webnovel

Episode 8

" suamiku ayo bangun.... sarapan sudah siap"

" Tuan putri Yu Ji.. rupanya hanya mimpi buruk."

" Yu Ji? Siapa Yu Ji? " Seketika aku terbangun dari tidurku. Seorang putri cantik dengan kimono putih polos telah duduk manis disampingku, menatapku keheranan. Jadi semua itu bukan mimpi. Aku benar benar dihajar habis habisan oleh Pendekar tapak Dewa. Ellis... Yu Ji dimana mereka?

" Siapa kau? Dimana aku? Dimana istri istriku!"

" Tenang tenang. Kau di kolam pemandian dewi cinta. Aku Yuki si dewi cinta. Aku pemilik pemandian ini. Para Yakuza menyeretmu lalu melemparmu kesini seperti beberapa jam yang lalu.Beruntung kedua pelayanku , Rena dan Mina , segera membawamu kedalam dan mengabariku. Kurasa kau sendirian..."

Yakuza? Apa aku berada di Jepang sekarang? Yang terpemtung, dimana Yu ji daan Ellis. Namun ketika kuraba wajahku, Lucunya tubuhku tidak luka sedikitpun. Tidak ada bekas perkelahian sama sekali.

"Akulah yang menyembunkan lukamu. Aku sudah buatkan Sushi dan telur rebus untukmu. Kamu mau aku suapi?"

" Tidak terima kasih. Biar aku makan sendiri." Aku segera menyantap sarapanku namun si Nona cantik, masih duduk disana menatapku dengan senyumnya yang mengerikan. Sekilas , ia sangat mirip dengan putri Yu Ji. Namun jika dilihat lagi, bukan hanya mirip, ia seperti kembaran putri Yu Ji. Bagaimana bisa mereka sangat mirip?

" siapa namamu? Jadi kau sudah menikah? "

" Kuanlin ..... namaku Kuanlin. Ya aku sudah menikah dan memiliki dua istri...."

" dimana mereka? "

"itu sebabnya aku bertanya denganmu Nona. Dimana istriku?"

Ia menggeleng-gelang kepalanya. Setelah sarapan, ia bertanya apakah ia ingin aku memandikannya? Tentu saja kutolak karena aku bisa mandi sendiri. Lagipula , aku sudah punya istri. Aku melangkah keluar kamar, dan betapa terkejutnya aku begitu melihat sekerumun kakek kakek sedang berendam di kolam pemandian air hangat , ditemani satu atau dua gadis cantik. Gadis gadis itu membasuh tubuh mereka , memijiti mereka bahkan mengusao usap kemaluan mereka. Astaga tempat macam apa ini. Aku berpindah ke ruang selanjutnya dan tak sengaja aku melihat dengan mata kepalaku sendiri , seorang kakek tengah asik bersetubuh dengan seorang gadis cantik berdada besar dan padat.

" Kyyaaaaa!!"

" maaf! Salahku! Salahku!"

Aku melangkah ke ruang satunya dan kali ini aku menatap sekelompok kakek kakek yang asik menyantap sarapan mereka sambil menonton gadis gadis cantik menari tarian jepang diiringi lantunan lagu khas jepang. Sementara banyak pelayan dan geisha yang duduk menyuapi dan merayu rayu mereka. Sepertinya aku terjebak di rumah bordir dua puluh empat jam. Aku kembali melangkah mencari pintu keluar, dan begitu aku berhasil keluar, aku mendapati diriku tengah berdiri dipuncak bukit yang tinggi , dengan beribu anak tangga yang turun kebawah . Posisi matahari dan planet asing di langit menandakan kalau aku berada jauh dari rumahku. Apa benar aku sedang berada di kerajaan timur? Tapi secepat ini?

" masuklah kembali dan istirahatlah. Tidak ada apa apa disana kecuali Yakuza yang berkeliaran. " ucap Yuki. Itu benar , lagipula melangkah sembarangan dapat membuat aku tersesat. Aku kembali ke kamar dan berbaring di kamarku. Namun kembaran putri Yu Ji tetap membuntuti dan menjelitiku dengan raut wajahnya yang cantik namun sedikit menakutkan. Aku bangkit dari kasurku dan berbisik.

