webnovel

Episode 11

"Ellis?" Kupanggil namanya perlahan lahan. Ia angkat wajahnya yang sedang menunduk dan betapa terkejutnya ia saat melihatku. Wajahnya terkejut seperti sedang melihat hantu. Ia usap pipiku dengan tangan kirinya dan perlahan , matanya mulai berkaca kaca. Ia ingin menangis namun ia menahannya. Segera kupeluk ia dengan erat dan akhirnya ia tak sanggup menahan air matanya.

" Aku merindukanmu suamiku. Aku membutuhkanmu dan kau benar benar hadir disini untukku. Bagaimana bisa engkau disini? Bukankah aku telah menukar ingatanmu" Kukatakan kepadanya bahwa penyihir ular utusan Yamamato lah yang mengembalikan ingatanku. Aku ceritakan juga bahwa disana aku hampir namun ntungnya polisi menyelamatkan nyawaku. Kemudian aku bertanya bagaimana bisa ia menukar ingatanku , Jenny dan hampir semua orang di Bumi? Meskipun rumit , perlahan ia lalu menjelaskannya.

Ellis mengantar aku dan Jenny pulang ke bumi bersama Yu Ji. Namun mereka ingin kami tidak mengingat apa apa tentang apa yang telah kami lalui. Ellis kemudian menanamkan ingatan palsu kepada kami berdua. Namun ia kemudian sadar , tak hanya ingatan kami yang harus dirubah, namun hampir semua orang yang mengenal kami . Mereka akan bertanya tanya kemana kami menghilang. Ellis lalu meniupkan mantra pemanggil hujan yang sangat deras dan berangin. Hujan badai pun turun namun kami berdua tidak menyadarinya karena kami masih tak sadarkan diri. Dan yang terakhir , ia tiupkan ingatan ingatan palsu yang akan terbang terbawa angin dan terhirup oleh semua orang yang mengenalku. Akhirnya tak hanya kami , namun hampir semua orang termasuk April dan orang tuaku melupakan apa yang terjadi. Sejauh angin berhembus , sejauh itu juga ingatan palsu itu akan terbang. Pada akhirnya semua orang akan lupa dan menganggap ingatan itu benarlah terjadi.aku tidak bisa marah karena maksud Ellis dan Yu Ji adalah demi melindungiku.

" lalu, kenapa kau bersedih , istriku?" selanjutnya Ellis menceritakan apa yang telah terjadi selama aku pergi. Di malam saat pendekar tapak dewa menyerang kediamanku, ribuan ashigaru menyerang desa desa di perbatasan kerajaan timur. Di bantu penyihir penyihir ular , beberapa ashigaru bahkan menyerbu desa desa di pedalaman kerajaan Xian dan Han. Malam itu dikenal dengan peristiwa , malam bulan darah. Pasukan Timur diduga telah bergerak sejak berhari hari sebelum peristiwa itu. Mereka bersembunyi di hutan dan membunuh siapa saja yang tak sengaja melihat mereka. Darah dan teriakan orang orang tak berdosa menggema semalam. Dikala itu , aku tengah di kolam pemandian Nona Yuki dan tak menyadari apa yang terjadi. Bahkan Yu Ji dan Ellis saat itu tidaj mengetahui peristiwa itu terjadi.

Terhitung puluhan desa , beberapa kota besar dan dua benteng hangus dalam semalam. Di pagi harinya saat Yu Ji dan Ellis tengah menempuh perjalanan ke kerajaan timur, ribuan samurai dibantu puluhan ribu prajurit dan puluhan meriam telah mengepung bentang musim panas , benteng terbesar di kerjaan Han. Nyaris semua kekuatan militer Han ada disana. Di hari pertama , hampir sepuluh ribu prajurit Han mati sia sia karena mereka tidak siap berperang. Meskipun begitu , benteng terus dikepung berhari hari dan baru berhasil ditaklukan tiga hari setelah setelah Ellis memulangkan aku ke bumi.

Setelah berhasil memulangkan kami ke bumi , Ellis dan Yu Ji berpisah. Sebelumnya mereka mengetahui semua yang terjadi dari rakyat Han yang tinggal di pesisir timur. Kejadian itu adalah salah satu dari banyak alasan kenapa mereka ingin aku pulang ke Bumi. Yu Ji bertarung sebagai pendekar naga hitam karena selama ini memang dia lah pendekar naga hitam. Ia bercerita kepada Ellis bahwa sesungguhnya Meng Jia hanyalah sahabat karibnya. Ia bukanlah pendekar naga hitam. Yu Ji terpaksa berbohong karena ia tidak ingin aku dan semua orang tahu bahwa selama ini dialah pendekar naga hitam. Identitas seorang pendekar naga hitam , haruslah terjaga. Aku merasa seperti orang bodoh. Aku berdusta dan berpura pura menjadi pendekar sementara pendekar yang asli ada didekatku.

