webnovel

Luffy The OverPower Pirate (Indonesia)

Saat Luffy berumur 7 tahun, Dirinya dari masa depan muncul di hadapannya, dia mengatakan seluruh nakamanya mati di tangan Admiral Akainu tepat setelah dia berhasil mengalahkan Yonkou Kaidou. Ikuti petualangan Luffy versi yang lebih kuat dan lebih pintar, mengulangi perjalanannya dari East blue hingga New World, berharap tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperbaiki kesalahan yang dia buat. Warning: Out of character Luffy! Godlike Luffy! Smarter Luffy! Luffy X Robin. Fanfiction ini bukan ide saya, Fanfiction ini di buat sebelum Dressrosa Arc keluar, sehingga nanti ada cerita yang tidak sesuai dengan Canon.

Denny_mai · Anime & Comics
Not enough ratings
58 Chs

Chapter 22 Little Garden yang Tidak Terlalu Kecil Part 1

"Jadi ini Little Garden, huh?" Sanji bertanya ketika kapal berlayar lebih jauh di sepanjang sungai menuju pusat pulau.

"Pulau ini tidak sekecil namanya!" Nami berkomentar dengan ekspresi mata terbelalak saat dia mengamati pohon-pohon raksasa dan tanaman raksasa serta burung-burung raksasa yang ada di pulau itu.

------------------

Flashback:

"Gegyagyagyagyagya ... Manusia yang konyol!"

"Gebabababa! Mari kita bantu mereka, Dorry!"

"Oke, Broggy!"

------------------

Luffy menghela nafas.

'Aku perlu mnghajar Mr. 3 sampai babak Belur. Dia akan menjadi orang yang brengsek hari ini. ' Luffy pikir.

"Kita membutuhkan mengisi ulang persediaan!" Sanji mengumumkan. "Aku ingin tahu apakah kita bisa mendapatkannya di sini?"

Bibir bawah Luffy berkedut.

"Aku ingin tahu apakah ada Restoran Daging di sini!" Luffy bertanya pada dirinya sendiri dengan suara keras.

Nami hanya tepok jidat dan Zoro mengerang kesal.

"Kalo ada memang siapa yang akan membeli makanan di sini?" Sanji berteriak pada Luffy. Luffy hanya mengangkat bahu.

"Tapi kau bilang kita butuh persediaan!" Luffy merengek. Sanji kemudian menghela nafas.

"Maksudku, kita butuh bahan makanan, karet bodoh!" kata Sanji dengan nada kesal. "Aku tidak tahu apa yang terjadi di dalam otak kecilmu!"

"Itu jahat!" Luffy merengek. Dan dia bersungguh-sungguh. 'Jujur saja, Sanji selalu bersikap terlalu jahat padaku.'

Kemudian Nami mengomentari tanaman di pulau itu.

"CRAAA!" seekor burung berkoar di dekat kapal mereka. Nami menutupi telinganya. Sanji melihat reaksi Nami.

"So Cute!" dia berkomentar dengan ekspresi mesum aneh di wajahnya.

Usopp berbalik badan, ia juga menutupi telinganya.

"Maksudmu AKU?" tanya Usopp sambil mengeluarkan ekspresi Sok imut.

"TENTU SAJA BUKAN, SHITHEAD!" Sanji berteriak pada Usopp, jengkel. Namun Luffy menatap Vivi dan Carue, yang melakukan hal yang sama seperti Nami dan Usopp.

"Bagaimana dengan mereka?" kata Luffy dan menunjuk mereka. Mata sanji langsung berubah menjadi hati dan kakinya meliuk-liuk seperti mie.

"Tentu saja Vivi-chan yang cantik juga cute!" Sanji mengatakan dengan mode mabuk cinta. Lalu dia memandang ke arah Carue. "Dan makanan darurat di sana juga lucu!"

Carue tersentak dan berkeringat. Vivi tidak senang mendengar ini.

"Jangan bicara tentang Carue seperti itu, Sanji-san!" Pinta Vivi.

"BAIKK, VIVI-CHAN!"

Kemudian burung itu turun dan terbang ke arah Sanji dan semua orang menunjuk ke atas kepalanya. Sanji tentu saja tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Hei, apa yang membuat kalian begitu takut?" Sanji bertanya. "Itu hanya burung kecil."

Burung itu turun ke atas kapal mereka dan mencoba meraih Sanji, tapi ...

"Gomu Gomu no Pistol!" Luffy berteriak dan meninju burung itu ke kejauhan.

Mata Vivi dan Carue terbelalak ketika melihat kejadian itu, sementara yang lain tidak terlalu terkejut dengan aksi Luffy, kecuali Sanji, yang berterima kasih pada Luffy dan menggumamkan kutukan dengan nada pelan, sesuatu tentang 'burung besar yang menyebalkan'. Luffy terkikik bahagia dan semua krunya menatapnya dengan ngeri.

"Pulau ini sangat keren!" Luffy berseri-seri. "Sanji, buatkan kotak makan siang. Aku akan bertualang!"

"BERTUALANG!?" Nami dan Usopp menjerit. Luffy membalas dengan anggukan.

"BERTUALANG!" teriak Luffy, sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi di udara.

"Luffy san ..." panggil Vivi dan semua orang memandang ke arahnya. "Bisakah aku ikut denganmu?"