" aku ingin tidur dulu..."

" silakan tidur saja , aku akan menunggu disini. Atau... kau ingin aku menemanimu tidur? "

" maaf apa kau tidak ada pekerjaan lain?"

" Tidak ada... jadi kau bosan denganku?" tidak.. aku hanya takut jika ia terus menatapku seperti itu. Tapi, terserahlah. Aku kembali berbaring dan tertidur. Tubuhku terasa sejuk. Kamarku menjadi dingin dan sejuk. Dingin – dingin seperti ini , rasanya aku ingin memeluk Ellis dan Yu Ji. Kamarku menjadi semakin dingin. Karena penasaran , kubuka mataku dan kulihat Yuki sedang meniupkan hawa dingin dari mulutnya , membuat kamarku semakin dingin. Embun embun salju keluar dari mulutnya. Apa dia ini siluman salju ?

" kenapa kau terbangun ? Apa terlalu dingin hmm?"

" tidak aku hanya merindukan seseorang. Sebenarnya dua orang..." Yuki kemudian mendekat dan berbisik

" tidurlah ... aku punya sihir yang tepat" kupejamkan mataku dan tak lama , hawa dingin kamarku membuat aku tertidur. Aku terbangun di reruntuhan rumahku. Ellis dan Yu Ji terduduk di halaman tempat kami sering latihan bersama. Rumahku sudah hancur lebur. Kolam dan air mancurku menjadi kering. Tumbuh tumbuhan semuanya layu. Yu Ji menangis sejadi jadinya. Kupanggil dirinya namun ia tidak menyahut. Aku berusaha memeluknya namun aku tidak bisa. Aku sadar aku hanya bayangan dari diriku. Sihir Yuki mungkin belum sesakti Ellis. Ellis dapat menggandakan dirinya dan ke aku ke tempat lain ketika kami sedang tertidur. Sedangkan Yuki hanya mampu memindahkan bayanganku saja sehingga mereka tak bisa melihat dan menyentuhku. Air mataku berlinang. Aku ingin memeluk mereka berdua. Aku terbangun dari tempat tidurku dengan wajah murung

" bagaimana? Apa kau dapat melihat mereka? Apa mereka baik baik saja? " aku hanya mengangguk. Melihatku murung seperti itu, Yuki merangkulku dan kembali bertanya

"memangnya dimana rumahmu?"

" Gunung Yang, di kerajaan Xian..." Yuki seketika berdiri lalu merogoh laci di kamar. Ia mengeluarkan sebuah peta lalu ia lihat bersama sama denganku.

" kita sekarang di pulau Asari , pulau terramai di kerajaan timur. Jika kau mulai berjalan kaki sekarang, mungkin kita akan tiba di Gunung Yang ... Tahun depan. " Tahun Depan ! Aku tidak punya waktu selama itu!

" Tenang! Jika kau berkuda, mungkin bisa dipangkas menjadi enam bulan saja" Itu lebih baik. Tapi aku tidak punya waktu selama itu.

" kalau kau hanya diam saja , kau hanya menghamburkan waktumu saja. Bagaimana kalau kita menulis surat saja. Dengan burung merpati gaib , kujamin beberapa menit saja sudah tiba. "

"benarkah! Bagaimana bisa!"

Burung merpati gaib adalah burung penghuni alam gaib peliharaan Nona Yuki. Burung ini dapat berpindah alam dan tiba di sisi lain dunia ini dalam hitungan detik saja. Burung ini bahkan dapat mengirim pesan ke bumi dengan memanfaatkan alam gaib sebagai terowongannya. Kedemgaran mustahil. Sayangnya burung ini hanya dapat mengantar pesan saja. Tidak bisa mengantar manusia.