Sementara itu , ketika Ellis tiba di Beiyuan , penduduk kota tengah panik dan berusaha meninggalkan kota. Pasukan penjaga kota dibuat sibuk. Mereka punya waktu kurang dari dua minggu sebelum prajurit timur tiba. Hampir semuanya berkuda menuju padang pasir. Mereka lebih suka membayar penyamun dari pada harus menyerah kepada prajurit timur. Dalam hitungan hari , penduduk Beiyuan dapat dihitung hanya dengan jari. Hampir semua bangsawan lari ke padang pasir. Yang tinggal hanyalah rakyat miskin dan milisi milisi yang benar benar siap bertempur melawan prajurit timur.

Air mata Ellis berlinang ketika melihat kota tempat ia dibesarkan kini bak kota mati. Hanya pasukan penjaga kota dan pasukan pengawal istana yang tersisa. Kerajaan Han hampir tak punya pasukan lagi begitu juga dengan kerajaan Xian. Bahkan keadaan disana jauh lebih menakutkan. Sehari sebelum prajurit timur diperkirakan tiba , tiba tiba saja ratusan samurai dan ninja muncul di pekarangan istana. Pelayan hingga petinggi kerajaan di bantai dengan keji. Bahkan kakak kandungnya sendiri nyaris disembelih. Ellis terpaksa mengerahkan seluruh kekuatannya demi menyelamatkan istana Beiyuan. Tentu saja mereka bukan tandingan Ellis. Ratusan samurai dan ninja dihabisi dalam hitungan menit saja. Untuk pertama kalinya , Ellis mengerahkan segala macam sihir dan ilmu hitamnya yang sakti nan menakutkan. Alih alih berterima kasih , pendeta kuil mendesak Kaisar Shi untuk mengurung Ellis. Hampir semua penghuni istana menyetujuinya. Akhirnya Kaisar mengurung Ellis di kediamannya dan sejak itu Ellis tidak tahu apa yang terjadi diluar sana. Ia kecewa setelah apa yang dilakukan semua orang justru membuangnya seperti ini.

" apakah mereka memperlakukanmu dengan keji?"

" jikalau aku ini manusia biasa , sudah lama aku mati kelaparan..... "

Seketika emosiku terbakar. Kuterjang pintu kamarnya sehingga terpental beberapa langkah. Suaranya menggelegar sehingga pengawal yang berjaga diluar terkejut bukan main. Kukepalkan tanganku , dengan geramnya aku melangkah keluar.

" penyusup! " seorang pengawal yang berjaga diluar berteriak ketika ia melihatku. Ia berusaha menebas batang leherku dengan pedangnya namun kutangkis lalu kutinju dadanya hingga iia mati ditempat. Tak lama datang lagi seorang pengawal Terkejut melihatku, ia mencoba menusukku dengan tombaknya. Dengan santai kuelak serangannya dan " Buk! Buk! " kuterjang dadanya sekeras tenagaku . Ia terpental beberapa langkah dan tewas seketika.

" suamiku! Apa yang kau lakukan?!" bentak Ellis yang terkejut melihat apa yang baru saja aku lakukan.

" memberi mereka pelajaran. Enak saja mereka memperlakukanmu seperti ini... "

Puluhan pengawal tiba, kali ini lengkap dengan baju zirah mereka. Mereka lalu mengepungku. Kutarik nafasku dalam dalam , konsentrasi , dan ketika salah seorang dari mereka berusaha menusukku dengan tombak besarnya , aku mengelak sehingga tombak itu mengenai temannya sendiri. Geram melihat ulahku , mereka bergantian menyerangku dengan tombak dan pedang mereka . Aku tak kalah geram , kuhajar mereka satu persatu dengan pukulan dan tendanganku. Serangan mereka terlalu lamban sehingga aku dapat dengan mudah menghindar lalu berbalik menyerang mereka. Kuhajar mereka hingga tersisa satu pengawal lagi.

" jadi kau pendekar palsu dari alam bumi hah? Tak kusangka orang bumi dapat sesakti ini. Kurasa aku telah menggapmu remeh. Pedang pembelah iblis !! " Ia sontak melompat dan melesat bak anak panah. Aku berusaha mengelak namun pedangnya berhasil menggores badanku. Entah apa yang terjadi jika pedang itu menusukku. Kukira tubuhku benar benar kebal , namun rupanya pedangnya berhasil melukaiku.

