webnovel

penentuan tanggal pernikahan

"Enggak usah Dek, saya cuma mau bicara sebentar kok, nggak lama," ujar Faisal yang mencegah Aura mau pergi dengan alasan mengambil minum, padahal Faisal sangat faham kalau Aura sedang salah tingkah.

"Oh gitu, ya sudah Mas, memang nya mau ngomongin apa Mas?" ujar wanita cantik yang menjadi idaman setiap lelaki yang melihat itu.

"Apa kabar Kamu Dek?" Faisal mulai menanyakan kabar.

Aura dengan lirih menjawab pertanyaan Faisal.

"Alhamdulillah Mas saya baik, Mas sendiri bagaimana?" Aura menayangkan balik.

"Alhamdulillah saya baik Dek," jawab Faisal, ia terus tersenyum dan selalu mengucapkan Alhamdulillah, mereka berdua menjadi sangat canggung, saking bahagianya mereka sampai bingung mau ngomong apa, padahal saat 5 tahun lalu mereka begitu dekat, selalu berangkat sekolah bareng, ngerjain tugas bareng, bagaikan Romeo dan Juliet yang tak bisa terpisahkan, tapi sekarang mereka bertemu sama-sama tersipu malu dan sama-sama menjadi lebih banyak diam.

Faisal mencoba mencairkan suasana dengan menanyakan kesibukan Aura saat ini.

"Kesibukan Dek Aura sekarang apa? Kuliah atau kerja?" ujarnya.

"Eemb ... Aku Kuliah dan juga sudah mulai mengajukan surat melamar pekerjaan Mas, itupun karna Kakak ipar ku yang menyuruh ku kemarin," jelas Aura.

"Ooh gitu, mudah-mudahan di lancarkan segala urusan Adek ya," ucap Faisal.

Aura mengangguk sambil mengamini ucapan Faisal.

"Amiin, mohon restunya Mas, calon imamku," ujar Aura mulai menggoda Faisal agar lebih santai suasana nya.

"Iya Dek, Mas selalu mendoakan yang terbaik untuk mu," jawab Faisal.

"Oh iya mas,. Aura mau nanya, Kok Mas bisa datang lagi ke rumah ini setelah 5 tahun kita tidak pernah ada bertukar kabar sama sekali, apa yang membuat Mas melangkah ke rumah ini lagi," tanya Aura dengan bahasa yang sopan, meski begitu Aura sama sekali tidak berani memandang lelaki yang ada di hadapan nya itu.

"Yang membuat Mas berani melangkah kesini itu karena Allah yang melangkahkan kaki ini kemari Dek, sebelum Mas kesini, mas sempat istikharah, Mas minta petunjuk ke Allah apakah Kamu masih bisa saya datangi atau tidak, subhanallah Mas di beri jawaban lewat seseorang yang memberi tahu Mas kalau Adek masih belum milik siapa-siapa, katanya juga Adek di jodohkan sama siapapun Adek menolaknya, dengan alasan masih belum siap, jadi saat itu pula Mas pulang kerumah dan mempersiapkan diri melangkah kesini untuk menanyakan ke bapak, apapun nanti jawaban Bapak Mas sudah siap saat itu, Alhamdulillah nya saat itu Bapak ngetes mas suruh hafalan 7 surah, dan saat itu pula Mas langsung baca, Terus Bapak memerintahkan Mas untuk datang lagi kesini bersama keluarga, dengan senang hati Mas langsung pulang dan menceritakan ke Ibu karena Ibu sudah mengenal Adek sejak lama, jadi tanpa pikir panjang ibu mengabari ayah, dan semua keluarga bahwa malam ini Mas mau melamar seorang gadis cantik bak bidadari ini, yah maka sampailah Mas disini saat ini," jelas Faisal, sangat terpancar di wajah Faisal saat itu sebua kebahagiaan yang belum pernah Aura lihat itu selama kenal dengan nya.