Aku segera menulis surat untuk mengabari kalau aku baik baik saja. Nona Yuki memberi gambaran jelas letak pemandian ini agar mereka dapat menjemputku dengan lampion terbang. Putri Yu Ji pasti mengenali tulisanku. Begitu surat selesai, kukaitkan surat itu di kaki burung gaib dan "Tring" burung itu seketika lenyap

" sebentar lagi surat itu pasti tiba di rumahmu. Burung ini adalah burung rahasiaku. Aku menggunakannya karena aku ingin menolongmu" Itu sangat menyentuh. Namun jika butuh waktu satu tahun berjalan kaki untuk tiba di gunung Yang. , bagaimana bisa aku tiba disini dalam waktu sekejap saja. Di mimpi , dirumahku bahkan masih malam, itu artinya baru beberapa jam saja berlalu. Bagaimana aku bisa tiba secepat ini.

Yuki hanya menggeleng kebingungan. Aku menceritakan semua yang terjadi padaku dan ia sempatv terdiam. Ia tidak tahu sama sekali tentang Ilmu tapak dewa namun dari ceritaku , ia menarik kesimpulan jika Xuan Luong telah mengusai ilmu gaib yang mereka kenal dengan nama Satsui no hado. Arti kasarnya "Sentakan pembunuh". Ilmu ini adalah satu dari beribu ilmu terlarang dari alam gaib. Di bumi , kita mengenal sosok Akuma yang sangat identik dengan ilmu bela diri ini. Namun di planet ini , ilmu ini sangat berkaitan dengan sosok bangsa Iblis yang mereka panggil "Oni". Konon , tahap akhir dari Ilmu ini , dapat menghancurkan dunia hanya dengan sekali pukulan saja, membuat setiap orang yang menguasainya nyaris tak terkalahkan. Di bumi sendiri , banyak orang yang mengaku menguasai ilmu ini namun mereka hanyalah penipu , membuat ilmu ini menjadi dongeng tua di dunia bela diri. Namun aku telah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Sebuah kekuatan yang bahkan melebihi angin topan sekalipun. Itupun belum setengahnya.

Yuki juga menasihatiku agar berhati-hati dengan suku Orochi. Mereka adalah suku paling terhormat penguasa kerajaan timur. Disini mereka dikenal si penyembah ular. Kebanyakan orang timur disini beragam shinto ataupun menyembah Budha. Orang timur sebenarnya bukanlah penyembah ular. Namun kemenangan suku Orochi di perang saudara menyebabkan hampir setiap orang beralih menyembah Dewa Ular. Yuki berkata mereka hanya pengecut. Orang orang di pemandian ini , meski mereka sudah tua renta, setidaknya mereka semua bukan pengecut dan tak segan segan menghajar pengikut Dewa Ular jika keadaan memaksa. Hanya para Yakuza lah yang berani melawan disini. Pasukan Timur dan para samurai, tidak berani macam macam disini.

Yuki memanggil dirinya Dewi kecantikan, meskipun aku ragu apakah ia benar benar dewi kecantikan. Tubuhnya dingin seperti es dan ia gemar menggoda pengunjung pengunjung pemandian ini. Ia mengajakku untuk mandi bersama namun aku menolak dan berpura pura malu malu. Ia tertawa genit dan lantas membuka seluruh pakaiannya didepan pengunjung pengunjung pemandian. Seluruh gadis gadis segera keluar dan segera mengenakan handuk mereka kembali saat Yuki melangkah masuk kedalam kolam pemandian. Tubuh cantiknya membuat semua orang terpana. Mereka bisa saja menerbab dan memperkosanya saat itu juga . Tapi tunggu! mereka justru menjauh , membiarkan Yuki mandi sendirian saja. Ia membasuh tubuhnya , menari nari menggoda pria pria tua disekitarnya. Wajahku memerah malu. Ia memang cantik secantik putri Yu Ji. Namun prilaku mereka sungguh bertolak belakang.

Pengunjung lainnya terus mandi seolah mengacuhkan keberadaannya disana. Ia lalu mandi sendirian saja. Ia melirikku yang duduk dipinggir kolam, seolah mengajakku bergabung bersamanya. Aku lebih memilih beristirahat di kamarku , selagi menunggu surat balasan dari putri Yu Ji dan Ellis. Saat aku terbaring di kasurku tak lama sesuatu hinggap di lenganku dan ternyata burung itu sudah kembali. Padahal , jendela kamarku tertutup rapat dan tidak ada lubang di kamarku. Burung ini benar benar sakti. Kubaca surat tulisan di kakinya yang tertulis.