" Jih , ternyata kau masih hidup. Baru pertama kali jurusku gagal. Namun kali ini aku tidak akan meleset! HYAAAT! " Ia kembali melompat menyerangku namun kali ini " gelebuk!" kutangkap lengannya lalu kubanting ia sekuat tenaga. Ia beruntung , topi bajanya melindungi dia dari benturan yang sangat keras. Saat ia hendak berdiri , aku bisa saja menerjangnya namun tiba tiba regu pemanah tiba dan siap menembakku jika aku bergerak sedikit saja. Aku tidak takut , yang kutakutkan justru panah itu bisa saja melukai Ellis.

" kau membunuh satu peleton pengawal semudah itu... hanya dengan tangan kosong?!! " ucap sang panglima. Seakan tak percaya , ia menghampiri salah satu mayat pengawal lalu ia pegangi nadinya. Pengawal itu benar bena mati. Baju zirah mereka bahkan sampai retak bahkan pecah seperti dihantam palu yang sangat besar.

" satu orang pengawal ini mungkin senilai puluhan milisi. Bahkan ratusan pengawal pun belum tenu dapat menandingi kesaktian Pimpinan Lei, Sayang sekali disaat seperti ini , kita ustru saling membunuh... " ia segera memerintahkan para pemanah untuk menurunkan panahnya. Ia kemudian menghampiri pria yang ia panggil Lei ini, lalu ia membantunya berdiri.

" tidak baik berkelahi disaat seperti ini , mari ikut kami ke halaman istana " Namun aku menolak. Kulepaskan Lei dari rangkulannya lau kucekik ia sekuat tenaga. Para pemanah kemudian mengangkat kembali panah mereka . Ellis yang ketakutan kemudian menangis.

" Sssstttt!! " salah satu anak panah kemudian ditembakkan. Segera kutangkap panah itu dengan tangan kiriku. Kukuatkan cekikkanku lalu kubanting ia sekuat tenaga . Masih belum puas, kutarik tangannya dan

" Prak!!!! " " Aarrrggghh!" kupatahkan tangannya. Ia memekik kuat. Kuinjak kepalanya dan tadinya ingin kuinjak saja sampai kepalanya terpecah.

" Kuanlin! CUKUP! Mereka semua keluargaku! Jangan bunuh mereka! "

Aku tersadar kembali. Seketika aku terdiam. Tentu saja aku tidak terima istriku diperlakukan seperti ini. Ellis sungguh mulia karena masih menganggap orang orang ini saudaranya. Tapi aku , sebenanya aku tak mau berhenti sebelum orang yang mengurung Ellis maju meminta maaf di hadapanku

" musuh kita diluar sana pendekar Kuanlin , sayang sekali engkau justru membunuh temanmu sendiri." Lalu tiba tiba muncul kembali seorang panglima namun kali ini pakaiannya tidak semewah panglima sebelumnya.

" kurasa Tuan tidak ingat siapa hamba. Hamba Kepala Wei , kepala prefektur Beiyuan sekaligus pimpinan pasukan keamanan kota Beiyuan. Maafkan bawahanku perwira Lei , emosinya terkadang tidak terkendali. "

Kurasa aku ingat siapa dia. Aku pernah melihatnya di hari pernikahanku. Ia ikut mengawal iring iringan pengantin di hari pernikahanku. Ia memerintahkan para pemanah untuk menurunkan panah mereka. Ia melangkah menghampiriku kemudian dengan lembut ia mengajakku keluar menuju halaman istana. Sejenak aku menoleh kembali kepada Ellis. Kuhampiri dia lalu kugenggam tangannya erat erat.

" ayo ikut aku " ia hanya menurut. Kutuntun ia keluar kamarnya. Ditemani Kepala Wei, kami melangkah menuju halaman istana , dimana milisi dan pasukan keamanan berkemah. Lorong lorong istana dipenuhi oleh para pengungsi. Sebagian besar wanita dan anak anak. Aku dapat melihat dan mendengar langsung rasa takut mereka. Perang ini memyita semua yang mereka punya. Ellis hanya menunduk. Biasanya orang orang begitu kagum ketika melihat Ellis berjalan didepan mereka , tapi sekarang mereka sungguh ketakutan bak sedang melihat hantu.

Namun itu belum seberapa. Ketika kami tiba di halaman istana , semua orang menoleh kepada kami. Mereka menghentikan segala yang mereka lakukan lalu menatap kami dengan tatapan sinis. Salah satu dari mereka kemudian teriak.

