webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · Urban
Not enough ratings
397 Chs

Empat Sahabat Berkumpul

"Andai aku tidak melakukan kesalahan, mungkin, aku tak akan kehilangan kamu, Ra!" ucap Dewa.

"Aku juga salah, Wa. Andai aku bisa mengingat kamu, mungkin, kamu tak akan melakukan hal itu," jawab Ara.

Mereka berbincang, hingga waktu memasuki subuh. Ara tidak tidur sama sekali. Dan untungnya, pagi ini, hari Minggu. Maka, Ara tidak akan merasa khawatir, jika tidak tidur, semalaman.

"Wa, sholat dulu, yuk!?" ajak Ara.

"Iya, Ra."

***

Dito merasa khawatir, dengan keadaan Dewa. Karna ternyata, semalam, ia tidak pulang ke rumah. Bahkan, ayahnya Dewa, sampai menghubungi Dito. Kini, Dito mencoba menghubungi Dewa. Ia ingin mengetahui, bagaimana, keadaan, sahabatnya tersebut.

"Gimana, Honey?" tanya Dewita, yang berjalan menghampiri Dito, di sebuah sofa.

"Belum dijawab," jawab Dito, masih berusaha, untuk menghubungi Dewa.

"Tapi, nomernya, aktifkan?" tanya Dewita lagi, lalu terduduk, di sebelah Dito.

"Aktif, kok. Cuman, belum diangkat-angkat, telfon aku."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com