" Suamiku, Aku dan Yu Ji akan segera menjemputmu. Tetaplah disana dan jaga dirimu. Ellis" surat ini tertulis dalam bahasa Indonesia. Memastikan kalau aku benar benar Kuanlin yang asli. Nah , tentu saja aku Kuanlin yang asli. Barbulan bulan di planet ini , untuk pertama kalinya aku menemukan kaca yang persis seperti di bumi. Sebelumnya , cermin dirumahku hanyalah cermin tembaga buatan kerajaan Han yang sangat berbeda dengan di bumi. Wajahku sedikit berubah. Putih bersih tanpa jerawat dan noda noda diwajah. Wajahku jadi mirip seperti bintang film silat , mungkin karena rambutku yang sudah terlewat panjang. Di bumi, salinanku memiliki bentuk wajah persis seperti sebelum aku pindah ke planet ini , mungkin karena seperti itulah penampilan yang tergambar di otakku.

Tak lama , aku mendengar suara gaduh dari luar. Kubuka pintu kamarku dan kulihat semua orang berlarian ke halaman pemandian. Yuki dengan lemah lembut sedang mengenakan kembali Kimononya. Aku ikut keluar untuk melihat apa yang terjadi. Orang orang tua itu telah mengepung tujuh anggota yakuza yang sedang memukuli seorang remaja dengan sebuah katana bambu. Salah seorang yakuza yang paling muda , berdiri memegang sebuah katana yang sangat tajam dengan sombongnya. Darah di pedangnya , jasad disekitarnya mengisyaratkan kalau ia baru saja membunuh empat pengunjung pemandian dengan katananya.

" siapa saja yang berani maju ikut campur! Aku tebas batang lehernya dengan katana ini." Hah , sombong sekali. Nona Yuki kemudian maju dan berkata

" bukankah sesuai perjanjian yang berlaku disini adalah peraturanku?"

" selama anjing Xian ini disini! Peraturan kami lah yang berlaku!!" dasar bocah jepang sombong. Tak terima dengan makiannya , aku melangkah maju dan ia langsung menebasku dengan katananya yang tajam. Dengan santainya , kuhindari tebasannya , kusikut dagunya , lalu kutinju dadanya sehingga ia terpental. Keenam temannya segera mencabut katana mereka , berusaha menebas batang leherku. Kutinju mereka satu persatu sebelum pedang pedang mereka sempat mendarat melukaiku. Umumnya butuh beberapa pukulan untuk menjatuhkan manusia hingga tak sadarkan diri. Namun aku butuh satu pukulan saja untuk membunuh mereka. Saat itu, aku pun sadar kalau aku bukanlah manusia biasa lagi. Tubuhku seperti berevolusi setiap detiknya. Semua orang terpukau , melihat betapa gampangnya aku menghajar mereka.

" Dia.... dia putra yamaguchi-san. Beliau pasti tak murka melihat putranya meninggal!"

" Diam pengecut! Kita pernah menghajar mereka! Dan kita akan melakukannya sekali lagi!"

" bukan mereka yang kutakutkan bodoh! Tapi para samurai yang melindungi mereka!"

Mereka beradu mulut tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Ada yang ketakutan , ada yang semangat karena sudah dari dahulu mereka tak senang dengan para Yakuza, ada juga yang tak peduli , seperti Nona Yuki contohnya.

" Kuanlin-sama , minumlah air sejuk ini dahulu. Niscaya , tubuhmu , amarahmu akan kembali sejuk " ia menyodorkan secangkir air dingin kepadaku. Kuteguk air itu dan sekejep saja , suasana hatiku yang tadinya murka dan dipenuhi amarah , berubah menjadi tenang. Aku menjadi lebih konsentrasi. Gerekan semua orang terlihat melambat IIni seperti sihir menghentikan waktu milik Ellis , hanya saja air ini hanya dapat memperlambat waktu saja

" lebih baik bukan?" tiba tiba semuanya kembali seperti semula. Air sejuk ini jelas bukan air sejuk biasa. Nona Yuki kemudian kembali ke dalam , meninggalkan orang orang tua ini berdebat kusir sesuka mereka. Kutumpuk mayat mayat mereka lalu kutinggalkan begitu saja di halaman pemandian.