" Oy! Lihat! Ini dia sang pendekar palsu!!!"

" Huuuu! Pendekar palsu! Sebaiknya kau lari saja ke rumah Ibumu! Hahaha!"

" pendekar palsu dan istri silumannya? Singkirkan sebelum kutebas lehe...! AARGGGHH!"

Karena geram , kucekik lalu kupatahkan lehernya. Ellis menunduk menangis. Wajar saja , karena semua orang bersorak menghina kami. Namun sorakan itu berhenti ketika kupatahkan leher orang yang mencekikku.

" Dasar Babi dari Bumi ! HYAAAT! "

" Cukup!!" Kepala Wei segera melerai kami. Kutatap mata mereka dengan sinis. Mereka beruntung Ellis berada di dekatku karena jika tidak , sudah kuhajar mereka semua sampai mati.

" Oy Dengar! Aku tak peduli bagaimana nasib kalian! Aku tidak sebaik Putri Li jadi aku tak peduli kalian mau mati ataupun jadi kacung orang timur! Aku disini untuk menyelamatkan istriku dari orang orang menyedihkan seperti kaliaan." Mereka makin geram ketika mendemgar ucapanku . Ellis pun terkejut mendengarnya. Ia seolah tak percaya kata kata itu baru saja keluar dari mulutku.

" Kuanlin! Kenapa kau berbicara seperti itu?! Mereka semua rakyatku! Mereka semua keluargaku?! Apa kau tega melihat mereka menderita?"

" cuih! Lalu apakah mereka menganggap kita keluarga?! " Ellis terdiam. Ia bingung ingin bicara apalagi. Segera saja kupegang tangannya lalu akupun bergeriak

" Heh! Dengar ! Putri Li menganggap kalian semua keluarganya?! Ia sangat mencintai kalian! Apakah kalian juga menganggapnya keluarga?!!!" sayangnya jawaban mereka justru mengejutlan.

" kami tak sudi punya keluarga siluman!!"

" Siluman sama hinanya dengan orang timur!!"

" kami tak peduli ! Ayo tangkap dan buang mereka!? "

Kerusuhan tak terhindarkan. Para Milisi justru saling dorong dengan pengawal. Ellis masih tertunduk. Namun ia tidak lagi menangis. Ia keluarkan sebuah tongkat sihir kecil dari sakunya kemudian ia acingkan keatas.

" sinar pencabut nyawa!!" " Tring!! " Dalam kedipan mata , sinar itu terpancar menyilaukan mata. Ketika kubuka mataku kembali, orang orang isekitar kami telah berubah menjadi debu, kecuali kepala Wei dan para pengawal.

" kalian kuberi pilihan. Ingin mati ditanganku? Atau ingin mati ditangan orang timur! Cahaya yang selanjutnya akan mencabut nyawa kalian semua yang melihatnya."

Mereka semua lalu kembali ke urusan mereka masing masing. Kepala Wei lalu mengantar kami ke kemah utama, dimana para panglima dan ketua ketua milis seharusnya menunggu kami. Hanya saja , semua ketua milisi telah mati disambar sinar pembunuh karena mereka telah memaki-maki Eliis. Jadi ketika kami tiba di kemah utama , hanya ada beberapa panglima disana.

" paman Feng .. " Ellis segera menyujudi panglima Feng yang duduk kursi panglima. Tak lupa ia menyujudi panglima panglima lainnya. Panglima Feng tiba tiba berlutut seraya berkata.

" Tuan putri. Maafkan hamba yang tak mampu berbuat apa apa saat tuan putri dihukum. Hamba pantas dihukum mati. " Ellis lalu membantunya berdiri seraya berkata.

" bangunlah paman , aku tahu paman tidak seperti mereka. Namun siapapun takkan mampu menentang perintah kaisar. " Panglima Feng kembali berdiri. Sekilas aku berpikir, bagaimana bisa Kaisar Shi setega itu kepada adiknya sendiri? Kemudian aku bertanya kepada Panglima dimana sekarang Kaisar Shi berada. Panglima lalu berkata jika Kaisar Shi tengah mengunci dirinya di Istana bidadari bersama para selirnya. Setiap hari hanya suara desahan dan erangan yang terdengar. Ia seperti tak peduli dengan apa yang terjadi.

