webnovel

Luffy The OverPower Pirate (Indonesia)

Saat Luffy berumur 7 tahun, Dirinya dari masa depan muncul di hadapannya, dia mengatakan seluruh nakamanya mati di tangan Admiral Akainu tepat setelah dia berhasil mengalahkan Yonkou Kaidou. Ikuti petualangan Luffy versi yang lebih kuat dan lebih pintar, mengulangi perjalanannya dari East blue hingga New World, berharap tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperbaiki kesalahan yang dia buat. Warning: Out of character Luffy! Godlike Luffy! Smarter Luffy! Luffy X Robin. Fanfiction ini bukan ide saya, Fanfiction ini di buat sebelum Dressrosa Arc keluar, sehingga nanti ada cerita yang tidak sesuai dengan Canon.

Denny_mai · Anime & Comics
Not enough ratings
58 Chs

Chapter 22 Little Garden yang Tidak Terlalu Little Part 2

Satu jam kemudian (setelah pertarungan) ...

-------------------

Dorry duduk dan beristirahat. Luffy, yang menyaksikan pertempuran 2 raksasa itu, memujinya. Raksasa itu tertawa menunjukkan rasa terima kasihnya. Kemudian Vivi teringat sesuatu.

"Dorry-san!" Vivi bertanya. "Benarkah Log-post butuh satu tahun penuh untuk merekam medan magnet pulau ini?"

Ekspresi Dorry berubah sedikit lebih serius.

"Tidakkah kalian memperhatikan semua tulang manusia yang lemah di sana?" Dorry bertanya. Ekspresi Vivi berubah menjadi kaget. "Sepertinya setahun di pulau ini terlalu berlebihan untuk manusia. Sebagian besar dari mereka mati sebelum Log pose selesai. Aku tidak tahu mengapa."

----------------------

Flashback:

Nami keluar dari ruangannya dengan wajah yang benar-benar merah.

"Kita harus segera sampai ke Arabasta!" dia mengumumkan.

"Tidak, Nami-san, kita harus membawamu ke dokter!" Vivi memberitahunya.

"Itu benar, Nami-swan!" Sanji membenarkan.

.

.

.

"... Nak, jika kau datang terlambat 1 hari saja, aku mungkin tidak akan bisa menyelamatkanmu. Kau sangat beruntung ..."

----------------------

Mata Luffy membelalak ngeri.

"Tapi, jika kau memang ditakdirkan untuk hidup, maka kau akan bisa pergi! Orang selalu bisa beruntung." Dorry melanjutkan.

'Itu benar. Kami beruntung ... dan kami akan beruntung sekali lagi. ' Luffy berpikir seperti itu dan menjadi sedikit tenang.

"Kurasa kau benar!" Luffy berkomentar dan kemudian mereka tertawa bersama.

Kemudian Dorry meletakkan barel sake yang sudah kosong dan ingin mengambil barel yang masih utuh.

Luffy kemudian menyadari sesuatu.

-----------------

Flashback:

"BERANI-BERANINYA KAU MELAKUKAN INI! MENGANGGU DUEL SUCI SEPERTI INI! JANGAN PIKIR KAU BISA LARI DARI INI MANUSIA"

-----------------

"TIDAK, TUNGGU, DORRY!" Luffy berteriak, mengejutkan ketiga orang yang bersamanya. Dorry lalu meletakkan barel itu kembali ke tanah.

"Ada apa?" tanya raksasa itu bingung. "Kau memberiku ini untuk diminum, kan !?"

"Aku tahu," kata Luffy dan menghela nafas.

"Tapi ada yang sesuatu yang salah dari barel itu." Luffy berbohong. Tapi Itu kebohongan yang baik. Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan barel itu, tetapi Luffy perlu menghentikan Dorry dari meminumnya.

" … Ada yang aneh?" Dorry bertanya dengan bingung. Luffy mengangguk dan berjalan ke barel itu. Luffy memeriksa barel itu. Dorry belum membukanya, jadi Luffy mencoba membukanya. Meskipun Luffy tidak mengharapkan apa-apa, Barel itu secara mengejutkan sangat mudah dibuka, artinya barel ini sudah dibuka beberapa waktu yang lalu dan tidak ditutup dengan rapat.

"Seseorang melakukan sesuatu." Luffy mengumumkan. Ketiga teman di dekatnya, menatapnya masih bingung.

"Apa?" si raksasa bertanya. Luffy mengambil gelas saké dari tanah tempat dia meletakkannya saat para raksasa pergi bertarung. Dia mengisi cangkir itu dan mencium bau sake. Sekarang Luffy tidak ragu lagi.