" biarkan saja , sebentar lagi teman teman mereka pasti datang menjemput mereka. " nona Yuki kemudian mengobati remaja yang sudah terluka parah itu. Ia dipukuli karena ia enggan memberikan sepuluh koin pernak (sekitar satu setengah juta) kepada mereka. Sebenarnya pemandian ini tidak dipungut biaya. Kita bisa masuk dan kemudian mandi ditemani wanita cantik , namun jika ingin bersetubuh kita harus bayar. Namun aku dilempar kesini , para yakuza ditugaskan menjaga pemandian ini , jadi mereka mematok harga sepuluh koin perak untuk masuk ke pemandian. Padahal untuk bercinta dengan gadis paling cantik di pemandian ini , hanya butuh tujuh koin perak saja . Bahkan gratis jika kalian ingin bercinta dengan Nona Yuki, hanya saja tubuhnya sangat dingin lebih dingin dari es.

Kematian putra tuan Yamaguchi tentu masalah besar. Namun karena aku pernah bergulat melawan pendekar sekuat superman, kurasa aku siap menghadapi siapa saja. Nona Yuki memberiku cangkir sedikit lagi lalu ia memintaku bercerita tentang siapa diriku. Aku katakan orang mengira kalau aku adalah pendekar naga hitam , namun sebenarnya bukan. Aku punya dua istri cantik dan salah satunya sangat mirip dengannya. Aku bercerita tentang kehidupanku di bumi dan ia sangat antusias mendengarnya. Setelah lelah bercerita , giliranku yang meminta ia bercerita tentang dirinya. Nona Yuki tidak ingat masa lalunya karena ia kehilangan ingatannya atau mungkin kewarasannya ribuan tahun yang lalu. Ia hanya ia lahir di Bumi namun ia tak ingat bagaimana bisa ia disini. Ia menyukai pemandian air panas ini karena airnya membuat tubuhnya menjadi hangat. Dahulu , belum ada orang orang jepang , hanya ada suku Asari yang hampir semuanya adalah wanita. Nona Yuki bilang wanita Asari adalah wanita paling cantik di daratan timur. Kulit mereka putih bersih sebersih salju mata mereka bening dan kulit mereka halus lebih halus dari benang sutra. Meskipun wanita Asari sangat cantik , lelaki Asari sama halnya seperti lelaki pada umumnya. Beberapa ratus hatun kemudian orang orang jepang muncul dan mendirikian desa desa di kepulauan timur. Nona Yuki mendirikan pemandian ini untuk menghibur mereka yang bermukim disekitar pemandian ini. Mereka mendirikan ladang dan kebun sehingga masing masing mereka menjadi raja bagi kaum mereka. Suku yang paling kuat yaitu Satake dan Orochi , saling bertempur beradu kekuasaan sehingga terjadilah perang saudara. Mereka menyerbu suku suku yang lebih lemah dan menjadikan bagian dari kerajaan mereka. Perang berkecamuk beratus ratus tahun membuat kepulauan timur menjadi daratan yang mencekam. Namun mereka yang sudah jenuh dengan peperangan , pindah ke desa Asari untuk hidup damai dan bersenang senang

