"Zain! Ya ampun, oma kangen sekali."
Dya mendengus, bagaimana mungkin perempuan itu sudah merindukan putranya sedangkan baru kemarin Briani datang untuk mengunjungi putranya itu.
"lihat oma bawa apa untuk zain, maian baru!"
"Tante enggak perelu repot, mainan yang kemarin aja belum semua di buka."
Briani mengabaikan Dya, "Duh repot apanya, kalau memang belum di buka ya enggak apa-apa. yang kemaren biar di simpen dulu. sekarang zain buka mainan baru ini sama oma yuk!"
Briani begitu saja membawa bayi laki-laki itu ke ruang tengah, Dewi yang melihat itu hanya bisa terkekeh.
"Jangan begitu dya, ibu mertua kamu Cuma lagi sayang-sayangnya sama cucu."
Dya mendengus, masalahnya adalah, briani tidak akan sebaik itu mau menyayangi zain yang saat ini menyandang status sebagai ayah purtanya. Dya yakin sekali jika briani mencurigai sesuatu, karena itu ia tidak pernah menyembunyikan zain lagi. Dya perlu mengamati briani dari dekat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com