"Tidak adakah yang memberitahumu tentang betapa bodohnya dirimu, Rain?"
Pertanyaan Hunter itu membuat Rain menggeram kesal.
"Kau mau menantangku bertarung di sini?" sengit Rain.
Hunter mengangkat kedua tangannya. "Bukan itu. Hanya … aku merasa kasihan pada Noah."
"Apa katamu?"
"Lupakan saja," tepis Hunter.
Rain mendecih kasar.
"Tapi, Rain …" Hunter menatap Rain lekat.
Rain menyipitkan mata. "Apa lagi?"
"Jika kau membiarkannya ada di sampingmu karena tidak ingin membuang nyawanya dengan sia-sia, kenapa kau tak membiarkan dia ikut dalam rencana kita dan menggunakannya sebagai umpan untuk Harvey?"
Pertanyaan Hunter itu membuat kepala Rain terasa panas, amarah membakar kepalanya.
"Apa katamu?" Rain menatap Hunter tajam. "Menggunakannya sebagai umpan untuk Harvey?" Rain menggeram marah. "Gadis itu milikku. Aku tak akan menyerahkannya pada siapa pun."
"Menjadikannya umpan bukan berarti menyerahkannya pada Harvey, jadi …"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com