"Sake ini sudah di racuni." Luffy memberi tahu mereka. Mereka semua menatapnya.

"Siapa yang sudah melakukan hal seperti itu?" Vivi bertanya sambil menutup mulutnya karena terkejut. Luffy menggelengkan kepalanya.

"Aku yakin bukan salah satu dari kru. Aku percaya pada teman-temanku." Luffy menjawab dengan jujur. "Tapi aku merasakan beberapa orang seedang berkeliaran di pulau ini. Itu Pasti mereka."

Dia berbalik ke Dorry.

"Apakah kau dan temanmu memiliki Bounty?" Luffy bertanya. Dorry menatapnya sejenak, tetapi kemudian mengangguk.

"Aku tidak tahu apakah itu masih aktif, tetapi kami memiliki 100 juta belly untuk kepala kami." Dorry membalas. Sementara Luffy hanya mengangguk.

"Mereka pasti mencoba mengganggu duel dengan melemahkanmu. Kemudian, ketika kau kalah, mereka akan mencoba membunuh Broggy sendiri." Luffy memberitahunya. Dorry berdiri dengan tiba-tiba.

"MEREKA MENCOBA UNTUK MENGGANGGU DUEL SUCI !?" Dorry meraung. Kemudian, tepat pada saat itu, gunung berapi meletus lagi.

"Aku benci meminta, temanku, tetapi bisakah kau-" Dorry memulai.

"Tentu saja Dorry, aku akan memastikan tidak ada yang mengganggu duel kalian!" Luffy memotong kata-kata Dorry. "BERJUANGLAH!"

-------------

Beberapa menit kemudian di tempat duel ...

-------------

"Dorry, jadi kita bertarung lagi! Gababababa!" Broggy, raksasa lainnya mengumumkan. Dia menggunakan sebuah kapak dan perisai. Dia mengenakan helm viking di kepalanya. Dia menggunakan baju berwarna cokelat, celana dan sepatu serta ikat pinggang dan jubah biru, sama seperti Dorry. Dorry lalu mendekatkan tangannya ke gunung di dekatnya.

"Gababababa! Kenapa kau membawa manusia mungil itu ke sini?" Tanya Broggy. "Untuk menonton pertarungan?"

Dorry mendengus sebagai konfirmasi.

"Gegyagyaggya! Broggy! Seseorang mencoba mengganggu pertarungan kita! Mereka meracuni salah satu barel sake miliki manusia kecil ini!" Dorry memberitahunya. Luffy bisa melihat bahwa Broggy marah mendengar ini. "Jadi dia menawarkan diri untuk menngawasi pertarungan."

"BERANI SEKALI MEREKA MENCOBA MELAKUKAN ITU!" Broggy meraung. "Aku ingin menemukan mereka dan meremas mereka, tetapi kita harus bertarung temanku!"

Dan kemudian, mereka berkelahi.

Dorry menyerang lebih dulu dan mengarahkan pedangnya ke Broggy, tetapi pukulannya terhalang. Lalu dia menarik pedangnya dan Broggy memukul, pukulan yang juga ditangkis Dorry. Pada saat yang hampir bersamaan, Dorry memukul lagi dan pukulannya ditangkis lagi. Kemudian, mereka menarik senjata mereka pada saat yang sama dan saling pukul, kali ini membuat senjata mereka saling berbenturan. Ini berlangsung untuk beberapa waktu, dan kemudian Luffy merasakan sesuatu.

'Mr.3.' dia berpikir sendiri. 'Akhirnya kau menunjukkan wajahmu.'

Luffy melompat dari gunung, mengaktifkan 'Soru' dan melanjutkan untuk menghalangi serangan yang menuju 2 raksasa yang sedang bertarung. Tapi itu hanyalah lilin cair. Luffy mencoba memukul lilin itu, tetapi tidak akan berhasil dengan cara seperti itu. Sebaliknya, lilin itu sekarang mengelilinginya ..

'Ini tidak apa-apa.' Luffy berpikir ketika dia ditutupi lilin. "Aku masih bisa mencegahnya ikut campur."

Kemudian Mr 3 keluar dari hutan.

"Mugiwara!" katanya dengan nada kesal. "Kenapa kau harus ikut campur?"

Luffy kemudian benar-benar terlapisi lilin dan lilin itu mulai mengeras.

"Tidak penting." Galdino mengumumkan dengan gusar. "Aku punya nakama-mu dan kamu tidak bisa berbuat apa-apa, ketika terjebak dalam lilinku."