"Amiin ... Terimakasih ya Mas, karena Mas masih mengharapkan Aura sebagai calon pendamping Mas, jujur Aura kaget, tapi Aura sangat bahagia, karena penantian Aura selama 5 tahun tidak sia-sia, entah kenapa Aura sangat yakin kalau Mas Faisal pasti datang, sesuai dengan janji Mas dulu, Mas pernah mengucap kan begini (Dalam waktu 5 tahun kedepan Mas mohon tunggu Mas datang Dek, Mas janji akan tetap mencintaimu meski kita tidak akan bisa bertemu untuk sementara waktu, Mas akan menata kehidupan Mas agar bisa menjadi imam yang baik untuk mu), Jadi ucapan Mas itu masih Aura pegang, jadi meski Ayah jodohkan Aura dengan siapapun orangnya Aura akan tetap menunggu janjimu Mas," ujar Aura.

Faisal merasa kagum dengan wanita pilihan nya itu, selain baik dan solihah Aura juga sangat terlihat cantik, ditambah lagi lesung di pipinya ketika tersenyum, dan juga bibir tipis nya yang membuat setiap lelaki yang melihat parasnya pun akan langsung jatuh cinta.

"Alhamdulillah Dek, terimakasih ya masih menunggu ku, maaf Mas telah membuatmu menunggu lama, insya Allah setelah lamaran ini Mas akan meminta izin ke orang tua Adek untuk mempercepat tanggal pernikahan kita, karena semua keputusan saat ini Mas akan mengikuti dari pihak nya Adek Aura," ujar Faisal.

Aura mengangguk kan ucapan Faisal menandakan ia menyetujui keputusan calon imam nya itu.

"Ya sudah Dek, mari Kita masuk lagi, Mas cuma ingin membicarakan ini kepada Adek, rasanya Mas sudah lega," ujar Faisal.

Aura tersenyum sembari berkata "Iya mas mari," Aura berdiri dan di ikuti Faisal dan Aura mempersilahkan Faisal untuk jalan di depan nya namun ia menolaknya nya.

"Silahkan Mas duluan di depan Aura," ujarnya.

"Enggak Dek, Kamu kan tuan rumah jadi nggak baik kalau Mas yang berjalan di depan," ujar Faisal.

"Huumb ... iya sudah mari Mas Faisal," cetus Aura namun tetap dengan nada yang lembut.

Faisal kembali duduk di samping Ayah nya, dan sepertinya di dalam sedang berdiskusi menentukan tanggal pernikahan mereka.

"Nah ini calon manten nya kan sudah ada, jadi sebaik nya kita tanyakan langsung ke orang nya," ujar Ayah Faisal.

Faisal seperti orang bingung, karena tidak mengetahui maksud ayah nya apa.

"Ada apa Ayah? Kok tiba-tiba Ayah ngomong gitu," tanya Faisal lirih.

"Mohon maaf, jika di izin kan biar saya yang menanyakan langsung ke Nak Faisal boleh?" sahut Ayah Aura.

"Ooh iya ... silahkan Pak, itu lebih baik," jawab Ayah Faisal.

Ayah Aura pun langsung mempertanyakan nya ke Faisal.

"Jadi gini Nak Faisal, tadi disini kita semua sedang mencari tanggal yang bagus untuk acara pernikahan kalian, dan setelah di lihat-lihat dari weton lahir kalian, yang bagus itu kita temukan tanggal 10 di bulan Rajab itu yang paling dekat, kalau belum siap ada di bulan Dzulhijah atau bulan idul adha, jadi saya mau menanyakan ke Nak Faisal siap nya di bulan apa?" jelas Ayah Aura.

Faisal terdiam, dia sedang menghitung bulan nya.

"Sekarang ini masih Bulan Maulid ya, Maaf Ayah sebelum nya, untuk menunggu ke bulan Rajab kayak nya kok kelamaan ya, apakah tidak ada bulan yang bagus di waktu yang dekat ini?" jawab Faisal dengan tegas tanpa ada keraguan di dalam ucapan nya.

"Walah ... sudah tidak sabar Pak ternyata anak saya," ledek Ayah Faisal.

Semua pun tertawa mendengar Ayah Faisal meledek nya.

"Bagaimana Pak? Masih ada tanggal yang bagus atau tidak ini, seperti nya Faisal memang sudah sangat siap untuk melangsungkan pernikahan nya," tanya Ayah Faisal ke orang tua Aura.