!"

"Heh, jangan sombong begitu Mana," Kata Clone Shirou. "Karena kau sama sekali tidak tahu apa yang bisa kulakukan!"

"Tidak kami tahu," Kata Chao. "Chachamaru sudah mengumpulkan semua data tentang caramu bertarung Shirou-kun!"

"Ooh begitukah?" Kata Clone Shirou. "Sayang aku harus membuatmu kecewa Chao, karena aku tidak pernah menunjukkan seluruh kemampuanku di hadapan siapa pun! Trace On!"

Kanshou dan Bakuya sudah berada di kedua tangan Clone Shirou, dan dia sudah siap untuk melawan Chao dan Mana.

Author Note: Support me on Pa.treon.com/Raylight25