webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urban
Not enough ratings
397 Chs

Jangan Berubah

Anak itu, berjenis kelamin wanita. Dia gadis kecil yang manis, bahkan, terlihat sangat menggemaskan.

"Iya, aku, mau pengen lihat kamu." Ucap sang gadis kecil.

Ara tersentak kaget, karena anak kecil ini, menggunakan kata, yang terlihat sangat aneh, untuk didengar. Anak tersebut, tidak mengucapkan kata kakak, atau mbak. Dia langsung mengatakan, kamu!

"Ketemu Kakak?" ucap Ara, sambil menunjuk, dirinya sendiri.

"Iya, ketemu kamu!" ucapnya lebih tegas.

"Ada apa?" tanya Ara, terlihat semakin tidak nyaman. Bukannya, dia gila dengan senioritas, atau hirarki usia. Hanya saja, benar-benar terdengar aneh, melihat dan mendengar anak kecil, mengajaknya berbincang, dengan kalimat seperti itu.

"Kamu, gak ingat aku?" tanya anak kecil itu.

Ara terdiam sejenak, mencoba mengingat sesuatu. Dan semakin dia berusaha mengingat, ia sama sekali, tidak mengingat, anak kecil itu.

"Maaf, ya, Dek? Kakak gak ingat," ucap Ara, merasa bersalah.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com