Seorang samurai tua yang rakus dan pengecut, tergiur dan ingin menjadikan desa ini menjadi kekuasaannya.. Ia sadar desa Asari lebih ramai dikunjungi saudagar dan pedagang asing karena gadisnya cantik dan tidak ada peperangan disini. Ia kumpulkan ashigaru lalu ia serbu desa Asari secara tiba tiba. Dua ribu ashigaru melawan ratusan laki aki dan wanita Asari. Meski nyaris tanpa senjata, suku Asari mampu bertahan berminggu minggu. Semua berkat bantuan Nona Yuki dan kegigihan warga desa. Bahkan tak sedikit Ronin yang ikut berperang membela suku Asari. Kebanyakan dari mereka adalah mantan samurai yang membenci para penyembah ular, karena Yamaguchi-san adalah samurai penyembah ular. Namun sebanyak apapun Ronin yang datang membantu, sesakti apapun mereka , Yamaguchi selalu punya ashigaru yang lebih banyak. Bedil dan meriam membuat perang lebih memihak kepada mereka. Setelah lelaki terakhir dari Suku Asari gugur, Suku Asari menyerah dengan syarat daerah disekitar pemandian menjadi hak mereka. Yamaguchi-san ditunjuk menjadi wali kota Asari yang berubah nama menjadi kota Yamaguchi. Mereka mendapat hak merekrut dan memiliki pasungan sendiri serta berhak atas setiap jengkal kota yamaguchi. Orang orang memanggil mereka yakuza karena kebiasaan buruk berjudi mereka yang sangat mengganggu. Secara teknis mereka adalah pasukan keamamanan di Kota ini , namun semua orang menganggap mereka tak lebih dari sekelompok bandit. Sekarang , generasi ke tiga yamaguchi-san lah yang sedang berkuasa. Dan aku baru saja membunuh putra sulungnya.

Hampir setiap anggota yakuza adalah tukang pukul berilmu cetek. Namun yamaguchi-san memiliki beberapa 'samurai' yang menguasai berbagai ilmu bela diri Jepang. Saat kami asik bercerita , tak terasa mereka sudah tiba dengan puluhan orang penembak. Jika ingin membalaskan dendam gadis gadis keturuanan Asari di pemandian ini, kurasa sekaranglah saatnya.

"kukira kau akan menyukai tempat ini pendekar naga hitam. Ternyata aku salah. Kami seharusnya tidak diizinkan membunuhmu. Namun aku bersumpah , akan kubalas kematian putra Yamaguchi-san"

Salah seorang samurai berteriak menantangku. Badannya tegap besar bak petinju kelas berat. Nodachi yang ia pegang sangatlah panjang sehingga ia dapat menebas batang leherku sebelum aku sempat meninjunya. Aku belum memiliki ilmu kebal jadi aku harus hati hati. Tanpa senjata apapun aku melangkah maju menantangnya

"BIDIK!!!"

Tunggu! APA?!!!

"Fuhhhh" angin dingin ditiupkan dari mulut Nona Yuki. Dingin , begitu dingin menembus tulang sehingga membuat puluhan penembak itu beku seketika. Kini yang tersisa hanyalah Sang Samurai dengan nodachi panjangnya.

" Jahanam ! HYAAAAT! "

Ia maju menyerangku lebih dahulu namun secepat kilat kuterjang wajahnya dengan tendangan Yokotobigeri. Topengnya terpecah. Kuda kudanya seketika buyar . Kutinju dadanya sekuat tenaga sehingga ia terpental beberapa langkah. Sang samurai seketika muntah darah. Untungnya baju besi yang ia gunakanlah yang menyelamatkan nyawanya. Ia ayunkan nodachinya, berusaha membelah tubuh jadi dua. Waktu tiba tiba melambat , aku melangkah maju , menangkap tangannya , lalu kubanting ia sekuat tenaga. Kucengkram lehernya dan

"Clas!!!" kucabut tenggorokannya dari lehernya. Ia menggelepar dan kemudian mati. Semua orang tercengang. Aku berhasil melakukannya. Jurus cengkraman naga. Selagi aku melamun tak terasa , dua samurai telah mengepungku. Mereka menebasku bersama sama namun aku berhasil menghindar. Salah satu katana mereka berhasil menggores perutku. Untungnya mereka tidak mengenakan baju zirah sehingga aku dapat menerjang mereka sekeras mungkin. Kedua samurai itu pun tumpang. Namun pedang mereka nyaris membunuhku. Seorang samurai kembali menyerangku dengan sebuah yari , namun dengan sigap , aku mengelak serangannya lalu kubanting ia sekuat tenaga. Kutusuk dadanya dengan yari miliknya sendiri , namun tak kusangka perutku kembali tergores.

Puluhan Ashigaru mencabut pedang mereka dan serentak menyerangku. Jantungku berdegup kencang . Mereka terlalu banyak . Apakah aku dapat melakukannya? Tiba tiba angin ingin kembali terhembus sehingga puluhan asgigaru itu membeku. Kurasa kami baru saja memenangkan pertempuran kecil.

