webnovel
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Teen
Not enough ratings
300 Chs
#ROMANCE
#R18
#CEO
#CINTA
#REMAJA
#KELUARGA
#MASALALU
#MIMPI

JULIAN : APA YANG SEBENARNYA TERJADI (1)

Setelah memikirkan yang terjadi tadi membuat Sharon yang mengetahui bahwa San sudah mendengar semuanya pun langsung menghela nafasnya seketika.

Ia masih belum mempercayai bahwa ternyata laki-laki itu bisa menerima semuanya dengan begitu mudah sehingga kini dirinya menjadi merasa tidak bisa berhenti mengkhawatirkan itu.

Jika dilihat dari kedua bola matanya, ia mungkin bisa mengetahui bagaimana hancurnya seorang San selama ini. Meskipun dirinya dan laki-laki itu sudah tidak seperti dulu lagi.

Tanpa sadar kedua tangannya mengepal kuat, perasaan sesak kembali menyerang dirinya membuat ia langsung berjalan menuju balkon kamarnya untuk menenangkan diri.

Setelah hari-hari beratnya kemarin membuat Sharon perlu banyak waktu untuk menyendiri, seperti saat ini.

Laki-laki itu menatap langit siang hari yang sedang cerah saat ini. Ia menyunggingkan kedua sudut bibirnya sehingga membentuk sebuah senyuman.