"Yosh! tentu saja Vivi! Aku akan melindungimu!" Luffy mengumumkan.

---------------

Setelah beberapa jam dan melawan dinosaurus raksasa (dan termakan oleh salah satu dari mereka) ..

---------------

"KAU BESAR!" Ucap Luffy berseri-seri. Dia berdiri di telapak tangan raksasa, Dorry. 'Pria' besar itu mengenakan helm perunggu di kepalanya, jubah biru, semacam ikat pinggang, celana hijau dan sepatu cokelat. Dia membawa tameng dan pedang yang terlihat usang. Dia juga memiliki janggut coklat yang sangat panjang.

"Gegyagyagyagya ... aku mengawasimu! Kau bermain-main dengan hewan leher panjang itu. Kau manusia yang sangat ceria! Dan kuat juga! Kau berhasil menghajar mereka sebelum dimakan!" Dorry berkomentar dalam suasana hati yang cerah.

"Apakah kau seorang Giant (raksasa)?" Luffy bertanya, meskipun dia sudah tahu jawabannya.

"Gegyagyagya ... benar!" raksasa itu menjawab dengan riang. "Aku prajurit Elbaf terkuat! Dorry!"

Luffy senang bisa melihat bos raksasa itu lagi. Dia dan temannya, Broggy, adalah petarung yang dia hormati, terutama anggota kru-nya Usopp, dia sangat menghormati mereka.

"Aku Luffy!" dia memperkenalkan dirinya. "Aku bajak laut!"

Raksasa itu menatapnya sejenak.

"Gegyagya ... Bagus sekali!" dia mengumumkan. "Aku juga seorang bajak laut! Dulu aku sangat terkenal!"

Dia merasakan bahwa Dorry jauh lebih kuat daripada raksasa yang dia kalahkan di Marineford, begitupun dengan Oimo dan Kashi.

Luffy merasa tergelitik, melihat dari sudut matanya, dia bisa melihat wajah panik Vivi dan Carue yang membeku tertidur di tanah. Luffy berbalik ke arah mereka dan menunjuk mereka.

"Dorry, mereka Vivi dan Carue, mereka adalah temanku!" dia mengumumkan. Vivi bergetar ketakutan ketika raksasa itu mencoba untuk mengangkat mereka.

"Biarkan aku membawa kalian ke tempatku, kalian adalah tamuku!" raksasa itu mengumumkan dan mengangkat Vivi dan carue.

Beberapa menit kemudian …

Dorry dan Luffy tertawa terbahak-bahak saat mereka makan. Vivi dan Carue juga makan di suatu tempat di belakang mereka.

"Hei, ini enak!" Luffy berseri-seri sambil duduk di atas sepotong daging besar yang setengah termakan.

"Tentu saja! Gegyagyagyagya! Dan kotak makan siang kecilmu juga enak!" Dorry menjawab. "Meskipun itu terlalu kecil!"

"Tentu saja!" Luffy memberitahunya. "Ini kotak makan siang bajak laut yang dibuat oleh koki di kapalku. Jika kau mengatakan itu tidak enak, aku akan menendang pantatmu!"

"Menendang pantatku?" tanya raksasa itu, Vivi dan Carue menyemburkan minuman mereka, tetapi Dorry tidak tersinggung dengan kata-kata Luffy. "Manusia kecil yang lucu!"

"Mereka sangat akrab!" Vivi berkomentar kaget.

"Raksasa Ossan, pedangmu terlihat sudah usang!" Luffy berkata dan menunjuk ke senjatanya. Dorry melihatnya dan mengambilnya.

"Gegyagyagya! Kau benar! Pedang ini sudah ku gunakan selama bertahun-tahun. Aku sudah memilikinya sejak perkelahian kami dimulai!" Dorry berkomentar.

"Well, begini, ada sebuah aturan di Elbaf!" Dorry mulai menjelaskan. "Jika kau memulai duel dengan raksasa lain, kau harus meninggalkan Elbaf! Dan kemudian dewa Elbaf akan memutuskan siapa yang seharusnya kembali! Aku sudah memulai perseteruan dengan raksasa lain, yang juga ada di pulau ini. Sampai salah satu dari kami mati dalam duel terhormat ini, kami tidak bisa pergi dari sini. Hanya satu yang bisa kembali! "

"Wow!" Luffy berseri-seri. "Dan mengapa kalian bertengkar?"

Raksasa itu berhenti dan berpikir sejenak.

"Kau tahu, aku tidak ingat lagi! Aku di sini sudah 100 tahun! Bahkan Broggy tidak ingat dan dia memiliki ingatan yang lebih baik dari pada aku!" Dorry menjelaskan.

"Seratus tahun?!" Vivi tergagap. Dorry memandangnya.

"Iya! Terkejut? Kami raksasa hidup tiga kali lebih lama di banding kalian!" Dorry menjawab.

"KEREN!" Jawab Luffy berseri-seri.

Kemudian sebuah gunung berapi meletus. Dorry berdiri dan Luffy bisa mendengar raksasa lain melakukan hal yang sama di kejauhan.

"Aku tidak ingat kapan kita memutuskan ini, tapi gunung itu adalah sinyal untuk kami!" Dorry mengumumkan menunjuk ke gunung berapi.

"BERJUANGLAHH!" Luffy berteriak memberi semangat.

"Gegyagyagyagya! Tentu saja!"