Sesuai dengan kata-katanya, Luffy bisa merasakan nakamanya berada di dekatnya, dan dua aura lemah (bagi Luffy) di dekat nakamanya.

"Dia pasti menggunakan lilinnya untuk menjebak kaki mereka." Luffy pikir. "Jika tidak, dia tidak akan mungkin mengalahkan Zoro. '

-----------------

Flashback:

Di Impel down, Galdino (Mr 3) dan Buggy secara tidak sengaja bertemu dengan Crocodile.

"Kau pikir apa yang kau lakukan, Croco .... C-C-C-Cro-CROCODILE!"

"B-B-B-B-BO-BOSS!"

"Ah, Mr. 3! Mengapa sampah sepertimu bisa ada di tempat seperti ini?"

-------------------

'Aku tidak bisa merasakan Sanji. Sepertinya mereka tidak menangkapnya.' Luffy pikir.

Kemudian dia mendengar beberapa suara benturan. Mr. 5 dan Ms. Valentine pasti melempar teman-temannya ke tanah.

"Well, kalian sudah mencoba dengan cukup baik, straw hat, tetapi seorang penjahat kelas atas memenangkan pertarungannya sebelum pertarungan itu dimulai. Hohohohoho!"

'Benarkah?!' Pikir Luffy. Dia mengaktifkan hakinya dan lilin yang membungkusnya berubah jadi hitam dan mulai retak. Luffy menyadari bahwa tawa Galdino tiba-tiba berhenti.

Kemudian lilin yang menyelimutinya hancur dan ketika dia berhasil bebas, dia melihat ekspresi musuhnya yang menganga.

"Hai!" Luffy menyapa mereka dan melambaikan tangannya. Kemudian dia berbalik dan memeriksa para raksasa. Mereka masih bertarung. Bagus.

"LUFFY!" Semua nakamanya berteriak secara bersamaan ketika melihat Luffy bebas, luffy kemudian berjalan ke arah mereka, untuk membebaskan teman-temannya, tetapi tiba-tiba, dia tidak bisa bergerak lagi.

"Aku tidak mau membebaskan kalian." Luffy memberi tahu mereka. Semua nakamanya melihat ke arah Luffy dengan mulut menganga seperti dia menumbuhkan tiga kepala, dimana reaksi mereka bisa dimengerti dalam situasi ini.

'Apa ini?' dia berpikir sendiri. 'Kenapa aku tidak bisa bergerak? Mengapa aku mengatakan itu? '

Dia melihat ke tanah. Dia tidak bisa berbicara, tetapi tampaknya, dia masih bisa bergerak sedikit. Matanya membelalak ngeri.

'Gadis itu ... Partner Mr. 3! Aku terlalu ceroboh hari ini! Tetapi mengapa aku tidak merasakan kehadirannya dengan haki ku? '

"Luffy, jangan bercanda!" Teriak Nami. "Kau harus membebaskan kami!"

Namun Zoro, sedang melihat tanah di bawah Luffy.

"Kurasa dia tidak bisa. Lihat itu!" kata Zoro dan menunjuk pada simbol lingkaran yang dicat di bawah Luffy.

"Hohohoho! Kau bisa membebaskan dirimu dariku, Mugiwara, tetapi bahkan kau tidak bisa berbuat apa-apa melawan kemampuan hipnotis Ms. Goldenweeks! Bounty 70.000.000 sekarang bukan apa-apa lagi.

Luffy melirik ke kanan, di mana gadis itu berdiri, sedang mengunyah apel.

"Tidak bisa melakukan apa-apa?" Luffy pikir. "Mari kita lihat tentang itu!"

Dia mencoba menggunakan Conqueror hakinya, tetapi itu tidak berhasil dan Luffy benar-benar yakin dia bisa mengalahkan mereka jika dia bisa menggunakannya. Dia mencoba menggunakan observasi haki, tetapi itu juga tidak berhasil. Terakhir dia mencoba armament.

'Armament' ucap luffy dalam pikirannya, dan seperti yang diharapkan, lengannya berubah menjadi hitam mengkilap. Matanya melebar lagi, kali ini karena kebingungan.

'Mengapa armament berfungsi, tetapi observation dan Conqueror tidak berfungsi?"

Lalu luffy menyadari sesuatu.

'Kekuatan anak ini ... mencegah penggunaan haki di luar lingkaran ini.' Luffy pikir. 'Tapi itu tidak mungkin disengaja. mr. 3 tidak tahu tentang haki, jadi anak perempuan itu juga tidak mungkin tahu mengenai Haki. '

Dia melihat nakama-nya dengan panik. Tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini. Galdino tertawa lagi ketika dia melihat keputusasaan Luffy.