Panglima Feng kemudian menjelaskan apa yang telah terjadi selama berbulan ini. Mulanya pasukan Kerajaan timur hanya berjumlah sepuluh ribu orang saja. Sedangkan di Istana BeiYuan hanya ada sekitar seribu pasukan keamanan kota dan ratusan pengawal saja. Untungnya masih ada ribuan milisi yang bersedia mati demi Han. Meskipun bersenjata lebih lengkap , seminggu pertama terhitung nyaris delapan ribu prajurit timur tewas selama penggempuran. Sementara di istana tak sampai seratus pasukan pengaman yang gugur , namun ratusan milisi gugur selama penggempuran. Hampir semuanya tewas karena bedil dan meriam. Sedangkan urusan bertarung dengan senjata , prajurit timur ternyata sangatlah lemah. Mereka pun melarikan diri , daan dipastikan mati karena kehabisan bekal.

Selama hampir sebulan istana BeiYuan aman. Selama dua minggu selanjutnya, rakyat rakyat Han Barat yang tadinya melarikan diri segera kembali ke BeiYuan. Kemenangan pasukan keamanan kota mengembalikan kepercayaan diri rakyat han. Mereka mengangkat senjata dan ikut bertarung melawan kerajaan timur.

Bulan selanjutnya , prajurit timur kembali tiba dengan meriam lebih besar dan prajurit yang lebih terlatih dalam menembak dan pertarungan jarak dekat. Mereka berjumlah kurang lebih seratus ribu pasukan. Sementara di istana Beiyuan , panglima Feng dibantu kepala Wei dan pasukan keamanan telah melatih kurang lebih sepuluh ribu milisi secara kilat. Sebagian besar dari mereka adalah rakyat Han Barat yang memilih kembali dari pelarian. Namun diminggu terakhir , sekelompok rakyat mengaku telah berkuda selama berhari hari dari tanah padang pasir. Mereka bercerita jika suku padang pasir hanya makan dua kali sehari yaitu saat dini hari dan ketika matahari terbenam. Cara itu kemudian digunakan sehingga perbekalan di istana BeiYuan mampu bertahan berbulan bulan lebih lama.

Penggempuran berlangsung sengit. Ratusan ribu bedil dan meriam menghujani dinding terluar BeiYuan. Untungnya pasukan keamanan berhasil menciptakan senjata ampuh yang mereka rakit dari bubuk hitam bangsa timur. Mereka menamakannya , panah naga , atau di Bumi kita mengenalnya dengan nama ' Roket ' . Dengan senjata itu , pasukan Han mampu menahan pasukan timur yang jumlah nyaris sepuluh kali lipat dari mereka. Selama sebulan , sekitar delapan puluh ribu mayat prajurit dan samurai Timur bertebaran di tembok dan diluar kota BeiYuan. Pasukan timur mulai putus asa dan menghentikan serangan. Namun di pihak Han sendiri , kurang lebih tujuh ratus pasukan keamanan serta nyaris enam ribu milisi gugur mempertahankan BeiYuan. Selama penggempuran itu , Ellis dikurung di kamarnya tanpa makanan dan kabar dari liar. Yang ia dengar hanyalah suara meriam , roket , dan teriakan teriakan kematian.

Selama penggempuran kedua , tembok terluar BeiYuan tidak mungkin lagi dipertahankan. Jadi , dua malam setelah peperangan terakhir , pasukan Han mundur ke tembok kedua. Dua bulan sepanjutnya , meskipun tidak sesengit peperangan sebelumnya, puluhan ribu pasukan timur masih terus menyerang BeiYuan. Korban makin berjatuhan tapi prajurit timurlah yang paling banyak. Setiap hari , mereka dihantui perasaan ' apakah aku akan mati hari ini ? ' . Sementara pasukan keamanan dan Milisi , tidak takut mati karena bagi mereka , sebuah kehormatan bisa mati demi kerajaan mereka. Pertempuran nyaris dimenangkan , karena diam diam , pasukan timur sudah banyak yang melarikan diri.

