Song Ran menatap Wen Huihui sambil tersenyum dan menjawab, "Pergi main."
"Kau pergi main ke mana? Dan kau juga membawa begitu banyak makanan."
Song Ran bergumam, "Oh, aku pergi ke Pasar Bunga dan Burung Damuqiao. Aku juga membuat janji dengan Jingxing untuk jalan-jalan besok pagi jam sepuluh. Hari ini, aku melihat-lihat lebih dulu."
Mata Wen Huihui berbinar. "Oh, ya? Aku akan pergi denganmu."
Song Ran memandang Wen Huihui dari atas ke bawah, lalu berkata, "Kalau begitu, datanglah lebih awal besok. Datang ke rumahku jam sembilan. Jika terlambat, aku tidak akan menunggumu."
Wen Huihui menatap Song Ran sambil tersenyum, "Oke, aku tahu."
Wen Huihui tahu bahwa Song Ran adalah gadis yang kurang bergaul sehingga ia ingin menggunakan kesempatan ini untuk berbicara dengan Gu Jingxing. Ia ingin memberitahukan dengan jelas bahwa orang lain telah mengatur kencan buta untuk Song Ran dan menjelaskan bahwa mereka tidak menyukai Gu Jingxing yang miskin.
Wen Huihui tinggal untuk makan malam dan mengobrol tentang beberapa hal di masa lalu dengan Song. Ia tidak hanya memperlakukan Song Ran dengan baik, tapi juga berharap untuk membangkitkan 'hati nurani' Song Ran. Namun, Song Ran tetap bersikap tenang. Kebaikan Wen Huihui umumnya tercermin di mulutnya, sedangkan kebaikan Song Ran padanya itu baru asli. Mungkin Song Ran dulu bodoh dan tidak bisa melihat kemunafikan orang lain. Setelah hidup kembali, ia tidak ingin dibodohi lagi oleh orang lain.
Song Ran mengantar Wen Huihui keluar, lalu menarik Ibu Wu masuk ke dalam dapur dan meminta dibuatkan kue kacang hijau dan kue mint untuk dibawa besok. Ia juga menyuruh Ibu Wu untuk membangunkannya besok pagi dan memasak sepanci besar sup kacang hijau untuknya. Ibu Wu menatapnya sambil tersenyum dan berkata, "Xiaoran tampaknya benar-benar menyukai Pimpinan Gu."
Song Ran ikut tersenyum, "Jangan membuat kue terlalu lengket. Di musim panas, jika kuenya terlalu lengket, nanti tidak bisa dimakan."
"Mengerti," jawab ibu Wu.
———
Keesokan harinya, Song Ran bangun pagi-pagi sekali. Ia secara khusus mengenakan gaun putih dengan motif floral merah dan sepatu kulit kecil putih dengan renda. Rambut panjangnya disisir rapi dan terurai di punggungnya dengan bando merah muda. Ini adalah gaun yang paling modis saat ini dan menjadi tren mode.
Ibu Wu telah memenuhi semua kebutuhan Song Ran. Kue kacang renyah dan kue mint dikemas dalam tas kecil, satu termos besar teh jelai juga telah didinginkan dan dibungkus dengan tas bersih. Song Ran sarapan, lalu mengambil tas besar untuk keluar.
Song Xuan turun dari lantai atas dan ketika ia melihat adiknya seperti ini, ia hanya bisa menenggelamkan wajahnya, "Song Ran, kau memang istimewa."
Song Ran menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada kakaknya, "Ini istimewa."
Song Xuan menatap Song Ran dan bertanya, "Berat tidak? Mau kubantu mengangkatnya sampai pinggir jalan luar?"
"Oh, tidak usah. Itu, Kak… Jika Wen Huihui datang, bilang saja aku sudah pergi. Jangan berbicara terlalu banyak. Mengerti?"
Song Xuan bertanya dengan bingung, "Aku tidak mengerti apa yang kau lakukan akhir-akhir ini. Bukankah kau dulu selalu membawa Wen Huihui ke mana-mana? Bukankah setiap janjian dengan Gu Jingxing, kau memintanya untuk pergi bersama? Mengapa sekarang kau tidak membawanya?"
Apakah karena Song Ran selalu mengajak Wen Huihui, Song Xuan jadi berpendapat yang tidak-tidak tentang Gu Jingxing? Tidak bisakah orang lain mengurus kepentingan mereka sendiri? Jika Wen Huihui sadar akan situasinya dan menyerah untuk mendapatkan Gu Jingixing, hal itu akan lebih baik. Jika Wen Huihui tidak sadar juga dan terus bermain di belakang Song Ran, Song Ran tidak akan segan-segan melawan.
"Bagaimana mungkin berkencan membawa orang ketiga?"
Song Ran berpamitan pada kakak perempuannya sambil tersenyum. Lalu, ia membawa tas besar sekaligus tas kecil dan langsung berjalan keluar. Ia melewati area teras dan langsung berhadapan dengan jalan sempit. Sebagian besar jalan-jalan di Haicheng merupakan jalan dua jalur yang sangat sempit dan tidak ada jalanan yang lurus.