------------------

Flashback:

Tubuh Sanji jatuh ke lantai, tak bernyawa, tepat ketika Luffy berlari ke geladak. Dia benar-benar hangus. Rokoknya jatuh ke lantai. Akainu berdiri di dekatnya. Dia adalah orang yang memberikan pukulan terakhir.

Akainu menatapnya dan menyeringai.

"Kau terlalu lemah, Mugiwara."

------------------

Luffy semakin putus asa dan dia menoleh, berputar-putar untuk mencari sesuatu. 'Tidak, tidak mungkin aku kehilangan kru ku lagi!'

Galdino tertawa lebih keras. Kemudian Luffy mendengar sesuatu. Dia menoleh ke atas dan menatap sebuah pohon.

Sementara Zoro, Vivi dan Nami berbaring di tanah, tertutupi oleh lilin, Usopp tampak memanjat ke atas pohon. Dia mungkin bermaksud untuk menghujani Mr.3 dan rekannya gunpowder star di atas mereka. Luffy tidak tahu bagaimana penembak jitu berhasil lolos dari Mr.3, tetapi dia senang Usopp melakukannya.

Luffy menyadari keberadaan Usopp. Mata mereka bertemu. Luffy mengarahkan dengan matanya agar Usopp menargetkan gadis itu.

Mata Usopp membelalak. Dia mengerti. dan Luffy tersenyum.

'Tembakan surprise usopp Gunpowder star!' Teriak Usopp di dalam kepalanya dan menarik ketapel ... dan menembak.

Luffy akhirnya bisa bergerak lagi. Tawa Galdino berhenti dan dia tampak ngeri ketika Luffy meraung.

"Terima kasih, Usopp! Kau menyelamatkan kami semua!" Luffy berteriak dan berlari menuju Mr 3.

"Armament." Luffy bergumam dan lengan kanannya berubah menjadi hitam mengkilap. Dia menarik lengannya ke belakang.

"S-Sial!" Teriak Galdino. "Dinding Lilin!"

"Gomu Gomu no Bullet!" Luffy mengumumkan dan memukulkan ke depan.

Dinding lilin Mr.3 sama sekali tidak membantu. Serangan itu menghancurkannya seperti kertas, lilin itu tidak sekeras baja. Agen yang di serang itu terbang melalui beberapa pohon sebelum akhirnya menabrak gunung dan berhenti. Tubuhnya menancap di gunung itu, membetuk postur tubuhnya.

Usopp jatuh dari pohon yang hancur dan jatuh ke tanah. Lalu dia berdiri.

"H-Hei, kenapa kau tidak membantu pahlawan yang jatuh ?!" dia mengeluh dan menyentuh benjolan di kepalanya.

"Maaf!" Luffy meminta maaf, dengan tulus. "Tapi kau benar. Kau adalah pahlawan!"

Usopp mengangkat dadanya dengan bangga.

"Sekarang, untuk kalian ..." Luffy mengumumkan dan berbalik dan menghadap ke lawan yang tersisa. Mr 5 dan Miss Valentine mulai mundur ketakutan.

"Gomu Gomu no ..." mereka berteriak dan mulai berlari panik. "Twin pistol."

Beberapa menit kemudian ...

Sanji berjalan santai ke tempat para straw hat dan para raksasa duduk.

"Nami-swan! Vivi-chwan!" dia berteriak dalam mode mabuk cintanya. "... dan kalian para, idiot!"

"KE MANA SAJA KAU?!" Usopp, Zoro dan juga Carue (meskipun tidak menggunakan bahasa manusia) berteriak padanya.

"Oi, Sanji!" Luffy menyapa.

"Oh, aku baru saja berbicara dengan Mr. 0!" Sanji mengumumkan kepada mereka, membuat mereka terdiam. "Dan aku punya ini untuk kita!"

Di tangannya adalah Eternal pose ke Arabasta.

---------------------

Well itu adalah Little garden Arc, kalau kalian bertanya kenapa Luffy tidak bisa merasakan Ms. GoldenWeek? Itu karena sifat Ms goldenweek, dia memperlihatkan dirinya sebagai gadis kecil yang tidak berbahaya dan lemah, dengan cara itu dia mempengaruhi psikologi lawannya sehingga dia terlihat seperti bukan ancaman. jadi aura nya tidak terdeteksi oleh Luffy (teori Author)

----------------------

Oh iya, cuma mau ngasih tau kalau Thunder Demon Luffy chapter 15, 16, 17 Sudah update di funfriyay.com