Tapi mimpi buruk yang baru muncul. Pagi hari itu , dua ratus ribu ashigaru dan samurai Timur yang paling ditakuti di seluruh daratan , tiba diluar tembok BeiYuan. Mereka menunda serangan ke kerajaan Xian demi merebut BeiYuan. Mereka dipimpin oleh seorang samurai berjuluk ' Si muka Setan ' samurai paling ditakuti di seluruh daratan. Mereka membawa ribuan tahanan lelaki dan wanita wanita perawan yang sengaja mereka kumpulkan selama perjalanan ke BeiYuan. Demi meruntuhkan mental pasukan Han , Si muka setan mengebiri puluhan tahanan laki laki setiap harinya lalu mereka memperkosa puluhan perawan secara bergantian tepat diluar tembok BeiYuan. Teriakan dan erangan mereka sangat kuat sampai terdengar oleh pasukan Han. Mayat lelaki yang sudah tanpa kelamin kemudian di ikat di kerbau dan diantar ke tembok BeiYuan , tidak lupa ditulis ' kalian bisa saja selanjutnya ' dalam bahasa mandarin. Strategi mereka berhasil , milisi Han makin putus asa dan kehilangan keberanian mereka. Mereka tak habis pikir bagaimana jadinya jika putri mereka diperkosa sampai mati. Mereka juga tak ingin mati dengan cara seperti itu. Namun tidak dengan pasukan keamanan BeiYuan. Bahkan kejadian itu tidak membuat mereka takut. Mereka justru bersumpah , setiap prajurit , akan memenggal paling sedikit lima puluh kepala prajurit timur. Beruntungnya masih banyak Rolet yang bisa digunakan untuk berperang. Jumlah mereka bukan lagi berbanding sepuluh kali lipat , melainkan nyaris ratusan kali lipat. Ratusan pasukan keamanan melawan ratusan ribu ashigaru dan samurai.

Si muka Setan lalu memerintahkan serangan habis – habisan ke tembok BeiYuan. Namun dimalam sebelum penggempuran ,dari balik tembok istana , anak anak dan remaja Han berhasil menciptakan busur silang yang dapat menembakkan enam anak panah tanpa isi ulang. Busur ini terinspirasi dari novel cerita anak anak yang sangat digemari oleh anak anak Han. Semalam sebelum penggempuran , ratusan busur yang telah dirakit dan diisi ulang kemudian dibagikan kepada pasukan keamanan. Setiap anak panah , dililiti bubuk hitam yang jika meledak , dapat membunuh puluhan prajurit sekaligus. Di hari penggempuran , prajurir timur tidak tahu apa yang akan menimpa karena. Karena jaral tembak yang luar biasa , busur itu mampu meledakkan puluhan prajurit timur sebelum mereka mampu mendekat dan menembak. Di minggu pertama , nyaris dua puluh ribu orang timur mati sia sia , diantaranya adalah samurai samurai sakti yang paling ditakuti. Si muka Setan murka , ia menjuluki orang orang Han pengecut dan sebagai gantinya , ia memerintahlan prajurit untuk memperkosa ribuan perawan dan mengebiri puluhan perjaka setiap malamnya. Beberapa milisi bahkan sampai menyerah , namun mereka justru ditelanjangi , dikebiri dan dikuliti hidup hidup. Moril orang Han makin jatuh , pasukan keamaman yang tersisa tidak sampai dua ratus orang. Milisi yang siap perang tidak sampai lima ratus orang. Pengawal Istana serta para panglima yang selama ini berjaga jaga didalam istana terpaksa ikut membantu . Remaja remaja Han yang tadinya hanya merakit busur dan anak panah juga ikut berperang . Mereka akan dinikahkan dengan seorang putri bangsawan jika nantinya mereka selamat dari pertempuran. Mereka yang gugur , akan dikenamg sebagai pahlawan dan ayah ibu mereka akan diangkat menjadi bangsawan kerajaan. Semu itu demi menyelamatkan peradaban planet. Jika Han runtuh , Xian juga akan menyusul, bukan tak mungkin tanah barat dan padang pasir juga akan runtuh.

Berminggu minggu selanjutnya, perang makin sengit dan mencekam. Ratusan orang Han termasuk para remaja gugur. Pasukan keamanan yang masih hidup hanya tinggal seratus orang. Pengepungan kembali gagal. Musim dingin pun tiba. Tak terasa sudah berbulan bukan sejak pengepungan pertama. Orang orang tak menyangka mereka akan bertahan selama ini. Diam diam , banyak ashigaru yang melarikan diri karena perbekalan menipis dan dinginnya musim dingin. Puluhan ribu mayat yang bertebaran membuat semangat mereka menciut. Sudah tidak ada tahanan yang tersisa untuk dikebiri dan diperkosa. Akhirnya Si Muka Setan memilih berkemah diluar kota BeiYuan dan menunggu perbekalan di istana BeiYuan menipis. Perbekalan di istana BeiYuan memang tinggal sedikit sekali. Sedangkan beberapa hari yang lalu , orang orang timur kedatangan bantuan perbekalan hasil jarahan dari desa desa sekitar. Termasuk ribuan wanita dan perawan sebagai pemuaa nafsu mereka. Disisi lain , istana BeiYuan tinggal menunggu nasib saja. Beruntung mereka menerapkan sistim makan padang pasir yang membuat perbekalan bertahan lebih lama. Beruntungnya , pasukan keamanan dan pengawal istana mampu bertahan hanya dengan memakan setengah mangkuk nasi sehari, jadi perbekalan dapat dialihkan ke milisi dan rakyat Han yang mengungsi. Mendengar cerita Penglima Feng , penggempuran ini tak kalah sengit jika dibandingkan dengan Troya dan sparta. Sayangnya Kaisar Shi tidak pernah tahu tentang sengitnya penggempuran ini karena ia asik bercumbu dengan selirnya di istana bidadari.