" Heichiro dan Takaghi adalah samurai paling ditakuti di desa ini . Kau bahkan menendang Endo bersaudara sampai mati. Kalau bukan pendekar naga hitam, siapa lagi kau ini sebenarnya ? Hahahahaha"

Nona Yuki tertawa terbahak bahak. Patung patung es itu seketika pecah dan berubah menjadi debu. Tiba tiba saja , kota ini menjadi bersalju dan sangat dingin. Nona Yuki mengatakan ia tak pernah merasa sehidup ini jadi ia mengajakku untuk menyerang balai kota. Ia bilang aku tidak perlu khawatir dan cukup menonton saja.

Dari kejauhan , Nona Yuki meniupkan hawa dinginnya membuat ratusan ashigaru yang berjaga seketika membeku. Ia berjalan berlenggak lenggok sambil meniup setiap orang yang menyerangnya berubah menjadi beku. Yamaguchi-san ternyata sedang tidak berada di balai desa. Ia lalu mengajakku untuk bermain ke rumah Yamaguchi-san, walikota sekaligus pimpinan yakuza ini. Meriam dan regu penembak ternyata telah menunggu kami , namun badai salju membuat mereka mati kedinginan. Nona Yuki bahkan menyarankan Warga kota untuk berlindung di pemandian ataupun di rumah mereka. Aku juga kedinginan , namun air sejuk yang diberikan Nona Yuki membuat aku bertahan di antara salju salju yang amat dingin ini. Saat kami tiba dihalaman kediaman Yamaguchi-san , hampir setiap pasukannya telah mati kedinginan. Sisanya terlalu lemah untuk bergerak.

Kami masuk kedalam dan ternyata Yamaguchi-san telah menunggu bersama seorang Sumo raksasa. Nona Yuki hendak meniup dan membekukan mereka namun Sang Raksasa segera melompat dan meninju ia hingga terpental. Ia juga berusaha meninjuku . Beruntung aku sempat salto , mengelak tinjuan mautnya dan ketika aku tiba tepat diantara selangkangannya, kutinju buah zakarnya hingga terpecah seketika.

" Aaarrgghhhhh" sumo setinggi tiga meter itu seketika roboh lalu tewas ditempat. Aku berlari menghampiri Nona Yuki. Ia masih tak sadarkan diri. Yamaguchi-san lalu bertepuk tangan memberi isyarat kepada regu penembak yang dari tadi bersembunyi untuk bersiap menembak. Kurangkul lalu kugendong Nona Yuki yang tengah pingsan lalu aku melompat berlari keluar rumah

" Dor!! Dor!! Dor!" salah satu peluru mereka berhasil menembus kakiku . Aku dan Nona Yuki terjatuh.Darahku mengucur diantara salju. Keduua tanganku mati rasa karena tubuh Nona Yuki yang dingin sedingin es

" Kuanlin-sama , tanganmu hangat sekali. Seumur hidup , belum pernah aku disentuh apalagi dipeluk oleh tangan sehangat ini " "Fuuuuhhh" Hawa dingin kembali terhembus. Satu detik lagi saja, regu penempak yamaguchi-san pasti telah menghujani kami dengan peluru. Namun hawa dingin itu membuat mereka semua membeku. Tinggal Yamaguchi-san lah yang tersisa. Ia menodong kepalaku dengan sebuah pistol kuno . Bergerak sedikit saja , dia bisa saja menembakku

" Pendekar naga hitam.... kau muncul tiba tiba dengan penyihir itu. Kau bunuh putraku , kau hancurkan bisnisku , kau...."

"Prak!!" Belum selesai ia bicara, kurebut pistol itu dari tangannya lalu kutodongkan ke kepalanya. Ia terkejut. Wajahnya seketika pucat , seolah terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Kurasa yakuza ini belum pernah nonton film action.