" Dan kau baru saja membunuh puluhan pengawal yang nilainya sama dengan ratusan milisi. Dan kita baru saja kehilangan ketua milisi kita jadi , situasi kita makin parah. Sisi baiknya , kemarin kita mendapat surat resmi dari pasukan timur yang isinya , Kaisar Yamamato terkesan mendengar kabar kegigihan orang orang Han. Beliau akan mengampuni dan menjadi BeiYuan sebagai daerah istimewa , jika saja Kaisar Shi bersedia berlutut dihadapan Kaisar Yamamato dan mengakui Beliau sebagai Maharaja . "

Itu artinya Han akan menjadi kerajaan bawahan dan seluruh rakyat Han yang tinggal diluar tembok BeiYuan akan bernasib sengsara seumur hidup mereka. Aku berpikir dalam hati , bukan tidaak mungkin akan terjadi genosida besar besaran dan lambat laun keturunan Han akan memudar. Tapi jika tidak menyerah maka BeiYuan bisa saja bernasib sama seperti Aztec , dibunuh secara keji dan lenyap selamanya. Namun tidak ada jaminan Kaisar Yamamato akan menepati janjinya. Ia tidak punya sifat ksatria dan tak mengenal bushido. Berbeda dengan orang jepang di Bumi , akan yakin Kaisar Ular justru akan memenggal Kaisar Shi di istananya sendiri. Disela-sela situasi hening itu , Ellis tiba tiba berkata.

" Ini bukan perang yang dapat dimenangkan manusia biasa. Dari awal , aku sadar kalian akan menderita jadi aku mengerahkan kekuatan sihir dan silumanku untuk menumpas mereka. Namun kalian justru mengurungku. Sebagai putri dari Kaisar sebelumnya , aku akan menyelamatkan warisan kekuargaku meskipun kalian semua melarangku. "

Ellis kemudian mengeluarkan tongkat sihirnya . Masih ada ratusan ribu Prajurit timur diluar sana , dan sepertinya ia akan menghabisinya sendirian.

" Ellis apakah kau yakin akan melakukan semua ini seorang diri ?! "

" Sebenarnya aku ingin kau menyaksikannya dari dekat "

Berdua saja , kami lalu melangkah keluar tembok BeiYuan , menuju perkemahan Prajurit timur. Mayat bertebaran dimana mana. Ada yang gosong , ada yang dipenuhi anak panah, ada juga yang isi perutnya terburai. Hampir seluruhnya adalah mayat prajurit timur. Suara desahan dan erangan gadis yang diperkosa terdengar begitu kuat. Kami berjalan mendekat tanpa rasa takut sedikit pun. Ketika sampai didepan perkemahan prajurit Timur, mereka hanya menertawakan kami karena kami daang berdua tanpa senjata , tanpa kawalan. Ellis lalu memutar-mutar tongkatnya , sehingga keluarlah api yang sangat membara dari tongkatnya. Api itu kemudian membentuk dua ekor burung naga raksasa , lalu segera menyambar perkemahan prajurit timur. Api membara dengan cepat keseluruh perkemahan. Ratusan ribu prajurit berteriak meraung raung meminta tolong. Api itu tidak melahap tahanan sehingga mereka punya sedikit waktu untuk melarikan diri. Dalam hitungan menit , perkemahan yang luasnya mungkin puluhan hektar itu , telah berubah menjadi abu.

" Sebenarnya aku ingin melakukan ini sejak pertama mereka menginjakkan kaki di BeiYuan " Ellis lalu menyimpan kembali tongkat sihirnya. Diantara abu dan mayat itu , tiba tiba berdiri sesosok manusia tinggi bertubuh besar layaknya iblis. Dialah si Muka Setan . Tubuhnya menghitam terbakar. Bahkan api membara Ellis belum cukup membunuhnya. Ia raih pentungan raksasanya , kemudian ia melangkah maju kearah kami

" Biarkan aku menghabisinya " Kukepalkan tanganku lalu aku maju menghadapinya. Ia berlari menyerangku. Saat itu juga aku melompat lalu kuterjang kepalanya dengan tendangan naga terbang. Ia termundur beberapa langkah. Pelindung kepalanya sampai terjatuh dan topengnya peah terbela dua. Tendangan sekeras itu bahkan tidak membuat kepalanya pecah. Sungguh luar biasa. Wajahnya yang seram layaknya Iblis sekarang terlihat jelas. Makin seram karena kali ini wajahnya penuh luka bakar.