"Dor!" kepalanya terpecah dan otaknya seketika buyar. Selesai sudah nasib orang paling ditakuti di kota ini. Anggap saja ini sedikit hadiah dariku untuk Kaisar Yamamato. Kupeluk lalu kugendong Nona Yuki kedalam kediaman Yamaguchi-san . Kami berdua terkapar disana. Sekujur tubuhku seoalah mati rasa saat Nona Yuki memelukku begitu erat. Namun ia merasakan hangat dan kenikmatan yang tiada tara. Ia mengatakan sudah lama sekali tubuhnya tak tersentuh lelaki karena setiap lelaki yang menyentuhnya pasti mati kedinginan. Aku memeluknya sekitar sepuluh menit dan saat kulepas pelukanku butuh waktu satu jam agar kulitku tidak mati rasa lagi. Namun selama satu jam juga , wajah Nona Yuki memerah dan ia terus mendesah nikmat. Hangat dan kenikmatan pelukanku membuat ribuan tahun hidupnya terasa sia sia. Apa itu artinya ia seorang perawan tua berusia Ribuan tahun?

Pukulan Sumo itu sungguhlah dahysat. Manusia biasa mungkin bisa remuk seketika. Nona Yuki memiliki jurus penyembuhan diri namun tentunya memakan waktu lama untuk pulih. Ia bilang ia tak sanggup lagi berjalan. Sehingga aku kembali menggendongnya pulang ke pemandian. Butuh waktu satu jam berjalan agar tiba di pemandian. Setiap sepuluh menit, aku melepaskannya dan menghangatkan tubuhku selama sepuluh menit lebih. Aku terus berjalan menahan dingin ditanganku hingga akhirnya kami tiba di pemandian air hangat. Nona Yuki meminta agar aku segera berendam air hangat agar kulitku tidak mati rasa.

Aku berendam hingga tengah malam. Saat aku kembali ke kamarku, Nona Yuki sudah bisa berjalan lagi walaupun harus menyentuh dinding agar tak terjatuh. Ia berbisik

" saat kau memeluk dan menggendongku adalah saat paling indah seumur hidupku. Untuk pertama kalinya , seorang lelaki mempertaruhkan nyawanya untukku. Sungguh aku ingin mencumbumu dan menunjukkan betapa aku jatuh hati padamu. Namun seorang lelaki sejati tentu tak akan mengubah hatinya. Sungguh beruntung wanita yang menjadi istrimu."

Air mata harunya , wajahnya yang sangat mirip dengan Yu Ji membuat aku khilaf dan akhirnya mencumbunya. Rasanya seperti mencumbu daging beku di freezer. Kami bercumbu selama beberapa menit. Kulepas ciumanku lalu kupeluk ia erat erat walau tubuhnya sedingin es. Ia tak mampu berkata kata lagi . Ia tidur didekatku, membuat malam yang dingin , menjadi lebih dingin lagi. Kurasa ini malam pertamaku bersama si siluman salju.

Saat pagi tiba , ia menghidangkan sop miso yang sangat hangat untukku. Nona Yuki menyukai makanan yang hangat hangat. Berduaan dengannya membuatku seolah sedang berdua dengan putri Yu Ji. Setelah sarapan , ia hendak mengajakku mandi bersama namun tiba tiba seorang gadis masuk ke kamarku dan berkata kalau sekelompok samurai telah berbaris rapi diluar pemandian untuk menjemputku. Sebelum aku pergi Nona Yuki menggenggam erat tanganku dan berbisik

" Kuanlin-sama , mungkin aku takkan mungkin memilikimu, mungkin inilah perpisahan kita. Jikalah ini adalah pertemuan kita yang terakhir ambillah kalung salju ini sebagai pemberianku. Celupkan kalung ini di air minummu , maka air itu akan berubah menjadi sejuk , seperti air yang kuberikan padamu. Dan yang terakhir , aku ingin kau tahu , meskipun singkat namun aku menikmati setiap detik saat kita berdua bersama. Aishiteru Kuanlin-sama . Akan kukatakan kepada mereka kemana kau pergi "

Kami pun berpisah. Tak kusangka seorang wanita akan berkata semanis itu kepadaku. Genggaman tangannya seolah mengisyaratkan kalau ia enggan berpisah. Raut wajahnya menggambarkan betapa ia tak rela melepasku. Namun aku harus pergi. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya namun aku siap dan aku tidak takut.