Ia ayunkan Pentungan raksasanya ke kepalaku. Meskipun besar , ia dapat mangayunkannya dengan cepat dan kuat seperti mengayunkan pedang. Beruntung aku masih bisa mengelak. Segara kupukul dadanya dengan berpuluh puluh pukulan keras , namun ia masih sanggup berdiri. Ia muntah darah sedikit namun ia belum tumbang. Ia cengkeram kepalaku kemudian ia lempar tubuhku sejauh mungkin. Tak lama , ia memekik kesakitan sambil memegangi kemaluannya. Ia pun tumbang. Ia robek celananya sehingga terlihatlah buah zakarnya yang sudah membengkak luar biasa. Buah zakarnya semakin membesar sebesar buah semangka lalu tiba tiba terpecah. Aku dan Ellis segera menghindar agar darahnya tidak mengenai tubuh kami. Dari daerah kemaluannya kemuan muncul batok kepala ular yang sangat besar. Tak lama , tubuhnya seketika buyar menjadi berkeping keping dan sesosok ular bertubuh manusia setinggi tiga meter , telah berdiri dihadapanku.

Ia melompat dan nyaris saja melahap kepalaku. Kutangkap buntutnya lalu sekuat tenaga , kulempar ia hingga terpental jauh. Ular raksasa berbadan manusia itu lalu bangkit kembali. Ia siluman pertama atau bisa jadi Alien pertama yang kuhadapi seumur hidupku. Makhluk itu tiba tiba menerkamku namun untungnya Ellis segera menembaknya dengan Bola energi sehingga tubuhnya hancur berkeping keping.

" Astaga ! Makhluk macam apa itu?! "

" Iblis Ular, bangsa iblis yang menyerang daratan Xian ribuan tahun yang lalu. Seribu prajuritpun belum tentu cukup untuk membunuh satu dari mereka. "

Jujur saat itu aku benar benar terkejut. Beruntung Ellis menyelamatkan nyawaku. Hampir semua orang menyaksikan kengerian itu. Disatu sisi mereka gembira karena seluruh prajurit timur kini telah lenyap. Namun makhluk raksasa itu benar benar membuat mereka takut. Cepat , buas dan mematikan. Mereka tak menyangka aku dapat melempar makhluk sebesar itu. Yang terpenting hari ini adalah , kami pulang membawa kemenangan. Kami disambut seperti pahlawan. Mereka yang tadinya menjelekkan kami , sekarang berbalik memuji. Mereka yang tadinya takut , kini tidak takut lagi. Mereka merayakannya tapi aku dan Ellis hanya diam. Tak sengaja kulihat , bangunan istana Bidadari yang menjulang indah tak jauh dari Istana BeiYuan. Saat itu , aku kemudian sadar masih ada satu masalah yang belum selesai. Secara tak langsung , Kaisar Shi lah yang menyekap Ellis dikamarnya selama berbulan bulan. Begitu juga dengan pendeta Istana. Mereka seakan lupa dengan semua itu. Sekarang mereka berpesta pora merayakan kemenangan , seolah lupa apa yang mereka telah lakukan. Aku merasa jijik sejijik jijiknya. Sadar aku sedang marah , Ellis segera menenangkanku. Ia genggam tanganku lalu berbisik

" Sudah ya , apa yang berlalu biar saja berlalu. Tak usah kau ingat lagi"

Melihat senyum manisnya , emosiku memadam. Alih alih ikut berpesta , kami berdua lantas bercumbu melapas rindu di kamar Ellis. Kulumat bibirnya dengan penuh cinta dan pelan pelan , kutanggalkan gaunnya. Aku dapat merasakan jika Ellis sangatlah lapar karena sudah berbulan bulan kami tak bertemu. Ia gores sedikit ujung jariku lalu ia minum darahku beberapa tetes. Tubuhnya kembali bersinar. Wajahnya berkilauan. Ia teguk darahku beberapa tetes lagi hingga ia kenyang. Tubuhku menjadi lemas. Sebagai balasannya , ia tunggangi kemaluanku dan kami pun bercinta semalaman , memanjakanku dengan kenikmatan yang luar biasa.